tag:blogger.com,1999:blog-23443895197510658902024-02-07T12:45:42.879-08:00RAJIN ONANI | CERITA BOKEP | CERITA SEX | CERITA DEWASA | CERITA BUGIL | TIPS SEKSCERITA BOKEP | CERITA SEX | CERITA DEWASA | CERITA BUGIL | TIPS SEKSNusa Seohttp://www.blogger.com/profile/04080778109026839600noreply@blogger.comBlogger97125tag:blogger.com,1999:blog-2344389519751065890.post-55585281107912747302018-09-27T15:36:00.001-07:002018-09-27T15:36:05.460-07:00Cerita Dewasa Aku Jadi Gigolo Arisan Tante Tante<b><a href="https://cerita18terbaru.blogspot.com/">Cerita Dewasa -</a></b> Perkenalkan nama saya Dedi (25 tahun), saya berdomisili di Bandung. Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan banyak terima kasih karena saya diberi kesempatan untuk menulis pengalaman saya. Adapun cerita ini bukan bohong ataupun dibuat-buat, dan juga bukan hanya sekedar karangan semata, melainkan apa yang saya ceritakan di bawah ini adalah benar-benar terjadi pada kehidupan saya hingga kini.<br />
<br />
<br />
Setelah SMA, dengan sedikit memaksa aku ingin kuliah di Bandung. Sedikit banyak jiwa pemberontakanku mulai nampak. Aku bersikeras dengan keinginanku, meskipun pada awalnya kedua orangtua berusaha keras menolak.<br />
Di Bandung, awal-awal aku duduk di bangku kuliah, aku merasakan sebagai sosok lelaki yang kerdil. Dalam hati, aku seakan tidak dapat menerima pergaulan dengan mereka yang tidak bergaya hidup pas-pasan. Aku merasakan dapat menempatkan diri di tengah mereka. Entah mengapa, aku cenderung memilih-milih pergaulan.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://sahabatpk99.info/"><img alt="AGEN DOMINO" border="0" data-original-height="799" data-original-width="640" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4bCNwjcXd-R5NYhDfEHNE17QLmViZOmk9vJAUxo28FVP2Ix7PnCnzKbYM9_sw-3nMRlbQPv_C3lWVhXMIJuXDq_3dsCk0oE1pcAy1-7kBwK2oN5_meMTmh3IZOYyu5arCm0JcRk9pNTs/s400/101.jpeg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<a href="https://sahabatpk99.info/"><b>AGENDOMINO</b></a> Tipikal yang menjadi temanku adalah mereka yang bergaya hidup wah. Aku cenderung menjauh dari pergaulan yang gaya hidup pas-pasan. Hal ini dikarenakan perasaan superiority complex yang ada di benakku. Dari pakaian yang dikenakan atau gaya bicara, aku dapat menilai, apakah mereka anak orang kaya sepertiku atau tidak.<br />
<br />
Ketika itu usiaku sudah 20 tahun. Belakangan, aku merasakan cocok dengan salah seorang teman yang bernama Tony. Kunilai dia anak orang kaya di kota lain terlihat dengan gemerlap kehidupannya yang suka sekali berfoya-foya. Kulihat lama-kelamaan dia pun seakan menunjukkan sikap yang cocok berteman denganku. Kami pun berteman baik. Namun di balik kebanggaanku bergaul dengannya, disitulah aku langkahkan kaki ke jalan yang salah untuk melangkah. Aku terlibat dalam pergaulan yang salah dan tidak wajar. Lambat laun, aku terbawa arus nakal Tony dan beberapa temannya.<br />
<br />
Kehidupanku yang glamor dan banyak uang, seakan memuluskan jalan untuk berbuat seenaknya. Dari mulai minum-minum di beberapa cafe ataupun bar, menghisap ‘gele’ ataupun ‘ganja’ sampai ‘putaw’. Tidak hanya itu, pergaulanku yang akrab itu belakangan membawaku pada keinginan ‘main’ dengan ABG yang kami booking dari pinggir jalan utama kota kembang ini.<br />
<br />
Dari semua pengalaman yang tadinya didasari rasa coba-coba dan ingin tahu itu, lama-kelamaan membuatku keranjingan. Kenakalanku tidak itu saja, melalui Tony pula aku diperkenalkan dengan seorang tante-tante yang umurnya kutaksir 35 tahun. Sebut saja namanya Tante Mia.<br />
<br />
Wanita itu, namanya membekas sampai sekarang, karena dialah <b><a href="https://sahabatpk99.info/">AGENDOMINO</a> </b>wanita yang kuanggap mampu mengubah jalan hidupku. Dia wanita yang pertama kali kupeluk, kucium, dan juga wanita yang pertama kalinya tidur bersamaku.<br />
<br />
Sebenarnya, Tante Mia adalah istri seorang pengusaha kaya. Karena sering kali kesepian akibat urusan bisnis suaminya, mengharuskan Tante Mia banyak ditinggal sendirian di rumah. Suaminya kerap kali melancong ke luar kota bahkan ke luar negeri dalam waktu lama.<br />
<br />
Awal perkenalan kami terjadi di sebuah cafe di sebuah hotel ternama di kawasan pusat kota di Bandung. Petang itu, aku datang bersama Tony yang lebih dulu akrab dengan Tante Mia. Sebenarnya aku tidak mengira kalau temanku itu sengaja menyodorkanku untuk memuaskan nafsu birahi Tante Mia.<br />
<br />
Semua itu baru terungkap saat temanku mohon diri dengan alasan ada kepentingan mendadak. Jadilah kami hanya menikmati lembutnya alunan musik live berduaan saja. Awalnya, hanya sekedar ngobrol sana-sini, namun satu ketika Tante Mia mengisyaratkan satu tingkah nakal. Tak pelak sebagai lelaki normal, semua itu mengundang birahiku. Rasanya klop sudah, saat dia menawarkanku untuk menginap di hotel dimana dia telah booking kamar.<br />
<br />
Aku yang awalnya merasa ragu, akhirnya tidak berkutik, aku pun bagaikan kerbau dicocok hidungnya. Kuiyakan saja semua permintaan Tante Mia, termasuk keinginannya mengajaku menginap di hotel. Dalam hati aku berpikir, rasanya sangat disayangkan jika semuanya ini disia-siakan.<br />
<br />
Meskipun tubuhnya tidak terlalu tinggi untuk seukuran wanita indonesia, wajahnya yang bersih dan terawat, menyiratkan bias kecantikannya. Gaya bicaranya yang mirip dengan yang dikatakan ABG kekinian, menambah kecentilan Tante Mia.<br />
<br />
<b><a href="https://sahabatpk99.info/">AGENDOMINO</a> </b>Kuungkapkan keraguan jika nantinya Tony datang dan mencari kami dimana dia meninggalkan kami berdua di cafe tersebut, namun semua kekhawatiran itu hanya ditanggapi dengan senyum tenang dan menawan yang merekah di kedua bibir Tante Mia.<br />
<br />
Dia pun meyakinkanku bahwa Tony tidak akan kembali ke cafe lagi. Dapat ditebak apa yang akan terjadi, jika lelaki normal yang telah dewasa berduaan di dalam kamar bersama wanita cantik dan matang, yang ada tentu kobaran nafsu yang menggelora. Dan benar saja, hubungan badan pun terjadi di antara kami.<br />
<br />
Dibelainya rambutku, didekapnya tubuhku yang tak berbalut selembar kain pun. Dadaku dielus dan diciumi dengan penuh nafsu. Saling pagut dan raba pun tidak terelakkan lagi. Kemudian apa yang seharusnya hanya boleh dilakukan oleh suami-istri itu bersama Tante Mia dengan nafsu yang bergelora itu pun terjadi.<br />
<br />
Tidak hanya sekali, aku melakukannya saat malam itu. Tenaga <b><a href="https://sahabatpk99.info/">AGENDOMINO</a> </b>Tante Mia yang sangat liar memacu gelora birahi. Aku merasa begitu tersanjung, sekaligus banyak belajar dari Tante Mia. Sungguh aku merasakan ada pengalaman baru dan sangat mengesankan yang selama ini belum pernah kualami.<br />
<br />
Kurasakan juga bagaimana gelora birahinya yang menggebu. Aku merasa tertantang untuk mengimbanginya. Dan ternyata aku berhasil memuasinya. Ini dikatakannya sendiri oleh Tante Mia. Setelah puas dengan permainan binal Tante Mia di atas ranjang, kembali kegundahan menyeriangi di benakku. Kepada Tante Mia kuwanti-wanti untuk tidak menceritakannya kepada Tony ataupun siapa saja. Namun dia hanya tersenyum tipis menghadapi kegundahanku.<br />
<br />
“Kenapa mesti risau..? Tony adalah kekasih gelapku juga. Dalam waktu-waktu tertentu, dengan senang hati dia melayaniku..” kata Tante Mia. Setelah itu, jadilah aku mulai ikut berpetualang sebagai pemuas nafsu seks, kukejar perasaan nikmat dan gairahku dengan Tante Erlyn, Tante Sofia, Tante Sally, dan beberapa tante lainnya.<br />
<br />
Aku pun seakan dimanjakan oleh mereka dengan limpahan uang yang datangnya bagaikan air yang mengalir. Namun aku memiliki langganan yang mengaku sangat terkesan dengan pelayananku. Dia seorang dokter di Jakarta. Perkenalanku terjadi saat di suatu sore tiba-tiba HP-ku berdering. Dengan dalih untuk dipijat tubuhnya, suara wanita itu menginginkan agar aku datang ke sebuah hotel di kawasan jantung kota Bandung. Aku pun meluncur ke hotel yang dimaksud.<br />
<br />
Sore itu menjadi awal bagi permainan yang panas dengan sang dokter yang sedang mengikuti seminar di Bandung ini. Dokter yang berwajah cantik itu sangat ganas memperlakukanku, nafsu birahinya yang besar membuatku kewalahan. Tidak hanya di tempat tidur saja dia menginginkan permainan panas denganku.<br />
<br />
Itu semua dilakukan di sofa ruang tamu kamar hotel, di kamar mandi, ataupun di kaca rias kamar suite yang disewanya itu. Setelah puas, baru ia memberiku banyak uang, <b><a href="https://sahabatpk99.info/">AGENDOMINO</a> </b>Dan rasanya itulah rekor bayaranku yang kuterima sebagai gigolo pemuas nafsu. Dia pun barjanji akan kembali lagi untuk memintaku untuk melayaninya.<br />
<br />
Benar saja, beberapa bulan kemudian sang dokter itu kembali lagi ke Bandung, kali ini dia tidak sendiri, melainkan membawa 2 orang temannya yang mengaku Tante Lusi, dan Tante Nina. Setelah aku diminta melayani mereka bertiga, aku pun melakukannya dengan baik hingga mereka puas. Tidak hanya sekaligus kami bertiga bermain, melainkan aku melayaninya satu persatu. Keesokan paginya mereka pun kembali ke Jakarta.<br />
<br />
Tetapi alangkah terkejutnya aku, minggu kemudian sang dokter kembali lagi bersama temannya kembali, kali ini hanya seorang, dia bernama Tante Siska. Seperti sebelumnya, dia meminta kupuasi nafsu seksnya, sebelum akhirnya memintaku untuk melakukan hal yang sama terhadap temannya itu.<br />
Kali ini dalam benakku ada berbagai pertanyaan, “Ada apa di balik keanehan ini..?” Dalam suatu kesempatan, terbukalah tabir rahasia itu. Menurut Tante Siska teman sang dokter itu, dia adalah salah satu anggota arisan yang bandarnya adalah Ibu dokter itu. Mereka beranggapan bahwa aku lah pria yang dipilih, dan yang paling hebat, dan kuat dalam memuasi mereka.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://sahabatpk99.info/"><img alt=" AGENDOMINO" border="0" data-original-height="500" data-original-width="500" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrsqxKSRM8CgY-M8RoWwhyldx64tmFZUvW3ih1OpEbDxc00c4M2Cu_eYanrZVyX3ClXeTrXnARGSFBWl6dnISLDiV8FivkAT402-LL0bkcScRK37VvO_FU1fTpjFpqNnCBoCZPQKNVXFI/s320/4.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<div>
</div>
<br />
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; color: black; font-family: "Times New Roman"; font-size: medium; font-style: normal; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; margin: 0px; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">
Jadi aku dijadikan komoditi arisan seks oleh mereka yang terdiri dari istri pengusaha dan pejabat. Gila, betapa terkejutnya aku mendapat jawaban itu. Namun aku berusaha mengendalikan kegundahanku, aku tidak perduli dengan perasaanku, toh aku mendapat imbalan jasa yang sangat besar dari mereka. Dan aku pun dapat memanfaat uang tersebut untuk kuliahku.</div>
Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2344389519751065890.post-48038507391113933132018-06-27T15:12:00.001-07:002018-06-27T15:12:39.722-07:00Cerita Dewasa Ngentot Tetangga Bahenol<a href="https://cerita18terbaru.blogspot.com/"><b>CERITA DEWASA</b></a> - Tetangga Montok Bahenol Sebut saja namaku Pram, aku adalah suami dari seorang istri yang menurutku sungguh sangat sempurna. Namun begitu sebagaimana layaknya sebuah pepatah, rumput tetangga sangatlah segar, itu yang berlaku dalam kehidupanku. Walaupun pelayanan yang kuterima dari istriku sungguh tidak kurang suatu apapun, masih juga terlintas dalam anganku fantasi yang menggairahkan setiap kali Tante Amy lewat di depan rumah.<br />
<br />
Tante Amy adalah seorang pengusaha Garment yang cukup ternama di kota Solo. Kalau tidak salah tafsir, usia Tante Amy sekitar 38 tahun, sementara suaminya adalah pemilik sebuah penginapan di Pantai Senggigi Pulau Lombok. Barangkali karena lokasi usaha pasutri ini yang berjauhan, mungkin itulah penyebab mereka sampai sekarang ini belum dikaruniani momongan. Tapi sudahlah, itu bukan urusanku, karena aku hanya berkepentingan dengan pemilik betis kaki yang berbulu halus milik Tante Amy yang selalu melintas dalam setiap fantasi seksku. Kalau menurut penilaianku betis kaki Tante Amy bak biji mentimun, sementara gumpalan buah dada, pantat maupun leher Tante Amy sangatlah sejuk kurasakan seiring dengan air liurku yang tertelan dalam kerongkonganku.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://sahabatpk99.com/"><img alt=" AGEN DOMINO" border="0" data-original-height="550" data-original-width="550" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRiL8MUIYPPFwvJwyDzzpfJKnEiTeFtafLBzY4lwvzctxH8xZ3hvdYMlkTnudswRipW6pKZ0nT4p3i2dmJ1FEWZbUdZJevLkVrVdRTIpc9SzShK3tVKXiESPVBaufqrjAQ5_w1AbwD8J0/s400/7af8c869f84c847ed80be237d9a2ca20.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
Sore.., sehabis kubersihkan Tiger 2000ku, terlihat <a href="https://sahabatpk99.com/"><b>AGEN DOMINO</b></a> Tante Amy keluar dari mobil. Saat itulah sejengkal paha putih di atas lutut tertangkap oleh mataku tidak urung kelakilakianku berdenyut juga. Lamunanku buyar oleh panggilan istriku dari teras samping. Sesuai rencana, aku akan mengantar istriku untuk berbelanja ke pasar untuk membeli oleholeh yang akan dibawa pulang ke Kalimantan (perlu kujelaskan di sini, istriku berasal dari Kalimantan Selatan).<br />
<br />
Malam terakhir sebelum keberangkatan istriku beserta putra putriku ke Kalimantan sungguh suatu malam yang menggairahkan buatku. Bagaimana tidak, setelah sekian minggu tidak pernah kulihat istriku minum ramuramuan anti hamil, malam ini dia kulihat sibuk di dapur mengaduk dua buah gelas jamu, satu untuknya satu untukku. Anakanak asyik main video game di ruang keluarga di temani Ryan adikku. Kode rahasia dari kelopak mata istriku mengajakku masuk ke kamar tidur.<br />
<br />
Setelah mengunci pintu kamar, aku duduk di kursi sambil mengupas apel, sementara istriku yang mengenakan gaun tembus pandang sedang meletakkan dua buah gelas berisi rahasia kedahsyatan permainan ranjangku di meja di dekatku. Tonjolan payudara yang amat terawat bagus itu menyembul tepat di depan mataku. Pembaca yang budiman, cita rasa hubungan seksku adalah menarinya Citra istriku mengawali kisah ranjang.<br />
<br />
Setelah kuminum jamu, aku mendekati Citra sambil memandangi dari ujung kaki sampai ujung rambut panjang sebahunya perlahan kutelusuri. 15 menit sudah berlalu, Citra mulai melepas satu persatu pakaiannya hingga akhirnya tinggal BH dan celana dalamnya yang menutupi point penting persembahan untukku. Kudekap <b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a></b> Citra sambil kucium mata indahnya, desahan napas terasa hangat terhembus di helaian bulu dadaku. Lidahku yang terjulur memasuki mulut Citra dan perlahan bergerak memutari langitlangit rongga mulut istriku. Balasan yang kurasakan sangatlah hangat menggetarkan bibirku.<br />
<br />
Tangan Citra yang melingkari tubuhku bergerak melucuti bajuku. Sementara jilatan lidahku mampir mendarati leher yang putih bergelombang bak roti bolu itu. Jilatanku pindah ke belakang leher dan daun telinganya. Pelukanku memutar ke belakang diikuti belaian tanganku memutari gumpalan payudara yang semakin mengeras. Tidak urung telapak tanganku semakin gemetaran, kuremas halus payudara Citra dengan tangan kananku sementara tangan kiriku meraba dan mengusap sekujur pusaran. Citra mendesahdesah sambil memegang klitor1snya.<br />
<br />
Ouch.., uhh. Mas antar aku ke puncak sanggama buat sanguku pisah tiga minggu denganmu..! permohonan Citra memang selalu begitu setiap bersetubuh.<br />
Janganlah terlalu banyak bicara Citraku, lebih baik kita nikmati malam ini dengan desah napasmu, karena desah napas dan erangan kepuasanmu akan membuatku mampu mengantarmu ke puncak berulangulang. Kau tahu kan penyakitku, semakin kau mengerang kenikmatan semakin dahsyat pacuan kuda kont*lku, jawabku.<br />
Aacchh.., huuhh.., hest..! desah napas Citra keluar sambil kedua tangannya memeluk wajahku dan perlahan menuntunnya menelusuri titiktitik kenikmatan yang kata orang titik kenikmatan perempuan ada beratusratus tempatnya.<br />
<br />
Memang sampai saat ini aku tidak pernah menghitung entah ada berapa sebenarnya titik itu, yang jelas menurutku tubuh perempuan itu seperti permen yang semuannya enak dirasa untuk dijilati, buktinya setiap mili tubuh istriku kujilati selalu nikmat dirasakan Citraku. Perjalanan lidahku lurus di atas vagin4 yang kemudian menjilat helaian bulu halus menuju Vagin4. Harum semerbak aroma vagin4 wanita asal Kalsel hasil dari Timung (Timung adalah perawatan/pengasapan ramuramuan untuk tubuh wanita wanita asal Suku Kalimantan) membuatku menarik napas dalamdalam.<br />
<br />
Kulumanku mendarat di bibir vagin4 sambil sesekali menarik lembut, membuat Citra menanggapi dengan erangan halus dan tekanan tangannya menekan kepalaku untuk semakin menelusuri kedalaman jilatan lidah mancari biji kedelai yang tersembunyi. Gigitan halus gigiku menarik lembut klitor1s merah delima. Tanpa kusadari <b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a> </b>Citra mengulurkan balon jari kepadaku, jari tengah tanganku yang terbungkus dengan balon karet pelan kumasukkan ke dalam lubang vagin4 Citra dan menari di dalam menelusuri dinding lubang senggamanya.<br />
<br />
Hsstt.. uuhh.. aduduhh..! desah napas Citra membuat kedua kakinya gemetaran, Ayo Mas..! Sekarang..! pintanya tidak sabar lagi.<br />
Batang kemaluanku yang sejak tadi mengejang ditariknya menuju ring tinju persetubuhanku. Penisku memang tidak seberapa besar, namun panjangnya yang 18,3 cm ini sejak perjaka dulu kupasangi antinganting, dan hal itu yang membuatku mampu main berulangulang.<br />
<br />
Di atas ranjang Citra membuat posisi silang, posisi yang sangat dia senangi. Tanpa membuat roman tambahan, kumasukkan batang kemaluanku ke lubang vagin4 yang sudah siap tempur itu.<br />
Uuch.. aacchh.. terus genjot Mas..! desahnya.<br />
Tanpa mencabut penisku dari lubang, Citra membuat posisi balik, Ii.. ii yaa begitu Mas teeruus..!<br />
Sekali lagi kelenturan hasil fitnest Citra membantu membalik posisi menungging tanpa kucabut batang kemaluanku yang masih menancap di liangnya.<br />
<br />
Dengan gerakan katrol kuhujani celah pantat Citra dengan kencang.<br />
Akhirnya, Uuu.. uch aa.. ach e.. ee.. enakk..! teriakan kecil Citra membuatku semakin kencang menusuk vagin4nya dengan semakin dahsyat.<br />
Tunggu aku Cit.. kita samasama.. oya.. oy.. yack.. uuhh..! desahku.<br />
Kupeluk dari belakang tubuh yang terbalut dengan peluh, terasa nikmat sekali. Akhirnya malam ini Citra kewalahan setelah mengalami orgasme sampai lima kali hingga aku telat bangun pagi untuk jogging sambil melihat tubuh indah Tante Amy lari pagi di Minggu yang cerah ini.<br />
<br />
Hari ini masuk hitungan ke tiga hari aku ditinggalkan oleh istriku pulang mudik, fantasi Tante Amy selalu hadir dalam kesepianku. Hingga tanpa kusadari pembantu Tante Amy mengetuk pintu depan rumahku.<br />
Pak Pram saya ke mari disuruh Ndoro Putri minta bantuan Pak Pram untuk memperbaiki komputer Ndoro Putri, kata pembantu Tante Amy.<br />
Ya.. inilah namanya kuthuk marani sundhuk (datang seperti apa yang diinginkan).<br />
O ya, sebentar nanti saya susul. kusuruh Bik Ijah pulang duluan.<br />
<br />
Kulo nuwun.. kekethuk pintu depan rumah <b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a> </b>Tante Amy tanpa kudengar jawaban, hanya klethak.. klethok suara langkah kaki menuju pintu yang ternyata Tante Amy sendiri yang datang.<br />
Silahkan masuk Dik Pram, Tante mau minta tolong komputer Tante kena Virus. Silahkan langsung saja ke ruang kerja Tante.<br />
Tanpa berkatakata lagi aku masuk menuju ruang kerja Tante Amy yang menurutku seperti kamar Hotel 7 (Obat Sakit Kepalaku yang sedang puyeng ngelihat lenggaklenggok jalan Tante Amy di depanku).<br />
<br />
Sejujurnya kukatakan aku sudah tidak karuan membayangkan halhal yang menggairahkan. Sambil aku menunggu Scan Virus berjalan, kutelusuri pelosok ruangan kerja Tante Amy (sengaja kuhilangkan label Tante di depan nama Amy untuk menghibur dan membuat fantasi di benakku tentang kharisma seksualitas pemilik ruangan ini). Khayalanku buyar dengan kedatangan si pemilik ruang kerja ini. Pendek kata, sambil kerja aku di temani ngobrol oleh Tante Amy kesana kesini sampai akhirnya Tante Amy menyinggung rasa kesepiannya tanpa kehadiran anak di rumah yang megah ini.<br />
<br />
Dik Pram nggak tahu betapa hampa hidup ini walau terguyur dan tertimbun harta begini tanpa kebersamaan suami dan hadirnya anak. Selain Om Jhony itu nggak bisa ngasih keturunan yang dapat memberikan kehangatan keluarga. Keadaan ini membuatku butuh teman untuk menghapus kekeringanku. cerita Tante Amy membuat kelakianku langsung bangun.<br />
<br />
Perkawinanku diambang kehancuran karena kerasnya mertuaku menuntut kehadiran cucucucu untuk mewarisi peninggalan Papanya Om Jhon. Sebenarnya jujur kukatakan Om Jhony nggak mau pisah denganku, apapun yang terjadi. Malah pernah diluar kewajarannya sebagai seorang Suami dan kepala Rumah Tangga, Om Jhony pernah memintaku untuk membuat Bayi tabung. cerita Tante Amy tidak seratus persen kuperhatikan, karena aku lebih tertarik melihat betis biji timun Tante Ami dan pahanya tersingkap karena terangkat saat duduk di sofa.<br />
<br />
Ternyata tanpa kusadari sebenarnya <b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a> </b>Tante Amy memancing hasratku secara tidak langsung. Walau sedikit ragu aku semakin mengarahkan pembicaraan ke arah seks. Tanpa sadar aku pindah duduk di dekat Tante Amy, dan tanpa permisi kupegang dan kuremas tangannya. Ternyata perlakuanku itu tidak mendapatkan penolakan sama sekali. Hingga akhirnya dalam posisi berdiri kudorong Tante Amy ke tembok dan kucium bibir merekah delima itu.<br />
<br />
Dengan hasrat yang menggebugebu aku agak kasar dalam permainan, sehingga terbawa emosi menyerang sekujur tubuh Tante Amy yang tentunya takut ketahuan pembantu. Permainanku berhenti sejenak karena Tante Amy bergegas menutup pintu. Dan mungkin karena Tante Amy telah sekian lama kering tidak pernah disemprot air mani suaminya, dia terkesan terburuburu. Dengan cepat dia melepas pakaiannya satu persatu hingga menyisakan BH dan celana dalamnya.<br />
<br />
Kini aku tahu betapa indahnya rumput tetangga dan betapa dahsyatnya gairahku. Kudorong Tante Amy rebah di atas meja kerja dengan tangan kananku meremas payudaranya yang kenyal karena belum pernah melahirkan. Terasa nikmat sekali payudaranya kuremasremas, sementara tangan kiriku melepaskan celana dalam biru lautnya. Aduh itu bulubulu halusnya membuatku merinding. Tidak kuingat aku siapa Amy itu siapa.., Nilam dan Ziddan (anakku) yang sedang jauh di sana, semuanya kulupakan karena aku sudah terselimuti nafsu setan duniawi. Aku semakin menggila melumat dan menjilat, meraba serta meremas pantat Tante Amy yang sekal plus mulus terawat ini.<br />
<br />
<b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a> </b>Tante Amy menggelinjang kenikmatan merasakan pelayananku. Vagin4 Tante Amy ternyata masih teramat kuat mencengkeram penisku yang membuatnya terbelalak kagum plus ngeri melihat antinganting yang kupasang di bawah ujung kepala kemaluanku. Tante Amy tidak sabar menanti nikmatnya ditusuk pistol kejantananku. Lagilagi Tante Amy kelewat terburuburu menyerangku yang akhirnya aku merasa sedang diperkosanya. Antinganting yang maha dahsyat tergantung setia selalu bertahuntahun kupakai terasa sakit oleh hisapan dan kuluman serta gigitan giginya.<br />
<br />
Lidah Tante Amy berputar memutari batang kemaluanku. Aku menggelinjang tidak karuan. Pikir punya pikir inilah hasil dari pikiran kotorku selama ini, ya sudah, kunikmati saja walau sakit. Mendadak Tante Amy ganas menyerangku, didorongnya aku ke sofa, dengan posisi duduk bersandar aku menerima tindihan tubuh indah Tante Amy yang posisinya membelakangiku. Kemudian dipegangnya pistol gombyokku dan diarahkan ke vagin4nya. Lalu dengan ngosngosan Tante Amy naik turun menekanku, ini berlangsung kurang lebih 15 menit.<br />
<br />
Kini posisi Tante Amy menghadapku. Lagilagi dipegang penisku dan dimasukkan ke liang vagin4nya. Nah.., ini baru membuatku merasa enak karena aku dapat dengan leluasa mengulum putingnya dan mengusapusap bulu halus betis biji timunnya. Goyang sana goyang sini, sekarang dengan kekuatanku kuangkat tubuh Tante Amy dengan posisi berdiri. Kunaikturunkan dan kurebahkan di sofa tubuhnya. Kutaruh kaki indah ini di bahuku, kuhujani Tante Amy dengan gesekangesekan tajam. Dalam hal ini dia mulai merasa tidak tahan sama sekali, kakinya yang melingkar di bahuku semakin kencang menjepitku. Dia mengerang kenikmatan mencapai klimaks orgasme.<br />
<br />
Aku merasa heran, aku merasa belum mau keluar. Sudah berbagai posisi kulakukan, belum juga keluar. Tante Amy semakin merintih kewalahan, aku tidak mau melepaskan hujananhujananku. Antinganting saktiku membantu membuatku dapat main sampai empat kali Tante Amy mengalami orgasmenya.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://sahabatpk99.com/"><img alt=" AGEN DOMINO" border="0" data-original-height="1108" data-original-width="736" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwgB__G9PotzznGRNuhSgoVsdp2aywFFT6LKqB_fsyN-7XPM8qT5cJL8rbjXB0WjY-6yiVh8nc-MLUCKNqiVgPE1qnITXfxF0Qfhwe2oVW7cUyemRkuT-50r4idu7o3zjVFcidE02yOdI/s640/1be2776b916d35c0c035ef224352f932.jpg" width="424" /></a></div>
<br />
<br />
Hingga pada suatu ketika aku merasa mendekati pelabuhan, kubiarkan batang kemaluanku tertanam dan tertimbun bulubulu kemaluannya yang tidak seharum punya Citra, istriku. Tanpa sadar aku terikat kenikmatan sedang main dengan istri orang. Lalu laharku muntah di dalam vagin4 bersamaan dengan orgasme Tante Amy untuk yang kelima kalinya. Aku lemas dengan masih membiarkan penisku yang terbenam dan tertimbun bulu vagin4nya. Aku terkulai merasa hangat di atas tubuh Tante Amy yang basah oleh keringat.<br />
<br />
Lamalama aku sadar, aku bangun tapi kok <b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a></b> Tante Amy tidak bergerak. Ach.., mungkin dia tertidur kenikmatan. Kutepis anganku dari pikiran yang tidaktidak. Aduh mak, Tante Amy ternyata pingsan. Tapi melihat seonggok tubuh montok berbulu halus, gairahku tumbuh lagi. Perlahan kujilat dari ujung kaki sampai pangkal paha dengan membalik posisi pistolku menindih wajahnya. Kukulum vagin4 Tante Amy sampai tibatiba aku kelelahan dan tertidur.<br />
<br />
Akhir cerita, perbuatanku ini berlangsung terus tanpa setahu suami Tante Amy dan Istriku. Sampai suatu hari kutahu Tante Amy sedang hamil tua yang tidak lain karena mengandung benihku, tapi herannya hubungan Tante Amy dengan suaminya tambah mesra. Kutahu juga belakangan hari mertua maupun orangtua Tante Amy sering hadir di rumah yang letaknya di depan rumahku.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2344389519751065890.post-86090860130675793272018-06-27T14:55:00.001-07:002018-06-27T14:55:37.866-07:00Cerita Dewasa Desahan Nafsu BabySitter Ketika Orgasme<a href="https://cerita18terbaru.blogspot.com/"><b>CERITA DEWASA</b></a> - Aqu pernah kost disebuah rumah mewah di Makassar, pemilik rumah tergolong elite dan termasuk sibuk dgn bisnisnya. sedangkan si isteri kerja disalah satu bank swasta.<br />
<br />
Suatu hari setelah 1 bulan si nyonya melahirkan panggilannya Mbak Wulandari, maka datanglah seorang baby sitter yg melamar pekerjaan sesuai iklan dari koran, setelah bercakap-cakap dgn Wulandari, maka baby sitter tsb yg bernama Murni diterima sebagai pengasuh bayi mereka. Aqu pandangi terus itu baby sitter, wah…setelah pakai baju putih kelihatan sexy banget, guratan celana dalamnya tampak samar-samar…. esoknya, ketika aqu mau berangkat kekantor, tiba-tiba ibu kost ku mengenalkan si Murni kepadaqu, sekilas kulihat buah dadanya yg terbungkus bajuputih dibalik BH wow…seru…kira-kira 36 lah..<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://sahabatpk99.com/"><img alt=" AGEN DOMINO" border="0" data-original-height="640" data-original-width="479" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPZRxYJdUOWsiC7NYEN3i51hDRNddMRH4FBZew9RfTwOy8Hks0fM0UalsiwebSJl173JcIavus__f5pWABReK6PBxK8Mqs-vneTk5HTNmrVZHUll_Oh7HB-rQMqOtGADluG3XWQZPTS1w/s400/Cerita-Seks-Penikmat-Gairah-Istri-Orang.jpg" width="298" /></a></div>
<br />
<br />
<a href="https://sahabatpk99.com/"><b>AGEN DOMINO</b></a> Si Murni berumur sekitar 30 tahun, sedangkan ibu kost ku (ibunya si bayi baru sekitar 26 tahun, suaminya kira-kira 30 tahun). Bang…tolong ya..ikut awasin rumah karena ada penghuni baru ( maksudnya baby sitter) sementara aqu sudah harus masuk kerja lagi, maklum kerja di swasta cutiku melahirkan cuma 1 bulan, ucapnya kepada ku…<br />
Baik Mba, saya jagain lah…<br />
<br />
setelah sekitar 1 minggu si Murni tinggal di rumah kost bersama aqu dan pemilik rumah, aqu mulai curiga dgn gerak-gerik suami Wulandari beberapa hari terakhir ini, Aqu sering melihat dari sela pintu kamar kost ku, sang suami panggilannya mas Adi suka mencuri pandang tubuh si Murni yg sedang ngurus bayi di Box bayi, tentunya tubuhnya membungkuk posisi hampir nungging sehingga guratan CD nya semakin tampak jelas dan bentuk pinggul serta betis yg bikin mupeng semua lelaki, ternyata di usia 30 tahun, si Murni justru bikin gairah lelaki meningkat.<br />
<br />
Suatu hari, Wulandari tak pulang, dia tugas ke jakarta untuk 3 hari, mas adi kelihatannya seneng banget ditinggal isterinya, semakin saja dia menggoda si Murni, dan sempat mengelus punggung si Murni sambil berkata ” emh kasihan Mbak ya…kok masih cantik jadi janda…” si Murni cuma menjawab ” ya nasib mas…” sambil tersenyum. aqu terus mengintip dari celah pintu kamar kost ku apa yg dilaqukan mas adi, dia mulai melaqukan jurusnya karena sudah ber bulan2 tak ketemu lobang kemaluan Wulandari, maklum hamil besar dan baru melahirkan.<br />
<br />
” Mbak Murni anaknya berapa? tanya mas adi, 1 mas…jawab Murni. sudah berapa tahun menjada..? tanya adi lagi, yah sudah 3 tahunan lah mas…. jawab Murni.<br />
<br />
Mas Adi duduk di sofa dekat box bayi anaknya, sementara tangan kanannya mulai menggosok-gosok batang kemaluannya dibalik training spak yg dia gunakan, sementara si <b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a></b> Murni masih tetap membungkuk membelakangi mas adi memberi susu botol kepada sang bayi.<br />
<br />
Tiba-tiba terdengar suara mas adi memanggil aqu,seakan mengajakku untuk nonton TV seperti biasanya, aqu pura-pura tidur dgn pintu tetap ku buka satu senti untuk mengintai apa yg terjadi, lalu mas Adi manggil si-mbok pembantunya yg sudah diatas 50 tahun, ya…den..kata simbok, bikinkan saya kopi terus mbok tidur aja ya istirahat, ya..den…jawab simbok. setelah kopi dihidangkan, keMbali Adi menggosok-gosok batang kemaluannya dibalik training spaknya, aqu terus mengintai dgn lampu kamar yg aqu matikan, setelah si bayi tertidur, adi ngajak Murni untuk duduk disofa sambil lihat TV, si Murni menolak, malu mas…kata si Murni, gak apa-apa ….kata Adi.<br />
<br />
Kamu kan ngerti dong saya sudah 3 bulan tak bersentuhan dgn Murnita, sini…..ajak adi lagi. dgn ragu-ragu si Murni mulai duduk dilantai dekat sofa tempat adi duduk, aqu semakin nilik-nilik mereka, Murni…susumu kok masih kencang ya…ucap Adi, ah…masa mas, masih bagus punya Mbak Wulandari dong…jawab Murni, kenapa mas bilang begitu…? tanya Murni. ah…enggak cuma pingin tau aja kalau susu yg sudah pernah di isep bayi berubah bentuk atau tak…? kilah Adi. ya..tergantung perawatan…kata Murni. boleh aqu raba susumu ni…tanya adi. ah…jangan mas…saya kan sudah tua, juga saya malu….jawab Murni.<br />
<br />
Aqu mulai yakin pasti jurus si Adi mengena. sini geser duduknya…kata adi, ah…sudah disini saja mas… kata Murni.gak apa-pa…sini… saya penasaran dgn susu yg sudah di isep bayi, pingin lihat…kata adi lagi, jangan mas ah… malu, nanti Mbak Wulandari tau aqu dimarahin… kata Murni, tak ada yg tau, semua sudah tidur. kata adi, lalu adi menarik lengan si Murni, dan mulai meraba susu Murni dgn halus, si Murni kelihatan berigidig-an, adi terus gencar berusaha memegang susu Murni, sementara Murni terus menangkis tangan adi, ketika si Murni sibuk menangkis tangan adi, aqu melihat kedua paha si Murni yg kadang terkangkang karena sibuk menangkis tangan adi, wow…mulus pahanya, aqu mulai jreng juga, karena ruang tengah cukup terang sehingga sering banget aqu melihat CD Murni yg berwarna ungu muda, dan gundukan kemaluan dibalik CD yg begitu menggiurkan membuat aqu jadi keasyikan nonton dar celah pintu kamar.<br />
<br />
Akhirnya si <b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a> </b>Murni menyerah di tangan Adi, dan membiarkan tangan adi meng-griliya susunya, dan si Murni pun mulai kegelian sehingga pahanya semakin jelas kulihat karena Murni sudah tak kontrol cara duduknya.<br />
<br />
Aqu mulai terangsang melihat tangan adi dibalik baju putih Murni bergerak-gerak, kebayg empuk dan halus susu yg sedang diobok. kemaluan ku mulai tegang, si Murni semakin meringis dgn sesekali membungkukkan punggunya, kegelian. adi mulai memetik kancing baju si Murni, maka terlihat susu si Murni dibungkus BH warna merah jambu karena si Murni menghadap kamarku dan Adi dibelakang si Murni. tangan adi kemudian mengeluarkan sebelah susu Murni dari BHnya, aqu semakin tegang karena aqu melihat susu yg begitu mulus, puntingnya coklat muda, bahkan aqu lebih terfokus ke celah paha si Murni yg sudah semakin jelas karena rok putihnya sudah sediki demi sedikit tersingkap. kelihatannya si Murni sudah mulai terangsang karena aqu melihat bagian celah kemaluan pada CD si Murni sudah mulai berwarna ungu tua, berarti sudah basah. ketika si Murni agak bergeser duduknya aqu melihat tangan Adi yg kiri memegang kemaluannya yg sudah tegang banget, sementara tangan kanannya mulai meremas halus susu Murni, kelihatannya adi bukan pemain sex brutal, dia mempermainkan susu si Murni begitu lembut sehingga si Murni mulai mendesah dan tangannya mulai mencengkram tangan Adi yg sedang mengelus susu nya.<br />
<br />
Sudah mas…aqu sudah gak tahan…kata si Murni. aqu juga sudah gak tahan Ni…kata si Adi, bantu saya dong Ni…saya pingin keluarkan Sperma yg sudah mengental nih….kata adi dgn nada merayu…jangan mas…aqu gak mau, taqut hamil….kata Murni. tak ni…kita jangan bersetubuh, saya gesek aja ya di antara celana dalam dan kemaluan mu….rayu adi, si Murni pun sudah kelihatan sangat terangsang, tapi dia tak menjawab. sementara aqu sudah semakin tegang aja nih si ujang…dibalik pintu.<br />
<br />
Adi akhirnya turun dari sofa, dan duduk disebelah si Murni di atas karpet, tangan adi mulai mengarah ke kemaluan si Murni, keMbali si Murni meronta, jangan mas…nanti aqu gak tahan…kata si Murni, tenang aja…nanti kita sama-sama enak…kata Adi sambil mulai mengelus CD pas di kemaluan si Murni , Murni mulai kelihatan kejang-kejang kedua kakinya merasakan nikmat, adi terus mengelus kemaluan <b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a> </b>Murni dari luar CDnya sementara bibirnya mulai menciumi susu kiri si Murni,<br />
<br />
Adegan ini terus berlangsung sekitar hampir 10 menit, kemudian adi melepas training spaknya, dan kelihatan ujang nya si adi yg sudah tegak lurus, tapi si Murni malah membuang pandangannya ke TV, lalu Adi menyingkap rok putih Murni semakin keatas, dan si Murni direbahkan dikarpet, jangan mas…kata si Murni. nggak kok cuma mau dijepitin diantara CD dan Kemaluan kamu…gak dimasukin kok…kata Adi sambil terus menggosok kemaluannya. janji ya..mas…kata Murni. bener kok saya janji kata Adi, kemudian adi berbaring disebelah kiri si Murni, dan benar saja, adi julai menaiki separuh tubuh Murni dan paha sampai kaki kirinya adi menindih paha dan kaki kiri si Murni dan kemaluan adi diselipkan dari samping CD basahnya Murni dekat pangkal paha Murni sementara si Murni tetap terlentang, aqu mulai gak tahan lihatinnya, aqupun mulai meraba-raba kemaluan ku, terus adi mulai mengesek-gesekan kemaluannya diantara CD dan Kemaluan Murni secara perlahan.<br />
<br />
Murni mulai kelihatan menikmati, sambil mengisap punting susu si Murni yg sebelah kiri dan meremas susu Murni yg sebelah kanan adi terus menggesek kemaluannya dicelah CD dan Kemaluan si Murni, Murni mulai mengerak-gerakkan pinggulnya keatas kebawah mengikuti gerakan Adi, aqu yakin bahwa kelentitnya si Murni sudah tersentuh oleh ujung kemaluan si adi, aqu pun taMbah terangsang melihatnya, aqu mulai mempercepat kocokan tangan di kemaluanku, dadaqu terasa semakin dag-dig-dug….semakin lama si Adi semakin mempercepat gerakannya, terus menggesek kemaluan si Murni dgn kemaluannya yg sudah semakin keras, dan si Murni pun mulai mengeluarkan suara desahannya, mas…mas…mas…aduh geli sekali…mas…. aduuuuh… enak sekali mas….lirih si Murni, tekan sedikit mas…biar ujung nya kena kemaluanku…..<br />
<br />
Adi mulai merubah gerakannya, dari menggesek menjadi agak menekan kemaluan si Murni, tangan kanan si Murni mencengkram tangan adi yg sedang meremas susu kanannya, berarti si Murni sudah begitu menikmati gesek-tekan kemaluan si adi. teruuuus… mas…aqu nikmat sekaaaaali…. desah si Murni.<br />
iyaaa… saya juga Ni….nikmat sekali, punyamu begitu licin dan hangat….adi terus melaqukan gesek-tekan…hingga kurang lebih 15 menit.<br />
<br />
Sudah mau keluar…nih…kata si Adi dgn suara tersendat-sendat, jangan keluarkan dulu mas….tahaaaann…tahan….kata si Murni sambil terus menggerakan pinggulnya…..aduuuh…mas…saya mau keluar juga mas…..kata si Murni (maksudnya mau orgasme). mas..masukin sedikit ujungnya….kata si Murni memohon, terus adi agak menaikin lagi tubuh si Murni hampir menindihnya, dan tangan kanannya menuntun kemaluan menuju lubang kemaluan si Murni, dan ah…aaaahh…jangan dimasukin semua mas…aqu lebih geli kalau ujungnya saja….kata si Murni.<br />
adi terus menggesek-tekan, dan kelihatan si <b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a></b> adi mulai menekan-nekan pantanya dan si Murni semakin bergoyg kekiri dan kekanan dan kadang-kadang menaikan pinggulnya keatas..lalu Murni mulai agak menjerit kecil…Mas…aqu mau keluar mas….<br />
ya..ya…keluarkan saja ni…biar taMbah licin sahut si Adi…<br />
<br />
Tak terasa kemaluan ku juga mulai mengeluarkan cairan kental sedikit diujungnya…. aqu terus menyaksikan gesekan kemaluan adi di celah antara CD dan Kemaluan si Murni, pinggul Murni semakin cepat bergerak keatas kebawah, bahkan sesekali diangkatnya cukup tinggi…dan…ah..aaaahh…aaaaaaaahhh….mas aqu ke..ke..ke…luaaaaarr…mas ….ah….aduuuuuh…mas enak sekaliiiiii……<br />
aqu juga ni….aqu juga mau keluar…ni…sambil semakin memepercepat gerakan gesek-geseknya, …aduhh..ni…saya keluar ni….oh…oh…oh….adi menyentak-nyentakkan gesekannya sampai lebih dari 3 kali, aduuuh…mas….hangat sekaliiiii….mas.., gerakan adi mulai semakin pelan dan akhirnya adi tertelungkup diatas tubuh si Murni.<br />
<br />
aqupun mulai terasa gatal diujung kemaluan ku…dan akh….croooot…croooot….sperma kupun muncrat ke daun pintu. aqu jadi lemes..dan mulai aqu berbaring di tempat tidurku sambil tetap meMbaygkan sejoli main adu gesek.<br />
<br />
Sememtara Wulandari belum tiba, kebetulan Adi tugas ke Manado, so…di rumah hanya tinggal siMbok, si Murni, si orok dan aqu.<br />
Saat si orok tidur, aqu coba godain Murni, hem..ehem…Ni…kelihatannya kamu kesepian yah..ditinggal Mas Adi…? Tanyaqu. Ah…enggaaaaakk…biasa aja…..jawab Murni sambil agak malu-malu.<br />
Memangnya kenapa Mas….? Tanya balik Murni.<br />
Kelihatannya kamu sama mas adi kok semakin mesra sih…? Tanya ku lagi.<br />
Kasihaaannn..mas adi kan sudah lama…eh…maksud saya ditinggal Mbak Wulandari, gak apa-apa kok….jawab si Murni.<br />
<br />
Aqu mulai merasa si Murni agak khawatir kalau aqu mengetahui affairnya dgn Adi.<br />
Sambil baca majalah dan nonton TV, aqu pandangi tubuh si Murni. Mulai dari kulit lengan, susu, perut, bentuk pinggul, paha dan betis. Wow….memang segar dan cukup bikin mupeng, apalagi karena gak ada bos, si Murni gak pake baju Putih Seragam Baby Sitter, dia Cuma pakai baju tidur kulot dan blus bahan katun biasa, jadi aqu bisa melihat samar-samar lekuk tubuh dan baygan bra and CDnya.<br />
<b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a> </b>Si Murni duduk dekat Box bayi sambil menggoyg box, sesekali dia curi pandang kepadaqu seperti ada rasa cemas taqut ketahuan affairnya. Dia agak gelisah. Dalam pikiranku, baikan di “selok” aja dech…..<br />
<br />
Ni, aqu mau pindah kost, kata ku…., lho kenapa mas…..kan Mas adi dan Mbak Wulandari orangnya baik, dan Mas sudah diaqui seperti keluarganya, juga ini rumah bagus dan harga kost nya katanya kekeluargaan…. Jawab si Murni.<br />
Iya…Ni, tapi aqu gak tahan lihatin kamu ama mas Adi, kok akrab banget…..kata ku.<br />
Akrab gimana……? Tanya Si Murni agak ketus, ya lah….emang aqu gak tahu kalau kamu sering tiduran di karpet ama mas adi, dan kalau gak salah kamu pernah jalan ama mas adi bawa bayi, ya kan….?<br />
<br />
Si Murni gelagapan, dan dia langsung berdiri dari duduknya menghampiriku, aqu melihat bentuk perut yg sudah agak kendur tapi malah terkesan sexy, kemudian dia duduk disebelahku. Dia bilang : Mas…tolong jangan bilang Mbak Wulandari, aqu kasihan mas Adi dan aqu juga terpengaruh karena aqu sudah lama tak disentuh lelaki, tolong ya mas…. Jawab si Murni memelas. Aqu sementara pura-pura terus baca majalah tapi mata terkadang ngincer-ngincer juga tuh susu yg masih sintal dan kelihatan mulus walau baru tampak separuhnya karena tertutup BRA.<br />
<br />
Ya…kamu harus ingat Ni, karena nila setitik rusak susu dua-dua-nya. Jawabku sambil godain. Yeee si mas, rusak susu sebelanga…ah…jawabnya sambil menyembunyikan malunya.<br />
Ya…dua-dua-nya Ni…..kalau terus di-uwel-uwel mah….jawab ku.<br />
Si Murni mencubit perutku, ah..si mas bisa aja. Nih tak cubit…..hayoooo kapok…!!! Si Murni kayak yg greget campur kesel.<br />
Tapi mas, walaupun bagaimana, aqu belum pernah kok bersetubuh dgn mas Adi, yah….hanya sekedar begitu-begitu aja, yg penting mas Adi bisa “keluar”……bener mas aqu gak bohong. Kata si Murni agak serius.<br />
Lho….sudah apa belum bagi saya gak masalah Ni, jawab ku.<br />
Mas kok gitu sih….? Jawab si Murni sambil meraba-raba kedua susunya. Belum mas belum rusak nih…jawab si Murni sambil mengusap kedua susunya. Ya….percaya deh….jawabku. setelah terdiam beberapa saat lalu :<br />
Ni…pijitin dong pundak saya, tadi saya main golf 18 hole, cukup capek juga…<br />
Weee…maaf ya…aqu bukan tukang pijat kok….jawab si Murni agak sengit.<br />
Yah…sudah gak apa-apa, tapi saya juga bukan tukang yg pintar nyimpen rahasia lho…..jawab ku.<br />
Eeeemmmm….si mas ngancam ya…..ya sudah sini, awas kalau ngomong Mbak Wulandari…..jawab si Murni.<br />
<br />
<b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a> </b>Aqu duduk di karpet, sementara si Murni berlutut dibelakangku, tangannya mulai pijitin pundak dan bahu bagian atasku, dan selang beberapa menit, aqu merasa ada yg nempel hangat di punggungku, terasa empuk dan kenyal, aqu tebak aja deh ini pasti perut si Murni, aqu pura-pura gak merasa apa-apa walau sudah sekitar 10 menit. Lalu si Murni bertanya : mas kepalanya mau dipijit gak….., o…ya…iya Ni. Jawab ku, kemudian si Murni memijit kepala ku…wah enak banget lho Ni. Kamu kok pintar mijit sih…..<br />
Ah..biasa aja mas jawab si Murni.<br />
<br />
Kemudian Aqu merasakan ada yg agak lebih empuk lagi menekan dipunggungku, aqu dah nebak deh…ini pasti pubis si Murni, gundukan daging antara perut dan kemaluan. Dia terus menekan…menekan..semakin terasa hangat dan empuk, aqu merasakan kedua pahanya semakin menempel, dia menekan terus dan aqu agak sedikit membungkuk sehingga punggung ku semakin menekan pubis nya.<br />
<br />
Aduh…Ni. Yg dipijit kepala kok yg enak punggungku ….. terus Ni tekan lagi, kata ku. Ah si mas bisa aja…..mau ditekan lagi? Kata si Murni.<br />
Ya…iya…dong, si Murni terus menekan-nekan pubisnya di punggungku.<br />
Napasnyapun mulai terdengar mendesah, dan pijitan dikepalaqu mulai melemah, tapi pijitan pubis di punggungku semakin terasa kuat.<br />
<br />
Apanya yg enak mas…tanya si Murni. Punggung ku enak banget Ni, punyamu begitu berdaging dan terasa hangat di punggungku, jawab ku. Sementara si ujang dibalik celana pendek ku mulai menegang dan si Murni secara sengaja terus menekankan pubis nya dipunggung ku.<br />
<br />
Aduh Ni. Punyaqu jadi tegang Ni…….mau pegang nih….? Tanya ku.<br />
Manaaaa….tanya si Murni. Nih….sudah mulai keras gara-gara punggung keenakan…. Jawab ku.<br />
Iya…mas, kok tegang ya….tanya si Murni.<br />
Aqu juga gara-gara mas adi jadi sering cepet geli di anu ku. Aqu jadi sering mudah terangsang, padahal sudah tahunan gak begini, kata si Murni.<br />
Ni, pijit aja punya ku…..tapi yg enak ya….<br />
<br />
Tanpa bicara lagi si Murni pindah duduk disebelahku, tangannya mulai masuk kesela celana pendekku, dia mulai meraba-raba dgn lembut kemaluan ku, ah….mulai terasa geli, si Murni meremas bagian helm kemaluan ku, dipijit-pijit lembut yg membuat kemaluanku terasa semakin geli dan nikmat sekali, oh….Ni, enak banget, teruuuus Ni, desah ku. Tanganku mulai menyusur kebalik Bra si Murni, perlahan ku elus lembut susunya, pelan-pelan ujung jariku menyusur terus hingga kerasa puting susu yg sudah mengeras tapi lembut kulitnya, aqu elus terus susunya, sesekali agak ku remas lembut, si Murni nafasnya mulai agak tersengal-sengal, aduuuuh…mas, sentuhan tangannya kok lembut banget, aqu semakin nikmat mas….terus tangan kanan si Murni membuka kaitan Bra bagian belakang, dan tangan kirinya masih terus memijit-mijit ujung kemaluan ku.<br />
<br />
Kemudian ku singkap blusnya dari sekitar perut agar dapat kuraih kedua susunya sementara bra dibukanya pelan-pelan melalui sela-sela lengan bajunya. Wah…benar aja, susunya masih mulus, walaupun sudah agak jatuh, namun kekenyalan dan kelembutan kulitnya masih seperti anak-ABG. Ku singkap terus keatas blusnya, punting susu si <b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a> </b>Murni yg kiri mengarah agak kesamping kiri dan yg kanan agak kesamping kanan, wah ini tanda susu yg masih berkelenjar bagus, walaupun agak turun tapi masih kencang. Isap mas….pinta si Murni, perlahan kuisap lembut puntingnya, mulai dgn isapan perlahan lama-lama isapanku semakin kuat sehingga si Murni menjerit perlahan Aaaahhh……aduh mas….kok enak sekali….teruuuus…mas….<br />
<br />
Kuisap puntingnya pelan-pelan tapi nyelekit, hingga si Murni terbaring karena tak kuat menahan nikmatnya isapan ku. Dan aqupun meMbaringkan tubuhku di karpet, sementara aqu terus mengisap punting susunya, si Murni mengambil posisi diatas ku dan mulai menempelkan kemaluannya ke kemaluan ku, dia masih mengenakan kulot tipisnya, dia tekan kemaluannya ke kemaluanku, terasa tubuh si Murni agak bergetar ketika dia tekan kemaluannya ke kemaluanku, aqu merasakan begitu empuk dan hangatnya daging kemaluan si Murni, aqu merasakan semakin geli di kemaluanku,<br />
<br />
Murni mulai menggerakan pinggulnya sehingga tekanan berubah jadi gesekan-gesekan yg perlahan tapi serasa ujung kemaluanku mulai nyelip dibelahan kemaluannya walaupun masih terbungkus kulot dan CD, tanganku mulai meraba buah pantatnya dgn menyusurkan tangan diantara celana kulotnya, wah…..lembut dan empuk, pantatnya bukan kencang tapi empuk, kulitnya masih halus. Aqu mulai menyelipkan tanganku kesela CD bagian pantanya, aqu mulai meraba halusnya pantat si Murni, ketika pantatnya ku elus,<br />
<br />
si Murni malah semakin menekan gesekan kemaluannya ke kemaluanku, aqu yakin “G-spot” si Murni disekitar pantatnya, kemudian elusan dipantat si Murni ku coba rubah dgn pijitan-pijitan ujung jari ku, ternyata si Murni semakin terangsang semakin mengesek agak cepat….dan oh….oh….oh….mas….aqu mau keluar mas…….mendengar rintihan si Murni, aqu bantu proses keluar nya si Murni, aqu tekan pantatnya dgn kedua tanganku agar kemaluannya semakin keras menekan kemaluanku, dan aaaaahhh…aaahhh…seeeeepp..seeeppppp…seperti kepedasan makan lombok, maaaasss…..aqu keluar mas…..ah…aaaahhh….si Murni seperti setengah menangis, terasa dikemaluanku kemaluannya berdenyut-denyut beberapa kali, sementara dia menekan susu kirinya ke dadaqu, dia terus merintih…mendesah….kemudian denyutan kemaluannya terasa lagi, nyut..nyuut…nyut…<br />
wah si Murni mengalami orgasme panjang nih…pikir ku.<br />
<br />
Kemudian sejenak si Murni merebahkan tubuhnya di atas tubuhku, sekitar kira-kira belum semenit, dia mulai menekan-nekan-kan lagi kemaluannya ke kemaluan ku kebetulan kemaluanku masih keras, dia mulai mendesah lagi. Seeeeppp….. seeeppp….. seperti orang kepedasan.<br />
Ni, nanti dilihat simBok, kekamar aja yuukkk….ajak ku. Ah tak mas, simBok sudah tidur, lagian ini bayi kalau bangun gimana….? Jawab si Murni.<br />
Ya…sudah buka saja celanamu Ni….. perintahku.<br />
Jangan mas….gini aja ya….sementara di selipkan kemaluanku kesela CDnya, dan si Murni masih berposisi di atas ku.<br />
<br />
Ketika kemaluanku mulai menyusup disela CD dan kemaluannya, tersa lendir hangat dan licin diujung kemaluanku, dia mulai menggoygkan pinggulnya dan gesekan belahan kemaluan yg hangat dan licin mulai merangsang kemaluan ku, aqu merasakan betapa enaknya kemaluan si Murni, tapi disisi kemaluanku terasa agak sakit kena sisi CD nya si Murni, aduh Ni, CDmu sakit nih….<br />
<br />
<b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a> </b>Kemudian dia melepas celana kulotnya dan agak menarik CDnya ke bawah, sedangkan aqu mulai melepas celana pendek dan CDku maka kemaluanku mulai nyaman banget, apalagi dia mengambil posisi seperti kodok yg mau loncat, dia mulai lagi menggoygkan pinggulnya perlahan kekiri kekanan..tangan ku mencengkram buah pantatnya dan sesekali kutekan sehingga kemaluanku terasa berada dimuka gawang, kudorong-dorongkan pinggulku naik turun sementara si Murni mengoyg kiri-kanan, variasi goygan semacam ini telah menciptakan rasa geli yg berbeda dgn rasa kalau bersetubuh biasa, kemaluan ku semakin keras, kemaluan si Murni terasa semakin basah kuyup, namun basah kuyup yg membuat rasa geli dikemaluanku semakin nikmat,<br />
<br />
Murni terus bergerak sementara ke dua susunya semakin terasa menggiling dadaqu, kenyalnya hangatnya terasa sekali karena T-shirt ku aqu angkat ke leher dan blusnya si Murnipun sudah terangkat sehingga kedua susunya terasa nempel langsung dikulit dadaqu, dan tangan si Murni yg sedang menahan tubuhnya dilantai kemudian berubah memeluk tubuhku, sehingga susunya semakin menekan di dadaqu, gerakan pinggulnya semakin lembut seolah memposisikan titik-titik tertentu dari kemaluannya di kemaluanku, kelihatannya si Murni berusaha agar kelentitnya tergesek oleh ujung kemaluanku. Dia begitu aktif mencari titik-titik kenikmatan dikemaluannya. Kemudian aqu mulai menekan nekan ujung kemaluanku ketika terasa jika sudah berada aMbang lubang nikmat, aqu tak tahan lagi, ingin sekali aqu menancapkan kemaluanku ke kemaluannya. Ni…kamu dibawah Ni…. Pinta ku.<br />
Jangan dulu mas, biar lama nikmatnya, soalnya kalau mas di atas pasti mas cepet keluar. Jawabnya dgn kata terputus-putus karena napas si Murni seperti orang yg sedang aerobic.<br />
<br />
Ya…tapi masukan dong Ni. Aqu sudah gak sabar nih….<br />
Iya…iya…tapi pelan-pelan ya mas….biar terasa nikmat. jawab si Murni.<br />
Kemudian si Murni menghentikan gerakan pinggulnya. Dan memposisikan ujung kemaluanku tepat dilubang kemaluan yg licin dan hangat. Dia mulai menekan pinggulnya ke bawah, dan kemaluanku pun perlahan mulai menyusup, perlahan banget si Murni menarik lagi pinggulnya keatas, aqu merasakan gesekan lubang kemaluan yg halus, licin dan lembut, dia menekan lagi, dan kira-kira sekitar 5 cm kemaluanku masuk, dia tarik lagi pinggunya keatas, aqu mulai penasaran karena cara seperti ini menimbulkan kenikmatan yg khas banget, gregel-gregel dinding kemaluan si Murni begitu terasa menggelitik karena gerakan perlahan seolah-olah kemaluanku meraba-raba tiap mili dinding lubang kemaluan si Murni, aqupun semakin menikmatinya.<br />
<br />
Kemudian desahan demi desahan terus keluar dari mulut si Murni, dan……ah…aaaahhh….. pelan-pelan si Murni menekan pinggulnya hingga kemaluanku masuk seluruhnya, kemudian dia tarik lagi pelan-pelan…ditekan lagi…..blessss…lagi kemaluanku masuk, begitu terus berulang-ulang hingga sekitar 15 menit, ah… begitu lembutnya permainan si Murni, sesekali terasa olehku denyutan-denyutan halus didalam kemaluan si Murni yg terasa seolah menjepit-jepit ujung kemaluan ku. Kemudian si Murni memasukan lagi kemaluanku dgn menekan pinggulnya, dia tak lagi menarik pinggulnya keatas, tapi dia tekan terus agak lama sehingga begitu dalamnya kemaluanku tertanam didalam kemaluan hangat si Murni, kemudian denyutan-denyutan kemaluannya…aw..terasa begitu nikmat, cenut-cenut….kemudian ada denyutan panjang yg rasanya begitu menjepit ujung kemaluan ku. Ah..mungkin ini yg disebut empot-empot madura dalam pikirku.<br />
Gaya ML seperti ini terus belangsung hingga kurang lebih ¼ jam, aqu benar-benar merasakan nikmat yg baru kali ini kurasakan dibanding dgn kenikmatan saat ML dgn pacarku.<br />
<br />
Diujung lubang kemaluanku mulai terasa geli sekali seperti hendak keluar sperma, sementara si Murni terus mengayuh pinggulnya perlahan dan tangan kirinya menarik susunya kearah mulut ku, lalu kuisap-isap pelan hingga isapan kuat, si Murni mulai tak dapat mengkontrol gerakannya, dia menggoyg semakin cepat…cepat lagi dan akhirnya jeritan kenikmatan si Murni muncul lagi, dia mencapai orgasme lagi karena terasa oleh kemaluanku jepitan-jepitan kemaluan dan denyutan-denyutannya yg tak beraturan. Dia mendesah dan menggigit dadaqu, dia orgasme panjang. Dan saat kemaluanku dijepit-jepit oleh kemaluan orgasmenya si Murni, aqupun gak tahan, geli sekali dikemaluan ku, sekujur tubuhku terasa geli linu, merinding dan ah…rasanya nikmat sekali, aqu berusaha terus menggerakan pinggulku keatas dan kebawah agar kemaluanku tetap menggesek kemaluan si Murni yg sedang orgasme dan berdenyut-denyut itu,<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://sahabatpk99.com/"><img alt=" AGEN DOMINO" border="0" data-original-height="450" data-original-width="386" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLO4RT3gvy7tjz6yF2jO6iYV8N5KhUCh05exIsv5UwTRuvzn_Gm-hq7p1Q73EN2JPMSdkjZsqSIDDlndpilPe73v5P68f0WyOTOXoZISsWRnxhQH7D2a_8R1DtV84hgSMYwHEpBiPuAjU/s400/Kenikmatan-Gadis-SMA-Tubuh-Montok-e1519950355865.jpg" width="342" /></a></div>
<br />
<br />
Murni pun sadar kalau aqu mau keluar maka dia langsung mengisap punting susuku dan memainkan ujung lidahnya di punting susuku maka kemaluanku semakin terasa geli sekali dan terasa gatal yg teramat sangat diujungnya seolah ingin digaruk terus oleh bagian terdalam kemaluan si Murni, dia semakin aktif mengisap dan memainkan lidahnya di punting susuku dan aqu terus menaik turunkan pinggulku akhirnya aqu pun crot-crot-crot spermaqu muncrat didalam kemaluan si Murni, tanpa sadar si Murni mengaduh keenakan, aduuuuhh…mas…hangat sekali……rintih si Murni, dan aqu merasakn enaknya ketika pertama crot…kemaluan si Murni menjepit, crot kedua kemaluan si Murni berdenyut, dan ketika aqu menekan kemaluan hingga maksimal maka disitulah kenikmatan puncaknya dan tak sadar aqu menarik pinggul si <b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a> </b>Murni agar kemaluanku menancap semakin dalam dan crot yg terakhir membuat tubuhku bergetar-getar sepeti kejang-kejang, dan si Murni yg sedang orgasme aqu teMbak dgn semprotan spermaqu, maka disinilah impian kenikmatan yg didaMbakan semua wMurnita, hingga selesai proses semprotan spermaqu, kemaluan si Murni masih terus berdenyut-denyut dan terdengar suara si Murni seperti orang menagis, dia benar-benar merasakan orgasme yg luar biasa, begitu juga aqu.<br />
<div>
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2344389519751065890.post-46180843201480988812018-06-26T17:15:00.001-07:002018-06-26T17:15:08.634-07:00Cerita Dewasa Mandi Dan Ngentot Dengan Pembantu<a href="https://cerita18terbaru.blogspot.com/"><b>CERITA DEWASA</b></a> - Aku sedang melamun sendiri dikamar, istri dan anakku sejak kemarin pulang ke kampungnya di Jawa. Aku sendiri malas keluar, walaupun hari ini kantor libur hari sabtu. Tiba-tiba saja kudengar pintu kamarku diketok oleh orang.<br />
<br />
” Pak , permisi, Siti mau cuci kamar mandi bapak” terdengar suara pembantuku<br />
” Yah Masuk aja ” jawabku<br />
Siti pembantuku pun masuk sambil membawa ember kecil dan yang membuat saya kaget, dia hanya memakai handuk besar yang membungkus dadanya yang besar dan pantatnya yang bahenol.<br />
” Waduh, pake handuk aja ti” kataku sambil menelan liur karena menyaksikan pemandangan yang membangkitkan adekku.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://sahabatpk99.com/"><img alt=" AGEN DOMINO" border="0" data-original-height="336" data-original-width="448" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDFgcwxINjjhLfUxlgaAehuvv_lPE2nxdmg8VC-JEzPiVJ4qSYOWPlom_7gubYYtEGX9vvEpyv5SVNxfy2NZgdu8DeBPMbQtkquVDnrlYw_4kIQMWhr-ire7EA5ixqc4tsuYtn0b88mR4/s400/Tante+Dina+2.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
” Iya pak, biar ngak basah baju Siti ” jawabnya sambil tersenyum manis dan lirikan matanya yang genit menuju adekku yang hanya di bungkus celana dalam saja.<br />
Kurang lebih 15 menit kudengar suara air yang disiram ke dinding kamar mandi<br />
Wah berarti dia <a href="https://sahabatpk99.com/"><b>AGEN DOMINO</b></a> sudah selesai mencuci kamar mandi, akupun cepat-cepat mencopot celana dalamku, dan langsung kutarik pintu geser kamar mandiku yang memang tidak pakai konci.<br />
<br />
” Eh ,pak, ” Siti terkejut, ketika melihat aku masuk dalam keadaan bugil, dia segera jongkok dengan keadaan telanjang bulat, sambil menutupi susunya dan menghadap kedinding kamar mandi membelakangiku.<br />
Tapi tetap aja terlihat pantatnya yang bahenol, terlihat mengkilap , hitam, karena sekujur tubuhnya basah kena air ketika mencuci kamar mandi.<br />
Akupun langsung mendekati closet sambil mengacungkan adekku<br />
” Iya Ti, bapak mau kencing nih , udah ngak tahan , kamu sih lama banget cucinya”<br />
Aku sambil pura-pura, mau kencing, tapi boro-boro mau keluar airnya, namanya juga<br />
adek lagi bediri , mana mau keluar kencingnya, mana mata sambil terus melihat kearah Siti yang telanjang bulat sambil jongkok.<br />
” Udah Ti, ngak usah malu, ngak ada orang kok, cuma kita, Bapak aja ngak malu”<br />
Kulihat dia mulai berani mengintip kearah adekku, dia kaget melihat adekku yang sengaja kuacung-acungkan.<br />
” Ti, tolong minta air dong , untuk cuci ini adek bapak ” kataku, sambil menyodorkan adekku kuhadapannya.<br />
Dengan takut- takut dan malu, tangan satunya mengambil shower dan tangan satunya tetap menutupi susunya.<br />
” Ayo dong sekalian dicuciin” kataku<br />
<br />
Diapun mulai berdiri, dan menyirami adekku dengan shower, sambil matanya terus melihat adekku yang sudah tegang, Adekku ukurannya panjangnya sih biasa saja sekitar 15 cm,tapi gemuk banget , sudah banyak wanita yang kaget dengan ukuran diameter dan bentuk kepalanya yang membesar seperti pukulan gong.<br />
” Ayo jangan cuma di siram, ambil itu sabun sekalian disabunin dong ”<br />
Kulihat dia agak kagok, tapi diambilnya juga sabun cair, dan dia mulai menyabuni<br />
adekku .<br />
” Ahhhh,,, enak Ti, Cucinya yang bersih Ti ”<br />
” Yah pak.” jawabnya sambil terus tertunduk dan menatap adekku.<br />
<a href="https://sahabatpk99.com/"><b>AGEN DOMINO</b></a> Sekarang dia juga dalam keadaan telanjang bulat, tidakbisa lagi menutupi susunya , karena kedua tangannya sibuk menyabuni dan menyirami adekku.<br />
Susunya kelihatan benar besar ,masih bulat sekali dan keras sekali dengan pentil yang masih kecil tapi kelihatan sudah berdiri. sedang memeknya kelihatan berupa garis, karena bulunya sudah tidak ada, mungkin dia sering mencukurnya, tapi terlihat jelas bekas bulu yang baru dicukur, makin membuatku nafsu.<br />
<br />
Tangankupun mulai memegang susunya dan mengelusnya sambil berkata<br />
” TI, Susu kamu bagus yah. masih montok banget”<br />
” Pak Siti malu pak”<br />
” Ahhhh… . pak……jangan pak….”<br />
Tanganku memelintir pentilnya yang keras, dan tangan satunya sibuk memutar -mutar<br />
susu yang satunya.<br />
” Auwww pak……pakk….”<br />
Dia mulai mendesah, dan pegangannya ke adekku bukan hanya mengelus lagi,tapi mulai meremas dengan kencang.<br />
Mulutkupun mulai bergerilya menciumi susunya dan mulai lidahku mebelit-belit pentil susunya, pelan tanganku yang satunya turun meluncur kearah memeknya.<br />
Jariku menemukan bibir memeknya yang udah licin, bibirnya tipis, aku, mulai mengorek-orek memeknya dan mencari-cari kelentitnya.<br />
” Auuu pak…geli pakk….,Siti geli pak ”<br />
Aku terus menjilati pentilnya dan tanganku, menemukan kelentitnya yang cukup besar, terasa sebesar biji kacang tanah, keras, licin dan enak sekali dimaenin dengan tangan.<br />
” Pakkkkkk…Auuuuu…ZZZZZZ. pak Siti………..ngak tahan pak”<br />
Tangannya sudah dengan kasar menggosoj adekku dan sampai kebijinya diperas dengan keras, sampai aku agak terasa sakit.<br />
” Pakkkk….ampun ….pak…Siti….enak.pakkk” desahnya, terus menerus.<br />
” Pelan kuangkat sebelah kakinya , kusandarkan kakinya yang satu di atas bak mandi, lalu lulutku mulai turun kebawah mencari lubang memeknya.<br />
Kujilati bibir memeknya, dan <b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a></b> sambil lidahku masuk menjelajahi lubang memeknya yang terasa masih kecil sekali. Lalu lidahku mulai menjilati dan mengulum biji kelentitnya yang sebesar kacang tanah, dan terasa keras serta licin sekali karena air nikmatnya yang banyak keluar.<br />
<br />
” Aduhhhhhhhhh………..pak…….Siti ngak tahan pakkkkkkkkkk”<br />
” Auuuuuu……pakk Ampun pak………Siti enak banget pakkkkk, Memek Siti diapain pak……. Auuuuuuuuuu ”<br />
” Memang belum pernah diginiin Ti”<br />
” Belummmmpakkkk….enak ….banget pakkk.”<br />
” Auuuuuuzzzzzzzzzzz…… enak pakkkkkkkkkkk”<br />
” Yuk kita keranjang Ti .” sambil keseret kekamarku<br />
Langsung kurebahkan dia diranjangku. langsung kuserbu susunya kujilati dan kugigit<br />
gigit kecil pentilya,<br />
” Pakkkkk……. enak pak…..UZZZzzzz….”<br />
Lidahkupun mulai meluncur kebawah, mulai kujilati bibir memeknya, kutarik dengan bibirku , pelan kubuka memeknya yang hitam, sesuai dengan kulitnya yang hitam manis, bibir memeknya pun hitam dengan bekas bulu yang dickur, makin membuat aku nafsu, pelan kubuka memeknya, terlihatlah dalam memeknya yang berwarna merah tua segar dengan keadaan basah sekali, sangat kontras dan menarik dengan warna bibir memeknya yang hitam , ,kujilati dalam memenya, dan terlihat kelentitnya yang menonjol dengan menantang merah dan licin sekali, langsung kujilati dan kukulum biji kelentitnya.<br />
” Pakkkkkkkkkkk…..aduh pak…..enak……ohhhhhhhhh..ohhhhhh”<br />
Siti menggerakkan memeknya mendekati bibirku, terasa agak asin cairan yang keluar dari memenya, aku suka sekali melihat biji kelentitnya yang keras dan licin, terus kukulum, sehingga dia terus teriak dan mengangkat memeknya tinggi-tinggi<br />
” Aduh pak…ampun pak…..Siti ngak tahan pak…Ngentotin Siti pak”<br />
Akupun berputat dalam posisi 69, dia dengan segera menarik adekku dan langsung dengan rakus mengulum batangnya, lalu turun kebijinya, kedua bijiku disedotnya, bukan main rasanya.<br />
” auuuuuuuu enak ti, terus ti……”<br />
<br />
<b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a> </b>Aku terus menjilati dan menggigit biji kelentitnya, sambil menyedot cairanyang keluar, tiba-tiba kepalaku dikepitnya dengan keras, dan terasa adekku disedot dan digigit dengan keras oleh Siti,<br />
” Pakkkkkkk….Siti keluar pak…….Aya u……..uuuuu ”<br />
Dijepitnya dengan keras kepalaku , lalu ia lemas dan kakinya mulai terbuka lagi.<br />
” Aduh pak, enak banget pak, Siti belum pernah diginiin sampe keluar”<br />
“Emang kamu udah sering Ti, ” selidikku<br />
” Ngak pak , Siti baru pernah sekali dientot sama pacar dikampung, eh abis dientot di takut Siti Hamil, jadi dia lari dari kampung.<br />
Aku mulai menjilati lagi, memeknya yang semakin merah dalamnya, dan aku<br />
menggigit kecil kelentitnya.<br />
” Aduh..pak….kok..jadi enak lagi yah..”<br />
” Siti rasanya mau enak lagi nih pak”<br />
Setelah puas kujilati semua lubang dalam memeknya, aku pun berputar dan mulai menindih tubuhnya. Pelan kugesek kepala kontolku ke bibir memeknya,<br />
” Auiuuuu,,,,,,pak,,,,,kok,,,enak lagi yah…..aduh pa kkkk”<br />
Pelan kucoba memasukkan adekku kedalam memeknya , sulit sekali sebab lubangnya masih kecil sekali.<br />
” Auu pak…pelan..pak…sakit….****** bapak gede banget…”<br />
” emang ****** pacarmu kecil Ti”<br />
” Kecil pak, punya bapak gede banget apalagi kepalanya segede tinju Siti”<br />
” Bisa-bisa sobek memek Siti pak….”<br />
Pelan kudoron adekku memasuki memeknya, terasa pedih karena sempit<br />
” Auuuu pak,,,sakit pakk,,,,,pelan pelan pak”<br />
Pelan-pelan kepala kontolku berhasil masuk sebatas kepalanya.<br />
Dia sudah menjerit-jerit kesakitan dan keenakan.<br />
” Aduh pakkk….sakir,,,,enak….sakit…pak tapi enak:”<br />
“Gimana mau diterusin ngak Ti, katanya sakit”<br />
” Terus pak biarin , mau jebol juga ngak apa yang penting enak”<br />
katanya sambil memelukku dengan erat.<br />
Dengan tiba-tiba kudorong semua kontolku kedalam memeknya.<br />
” Auuuuuuuuuuuu. poakkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk”<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://sahabatpk99.com/"><img alt="AGEN DOMINO" border="0" data-original-height="380" data-original-width="400" height="380" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoJQFb_iBp0g5W-g0E6h-dnACgKMS2ek-trJOkL3j2GXt5bNFpzVkRj3kiueMoLlFeuO5slNecG3xpxRGgNKBAzDcospMtvROMm3jMMdLK57GQISQRGrvXhPJwsr217FbdvP3iETg_H68/s400/Yenni-janda-jakarta-cari-jodoh.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
Kudiamkan kontolku masuk kedalam memeknya terasa mentok sampai rahimnya<br />
Siti juga terdiam, matanya melotot, sambil menggigit bibir bawahnya,<br />
Aku senang sekali melihat gadis yang melotot ketika kontolku mentok masuk kememeknya.<br />
” Pakkkkkkk…..sakit,,,,tapi enak banget pak, ****** bapak gede banget, sampe penuh memek Siti.<br />
pelan mulai kugenjot keluar masuk memeknya,<br />
” Auusss…sekarang enak banget pakkkkk..au….pakkkk”<br />
Matanya tetap melotot setiap kali kepala kontolku masuk mentok ke memeknya<br />
” Au…..Auu…..Au….” setiap kali kugenjot memeknya Siti terus mengoce dan teriak<br />
Aku senang sekali dengan cewe yang berisik ketika di entot.<br />
Lalu kuputar kaki satunya sehingga keatas, lalu dengan posisi miring kutusuk lagi memeknya.<br />
” Aduh……….pakkk…….auuuu”<br />
Siti lebih menjerit dan melotot lagi, karena kontolku makin masuk kedalam mentok.<br />
” Pak ….k Siti udah ngak tahan mau keluar”<br />
” Sebentar Ti, Bapak juga……….aaaaaa”<br />
Kupercepat genjotanku dengan cepat sekali<br />
” Au–…au…auu……au…………………… pakkkkkkkkkkkk”<br />
<b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a> </b>Siti mengejang dan terasa memeknya memijit dengan keras kontolku, seakan kontolku diperas. lalu akupun merasa sudah mau keluar, dengan hentakan terakhir<br />
kutekan keras memeknya sambil menyemburkan maniku kememeknya.<br />
” Auuuuuuuuuuuutiiiiiiiiiiii. bapak keluarrrrrrrrrrrrrrr”<br />
” Siti juga pakkkkkkkkkkkkkAZZZZZZZZZZzzzzzzzzzzzzz”<br />
Lalu saya pun terjatuh diatas badanya.lemas, tapi enak banget,<br />
Memang memek hitam dan merah dalamya enak banget,legit dan empot ayam lagi…Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2344389519751065890.post-73696680208194881942018-06-26T16:39:00.001-07:002018-06-26T16:39:55.442-07:00Cerita Dewasa Birahi Ibu Guru Janda<a href="https://cerita18terbaru.blogspot.com/"><b>CERITA DEWASA</b></a> - Saat aku kelas 1 sma yang membenak di kepalaku sampai sekarang adalah guru matematika beliau jika mngajarkan soal selalu sabar dan enak jika ngasih bimbingan kepada teman sekelas, namanya Ibu Miya umurnya kira kira 30 tahun, Ibu Miya orangnya cantik dan seksi sekali tapi kasihan sudah 4 Tahun menikah ditinggal suaminya yang meninggal karena kecelakaan lalu lintas.<br />
<br />
Yang paling aku senang jika Ibu Miya mengajar adalah ia sering lupa kalau bagian atasnya agak terbuka sehingga tali BH yang berwarna hitam itu terlihat diantara celah celah baju seragamnya, jika waktu pelajarannya aku sering minta duduk di bagian depan bukan karena sok pintar tapi ya itu aku ingin melihat jelas tubuh ibu Miya secara keseluruhan.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://sahabatpk99.com/"><img alt=" AGEN DOMINO" border="0" data-original-height="550" data-original-width="550" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhabHBUsZRmxFXE8xHL9ZCUmk8LASgSHYXRgnp9ydKVdhZnTrIr9s6jrLgsZU6NgQki15E8dd4ZYotoCZapl8OnXbfg24QZWLxarcZnjnTxLixpoTjUefqF6r2br0wBt10V5kurN26pkTw/s400/5ce1a17af2798920b26cb17016a52701.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
Pagi itu sekitar jam delapan lewat kami sudah dipulangkan karna akan ada rapat guru. Aku agak kesal karna pelajaran kedua matematika artinya aku gak bisa ngeliat pemandangan indah hari ini, dan untuk menghilangkan suntuk aku pun pergi main ketempat kawanku.<br />
<br />
<a href="https://sahabatpk99.com/"><b>AGEN DOMINO</b></a> Aku masih tak tahu aku akan dapat rejeki nomplok. Sekitar jam sembilan lewat aku pergi pulang, dan pada saat lewat sekolah aku melihat bu Miya sedang menunggu angkot, aku pun mengajaknya<br />
<br />
" mari saya antar bu " ajakku tanpa berharap dia mau<br />
<br />
" tapi rumah ibu agak jauh ko " ia mencoba menolak<br />
<br />
" gak pa-pa kok bu, gak enak sama guru PPKN " candaku setelah berpikir sebentar akhirnya ia mau<br />
<br />
" iya deh tapi ibu pegangan ya soalnya ibu pernah jatuh dari motor "<br />
<br />
" silahkan bu " setelah itu kau menjalnkan motorku dengan kecepatan sedang. Tangan bu Miya yang berpegangan pada pahaku menyebabkan reaksi pada penisku, apalagi jika mengerem pada lampu merah aku merasa ada sesuatu yang empuk menekan dari belakang.<br />
<br />
Sampai dirumahnya yang agak berjauhan dengan rumah-rumah yang lain aku disuruh masuk dulu. Dan ketika sudah duduk di sofa empuk bu Miya bicara<br />
<br />
"ibu ganti baju dulu ya ko " setelah itu ia masuk kamar dan menutup pintu mungkin karna kurang rapat sehingga pintu itu terbuka lagi sedikit. Entah setan mana yang masuk kekepala ku sehingga aku memberanikan diri untuk mengintip ke dalam.<br />
<br />
Di dalam sana aku bisa melihat bagaimana <b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a></b> bu Miya sedang membuka satu persatu kancing bajunya dan setelah kancing terakhir ia tidak langsung menanggalkan bajunya, tapi itu sudah cukup membuat napasku membuat nafasku memburu karna kau bisa melihat kalau sepasang dadanya yang besar seperti hendak melompat keluar.<br />
<br />
Karna terlalu asyik pintu itupun terbuka lebar. Aku kaget dan hanya bisa mematung karna ketakutan. Bahkan penisku langsung mengkerut. Melihat aku, bu Miya tidak terlihat kaget dan tetap membiarkan bajunya terbuka.<br />
<br />
Setelah itu ia mendekati aku " kamu sering ngeliat BH ibu kan<br />
<br />
" tanyanya didekat telingaku " i...iya bu " jawabku ketakutan.<br />
<br />
" kalau gitu ibu kasih kamu hukuman " lalu ia menarikku dan didudukkan ditepi tempat tidur. " sekarang kamu baring tutup mata dan jangan gerak kalo teriak boleh aja " katanya dengan suara nafas yang agak memburu.<br />
<br />
Aku pun menurut karna merasa bersalah. Lalu ia membuka retsleting celana sekolahku menurunkan CDnya dan mengelus-elus penisku dengan lembut, setelah penisku tegak lagi dia berjongkok dan menjilatinya.<br />
<br />
"auh... uh.. uuuh ..." rintihku menahan kenikmatan semantara bu Miya sibuk dengan aktivitasnya "ah ... mmmhh... bu stop bu" rintihku karna aku merasa seperti mau meledak Dia tak menjawab, malah semakin hebat menyedot penisku.<br />
<br />
Tubuhku semakin mengejang dan tanpa bisa kubendung lagi, muncratlah cairan putih itu dan aku langsung terduduk sambil berpegangan pada tepi ranjang.<br />
<br />
<b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a> </b>Rasanya seperti sedang melayang, ia telan habis spermaku sementara aku masih terduduk kaku, malu takut dan senang bercampur jadi satu. Bu Miya lalu berdiri dan tersenyum "gimana...lebih enak dari pada cuman liat khan..?" sambil kedua tangannya menjambak rambutku "iya bu enak sekali" jawabku mulai berani sambil ikut berdiri.<br />
<br />
Setelah wajah kami berhadapan ia menciumku dengan lembut, lalu membimbingku duduk ditempat tidur. Kami berpelukan dan Miya kembali menciumku, lalu melumat bibirku sementara tangannya menanggalkan seluruh pakaian ku, dengan tangkas aku mengimbangi gerakan tangan itu sehingga akhirnya kami sama sama tanpa pakaian.<br />
<br />
Bedanya aku telanjang bulat sementara Miya masih memakai BH hitamnya karna memang sengaja tak ku lepas. Miya melepaskan ciuman dibibirku lalu mengarahkan kepala ku kebawah yaitu payudaranya, aku segera melepas BH nya dan mulai meremas-remas dadanya, sekali-sekali aku puntir putingnya sehingga ia melenguh panjang.<br />
<br />
Puas meraba aku lalu menyapu seluruh dadanya dengan lidahku dan menyedot ujung putingnya sambil digigit-gigit sedikit. Hasilnya hebat sekali Miya bergoyang sambil meracau dengan kata-kata yang tak jelas.<br />
<br />
Setelah itu Miya berdiri sehingga aku berhadapan dengan vaginanya <b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a> </b>, wangi yang baru pernah kucium itu membuatku bertambah panas sehingga kujilati semua permukaan vaginanya yang sudah banjir itu. Setelah itu Miya merebahkan diri di ranjang tangannya mendekap kepalaku pahanya dibuka.<br />
<br />
Sehingga memudahkan aku menjilat dan memasukkan lidahku kedalam vaginanya dan menggigit-gigit bagian daging yang merah jambu. Sehingga tubuh Miya semakin mengejang hebat "ssshh... aahh... terus ko" pintanya diikuti desah nafasnya.<br />
<br />
Sekitar lima menit ku sapu vaginaya aku melepaskan dekapan pada kepalaku dan kembali mengulum bibirnya. Ia lalu meraih penisku "masukkan ya ko udah gak tahan" katanya dengan terengah dan membimbing penisku menerobos goa miliknya yang tek pernah lagi merasakan penis semenjak suaminya meninggal.<br />
<br />
Aku merasakan kenikmatan yang kebih hebat dibandingkan saat dimasukkan kemulutnya.<br />
<br />
"slep...slep...slep" kuputar-putar didalam sambil mengikuti goyangan pantat Miya. sambil kupompa bibir kami terus berperang dan tanganku meraba dan meremas payudaranya dan sekali kali memuntir putingnya.<br />
<br />
"uh...ah...mmm...sssh...terus ko..mmh" desahnya sambil meremas pantatku. Penisku terasa semakin menegang dan vaginanya semakin hebat berdenyut memijit penisku, tak terasa sudah sepuluh menit kami "bergoyang".<br />
<br />
"oooooh ...mmmmh... ah udah gak kuat... biarin aja di situ ko mmmh ...." rintih Miya terpejam. Akupun semakin memperdalam tusukanku dan mempercepat tempo karna juga merasakan sesuatu yang akan keluar. "ssshhhh...aaaaaaarrrrrrgggghhhhhhh" jeritnya sambil mencengkram punggungku,<br />
<br />
"aaaahhhhh...aaaahhhhh" desahku pada saat yang bersamaan sambil mulutku menyedot kedua puting susunya kuat-kuat secara bergantian. Air maniku muncrat bertepatan dengan air hangat yang terasa memandikan penisku didalam vaginanya.<br />
<br />
Kami menikmati puncak orgasme sampai betul-betul habis, baru aku mencabut penisku setelah sangat lelah dan bebaring di sebelahnya sambil meremas dadanya pelan-pelan.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://sahabatpk99.com/"><img alt=" AGEN DOMINO" border="0" data-original-height="550" data-original-width="550" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFdj2Na4RUFh4BJusFSzMPRvUUefe4HApgJWFP7KAFEiBG-GqN4p1bhDYelpXBIgQj4xursUXS4ZAid-3wTejE7cqmJjiR9g0qh69CRYHaqLRAiqTgS6i2PpwIQ6e-9OII__hAQFlPXf0/s400/562d34e46c7ccb5153ae1d44f431a447.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
Kemudian dia menindihku dari atas dan bertanya "gimana hukuman dari aku ko ..?"<br />
<br />
"enak bu hukuman terenak didunia makasih ya"<br />
<br />
"ibu yang terima kasih udah lama ibu bendung hasrat, hari ini dan seterusnya ibu akan tumpahkan kekamu semuanya" sambil mencium ku.<br />
<br />
<b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a> </b>Setelah istirahat beberapa waktu kami kembali melanjutkan aktivitas itu tentu saja dengan tehnik dan gaya yang berbeda-beda. Tak terhitung berapa kali aku melakukannya sewaktu SMA yang jelas jika aku pulang kesana pasti kami melakukan lagi dan lagi.Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2344389519751065890.post-80925405779615688152018-06-26T16:12:00.001-07:002018-06-26T16:12:30.784-07:00Cerita Dewasa Birahi Tante Ketika Om Kluar Rumah<a href="https://cerita18terbaru.blogspot.com/"><b>CERITA DEWASA</b></a> - Saya Dito, bukan nama sebenarnya…..umur 23 tahun baru lulus dari salah satu universitas ternama di Malang. Dan saya berasal dari keluarga baik-baik. Kejadian ini dimulai ketika saya menginap di rumah om saya di daerah sidoarjo.<br />
<br />
Om saya telah menikah dan memiliki 2 anak lelaki yang lucu umur 3 dan 5 tahun, serta memiliki istri yang cukup cantik (menurut saya) umurnya sekitar 27 tahun. saya sendiri tinggal disurabaya kurang lebih jarak tempat tinggalku dengan tante adalah 19 Km…<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://sahabatpk99.com/"><img alt="AGEN DOMINO" border="0" data-original-height="550" data-original-width="550" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8Y7XS5iRbtAYG7eHMWDncV-w0VACOeaZ05SMMrEMB1qiBzRRvAFa42wqXLyMGz7MIqgPCsQsKzLP_tKdF07_4R2Qq-OM28n4lOoi_ILkuHuwsr_3x7cTARi8ujHVoZCtFS4CIE38aYy0/s400/d0f149f6c683e53250b8ef5492d1bc32.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
<a href="https://sahabatpk99.com/"><b>AGEN DOMINO</b></a> Awal kejadiannya adalah pada hari sabtu malam saya mendengar pertengkaran di rumah tersebut, yang tidak lain adalah om saya dengan tante saya. Ternyata penyakit ‘gatel’ om saya kambuh lagi yaitu sering pergi ke diskotik bersama temannya. Hal tersebut sangat menyakitkan tante saya, karena di sana om saya akan mabuk-mabukan dan terkadang pulangnya bisa pada hari Minggu malam.<br />
<br />
Entahlah apa yang dilakukan di sana bersama teman-temannya. Dan pada saat itu hanya aku bertiga saja di rumah: saya, Om Pram dan Tante Sis. “Brak..” suara gelas pecah menghantam pintu, cukup membuat saya kaget, dan om saya dengan marah-marah berjalan keluar kamar.<br />
<br />
Dari dalam kamar terdengar tante saya berteriak, “Nggak usah pulang sekalian, cepet ceraikan aku.” Dalam hatiku berkata, “Wah ribut lagi.” Om Pram langsung berjalan keluar rumah, menstarter mobilnya dan pergi entah ke mana. Di dalam kamar, aku mendengar Tante Sis menangis. Aku mau masuk ke dalam tapi takut kena damprat olehnya (kesalahan Om Pram dilimpahkan kepadaku).<br />
<br />
Tapi aku jadi penasaran juga. Takut nanti terjadi apa-apa terhadap Tante Sis. Maksudku akibat kecewa sama Om Pram dia langsung bunuh diri. Pelan-pelan kubuka pintu kamarnya. Dan kulihat dia menangis menunduk di depan meja rias. Aku berinisiatif masuk pelan-pelan sambil menghindari pecahan gelas yang tadi sempat dilemparkan oleh Tante Sis. Kuhampiri dia dan dengan pelan.<br />
<br />
Aku bertanya, “Kenapa Tan? Om kambuh lagi?” Dia tidak menjawab, hanya diam saja dan sesekali terdengar isak tangisnya. Cukup lama aku berdiri di belakangnya. Pada waktu itu aku hanya memandangnya dari belakang, dan kulihat ternyata Tante Sis mengenakan baju tidur yang cukup menggiurkan. Pada saat itu aku belum berpikiran macam-macam.<br />
<br />
Aku hanya berkesimpulan mungkin Tante Sis mengajak Om Pram, berdua saja di rumah, karena anak-anak mereka sedang pergi menginap di rumah adik Tante Sis. Dan mungkin juga Tante Sis mengajak Om bercinta (karena baju yang dikenakan cukup menggiurkan, daster tipis, dengan warna pink dan panjang sekitar 15 cm di atas lutut). <b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a> </b>Tetapi Om Pram tidak mau, dia lebih mementingkan teman-temannya dari pada Tante Sis. Tiba-tiba Tante Sis berkata, “To, Om kamu kayaknya udah nggak sayang lagi sama Tante.<br />
<br />
Sekarang dia pergi bersama teman-temannya ke Surabaya, ninggalin Tante sendirian di rumah, apa Tante udah nggak cakep lagi.” Ketika Tante Sis berkata demikian dia berbalik menatapku. Aku setengah kaget, ketika mataku tidak sengaja menatap buah dadanya (kira-kira berukuran 34). Di situ terlihat puting susunya yang tercetak dari daster yang dikenakannya. Aku lumayan kaget juga menyaksikan tubuh tanteku itu.<br />
<br />
Aku terdiam sebentar dan aku ingat tadi Tante Sis menanyakan sesuatu, aku langsung mendekatinya (dengan harapan dapat melihat payudaranya lebih dekat lagi). “Tante masih cantik kok, dan Om kan pergi sama temannya. Jadi nggak usah khawatir Tan!” “Iya tapi temennya itu brengsek semua, mereka pasti mabuk-mabukan lagi dan main perempuan di sana.”<br />
<br />
Aku jadi bingung menjawabnya. Secara refleks kupegang tangannya dan berkata, “Tenang aja Tan, Om nggak bakal macem-macem kok.” (tapi pikiranku sudah mulai macam-macam). “Tapi Tante denger dia punya pacar di surabaya, malahan <b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a></b> Tante kemarin pergoki dia telponan ama cewek, kalo nggak salah namanya Sella.” “Masak Om tega sih ninggalin Tante demi cewek yang baru kenal, mungkin itu temennya kali Tan, dan lagian Tante masih tetap cantik kok.”<br />
<br />
Tanpa Tante Sis sadari tangan kananku sudah di atas paha Tante Sis karena tangan kiriku masih memegang tangannya. Perlahan-lahan pahanya kuusap secara halus, hal ini kulakukan karena aku berkesimpulan bahwa tanteku sudah lama tidak disentuh secara lembut oleh lelaki. Tiba-tiba tanganku yang memegang pahanya ditepis oleh Tante Sis, dan berdiri dari duduknya,<br />
<br />
“To, saya tantemu saya harap kamu jangan kurang ajar sama Tante, sekarang Tante harap kamu keluar dari kamar tante sekarang juga!” Dengan nada marah Tante Sis mengusirku. Cukup kaget juga aku mendengar itu, dan dengan perasaan malu aku berdiri dan meminta maaf, kepada Tante Sis karena kekurangajaranku. Aku berjalan pelan untuk keluar dari kamar tanteku.<br />
<br />
Sambil berjalan aku berpikir, aku benar-benar terangsang dan tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini. Sejak aku putus dengan pacarku, terus terang kebutuhan biologisku kusalurkan lewat tanganku. Setelah sampai di depan pintu aku menoleh kepada Tante Sis lagi. Dia hanya berdiri menatapku, dengan nafas tersenggal-senggal (mungkin marah bercampur sedih menjadi satu).<br />
<br />
Aku membalikkan badan lagi dan di pikiranku aku harus mendapatkannya malam ini juga. Dengan masa bodoh aku menutup pintu kamar dari dalam dan menguncinya, lalu langsung berbalik menatap tanteku. Tante Sis cukup kaget melihat apa yang aku perbuat. Otakku sudah dipenuhi oleh nafsu binatang. “Mau apa kamu To?” tanyanya dengan gugup bercampur kaget. “Tante mungkin sekarang Om sedang bersenang-senang bersama <b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a> </b>pacar barunya, lebih baik kita juga bersenang-senang di sini, saya akan memuaskan Tante”.<br />
<br />
Dengan nafsu kutarik tubuh tanteku ke ranjang, dia meronta-ronta, tetapi karena postur tubuhku lebih besar (tinggiku 182 cm dan beratku 75 kg, sedangkan Tante Sis memiliki tinggi tubuh sekitar 165 cm dan berat kurang lebih 50 kg) aku dapat mendorongnya ke ranjang, lalu menindihnya. “Lepasin Tante, Dito,” suara keluar dari mulutnya tapi aku sudah tidak peduli dengan rontaannya. Dasternya kusingkap ke atas.<br />
<br />
Ternyata Tante Sis tidak mengenakan celana dalam sehingga terpampang gundukan bukit kemaluannya yang menggiurkan, dan dengan kasar kutarik dasternya bagian atas hingga payudaranya terpampang di depanku. Dengan bernafsu aku langsung menghisap putingnya, tubuh tanteku masih meronta-ronta, dengan tidak sabar aku langsung merobek dasternya dan dengan nafsu kujilati seluruh tubuhnya terutama payudaranya, cukup harum tubuh tanteku.<br />
<br />
Akibat rontaannya aku mengalami kesulitan untuk membuka pakaianku, tapi pelan-pelan aku dapat membuka baju dan celanaku. Sambil membuka baju dan celanaku itu, dengan bergantian tanganku mengusap bukit kemaluannya yang menurutku mulai basah (mungkin Tante Sis sudah mulai terangsang walaupun masih berkurang tetapi frekuensinya agak menurun sedikit).<br />
<br />
<b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a> </b>kemaluanku telah berdiri tegak dan kokoh nafsu telah menyelimuti semua kesadaranku bahwa yang kugeluti ini adalah isteri pamanku sendiri….yaitu tanteku…. Dengan tidak sabar aku langsung berusaha membenamkan kejantananku ke liang TANTEKU……….. , Aku agak kesulitan menemukan celah kewanitaan tanteku,kadang kemaluanku meleset keatas dan bahkan kadang meleset kearah lubang anus tanteku . ini disebabkan tanteku bergerak kesana kemari berusaha menghindar dan menghalangi kemaluanku yang sudah siap tempur ini……………………………………..<br />
<br />
“To, jangan To, aku Tantemu tolong lepasin To, ampun, Tante minta ampun”. Aku sudah tidak peduli lagi Rengekannya. …….usahaku kepalang tanggung dan harus berhasil……karena gagalpun mungkin akibatnya akan sama bahkan mungkin lebih fatal akibatnya……. Ketika lubang senggamanya kurasa sudah pas dengan dibantu cairan yang keluar dari liang kewanitaannya aku langsung menghujamkan senjataku.<br />
<br />
“Auuhh, sakit To, aduh.. Tante minta ampun.. tolong To jangan lakukan …..lepasin Tante To..” Ketika mendengar rintihannya, aku jadi kasihan, tetapi senjataku sudah di dalam, “Maaf Tante, saya sudah tidak tahan dan punyaku sudah terlanjur masuk nih…..,” bisikku ke telinganya. Tante Sis hanya diam saja. Dan tidak berkata apa-apa.<br />
<br />
Dengan pelan dan pasti aku mulai memompa kemaluanku naik turun, ……..tanteku menggelinjang hebat…..seakan akan masih ada sedikit pemberontakan dalam dirinya…. ssshhhhhhhhh….tanteku hanya mendesis lirih sambil menolehkan kepalanya kekiri dan kekanan tak mau menatap wajahku…….kemudian Dia hanya diam pasrah dan kulihat air matanya berlinang keluar.<br />
<br />
Kucium keningnya dan bibirnya, sambil membisikkan, “Tante, Tante masih cantik dan tetap mengairahkan kok, saya sayang Tante, bila Om sudah tidak sayang lagi, biar Dito yang menyayangi Tante.” Tante Sis hanya diam saja, dan kurasakan pinggulnya pun ikut bergoyang seirama dengan goyanganku.<br />
<br />
kemaluanku kudorong perlahan …seakan ingin menikmati kenyamanan ini dengan waktu yang lama…….. cllkk….clllkkkk.cclkkkk bunyi badanku beradu dengan badan tanteku…….seirama keluar masuknya kemaluanku kedalam liang senggamanya yangbetul betul enak…… …<br />
<br />
Kira-kira 10 menit aku merasakan liang kewanitaan <b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a> </b>tanteku semakin basah dan kakinya menyilang di atas pinggulku dan menekan kuat-kuat mungkin tanteku sedang orgasme……………………………………. …………… kudiamkan sejenak …..kubiarkan tanteku menikmati orgasmenya………kubenamkan lebih dalam kemaluanku ,sambil memeluk erat tubuhnya iapun membalasnya erat…..kurasakan tubuh tanteku bergetar…. kenikmatan yang dahsyat telah didapatkannya…….<br />
<br />
kubalik badan tanteku dan sekarang dia dalam posisi diatas……kemaluanku masih terbenam dalam kewanitaan tanteku……tapi dia hanya diam saja sambil merebahkan tubuhnya diatas tubuhku,….lalu kuangkat pinggul tanteku perlahan…..dan menurunkannya lagi….kuangkat lagi……dan kuturunkan lagi…….<br />
<br />
kemaluanku yang berdiri tegak menyodok deras keatas …kelubang nikmatnya…… ahirnya tanpa kubantu ….tanteku menggoyangkan sendiri pantatnya naik turun….. oooooooccchhhhhhhh…….aku yang blingsatan kenikmatan… rupanya tanteku mahir dengan goyangannya diposisi atas…. kenikmatan maximum kudapatkan dalam posisi ini…. rupanya tanteku mengetahui keadaan ini …<br />
<br />
ia tambah menggoyang goyangkan pantatnya meliuk liuk persis pantat Anisa bahar penyanyi dangdut dengan goyang patah patahnya……. oooooochhhhhh,…………sshhh……kali ini aku yang mirip orang kepedasan aku mengangkat kepalaku…kuhisap puting susu tanteku….. ia mengerang……..goyangannya tambah dipercepat…. dan 5 menit berjalan …….<br />
<br />
tanteku bergetar lagi……ia telah mendapatkan orgasmenya yang kedua…… pundakku dicengkeramnya erat…… ssshhhhhhh………bibir bawahnya digigit…sambil kepalanya menengadah keatas….. “to….bangsat kamu…….tante kok bisa jadi gini…..ssssshhhh ….tante udah 2 kali kluarrrrrrrr…”….. aku hanya tersenyum….. “tulangku rasa lepas semua to….” aku kembali tersenyum…<br />
<br />
“tante gak pernah klimaks lebih dari 1 x kalo dengan ommu..” kubalik kembali badan tanteku dengan posisi konvensional.. kugenjot dengan deras kewanitaannya….. oooohhh oohhh….ssshhhhh tanteku kembali menggeliat pinggulnya mulai bergoyang pula mengimbangi genjotanku………….. aku pun sudah kepengen nyampe……. dan tidak lama kemudian akupun mengeluarkan spermaku di dalam liang senggamanya.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://sahabatpk99.com/"><img alt=" AGEN DOMINO" border="0" data-original-height="550" data-original-width="550" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFxm0d8v6rQx8soHZzM_8XqSaUt5KYeCRgqN1Cm7U8hHrgza0RbxKOFBAYXDOLUhq473LV2L4DC_mNAvyCzY0UsM32pevWcuMJHVgntlNC5YqA0fdg-xFWi68Eb7CT3V7VIn3mxRaeQYM/s400/dd58414cd4d2c65511291139b7fee41e.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
ssshhhhhh……aaachhhhhhh……………….. spermaku tumpah dengan derasnya kedalam liang senggama tanteku…….. mata tanteku sayu menatapku klimaks……… permainan panjang yang sangat melelahkan……yang diawali dengan pemaksaan dan perkosaaan yang ahirnya berkesudahan dengan kenikmatan puncak yang sama sama diraih……. kulihat terpancar kepuasaan yang amat sangat diwajah tanteku..<br />
<br />
“kamu harus menjaga rahasia ini to…..” aku hanya mengangguk…. dan sekarang tanteku tak perduli lagi kalau <b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a></b> om ku mau pulang atau tidak……. karena kalau om ku keluar malam maka tanteku akan menghubungiku via HP untuk segera kerumahnya.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2344389519751065890.post-70845898263587076932018-06-26T15:10:00.001-07:002018-06-26T15:10:15.693-07:00Cerita Dewasa Janda Yang Masih Hot<a href="https://cerita18terbaru.blogspot.com/"><b>CERITA DEWASA</b></a> - Aku ingin menceritakan ceritaku sebenarnya agak sedikit malu, tetapi ah sudahlah karena juga aku tidak menyebutkan namaku yang asli dan di jamansekarng ini mungkin sudah dianggap hal biasa, aku ingin berterus terang bahwa aku lebih menyukai wanita yang lebih tua dariku karena selain berpengalaman dan merawat diri.<br />
<br />
Sejak SMA aku berpacaran dengan kakak kelasku begitu juga sampai aku disarjana hingga sekarng ini aku lebioh menyukai wanita yang lebih tua, pengalaman yang tidak aku lupakan ialah saat berpacaran dengan janda yang beranak tiga.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://sahabatpk99.com/"><img alt=" AGEN DOMINO" border="0" data-original-height="550" data-original-width="550" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhegvLB5BXRXzTWEQmAoVF5jJGn0wHbON3RQDXu6l8mEjHDMN9uqYJW8STVIjGhMoch0MVaMSzVoddU5zpzR1pIWs09fhgcipm9Z8TMx8w0g4dDY9oM_pUuFKEdN0nsaz857JIRKGz1_mU/s400/3d40757ae3e4421a655ec46ddc7a67b6.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<br />
Demikian kisahnya, suatu hari ketika aku berangkat kerja dari Tomang ke Kelapa Gading, aku tampak terburu-buru karena waktu sudah menunjukkan pukul 07.45. Sedangkan aku harussampai di kantor pukul 08.30 tepat.<br />
<br />
<a href="https://sahabatpk99.com/"><b>AGEN DOMINO</b></a> Aku terpaksa pergi ke Tanah Abang dengan harapanlebih banyak kendaraan di sana. Sia-sia aku menunggu lebih dari 15 menit, akhirnya aku putuskan aku harus berangkat dengan taxi. Ketika taxi yang kustop mau berangkat tiba-tiba seorang wanita menghampiriku sambil berkata,<br />
<br />
“Mas, mau ke Pulo Gadung ya?” tanyanya,<br />
<br />
“Saya boleh ikut nggak? Soalnya udah telat nich.”<br />
<br />
Akhirnya aku perbolehkan setelah aku beritahu bahwa aku turun di Kelapa Gading. Sepanjang perjalanan kami bercerita satu sama lain dan akhirnya aku ketahui bernama Dewi, seorang janda dengan 3 orang anak dimana suaminya meninggal dunia.<br />
<br />
Ternyata Dewi bekerja sebagai Kasir pada sebuah catering yang harus menyiapkan makanan untuk 5000 buruh di KawasanIndustri Pulo Gadung. Aku menatap wanita di sebelahku ini ternyata masih cukup menggoda juga.<br />
<br />
Dewi, 1 tahun lebih tua dari aku dan kulit yang cukup halus, bodi yang sintal serta mata yang menggoda. Setelah meminta nomor teleponnya aku turun di perempatan Kelapa Gading. Sampai di kantor aku segera menelepon Dewi, untuk mengadakan janji sore hari untuk pergi ke bioskop.<br />
<br />
Tidak seperti biasanya, tepat jam 05.00 sore aku bergegas meninggalkan kantorku karena ada janji untuk betemu Dewi. <b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a></b> Ketika sampai di Bioskop Jakarta Theater, tentunya yang sudah aku pilih, kami langsung antri untuk membeli tiket.<br />
<br />
Masih ada waktu sekitar 1 jam yang kami habiskan untuk berbincang-bincang satu sama lain. Selama perbincangan itu kami sudahmulai membicarakan masalah-masalah yang nyerempet ke arah seks. Tepat jam 19.00,petunjukan dimulai aku masuk ke dalam dan menuju ke belakang kiri, tempat duduk favorit bagi pasangan yang sedang dimabuk cinta.<br />
<br />
Pertunjukan belum dimulai aku sudah membelai kepala Dewi sambil membisikkan kata-kata yang menggoda.<br />
<br />
“Dewi, kalau dekat kamu, saudaraku bisa nggak tahan,” kataku sambil menyentuh buah dadanya yang montok.<br />
<br />
“Ah Mas, saudaranya yang di mana?” katanya, sambil mengerlingkan matanya. Melihat hal itu akulangsung melumat habis bibirnya sehingga napasnya nampak tersengal-sengal.<br />
<br />
“Mas, jangan di sini dong kan malu, dilihat orang.”<br />
<br />
Aku yang sudah terangsang segera mengajaknya keluar bioskop untuk memesan taxi. Padahal pertunjukan belum dimulai hanya iklan-iklan film saja yang muncul.Setelah menyebutkan Hotel ****, taxi itupun melaju ke arah yang dituju.<br />
<br />
<b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a> </b>Sepanjang perjalanan tanganku dengan terampil meremas buah dada Dewi yang sesekali disertai desahan yang hebat. Ketika tanganku hendak menuju ke vagina dengan segera Dewi menghalangi sambilberkata,<br />
<br />
“Jangan di sini Mas, supir taxinya melihat terus ke belakang.” Akhirnya kulihat kedepan memang benar supir itu melirik terus ke arah kami. Sampai di tempat tujuan setelah membayar taxi, kami segera berpelukan yang disertai rengekan manja dari Dewi,<br />
<br />
“Mas Jo, kamu kok pintar sekali sih merangsang aku, padahal aku belum pernah begini dengan orang yang belum aku kenal.”Seraya sudah tidak sabar aku tuntun segera Dewi ke kamar yang kupesan. Aku segera menjilati lehernya mulai dari belakang ke depan.<br />
<br />
Kemudian dengan tidak sabarnya dilucutinya satu persatu yang menempel di badanku hingga aku bugil ria. Penisku yang sudah menegang dari tadi langsung dalam posisi menantang Dewi.Kemudian aku membalas melucuti semua baju Dewi, sehingga dia pun dalam keadaan bugil.<br />
<br />
Kemudian dengan rakus dijilatinya penisku yang merah itu sambil berkata, “Mas kontolnya merah banget aku suka.” Dalam posisi 69 kujilati juga vagina <b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a> </b>Dewi yang merekah dan dipenuhi bulu-bulu yang indah. 10 Menit, berlalu tiba-tiba terdengar suara,<br />
<br />
“Mas, aku mau keluaarr…” “Cret… cret… cret…” Vagina Dewi basah lendir yang menandakan telah mencapai oragasmenya. 5 Menit kemudian aku segera menyusul, “Dewi, Wi, Mas mau keluar…” “Crot… crot… crot…”<br />
<br />
Spermaku yang banyak akhirnya diminum habis oleh Dewi.Setelah itu kami pun beristirahat. Tidak lama kemudian Dewi mengocok kembali penisku yang lunglai itu. Tidak lama kemudian penisku berdiri dan siap melaksanakan tugasnya.<br />
<br />
Dituntun segera penisku itu ke vaginanya. Pemanasan dilakukan dengan cara menggosokkan penisku kevaginanya. Dewi mendesah panjang, “Mas, kontolnya kok bengkok sih, nakal ya dulunya?” Tidak kuhiraukan pembicaraan Dewi, aku segera menyuruhnya untuk memasukkan penisku ke vaginanya.<br />
<br />
“Dewi, masukkan cepat! Jonathan tidak tahan lagi nih.” Sleep.. bless… masuk sudah penisku ke vaginanya yang merekah itu.Tidak lupa tanganku <b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a> </b>meremas buah dadanya sesekali menghisap payudaranya yang besar walaupun agak turun tapi masih nikmat untuk dihisap.<br />
<br />
Goyangan demi goyangan kami lalui seakan tidak mempedulikan lagi apakah yang kami lakukan ini salah atau tidak. Puncaknya ketika Dewi memanggil namaku,<br />
<br />
“Jonathan.. terus… terus… Dewi, mau keluar…” Akhirnya Dewi keluar disertai memanggil namaku setengah berteriak,<br />
<br />
“Jonathan… aku… keluaaarrr…” sambil memegang pantatku dan mendorongnya kuat-kuat.Tidak berselang lama aku pun merasakan hal sama dengan Dewi,<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://sahabatpk99.com/"><img alt=" AGEN DOMINO" border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEislC7u8KtbUMmVEWdKmIYuaBRRRgl_ux5BbV394ApHbAM13fKy1GxuSD5OuuCt_2tomFIn1XtKDMf7G0Y6Jg0Cna29iDRhxx_8F5tEmTx8h8hFBk4JWvwuSHPTB6BSXbarHClHO1zMIzM/s400/12331389_770222326416188_694240772_n.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
“Wi… ah… ah… tumpah dalam atau minum Wi…” kataku.<br />
<br />
Terlambat akhirnya pejuku tumpah di dalam, “Wi… kamu hebat… walaupun sudah punya 3 anak,” kataku sambil memujinya. Akhirnya malam itu kami menginap di hotel ****.<br />
Kami berpacaran selama 1 tahun, walaupun sudah putus, tetapi kamimasih berteman baik.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2344389519751065890.post-34288519056654582662018-06-25T17:35:00.001-07:002018-06-25T17:35:33.593-07:00Cerita Dewasa Nafsu Birahi Yang Melanda Kakak Iparku<a href="https://cerita18terbaru.blogspot.com/"><b>CERITA DEWASA</b></a> - Lebih dari setahun lalu aku punya pacar sebut saja namanya Ita, lama pacaran dengannya aku dikenalkan dengan keluarganya, termasuk dengan – sebut saja – Lina, yang kala itu masih berstatus pacar kakaknya Ita, – Anggara.<br />
<br />
Awalnya sih biasa saja.. Keakraban kami dimulai ketika aku berani menelepon Lina dengan alasan untuk mencari kado untuk Ita, tentunya tanpa sepengetahuan Ita dan Anggara. Dari awalnya cuma sekedar pertanyaan standar seperlunya, berkembang ke cerita pribadi masing2, kemudian curhat ttg pasangan kami masing2 yang kakak beradik, bahkan tidak lama, dibelakang pasangan kami masing- masing, kami semakin akrab dan semakin intens berhubungan.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://sahabatpk99.com/"><img alt="AGEN DOMINO" border="0" data-original-height="640" data-original-width="480" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5bQbStpIsJ8-j8JTyCFJVvzt03koqkxN5ReS5W5vi0xjnYtCG-51Oodoonn0eExoStssPczeClS6iMTeS7MGGXisSI7p3hvy4_EyTTpq4QgcBoRrttId4KhKWmHVf_2EUUam80pxmy7s/s400/816645875460c1330c21eb37f28cb514.jpg" width="300" /></a></div>
<br />
<br />
<a href="https://sahabatpk99.com/"><b>AGEN DOMINO</b></a> Terkadang tanpa sepengetahuan Anggara &amp; Ita kami menyempatkan bertemu di sela – sela waktu kerja dan pulang kerja, kebetulan kala itu tempat kerja kami tak jauh, Lina bekerja sbg SPG di mall, aku pengawas lapangan atas proyek kontruksi. Perlu diketahui lina ini dgn kakaknya Ita – Anggara – tinggal satu atap (kumpul kebo), bisa ditebak mereka pernah berhubungan sex. Obrolan kami pun seringkali sampai ke tentang hubungan sex dengan pasangan masing2, mulai dari cara kissing sampe ke hal2 yang bisa bikin kami bergairah…..<br />
<br />
Sampai suatu ketika, kami berdua kebetulan sedang bertengkar hebat dengan pasangan kami masing2. Seperti biasa kami saling curhat, sama denganku masalah Ita dgn Anggara belum selesai karena Anggara keburu tugas luar kota. Sedangkan masalahku dengan Ita .. eemmm .. Ita justru coba menghindar dariku dengan pergi ke tempat kos lina, Karena bermaksud menyelesaikan masalah, aku menyusul ke tempat Lina tanpa sepengetahuan ita namun dgn terlebih dahulu memberitahu Lina.<br />
<br />
Namun terlambat, sesampainya di kosan Lina, Ita telah pulang. Aku smpt mempertanyakan knp Lina tdk memberitahuku kalau Ita sudah pulang, Lina hanya menjawab tidak sempat, tapi sudahlah aku pikir tidak terlalu penting. Awalnya aku berniat menyusul Ita, tapi lina menyarankan agar besok saja biar semua nya tenang, lagipula hari sudah sore. Akhirnya aku dan Lina ngbrol, saling curhat permasalahan kami masing2, sebagai seorang lelaki tentu aku lbh tenang menghadapi masalahku, berbeda dgn Lina dia sempat menangis terisak-isak, entah kenapa aku tanpa pikir panjang segera merangkulnya dan memberikan pundakku padanya, dia merebahkan tubuhnya padaku,<br />
<br />
Kupeluk erat2 tubuhnya, tak ada perlawanan sama sekali darinya. kurasakan toketnya menempel erat didada, kurasa dia tidak memakai Bra, kontol mulai menegang merasakan itu, dan kupikir Lina pun merasakannya karena ia melepas pelukanku. <b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a> </b>Aku tak biarkan dia lepas begitu saja, birahiku mulai naik dengannya, kuusap airmatanya, kupandang dalam matanya, kukecup bibirnya, dia sempat terkaget, namun mungkin karena kita berdua sedang terluap emosi, maka emosi atas pasangan masing2 pun berubah menjadi napsu birahi.<br />
<br />
Sesaat kemudian kulumat lagi bibirnya dengan penuh gairah, Lina membalasnya, lebih agresif dari yang kuduga, birahi sudah menyelimuti aku dan Lina, dengan ganasnya kita berciuman, aku merasakan sensasi yang berbeda dengannya, dia julur2kan lidahnya melumat bibrku, kami benar2 tak kuasa lagi menahan birahi, desahan kami semakin tinggi, kusedot lidahnya dengan penuh napsu, Lina mengeranggg.. dibalasnya sedotanku.. kulanjutkan jilatan ke seluruh wajahnya. ”<br />
<br />
“Uhhhh ahh..” kujilati lehernya , kusedot lehernya dan diapun mengerang ” UGHH … ” Lina blng ” jangan dibikin cupang donk sayangg nanti ketauan..” , kuteruskan petualangan lidah menjilati membasahi sekujur leher, kubuka kaos tidurnya, ternyata benar dugaanku dia hanya memakai kaos saja tanpa Bra, terpampang dua gunung megah cukup mungil dengan puting yang mengeras, sebuah tanda birahi Lina tlah amat naik….<br />
<br />
UUgghhhh tak sabar, tanpa pikir panjangg kuemut putingnya, kujilati putingnya, gunungnya kujilat , kuhisap, kutarik, lina makin mengerang ” AKHHHHhhhh… ughhh.. akkhhhh.. ENakkkk bangetttt sayyanggg” gelinjangan Lina luarrbiasaaa membuatku hrs menahannya sekuat tenaga agar dia tidak bergerak-gerak terus..<br />
<br />
Sebelah Toketnya kuremas dengan kelima jariku, dengan kuat, bertenaga… sebelah lagi kujilati kugiiigiitt kutarik habis2n, membuat lina trs menggelinjang, mengeranggg… Cukup lama aku memainkan toketnya <b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a></b> bergantian kanan dan kiri, bahkan terkadang kulahap putingnya secara cepat bersamaan.<br />
<br />
Petualangan lidahku berlanjut kebagian bwah, kubuga dengan cepat celana tidur pendeknya sekaligus dgn celana dalam merah jambunya..kurebahakan kedua kakinya .. UGGHHH bulu lembutnya membuat ku makin bergairah .. aku sdh tak perduli lagi walau pasangan kita kaka beradik.. kujilat memeknya.. klitorisnya.. kusedot.. kutarik.. sambil tanganku meremas toketnya.. dia makin mengerang keras..<br />
<br />
Kemudian disela – sela itu Lina meminta ku berganti posisi.. dia ingin menikmati tubuhku.. katanya.. dgn cepat kubuka bajuku.. sembari Lina membuka celana panjangku sekaligus CD ku.. tanpa babibu Lina langsung sedot kontolku.. dimakan nyaaa.. turun naikk..dikocok2.. dia jilat2 kontolku… ohh aku benar2 tak tahan waktu itu..dia kulum bji kontolku.. dijilat nyaa…<br />
<br />
Tiba2… Lina naik memasukkannn kontolku pada memeknya.. mudah sekali kontol ini masuk kedalam memeknya, aku tak aneh karena toh selama ini Lina selalu cerita pernah berhubungan seks dengan cowonya.. dalam posisi berkuda dia bergoyang .. sambil meminta ku untuk meremasss toketnyaa.. dan memainkan putingnya yang imut… kami berganti2 posisi, doggy, kuda2… tubuh Lina emg kecil tapi kekuatan dia luar biasaa…<br />
<br />
UGHh AKkkk augghhh… Setelah entah berapa kali kami bergaya berubah2.. Lina blng tak tahan mau orgasmee… “bareng yukk sayanggg” dia bilang gtu.. mendapat intruksi itu aku semakin mengencangkan gencotann dalam posisi missionary.. aku terus menusukan kontolku ke memeknya yg sudah amat licinn…” sekarang..!!”” Crroottt!!!!! UGHHHH aaakkkkkkhhhhhhhhhhhhh1!! Lina berteriak amat kencangg.. KIta orgasme bersamaan.. ..<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://sahabatpk99.com/"><img alt=" AGEN DOMINO" border="0" data-original-height="320" data-original-width="240" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFiUzq0uZhLKnJOwZGGf1Wil_ZBwX6mvhXQS3pVhuGtyIRcnJeDOMUrWvEuIgiibDnN4uxow4UiO0MAW-H92ziV64BZQbTm-Z_-3re2SA1phpVCxkVA39cs1Zn40H1edvu5IBnYS6c3h0/s400/anjrit_008.jpg" width="300" /></a></div>
<br />
<br />
Kami berdua terkulaiii…<br />
Luarrbiasa.. sekali.. kita berdua sampai kehabisan kata..<br />
setelah kejadian itu kami sempat kikuk ketika kami bertemu dgn pasangan kami masing2…<br />
<br />
<b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a> </b>Sempat kami ulangi ngeseks di kosan Lina, tidak lama sebelum Lina hendak menikah dgn kakak ceweku.. kami sempat berjanji akan berhenti ketika dia sudah menikah dan mempunyai anak yang mungkin jg tertanam benihku disitu.. tapi janji tinggal janji .. setelah Lina melahirkan kami sempat ngeseks lagi… kali ini dirumah keluarga cewekuUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2344389519751065890.post-34728098799880405362018-06-25T16:44:00.001-07:002018-06-25T16:44:42.192-07:00Cerita Dewasa Teman Pacar Yang Hypersex<a href="https://cerita18terbaru.blogspot.com/"><b>CERITA DEWASA</b></a> - Begitu ketagihannya akan sex ceritanya dengan temanku wanita yang penting kita semua happy dan menikmatinya, awal ceritanya yaitu saat aku berkenalan dengan wanita pacar temanku, namanya Lida dia berusia 26 tahun, cara berpakaiannya juga anggun feminism, kebetulan kulitnya dia putih jadi kalau makai pakaian apa saja pastilah cantik dan cocok.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://sahabatpk99.com/"><img alt="AGEN DOMINO" border="0" data-original-height="1233" data-original-width="720" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9FXda5pic7EBi8rBS8nTzeSbrD5mW7zvUMJYpseaNpLr_byT2p5V5s6tp_VeDHLe-Hm-2oDv8UVqgTRI6RUKKj2c_H8q6Ill4CV7g-3VJjUXgMBJ41XKxGaz2zE1-IzNW2TObEPIQWJ0/s400/648f5ba9e0366361835b818e51d23532.jpg" width="231" /></a></div>
<br />
<br />
<a href="https://sahabatpk99.com/"><b>AGEN DOMINO</b></a> Jadi mirip dah kayak artis korea, Lida sering banget ke rumah, karena rio emang satu rumah ma gw, oh ya kita emang beli rumah di sini biar gak usah ngekos jadi patungan aja beli rumah…gak jarang aku mendengar desahan Lida di kamar rio.. dan saat itu pun aku terangsang oleh mereka… hmm kapan ya aku dapet cewe yang se liar Lida, udah cantik seneng banget ML… malam hari nya pun rio curhat sama aku….<br />
“boy, gimana ya?” kata rio<br />
“apanya gimana?”<br />
“gw kan mau tugas 1 bulan di batam, lah si Lida itu bener2 hiper sex bro, gw cuma takut aja dia maen sama cowo laen rugi kan gw tar, selain cinta ma dia gua gak rela dia tidur ma cowo laen”<br />
“wah tumben loh”<br />
“beneran nih, tolongin gw donk??lo bisa kan ngawasin dia??”<br />
“hmmm gw kan juga cowo kalo dia tidur ma gw gimana??”<br />
“anjing lo… serius nih gw takut banget…”<br />
“ok sekarang gini aja dia suruh aja tinggal disini, jadi kan gw bisa ngawasin??trus kalo bisa lo iket dulu, lamar kek or apa”<br />
“cerdas juga lo punya otak.. ok deh”<br />
akhirnya Lida pun tinggal di rumah gw, dan si rio pun pergi ke batam untuk melaksanakan tugas kerjanya…<br />
hari demi hari aku jalani bersama cewe yang aku idam2 kan tanpa melakukan apa2… aku pun punya firasat ngintip dia tidur, kebetulan pintunya gak di tutup gitu, dia pakai pijama panjang tapi masi saja sexy,<br />
Aku pun mengurungkan niat karna tertutup banget,, <b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a> </b>suatu hari aku mencobanya kembali, dan apa yang kau lihat, si Lida memakai gaun malam tipis sekali berwarna merah, dan dia mengelus2 vaginanya, sambil mendesah keenakan gitu.. wow…. aku pun menikmati hal ini, kemudian gara2 pikiranku takut kalo dia tahu trus dia lapor ma rio mati lah aku.<br />
Akhirnya aku pun berlari ke kekamar ku,, dan aku putuskan untuk berfantasi sendiri…. entah kenapa saking keasikannya, aku keluar dan sampe basah semua celana ku, aku pun keluar ke kamar mandi, dengan barang yang masih agak tegak, dan celana basah.. tanpa disengaja aku bertemu Lida yang juga mau kekamar mandi<br />
“sandi…. basah semua??abis ngapain??hayo”tanya Lida centil menggodaku<br />
“ehhmmmm.. anuuu… aku ketumpahan air tadi…” gugup aku dibuatnya<br />
Lida pun mendekatiku, dia menunduk di depanku semakin berdebarlah jantungku dan tegaklah senjataku….dia seperti kaget dibuatnya, lalu dia memegang celanaku yang masi licin oleh spermaku…<br />
“sandi… ini air apa air kenikmatan??”sambil melihat ke atas dan mengelus2 penisku<br />
“jangan lin tar rio tahu gimana……”<br />
“sandi… tenang aja lagi kalo kita ngejaga rahasia pasti dia gak tahu” sambil membuka celanaku dan<br />
“wooow…. besar banget, sini gua bersihin” tanpa pikir panjang Lida mengulum penisku… benar2 cewe hiper<br />
“ahhh Lida….” desahku keenakan sambil bersandar di dinding Lida bener2 jago mengulum penisku sampai2 aku keluar<br />
“ahh rriiinnn… crootzzzz….” Lida menelan semua cairan spermaku… masi dijilati penisku sampai kering olehnya<br />
“baru pertama ya san?belum pernah ya sebelumnya??”<br />
“ehhh.. iya lin..” aku bener2 malu<br />
Lida pun menarikku untuk berciuman… berciumanlah kita, kemudian Lida membuka seluruh bajuku dan mengarahkan ku pada payudaranya, perlakukan itu seperti kamu minum susu ibu mu dulu ya..<br />
aku pun menyedot2 payudara Lida, dia mengarahkan tanganku untuk meremas2 dan yang satu nya mengelus klitorisnya….<br />
“ouughhh san.. jilatin donk putingnya..”<br />
aku pun menurutinya, kemudian tidak lama kemudian aku di dorong olehnya kebawah sambil mengangkagkan kakinya dia menyuruhku menjilati memeknya…pertama kali aku menjilatnya, dan aku pun pengen muntah…<br />
<br />
Lida tersenyum “coba saja san… ya sayang” sambil mendorog kepalaku mendekati memeknya kembali<br />
“oouughhhh trusss sannn,, yang menonjol itu sayang… hisaaapppp….”Lida menggeliat sambil meremas2 rambutku….<br />
5 menit berlalu <b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a></b> Lida menarikku ke atas ranjang dan dia mendorongku untuk terlentang.. dia pun menelan sebuah pil… lalu dia mengankangi badanku, digesekkan penisku yang sudah siap tempur ke vaginanya yang sudah basah…<br />
lalu “ooouugggh saaaannn.. ennaaakk gedeeeeee” masuklah penisku ke dalam mekinya<br />
“ouughh” desahku yang baru merasakan wanita<br />
“ngggiiiiikkkkkk ngiikkkkk” ranjangku berbunyi karna genjotan Lida yang keras<br />
Lida bener2 sekali menggenjotku…<br />
10 menit berlalu Lida berpindah posisi menungging, san masukin kesini sambil menunjuk lubang mekinya dia mengarahkan penisku masuk… dan “ouughhh” desah Lida ketika penisku kembali menerobos lubangnya<br />
“oouughh san kerasin genjotnya” sambil mendorong pantatku ke dalam<br />
Aku pun kerasin genjotanku….<br />
Setelah beberapa menit aku pindah Lida ke posisi bawah karna aku tahu di film2 bokep<br />
kutindih dia.. ku genjot diaaa<br />
“ooouuughhhh saaannn aku keluar sannnnn”terasa cairan di penisku dan Lida menggelinjang ku kurangi tempo ku karna baru sekali aku liat momen ini<br />
“hayuk lagi san… di arahkan pantatku maju mundur oleh Lida<br />
Aku pun memperkeras genjotanku…. selama 10 menit aku heran kenapa masi aja belum kluar<br />
aku pun terus menusuk2 kan karna itu aku merasakan enak banget<br />
Keras sekali genjotanku dan Lida “ooughhh sannnn kamu enak sayaaanggg, aku mauuuu”<br />
dan Lida kluar lagi…. aku genjot lagi dengan penuh semangat untuk kepuasanku….<br />
“Lida aku mau kluar…..”<br />
pantatku <b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a> </b>ditahan olehnya, dan “crotzzzz… ” aku keluar, dan pantatku semakin ditekan oleh Lida…..Lida pun menciumku “makasi sayang gak pernah aku sepuas ini sama rio, semoga benih kamu jadi ya”<br />
“apa????”aku kaget banget sama omongan Lida<br />
“hahahaha polos banget sih…. ak kan udah minum pil sayang gak mungkin jadi kok”sambil memelukku kembali<br />
“besok lagi ya” bisik Lida sambil menciumku…. memang bener2 Lida yang hiper sex<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://sahabatpk99.com/"><img alt="AGEN DOMINO" border="0" data-original-height="400" data-original-width="400" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfqYMSU3FaC-voFzn1fW3LZRjDuwzMWnCEKyJL9NmNzoSb0yCbOrY-HAEBdbgEtmBlwSK5019qI64Tg0xM368Ilr6-CUmg_nMu2et6CaiKuwkDEcFdYNI_PLOHo__x7a5ljtwOaEHqyDA/s400/FUXMjtCI_400x400.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
hari2ku kulalui bersama Lida dengan indah hingga rio pulang sepulang rio kami pun sering janji untuk tidak mengatakan hal ini, dan kita pun sering ketemu tanpa sepengetahuan rio untuk melampiaskan nafsu kamiUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2344389519751065890.post-18664031638564272932018-06-24T17:53:00.001-07:002018-06-24T17:53:19.243-07:00Cerita Dewasa Toket Meita Yang Menggoda<a href="https://cerita18terbaru.blogspot.com/"><b>CERITA DEWASA</b></a> - nama gw radit gw masih kuliah di salah satu PTS di jakarta. gw orangnya biasa aja… tapi banyak yang bilang badan gw gagah… tinggi gw 175…. dulu di SMU gw termasuk salah satu cowo yang di PUJA” sama wanita… dari Kelas 1 sampai kelas 3.<br />
<br />
ini berawal pas gw duduk di SMU.. pertama kali gw masuk kelas 3.. gw pindahan dari surabaya.. SMP gw di jakarta cuma sampai kelas 2 semester 1.. kelas 2 SMP.. selanjutnya gw terusin di surabaya.. maklum bonyok pindah kerja melulu… terpaksa gw ikut juga……<br />
<br />
<b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a> </b>waktu itu hari pertama gw masuk kelas 3.. gw di kenalin di salah satu kelas kalu nggak salah 3 IPA… gw orang pinter wajar masuk IPA… hauahahhauah!!.. gw di kenalin sama guru gw n kepsek di kelas… udah gitu gw di suruh duduk di samping cewe yang langsung gw kenal namanya meita tingginya sebahy gw.. badannya sintel banget payudaranya yang selalu buat gw ndisir melulu klo deket dya…. gw sempet tuker-tukeran no. hp sama dya… setelah gw tau dya kaya’ gimana… gw coba aja jadian sama dya…<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://sahabatpk99.com/"><img alt=" AGEN DOMINO" border="0" data-original-height="600" data-original-width="480" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaPlye4NW1c5Gu6tlGF47KZ8RK6RgIfkZq7_4xcc689jDaWRDYvYC7ZBqrJG7FBeLp21HbkBlmxfFADec8Xdff_jQX9OVCw1gv_wzLlpHWVEjWmKPq5kmGNChYwXGZlpqHyHJvFDvpHjQ/s400/90.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
Gw jalan sama dya masih sampai sekarang… dya klo deket gw rada” binal… Napsuan… bersyukur banget gw dapet cewek macem gitu… waktu itu pelajaran biologi, kebetulan gurunya nggak masuk… gw sama meita ngobrol aja dipojok kelas.. maklum tempat duduk gw sama dya di taro di pojok sama walas… pertama gw sich nggak berani ngapangapain dya di kelas tapi klo udah masuk ke mobil gw abis tuch cewe…. waktu itu gw liat temen gw lagi cipokan di depan kelas…. balakng meja guru… tiba” aja cewe gw ngomong gini<br />
<br />
“tuch rido aja berani.. masa’ kamu kalah sama dya??”<br />
“ha? aku kalah……<br />
<br />
<a href="https://sahabatpk99.com/"><b>AGEN DOMINO</b></a> belum sempet selesai bibir gw di lahap sama meita… di bales aja dengan ciuman n sedotan yang bikin dya ampun”an sama gw… meita sempet ngasih lidahnya ke gw.. tapi gw lepas ciumannya “kenapa??” gw bilang aja begini “aku nggak mau maen lidah di kelas.. takut kelewatan”… “y udah.. maen biasa aja”… gw lanjutin ciuman gw di bawah.. bangku meja gw gw dorong ke depan supaya lebih luas gw ngelakuin ciuman demi ciuman……”ahhhhhh…. ahhhh…… dittttt..” kata” itu selalu keluar dari mulutnya…. setelah gw puas ciumin tuch bibir… gw turun ke bawah ke lehernya dya yang makin membuat dya kewalahan… dan tangan gw ngeremes” payudara dya.. yang ukurannya gw taksir 35 tau A B C D.. cuz setiap gw tanya dya g pernah mau jawab…. gw remes tuch dadanya sampe dya kelojotan… setelah gw nandain tanda merah di lehernya… dya ngeremes remes kontol gw… yang membuat ni “ADEK” kagak kuat lagi buat nahan di dalam kancut…. maupun masih make baju seragam n gw ngelakuin di dalam kelas… gw tetep nggak gentar…. gw bukan resleting seragam gw… n gw keluarin tuch siADEK.. dan si meita udah siap dengan mulutnya yang menganga…. gw sempet nutupin dya pake jaket gw… sehingga misalnya temen gw nanya gw bilang aja lagi sakit…..<br />
<br />
jilatan demi jilatan dya beri untuk gw….. isapan dya bikin gw nggak kuat lagi buat nahan keluarnya mani gw….. lidahnya bergoyang” di ADEK gw…. “akhhhhhhh………. crotttttt…… croooootttt crotttttttttttt….” keluar mani gw….. meita membersihkannya dengan mulutnya… dan di kocok” trus di ADEK gw…….. selesai itu gw bersiin mulutnya dya pake tissue yang ada di kantongnya…. gw sama meita kembali berciuman… freenc kiss,,, lidahnya dya ber gelugit” di dalam mulut gw……<br />
<br />
jam 12.00 gw balik sekolah…. sebelum gw gas mobil gw ke rumah gw di bilangan bekasi.. nggak jauh dari rumahnya meita.. gw bermain dadanya meita dolo di mobil gw…. gw buka kancing seragam pelan” di bantu meita… dengan napsu yang ganas… meita ngerti maksud gw and dya nge buka tali BHNya dan 2 buah gunung merapi yang bakal mengeluarkan volcano gara isapan gw muncul di depan gw….. dengan napsu di ujung rambut gw isap puting susunya tangan kiri gw megangin kepala belakang dya.. and tangan kanan gw ngeremes” dada yang satu lagi…. “ahhhhh…….. radit…… pelan” donkkk……. meita udah nggak bisa nahannnnn lagiiiii nehhhhhhhh”….. puting meita yang berwarna merah ke merah” mudaan tertelan abis oleh mulut gw and tiba” aja tubuhhhhh meita mejelijang seperti cacing kepanasan……. gw sedot trus dada meita…. sampai puting itu terasa keras banget di mulut gw…. meita cuma diam dan terkulai lemas di mobil gw…. gw liat parkiran mobil di sekolahan gw udah sepi…. meita mengancingi baju seragamnya satu gw bantu supaya cepet….<br />
<br />
selama perjalanan pulang meita tetap lemas dan memejamkan matanya… gw kecup keningnya sesampai di rumah gw….<br />
<br />
<b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a> </b>meita bangun dan dya pengen ke kamar kecil… gw suruh dy ganti seragam dengan baju kaos yang dya bawa dari rumah sebelum berangkat kesekolah…. selesai dari kamar mandi gw liat meita nyopot BHnya…. terlihat jelas putingnya dan bongkahan susu sebesar melon itu…..<br />
<br />
belum sempat masukin baju ke tasnya dya… dya gw dorong gw tempat tidur… dan gw lahap bibirnya dan dya membalas nya dengan penuh hot panas bercampur dengan napsu… gw yang cuma make bokser doank… ke walahan tangan dy bermain” di selangakangan gw….. gw bermain di leher dya dan gw buat cap merah lagi di lehernya…. gw sibak SMA negeri yang hanya sampai lutut itu dy cuma make CD G string… dengan perlahan” dya nurunin roknya dan dy hanya menggunakan CDnya… gw copot dan gw jilatin vaginanya….. ” ahhhhhhhhhhhhhhhhhh………… dit…………………..ahhhhhhhhhh” cuma kata” itu yang keluar daru mulutnya….. gw rasain vagina meita semakin keras… dan gw gigit kelentitnya dya terik semakin kencang untung di rumah cuma da pembantu gw….. “dit…….. puasin gwwww dunkkkkkkk.”…… nggak pake cing cong gw jilat n gw sodok” tuch vagina pake telunjuk gw… ” dittttttttttttttttt…………. gw keluarrrrrrrrrrrrrrrr……..” vagina meita basah ketika di depan mata gw……… di sedot sampai bersih tuch vagina…… udah gitu gw liat dya memegang bantal dengan keras……. gw deketin dya dan gw cium bibir dya……. ternyata dya blum lemas….. dy bangkit dan memegang kontol gw dan di kocokinnya sampe si ADEK mengacung sangat keras….. kontol gw di masukin ke mulutnya meita…. di masukan di keuarkan…. sampai” di sedot….uhhhhhhhhh….. nikmat banget yang sekarang dari pada yang di kelas tadi……. biji zakar gw juga nggak lupa ikut ke sedot….. pass biji gw di sedot rasanya gw pengen FLY……. kocokin meita semakin panas dan hisapannya semakin nggak manusiawi lagi…… wajahnya tambah maniss kalo dya sambil horny begini…….. ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh……… crottttttttttttttttttttttttttttt many gw tumpah semua ke lantai kamar gw…. yang sisanya di jilatin meita sampai bersuh………………………… gw bangkit dan menarik tangan meita… gw ciumin dadanya gw kenyot”lagi putingnya sampai merah……….. gw cupang di sebelah putingnya…. manis banget susunya……. membuat gw semakin napsu sama dya……………<br />
<br />
“meitaku sayang…. masukinnn sekarang yach??”<br />
“ya udahhhh cepetannn aku dari tadi Nungggu kamu…..”<br />
<br />
gw bertukar posisi meita di bawah…. dan gw di atas… sebelum gw masukan gw gesek” dolo di depan vaginanya… belum gw masukin aja meita udah meringis”…. gw dorong perlan”… “Dit… pelan” sakit. nee”….. di bantu dengan tangannya dya perlahan” kontol gw masuk…. baru seperempatnya masukkk gw cabut lagi dannn gw sodok lagi…. dan akhirnya masuk semua….. gw lihat meita sangat menderita…… tapi <b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a> </b>sepertinya dya seneng banget……. udah semuanya masuk gw goyangin… gw maju mundurin perlahan lahan….. bokong meita pun ikut bergoyang yang membuatku kewalahan….. setelah beberapa menit gw goyang” tiba” badan meita mengejang semua….. dan akhirnya… meita orgasme untuk ke 3xnya…..<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://sahabatpk99.com/"><img alt=" AGEN DOMINO" border="0" data-original-height="428" data-original-width="342" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvReoQCJ0H0yFBrAuaJQ2At_wNEE8bmfWhP0CMjjl_VxzNxMnQxpD75nbB9fkT5JVQx-gUYPnWSz8FnNKhB3pD_9W9N91c7S0y8MwnRSXSDyBrt3dQsde0ASddCrpC13SKmJzVpw2Ynuc/s400/186.jpg" width="318" /></a></div>
<br />
<br />
gw cabut kembali penisg w dan meita berada di atas gw….. posisi ini membuat gw lebih rileks…. meita memasukannya pelan” di genggamnya penisku dan di masukannya penisku ke vaginanya…. dan blesssss ternanam semua di dalam vaginanya….. badan meita naik turun mengikuti irama…. meita mengambil bantal yang da di sebelahnya dan menarohnya di pala gw…. posisi ini membuat gw bisa ngerasaain 2 gerakan sekaligus… gw emut” kecil putingnya meita dan meremas remasnya….. bokong meita terusss bergoyaanggg…….. ” ahhhhhhhhh…… ahhhhhhhhh…….. isappp teruss dit…………” badan meita mengenjang dan ” radittttttttttttttt akuuu pengen keluar lagi….”….. ” akuuu juga pengennnnn selesaiiiiii metttt……… tahannnn sebentarrrrrrr lagi…….”….. gw dan meita mempercepat permainan dan akhirnya……………”ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh hhhhhhhhhh………………….. gw keluar….. kata” itu yang menngakiri permainan ini..<br />
<br />
sampaiiii sekarang pun meita tetep bermain sama gw… kami tetap melakukan banyakk hal…. dan gw di tunangin sama meita karena orang tua kami sama” setuju atas hubungan kami…Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2344389519751065890.post-45247956087283729362018-06-24T17:40:00.001-07:002018-06-24T17:40:05.029-07:00Cerita Dewasa Tante Linda Yang Montok<b><a href="https://cerita18terbaru.blogspot.com/">CERITA DEWASA</a></b> - Namaku Ade, umurku waktu itu sekitar 19 tahun, aku kini kuliah di OSU, Amerika. Kebetulan aku kost di salah satu kenalan Oom aku di sana yang bernama Tante Linda. Wuih, dia itu orangnya baik benar kepadaku. Kebetulan dia seorang istri simpanan bule yang kaya raya tapi sudah tua.<br />
<br />
Jadilah aku kost di rumahnya yang memang agak sepi, maklumlah di sana jarang memakai pembantu sih. Tante Linda ini orangnya menurutku sih seksi sekali. Buah dadanya besar bulat seperti semangka dengan ukuran 36C. Sedangkan tingginya sekitar 175 cm dengan kaki langsing seperti peragawati. Sedangkan perutnya rata soalnya dia belum punya anak, yah maklumlah suaminya sudah tua, jadi mungkin sudah loyo. Umurnya sekitar 33 tahun tapi kulitnya masih mulus dan putih bersih. Hal ini yang membuatku betah berlama-lama di rumah kalau lagi nggak ada urusan penting, aku malas keluar rumah. Lagian aku juga bingung mau keluar rumah tapi nggak tahu jalan.<br />
<br />
Dan sehari -harinya aku cuma mengobrol dengan Tante Linda yang seksi ini. Ternyata dia itu orangnnya supel benar nggak canggung cerita-cerita denganku yang jauh lebih muda. Dari cerita Tante Linda bisa aku tebak dia itu orangnya kesepian banget soalnya suaminya jarang pulang, maklum orang sibuk. Makanya aku berupaya menjadi teman dekatnya untuk sementara suaminya lagi pergi. hari demi Hari keinginanku untuk bisa mendapatkan Tante Linda semakin kuat saja, lagi pula si Tante juga memberi lampu hijau kepadaku. Terbukti dia sering memancingmancing gairahku dengan tubuhnya yang seksi itu. Kadang-kadang kupergok Tante Linda lagi pas sudah mandi, dia hanya memakai lilitan handuk saja, wah melihat yang begitu jantungku deg – degan rasanya, kepingin segera membuka handuknya dan melahap habis tubuh seksinya itu. Kadang- kadang juga dia sering memanggilku ke kamarnya untuk mengancingkan bajunya dari belakang. Malah waktu itu aku sempat mengintip dia lagi mandi sambil masturbasi. Wah pokoknya dia tahu benar cara mancing gairahku.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://sahabatpk99.com/"><img alt=" AGEN DOMINO" border="0" data-original-height="392" data-original-width="389" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhu4QzZXwm-i_oxN3uYlhOy4itkra0CcTV9M84_V_XgctVYyuzT-TA8xwVgd91q7gv3QdJbL4wWAwdsh2efMuvfPR9UJYd_VnZ8YiX2K-TRAQHfrQIz1E3C9CIgGgkh0ONjB-xrFYNKxvM/s400/111.jpg" width="396" /></a></div>
<br />
<br />
<b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a></b> Sampai pada hari itu tepatnya hari Jumat malam, waktu itu turun hujan gerimis, jadi aku malas keluar rumah, aku di kamar lagi main internet, melihat gambar-gambar porno dari situs internet, terus tanpa sadar kukeluarkan kemaluanku yang sudah tegang sambil melihat gambar perempuan bugil. Kemudian kuelus-elus batang kemaluanku sampai tegang sekali sekitar 15 cm, habis aku sudah terangsang banget sih. Tanpa kusadari tahu-tahu Tante Linda masuk menyelonong saja tanpa mengetuk pintu, saking kagetnya aku nggak sempat menutup batang kemaluanku yang sedang tegang itu. Tante Linda sempat terbelalak melihat batang kemaluanku yang sedang tegang, langsung saja dia bertanya sambil tersenyum manis.<br />
<br />
“Hayyoo lagi ngapain kamu De?”<br />
“Aah, nggak Tante lagi main komputer”, jawabku sekenanya.<br />
Tapi Tante Linda sepertinya sadar kalau aku saat itu sedang mengelus-elus batang kemaluanku.<br />
“Ada apa sih Tante?” tanyaku.<br />
“Aah nggak, Tante cuma pengen ajak kamu temenin Tante nonton di ruang depan.”<br />
“Ohh ya sudah, nanti saya nyusul yah Tan”, jawabku.<br />
“Tapi jangan lama-lama yah”, kata Tante Linda lagi.<br />
Setelah itu aku berupaya meredam ketegangan batang kemaluanku, lalu aku beranjak keluar kamar tidur dan menemani Tante Linda nonton film semi porno yang banyak mengumbar adegan-adegan syuuurr.<br />
<br />
Melihat film itu langsung saja aku jadi salah tingkah, soalnya batang kemaluanku langsung saja bangkit lagi nggak karuan. Malah malam itu Tante Linda memakai baju yang seksi sekali, dia memakai baju yang ketat dan gilanya dia nggak pakai bra, soalnya aku bisa lihat puting susunya yang agak muncung ke depan. Karuan saja, gairahku memuncak melihat pemandangan seperti itu, tapi yah apa boleh buat aku nggak bisa apa-apa. Sedangkan batang kemaluanku semakin tegang saja sehingga aku mencoba bergerak-gerak sedikit guna membetulkan letaknya yang miring. Melihat gerakan-gerakan itu Tante Linda langsung menyadari sambil tersenyum ke arahku.<br />
<br />
“Lagi ngapain sih kamu De?”<br />
“Ah nggak Tante..”<br />
Sementara itu Tante Linda mendekatiku sehingga jarak kami semakin dekat dalam sofa panjang itu.<br />
“Kamu terangsang yah De, lihat film ini?”<br />
“Ah nggak Tante biasa aja”, jawabku mencoba mengendalikan diri. Bisa kulihat payudaranya yang besar menantang di sisiku, ingin rasanya kuhisap -hisap sambil kugigit putingnya yang keras. Tapi rupanya hal ini tidak dirasakan olehku saja, <b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a></b> Tante Linda pun rupanya juga sudah agak terangsang sehingga dia mencoba mengambil serangan terlebih dahulu.<br />
<br />
“Menurut kamu Tante seksi nggak De?” tanyanya.<br />
“Wah seksi sekali Tante”, kataku.<br />
“Seksi mana sama yang di film itu?” tanyanya lagi sambil membusungkan buah dadanya sehingga terlihat semakin membesar.<br />
“Wah seksi Tante dong, abis Tante bodynya bagus sih.” kataku.<br />
“Ah masa sih?” tanyanya.<br />
“Iya bener Tante, sumpah…” kataku.<br />
<br />
Jarak duduk kita semakin rapat karena Tante Linda terus mendekatkan dirinya padaku, lalu dia bertanya lagi kepadaku,<br />
“Kamu mau nggak kalo diajak begituan sama Tante?”<br />
“Mmaaauu Tante…” Ah seperti dapat durian runtuh kesempatan ini tidak aku sia-siakan, langsung saja aku memberanikan diri untuk mencoba mendekatkan diri pada Tante Linda.<br />
“Wahhhh barang kamu gede juga ya De…” katanya.<br />
“Ah Tante bisa aja deh… Tante kok kelihatannya makin lama makin seksi aja sih.. sampe saya gemes deh ngeliatnya…” kataku.<br />
“Ah nakal kamu yah De”, jawab Tante Linda sambil meletakkan tangannya di atas kemaluanku, lalu aku mencoba untuk tenang sambil memegang tangannya.<br />
“Waah jangan dipegangin terus Tante, nanti bisa tambah gede loh”, kataku.<br />
“Ah yang bener nih?” tanyanya.<br />
“Iya Tante.. ehhh, eehhh saya boleh pegang itu Tante nggak?” kataku.<br />
“Pegang apa?” tanyanya.<br />
“Pegang itu tuh..” kataku sambil menunujukkan ke arah buah dada Tante yang besar itu.<br />
“Ah boleh aja kalo kamu mau.”<br />
<br />
<b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a> </b>Wah kesempatan besar nih, tapi aku agak sedikit takut pegang buah dadanya, takut dia marah tapi tangan si Tante sekarang malah sudah mengelus-elus kemaluanku sehingga aku memberanikan diri untuk mengelus buah dadanya.<br />
“Ahhh.. arghhh enak De.. kamu nakal yah”, kata Tante sembari tersenyum manis ke arahku, spontan saja kulepas tanganku.<br />
“Loh kok dilepas sih De?”<br />
“Ah, takut Tante marah”, kataku.<br />
“Ooohh nggak sayang… kemari deh.”<br />
<br />
Tanganku digenggam Tante Linda, kemudian diletakkan kembali di buah dadanya sehingga aku pun semakin berani meremas -remas buah dadanya. “Aaarrhh… sshh”, rintihan Tante semakin membuatku penasaran, lalu aku pun mencoba mencium Tante Linda, sungguh diluar dugaanku, Tante Linda menyambut ciumanku dengan beringas, kami pun lalu berciuman dengan mesra sekali sambil tanganku bergerilya di buah dadanya yang sekal sekali itu. “Ahhh kamu memang hebat De.. terusin sayang.. malam ini kamu mesti memberikan kepuasan sama Tante yah.. ahhh.. arhhh.”<br />
“Tante, saya boleh buka baju Tante nggak?” tanyaku.<br />
“Oohhhh silakan sayang”, lalu dengan cepat kubuka bajunya sehingga buah dadanya yang besar dengan puting yang kecoklatan sudah berada di depan mataku, langsung saja aku menjilat-jilat buah dadanya yang memang aku kagumi itu. “Aahhh… arghhh…” lagi-lagi Tante mengerangerang keenakan. “Teruss.. terusss sayang… ahhh enak sekali…” lama aku menjilati buah dada Tante Linda, hal ini berlangsung sekitar 10 menitan sehingga tanpa kusadari batang kemaluanku juga sudah mulai mengeluarkan cairan bening pelumas di atas kepalanya.<br />
<br />
Lalu sekilas kulihat tangan Tante Linda sedang mengelus-elus bagian klitorisnya sehingga tanganku pun kuarahkan ke arah bagian celananya untuk kupelororti. “Aahhh buka saja sayang… jangan malu-malu… ahhhh…” nafas Tante Linda terengah -engah menahan nafsu, seperti kesetanan aku langsung membuka celananya dan kuciumi CD-nya. Waah, dia lagsung saja menggelinjang keenakan, lalu kupelorotkan celana dalamnya sehingga sekarang Tante Linda sudah bugil total. Kulihat liang kemaluannya yang penuh dengan bulu yang ditata rapi sehingga kelihatan seperti lembah yang penuh dengan rambut. <b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a></b> Lalu dengan pelan -pelan kumasukan jari tengahku untuk menerobos lubang kemaluannya yang sudah basah itu. “Aahrrrh… sshh… enak De.. enak sekali”, jeritnya. Lalu kudekatkan mukaku ke liang kemaluannya untuk menjilati bibir kemaluannya yang licin mengkilap itu, lalu dengan nafsu kujilati liang kemaluan Tante dengan lidahku turun naik sepeti mengecat saja. Tante Linda semakin kelabakan, dia menggoyangkan kepalanya ke kanan dan ke kiri sambil memeras buah dadanya sendiri. “Aahhh… sshhh come on baby.. give me more, give me more… ohhhh”, dengan semakin cepat kujilati klitorisnya dan dengan jari tanganku kucoblos lubang kemaluannya yang semakin lama semakin basah.<br />
<br />
Beberapa saat kemudian tubuhnya bergerak dengan liar sepertinya dia mau orgasme. Lalu kupercepat tusukan-tusukan jariku sehingga dia merasa keenakan sekali lalu seketika dia menjerit, “Oohh aaahh… Tante sudah keluar sayang… ahhh”, sambil menjerit kecil pantatnya digoyang-goyangkan untuk mencari lidahku yang masih terus menjilati bagian bibir kemaluannya sehingga cairan orgasmenya kujilati sampai habis. Kemudian tubuhnya tenang seperti lemas sekali, lalu dia menarik tubuhku ke atas sofa. “Wah ternyata kamu memang hebat sekali, Tante sudah lama tidak sepuas ini loh…” sambil mencium bibirku sehingga cairan liang kemaluannya berlepotan ke bibir Tante Linda. Sementara itu batang kemaluanku yang masih tegang di eluselus oleh Tante Linda dan aku pun masih memilin-milin puting Tante yang sudah semakin keras itu. “Aahh..” desahnya sambil terus mencumbu bibirku. “Sekarang giliran Tante sayang… Tante akan buat kamu merasakan nikmatnya tubuh Tante ini.<br />
<br />
Tangan Tante Linda segera menggerayangi batang kemaluanku lalu digenggamnya batang kemaluanku dengan erat sehingga agak terasa sakit, tapi kudiamkan saja habis enak juga diremas-remas oleh tangan Tante Linda. Lalu aku juga nggak mau kalah, tanganku juga terus meremas-remas payudaranya yang indah itu. Terus terang aku paling suka dengan buah dada Tante Linda karena bentuknya yang indah sekali, juga besar berisi alias montok. “Aahhh… shhh,”, rupanya Tante Linda mulai terangsang kembali ketika tanganku mulai meremas-remas buah dadanya dengan sesekali kujilati dengan lidah pentilnya yang sudah tegang itu, seakanakan seperti orang kelaparan kuemut-emut terus puting susunya sehingga Tante Linda menjadi semakin blingsatan.<br />
“Ahh kamu suka sekali sama dada Tante yah De?”<br />
“Iya Tante, abis tetek Tante bentuknya sangat merangsang sih, terus besar tapi masih tetep kencang…”<br />
“Aahhh kamu emang pandai muji orang De..”<br />
<br />
Sementara itu tangannya masih terus membelai batang kemaluanku yang kepalanya sudah berwarna kemerahan tetapi tidak dikocok hanya dielus-elus. Lalu Tante Linda mulai menciumi dadaku terus turun ke arah selangkanganku sehingga aku pun mulai merasakan kenikmatan yang luar biasa sampai pada akhirnya <b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a> </b>Tante Linda jongkok di bawah sofa dengan kepala mendekati batang kemaluanku. “Wahh batang kemaluanmu besar sekali De… nggak disangka kamu nggak kalah besarnya sama punya orang bule”, Tante Linda memuji-muji batang kemaluanku.<br />
<br />
Sedetik kemudian dia mulai mengecup kepala batang kemaluanku yang mengeluarkan cairan bening pelumas dan merata tersebut ke seluruh kepala batang kemaluanku dengan lidahnya. Uaah, tak kuasa aku menahan erangan merasakan nikmatnya service yang diberikan Tante Linda malam itu. Lalu dia mulai membuka mulutnya lalu memasukkan batang kemaluanku ke dalam mulutnya sambil menghisap-hisap dan menjilati seluruh bagian batang kemaluanku sehingga basah oleh ludahnya. Aku pun nggak mau kalah, sambil mengelus-elus rambutnya sesekali kuremas dengan kencang buah dadanya yang montok sehingga Tante Linda bergelinjang menahan kenikmatan. Selang beberapa menit setelah Tante melakukan hisapannya, aku mulai merasakan desiran -desiran kenikmatan menjalar di seluruh batang kemaluanku lalu kuangkat Tante Linda kemudian kudorong perlahan sehingga dia telentang di atas karpet. Dengan penuh nafsu kuangkat kakinya sehingga dia mengangkang tepat di depanku.<br />
“Ahh De ayolah masukin batang kemaluan kamu ke Tante yah.. Tante udah nggak sabar mau ngerasain tempe Tante disodok-sodok sama batangan kamu yang besar itu.”<br />
“Iiiya Tante”, kataku.<br />
<br />
Lalu aku mulai membimbing batang kemaluanku ke arah lubang kemaluan Tante Linda tapi aku nggak langsung memasukkannya tapi aku gesek-gesekan ke bibir kemaluan Tante Linda sehingga Tante Linda lagi-lagi menjerit keenakan, “Aahhh.. yes.. yes.. oh good.. ayolah sayang jangan tanggung-tanggung masukinnya…” lalu aku mendorong masuk batang kemaluanku. Uh, agak sempit rupanya lubang kemaluan Tante Linda ini sehingga agak susah memasukkan batang kemaluanku yang sudah besar sekali itu. “Aahh.. shhh.. aoh.. oohhh pelan-pelan sayang.. terusterus… ahhh”, aku mulai mendorong kepala batang kemaluanku ke dalam lubang kemaluan Tante Linda sehingga Tante Linda merasakan kenikmatan yang luar biasa ketika batang kemaluanku sudah masuk semuanya.<br />
<br />
Kemudian batang kemaluanku mulai kupompakan dengan perlahan tapi dengan gerakan memutar sehingga pantat Tante Linda juga ikut-ikutan bergoyang-goyang. “Aahhh argghhh.. rasanya nikmat sekali karena goyangan pantat Tante Linda menjadikan batang kemaluanku seperti dipilin-pilin oleh dinding liang kemaluannya yang seret itu dan rasanya seperti empotan ayam. “Uuaahhh..” sementara itu aku terus menjilati puting susu Tante Linda dan menjilati lehernya yang dibasahi keringatnya. Sementara itu tangan Tante Linda mendekap pantatku keras-keras sehingga kocokan yang kuberikan semakin cepat lagi. “Ooohh shhh sayang… enak sekali ooohhh yess… ooohh good… ooh yes…” mendenganr rintihannya aku semakin bernafsu untuk segera menyelesaikan permainan ini, “Aahh… cepat sayang Tante mau keluar ahh”, tubuh Tante Linda kembali bergerak liar sehingga pantatnya ikut-ikutan naik rupayanya dia kembali orgasme, bisa kurasakan cairan hangat menyiram kepala batang kemaluanku yang lagi merojokrojok lubang kemaluan Tante Linda. “Aahh… shhsss.. yess”, lalu tubuhnya kembali agak tenang menikmati sisa-sisa orgasmenya.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://sahabatpk99.com/"><img alt=" AGEN DOMINO" border="0" data-original-height="265" data-original-width="265" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2kURbVC0JomE0VRd7_2V3tdCn1A5cupJUSFOalBT87CVQZMEyopBz6Vp14-iAYf5e4o5OXhWoCXbtRefmgZY9echiWdpgSLJ-kiuHULAsL29F60zLi1G-kiq3IoNfYFrJmOaB69TiZ_Y/s400/192.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
“Wahh kamu memang bener-bener hebat De… Tante sampe keok dua kali sedangkan kamu masih tegar.”<br />
“Iiya Tante… bentar lagi juga Ade keluar nih…” sambil terus aku menyodok-sodok lubang kemaluan Tante Linda yang sempit dan berdenyut-denyut itu.<br />
“Ahh enak sekali Tante.. ahhh…”<br />
“Terusin sayang.. terus… ahhh.. shhh”, erangan Tante Linda membuatku semakin kuat merojok – rojok batang kemaluanku ke dalam liang kenikmatannya.<br />
“Aauwh pelan-pelan sayang ahhh.. yes.. ahh good.”<br />
“Aduh Tante, bentar lagi keluar nih…” kataku.<br />
“Aahh Ade sayang… keluarin di dalam aja yah sayang.. ahhh.. Tante mau ngerasin.. ahhh… shhh mau rasain siraman hangat peju kamu sayang…”<br />
“Iiiyyaa… Tante..” lalu aku mengangkat kaki kanan Tante sehingga posisi liang kemaluannya<br />
lebih menjepit batang kemaluanku yang sedang keluar masuk lobang kemaluannya.<br />
“Aahhh… ohhh ahhh.. ssshhh.. Tante Ade mau keluar nih.. ahhh”, lalu aku memeluk Tante Linda sambil meremas-meremas buah dadanya. Sementara itu, Tante Linda memelukku kuat-kuat sambil mengoyang-goyangkan pantatnya. “Ah Tante juga mau keluar lagi ahhh… shhh…” lalu dengan sekuat tenaga kurojok liang kemaluannya sehingga kumpulan air maniku yang sudah tertahan menyembur dengan dahsyat. “Seeerr.. serr… crot.. crot…” “Aahhh enak sekali Tante… ahhh harder.. harder… ahhh Tante…” Selama dua menitan aku masih menggumuli tubuh Tante Linda untuk menuntaskan semprotan maniku itu. Lalu Tante Linda membelai-belai rambutku. “Ah kamu ternyata seorang jagoan De…” Setelah itu ia mencabut batang kemaluanku yang masih agak tegang dari lubang kemaluannya kemudian dimasukkan ke dalam mulutnya untuk dijilati oleh lidahnya. Ah, ngilu rasanya batang kemaluanku dihisap Tante Linda.<br />
<br />
<b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a> </b>Setelah kejadian ini kami sering melakukan hubungan seks yang kadang-kadang meniru gaya-gaya dari film porno yang banyak beredar di sana. Sekian, semoga ceritaku ini bisa jadi bahan bagi anda yang suka bersenggama dengan tante-tante.<br />
<div>
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2344389519751065890.post-76124096118510119382018-06-24T17:22:00.001-07:002018-06-24T17:22:49.393-07:00Cerita Dewasa Tante Yang Kesepian Ingin Di Belai<b><a href="https://cerita18terbaru.blogspot.com/">CERITA DEWASA</a></b> - Usia Bu Harjono sebenarnya tidak muda lagi. Mungkin menjelang 50 tahun. Sebab suaminya, Pak Harjono yang menjabat Ketua RT di kampungku, sebentar lagi memasuki masa pensiun. Aku mengetahui itu karena hubunganku dengan keluarga Pak Harjono cukup dekat. Maklum sebagai tenaga muda aku sering diminta Pak Harjono untuk membantu berbagai urusan yang berkaitan dengan kegiatan RT.<br />
<br />
Namun berbeda dengan suaminya yang sering sakit-sakitan, sosok istrinya wanita beranak yang kini menetap di luar Jawa mengikuti tugas sang suami itu, jauh berkebalikan. Kendati usianya hampir memasuki kepala lima, Bu Har (begitu biasanya aku dan warga lain memanggil) sebagai wanita belum kehilangan daya tariknya. Memang beberapa kerutan mulai nampak di wajahnya. Tetapi buah dadanya, pinggul dan pantatnya, sungguh masih mengundang pesona. Aku dapat mengatakan ini karena belakangan terlibat perselingkuhan panjang dengan wanita berpostur tinggi besar tersebut.Kisahnya berawal ketika Pak Harjono mendadak menderita sakit cukup serius. Ia masuk rumah sakit dalam keadaan koma dan bahkan berhari-hari harus berada di ruang ICU (Intensive Care Unit) sebuah RS pemerintah di kotaku. Karena ia tidak memiliki anggota keluarga yang lain sementara putri satu-satunya berada di luar Jawa, aku diminta Bu Har untuk membantu menemaninya selama suaminya berada di RS menjalani perawatan. Dan aku tidak bisa menolak karena memang masih menganggur setamat SMA setahun lalu.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://sahabatpk99.com/"><img alt=" AGEN DOMINO" border="0" data-original-height="704" data-original-width="564" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpuMQlEe8vQhXRkhe5ibl9-GMSMDj-R3IylwYE9hSYQHNtpIQGoyuebVhKF48_rdqiFvz2JiYvC3zxgapHboYXTqT3wEaKECN_AoWTiwFa9AHjqKhmEN0HIr2_KKm6hHaVOzY3o3bS4cY/s400/99.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
“Kami bapak-bapak di lingkungan RT memita Mas Rido mau membantu sepenuhnya keluarga Pak Harjono yang sedang tertimpa musibah. <b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a></b> Khususnya untuk membantu dan menemani Bu Har selama di rumah sakit. Mau kan Mas Rido,?” Begitu kata beberapa anggota arisan bapak-bapak kepadaku saat menengok ke rumah sakit. Bahkan Pak Nandang, seorang warga yang dikenal dermawan secara diam-diam menyelipkan uang Rp 100 ribu di kantong celanaku yang katanya untuk membeli rokok agar tidak menyusahkan Bu Har. Dan aku tidak bisa menolak karena memang Bu Har sendiri telah memintaku untuk menemaninya.<br />
<br />
<br />
Hari-hari pertama mendampingi Bu Har merawat suaminya di RS aku dibuat sibuk. Harus mondar-mandir menebus obat atau membeli berbagai keperluan lain yang dibutuhkan. bahkan kulihat wanita itu tak sempat mandi dan sangat kelelahan. Mungkin karena tegang suaminya tak kunjung siuman dari kondisi komanya. Menurut dokter yang memeriksa, kondisi Pak Harjono yang memburuk diduga akibat penyakit radang lambung akut yang diderita. Maka akibat komplikasi dengan penyakit diabetis yang diidapnya cukup lama, daya tahan tubuhnya menjadi melemah.<br />
<br />
Menyadari penyakit yang diderita tersebut, yang kata dokter proses penyembuhannya dapat memakan waktu cukup lama, berkali-kali aku meminta Bu Har untuk bersabar. “Sudahlah bu, ibu pulang dulu untuk mandi atau beristirahat. Sudah dua hari saya lihat ibu tidak sempat mandi. Biar saya yang di sini menunggui Pak Har,” kataku menenangkan.<br />
<br />
Saranku rupanya mengena dan diterima. Maka siang itu, ketika serombongan temannya dari tempatnya mengajar di sebuah SLTP membesuk (oh ya Bu Har berprofesi sebagai guru sedang Pak Har karyawan sebuah instansi pemerintah), ia meminta para pembesuk untuk menunggui suaminya. “Saya mau pulang dulu sebentar untuk mandi diantar Nak Rido. Sudah dua hari saya tidak sempat mandi,” katanya kepada rekan-rekannya.<br />
<br />
<b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a> </b>Dengan sepeda motor milik Pak Har yang sengaja dibawa untuk memudahkan aku kemana-mana saat diminta tolong oleh keluarga itu, aku pulang memboncengkan Bu Har. Tetapi di perjalanan dadaku sempat berdesir. Gara-gara mengerem mendadak motor yang kukendarai karena nyaris menabrak becak, tubuh wanita yang kubonceng tertolak ke depan. Akibatnya di samping pahaku tercengkeram tangan Bu Har yang terkaget akibat kejadian tak terduga itu, punggungku terasa tertumbuk benda empuk. Tertumbuk buah dadanya yang kuyakini ukurannya cukup besar.<br />
<br />
Ah, pikiran nakalku jadi mulai liar. Sambil berkonsentrasi dengan sepeda motor yang kukendarai, pikiranku berkelana dan mengkira-kira membayangkan seberapa besar buah dada milik wanita yang memboncengku. Pikiran kotor yang semestinya tidak boleh timbul mengingat suaminya adalah seorang yang kuhormati sebagai Ketua RT di kampungku. Pikiran nyeleneh itu muncul, mungkin karena aku memang sudah tidak perjaka lagi. Aku pernah berhubungan seks dengan seorang WTS kendati hanya satu kali. Hal itu dilakukan dengan beberapa teman SMA saat usai pengumuman hasil Ebtanas.<br />
<br />
Setelah mengantar Bu Har ke rumahnya yang berjarak sekitar 100 meter dari rumahku, aku pamit pulang mengambil sarung dan baju untuk ganti. “Jangan lama-lama nak Rido, ibu cuma sebentar kok mandinya. Lagian kasihan teman-teman ibu yang menunggu di rumah sakit,” katanya.<br />
<br />
Dan sesuai yang dipesannya, aku segera kembali ke rumah Pak Har setelah mengambil sarung dan baju. Langsung masuk ke ruang dalam rumah Pak Har. Ternyata, di meja makan telah tersedia segelas kopi panas dan beberapa potong kue di piring kecil. Dan mengetahui aku yang datang, terdengar suara Bu Har menyuruhku untuk menikmati hidangan yang disediakan. “Maaf Nak Rido, ibu masih mandi. Sebentar lagi selesai,” suaranya terdengar dari kamar mandi di bagian belakang.<br />
<br />
Tidak terlalu lama menunggu, Ia keluar dari kamar mandi dan langsung menuju ke kamarnya lewat di dekat ruang makan tempatku minum kopi dan makan kue. Saat itu ia hanya melilitkan handuk yang berukuran tidak terlalu besar untuk menutupi tubuhnya yang basah. Tak urung, kendati sepintas, aku sempat disuguhi pemandangan yang mendebarkan. Betapa tidak, karena handuk mandinya tak cukup besar dan lebar, maka tidak cukup sempurna untuk dapat menutupi ketelanjangan tubuhnya.<br />
<br />
Ah,.. benar seperti dugaanku, buah dada Bu Har memang berukuran besar. Bahkan terlihat nyaris memberontak keluar dari handuk yang melilitnya. Bu Har nampaknya mengikat sekuatnya belitan handuk yang dikenakanannya tepat di bagian dadanya. Sementara di bagian bawah, karena handuk hanya mampu menutup persis di bawah pangkal paha, kaki panjang wanita itu sampai ke pangkalnya sempat menarik tatap mataku. <b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a></b> Bahkan ketika ia hendak masuk ke kamarnya, dari bagian belakang terlihat mengintip buah pantatnya. Pantat besar itu bergoyang-goyang dan sangat mengundang saat ia melangkah. Dan ah, .. yang tak kalah syur, ia tidak mengenakan celana dalam.<br />
<br />
Bicara ukuran buah dadanya, mungkin untuk membungkusnya diperlukan Bra ukuran 38 atau lebih. Sebagai wanita yang telah berumur, pinggangnya memang tidak seramping gadis remaja. Tetapi pinggulnya yang membesar sampai ke pantatnya terlihat membentuk lekukan menawan dan sedap dipandang. Apalagi kaki belalang dengan paha putih mulus miliknya itu, sungguh masih menyimpan magnit. Maka degup jantungku menjadi kian kencang terpacu melihat bagian-bagian indah milik Bu Har. Sayang cuma sekilas, begitu aku membatin.<br />
<br />
Tetapi ternyata tidak. Kesempatan kembali terulang. Belum hilang debaran dadaku, ia kembali keluar dari kamar dan masih belum mengganti handuknya dengan pakaian. Tanpa mempedulikan aku yang tengah duduk terbengong, ia berjalan mendekati lemari di dekat tempatku duduk. Di sana ia mengambil beberapa barang yang diperlukan. Bahkan beberapa kali ia harus membungkukkan badan karena sulitnya barang yang dicari (seperti ia sengaja melakukan hal ini).<br />
<br />
Tak urung, kembali aku disuguhi tontonan yang tak kalah mendebarkan. Dalam jarak yang cukup dekat, saat ia membungkuk, terlihat jelas mulusnya sepasang paha Bu Har sampai ke pangkalnya. Paha yang sempurna, putih mulus dan tampak masih kencang. Dan ketika ia membungkuk cukup lama, pantat besarnya jadi sasaran tatap mataku. Kemaluannya juga terlihat sedikit mengintip dari celah pangkal pahanya. Perasaanku menjadi tidak karuan dan badanku terasa panas dingin dibuatnya.<br />
<br />
Apakah Bu Har menganggap aku masih pemuda ingusan? Hingga ia tidak merasa canggung berpakaian seronok di hadapanku? Atau ia menganggap dirinya sudah terlalu tua hingga mengira bagian-bagian tubuhnya tidak lagi mengundang gairah seorang laki-laki apalagi laki-laki muda sepertiku? Atau malah ia sengaja memamerkannya agar gairahku terpancing? Pertanyaan-pertanyaan itu serasa berkecamuk dalam hatiku. Bahkan terus berlanjut ketika kami kembali berboncengan menuju rumah sakit.<br />
<br />
Dan yang pasti, sejak saat itu perhatianku kepada Bu Har berubah total. Aku menjadi sering mencuri-curi pandang untuk dapat menatapi bagian-bagian tubuhnya yang kuanggap masih aduhai. Apalagi setelah mandi dan berganti pakaian, kulihat ia mengenakan celana dan kaos lengan panjang ketat yang seperti hendak mencetak tubuhnya. <b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a> </b>Gairahku jadi kian terbakar kendati tetap kupendam dalam-dalam. Dan perubahan yang lain, aku sering mengajaknya berbincang tentang apa saja di samping selalu sigap mengerjakan setiap ia membutuhkan bantuan. Hingga hubungan kami semakin akrab dari waktu ke waktu.<br />
<br />
Sampai suatu malam, memasuki hari kelima kami berada di rumah sakit, saat itu hujan terus mengguyur sejak sore hari. Maka orang-orang yang menunggui pasien yang dirawat di ruang ICU, sejak sore telah mengkapling-kapling teras luar bangunan ICU. Maklum, di malam hari penunggu tidak boleh memasuki bagian dalam ruang ICU. Dan pasien biasanya memanfaatkan teras yang ada untuk tiduran atau duduk mengobrol. Dan malam itu, karena guyuran hujan, lahan untuk tidur jadi menyempit karena pada beberapa bagian tempias oleh air hujan. Sementara aku dan Bu Har yang baru mencari kapling setelah makan malam di kantin, menjadi tidak kebagian tempat.<br />
<br />
Setelah mencari cukup lama, akhirnya aku mengusulkan untuk menggelar tikar dan karpet di dekat bangunan kamar mayat. Aku mengusulkan itu karena jaraknya masih cukup dekat dengan ruang ICU dan itu satu-satunya tempat yang memungkinkan untuk berteduh kendati cukup gelap karena tidak ada penerangan di sana. Awalnya Bu Har menolak, karena posisinya di dekat kamar mayat. Namun akhirnya ia menyerah setelah mengetahui tidak ada tempat yang lain dan aku menyatakan siap berjaga sepanjang malam.<br />
<br />
“Janji ya Rid (setelah cukup akrab Bu Har tidak mengembel-embeli sebutan Nak di depan nama panggilanku), kamu harus bangunkan ibu kalau mau kencing atau beli rokok. Soalnya ibu takut ditinggal sendirian,” katanya.<br />
“Wah, persediaan rokokku lebih dari cukup kok bu. Jadi tidak perlu kemana-mana lagi,” jawabku.<br />
<br />
Nyaman juga ternyata menempati kapling dekat kamar mayat. Bisa terbebas dari lalu-lalang orang hingga bisa beristirahat cukup tenang. Dan kendati gelap tanpa penerangan, bisa terbebas dari cipratan air hujan karena tempat kami menggelar tikar dan karpet terlindung oleh tembok setinggi sekitar setengah meter. Sambil tiduran agak merapat karena sempitnya ruang yang ada, Bu Har mengajakku ngobrol tentang banyak hal. Dari soal kerinduannya pada Dewi, anaknya yang hanya bisa pulang setahun sekali saat lebaran sampai ke soal penyakit yang diderita Pak Harjono. Menurut Bu Har penyakit diabetis itu diderita suaminya sejak delapan tahun lalu. Dan karena penyakit itulah penyakit radang lambung yang datang belakangan menjadi sulit disembuhkan.<br />
<br />
“Katanya penyakit diabetes bisa menjadikan laki-laki jadi impotensi ya Bu?”<br />
“Kata siapa, Rid?”<br />
“Eh,.. anu, kata artikel di sebuah koran,” jawabku agak tergagap.<br />
Aku merasa tidak enak berkomentar seperti itu terhadap penyakit yang diderita suami Bu Har.<br />
“Rupanya kamu gemar membaca ya. Benar kok itu, makanya penyakit kencing manis di samping menyiksa suami yang mengidapnya juga berpengaruh pada istrinya. Untung ibu sudah tua,” ujarnya lirih.<br />
<b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a> </b>Merasa tidak enak topik perbincangan itu dapat membangkitkan kesedihan Bu Har, akhirnya aku memilih diam. Dan aku yang tadinya tiduran dalam posisi telentang, setelah rokok yang kuhisap kubuang, mengubah posisi tidur memunggungi wanita itu. Sebab kendati sangat senang bersentuhan tubuh dengan wanita itu, aku tidak mau dianggap kurang ajar. Sebab aku tidak tahu secara pasti jalan pikiran Bu Har yang sebenarnya. Tetapi baru saja aku mengubah posisi tidur, tangan Bu Har terasa mencolek pinggangku.<br />
<br />
“Tidurmu jangan memunggungi begitu. Menghadap ke sini, ibu takut,” katanya lirih.<br />
Aku kembali ke posisi semula, tidur telentang. Namun karena posisi tidur Bu Har kelewat merapat, maka saat berbalik posisi tanpa sengaja lenganku menyenggol buah dada wanita itu. Memang belum menyentuh secara langsung karena ia mengenakan daster dan selimut yang menutupi tubuhnya. Malangnya, Bu Har bukannya menjauh atau merenggangkan tubuh, tetapi malah semakin merapatkan tubuhnya ke tubuhku. Seperti anak kecil yang ketakutan saat tidur dan mencari perasaan aman pada ibunya.<br />
<br />
Akhirnya, dengan keberanian yang kupaksakan – karena ku yakin saat itu Bu Har belum pulas tertidur – aku mulai mencoba-coba. Seperti yang dimauinya, aku mengubah kembali posisi tidur miring menghadapinya. Jadilah sebagian besar tubuhku merapat ketat ke tubuhnya hingga terasa kehangatan mulai menjalari tubuhku. Sampai di situ aku berbuat seolah-olah telah mulai lelap tertidur sambil menunggu reaksinya.<br />
<br />
Reaksinya, Bu Har terbangkit dan menarik selimut yang dikenakannya. Selimut besar dan tebal itu ditariknya untuk dibentangkan sekaligus menutupi tubuhku. Jadilah tubuh<br />
<br />
kami makin berhimpitan di bawah satu selimut. Akhirnya, ketika aku nekad meremas telapak tangannya dan ia membalas dengan remasan lembut, aku jadi mulai berani beraksi lebih jauh.<br />
<br />
Kumulai dengan menjalari pahanya dari luar daster yang dikenakannya dengan telapak tanganku. Ia menggelinjang, tetapi tidak menolakkan tanganku yang mulai nakal itu. Malah posisi kakinya mulai direnggangkan yang memudahkanku menarik ke atas bagian bawah dasternya. Baru ketika usapan tanganku mulai menjelajah langsung pada kedua pahanya, kuketahui secara pasti ia tidak menolaknya. <b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a></b> Tanganku malah dibimbingnya untuk menyentuh kemaluannya yang masih tertutup celana dalam.<br />
<br />
Seperti keinginanku dan juga keinginannya, telapak tanganku mulai menyentuh dan mengusap bagian membusung yang ada di selangkangan wanita itu. Ia mendesah lirih saat usapan tanganku cukup lama bermain di sana. Juga saat tanganku yang lain mulai meremasi buah dadanya dari bagian luar Bra dan dasternya. Sampai akhirnya, ketika tanganku yang beroperasi di bagian bawah telah berhasil menyelinap ke bagian samping celana dalam dan berhasil mencolek-colek celah kemaluannya yang banyak ditumbuhi rambut, dia dengan suka rela memereteli sendiri kancing bagian depan dasternya. Lalu seperti wanita yang hendak menyusui bayinya, dikeluarkannya payudaranya dari Bra yang membungkusnya.<br />
<br />
Layaknya bayi yang tengah kelaparan mulutku segera menyerbu puting susu sebelah kiri milik Bu Har. Kujilat-jilat dan kukulum pentilnya yang terasa mencuat dan mengeras di mulutku. Bahkan karena gemas, sesekali kubenamkan wajahku ke kedua payudara wanita itu. Payudara berukuran besar dan agak mengendur namun masih menyisakan kehangatan.<br />
<br />
Sementara Ia sendiri, sambil terus mendesis dan melenguh nikmat oleh segala gerakan yang kulakukan, mulai asyik dengan mainannya. Setelah berhasil menyelinap ke balik celana pendek yang kukenakan, tangannya mulai meremas dan meremas penisku yang memang telah mengeras. Kata teman-temanku, senjataku tergolong long size, hingga Ia nampak keasyikkan dengan temuannya itu. Tetapi ketika aku hendak menarik celana dalamnya, tubuhnya terasa menyentak dan kedua pahanya dirapatkan mencoba menghalangi maksudku.<br />
<br />
“Mau apa Rid,.. jangan di sini ah nanti ketahuan orang,” katanya lirih.<br />
“Ah, tidak apa-apa gelap kok. Orang-orang juga sudah pada tidur dan tidak bakalan kedengaran karena hujannya makin besar.”<br />
Hujan saat itu memang semakin deras.Entah karena mempercayai omonganku. Atau karena nafsunya yang juga sudah memuncak terbukti dengan semakin membanjirnya cairan di lubang kemaluannya, ia mau saja ketika celananya kutarik ke bawah. Bahkan ia menarik celana dalamnya ketika aku kesulitan melakukannya. Ia juga membantu membuka dan menarik celana pendek dan celana dalam yang kukenakan.<br />
<br />
Akhirnya, dengan hanya menyingkap daster yang dikenakannya aku mulai menindih tubuhnya yang berposisi mengangkang. Karena dilakukan di dalam gelap dan tetap dibalik selimut tebal yang kupakai bersama untuk menutupi tubuh, awalnya cukup sulit untuk mengarahkan penisku ke lubang kenikmatannya. <b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a> </b>Namun berkat bimbingan tangan lembutnya, ujung penisku mulai menemukan wilayah yang telah membasah. Slep.. penis besarku berhasil menerobos dengan mudah liang sanggamanya.<br />
<br />
Aku mulai menggoyang dan memaju-mundurkan senjataku dengan menaik-turunkan pantatku. Basah dan hangat terasa setiap penisku membenam di vaginanya. Sementara sambil terus meremasi kedua buah dadanya secara bergantian, sesekali bibirnya kulumat. Maka ia pun melenguh tertahan, melenguh dan mengerang tertahan. Ah, dugaanku memang tidak meleset tubuhnya memang masih menjanjikan kehangatan. Kehangatan yang prima khas dimiliki wanita berpengalaman.<br />
<br />
Dihujam bertubi-tubi oleh ketegangan penisku di bagian kewanitannya, Ia mulai mengimbangi aksiku. Pantat besar besarnya mulai digerakkan memutar mengikuti gerakan naik turun tubuhku di bagian bawah. Memutar dan terus memutar dengan gerak dan goyang pinggul yang terarah. Hal itu menjadikan penisku yang terbenam di dalam vaginanya serasa diremas. Remasan nikmat yang melambungkan jauh anganku entah kemana. Bahkan sesekali otot-otot yang ada di dalam vaginanya seolah menjepit dan mengejang.<br />
<br />
“Ah,.. ah.. enak sekali. Terus, ah.. ah,”<br />
“Aku juga enak Rid, uh.. uh.. uh. Sudah lama sekali tidak merasakan seperti ini. Apalagi punyamu keras dan penjang. Auh,.. ah.. ah,”<br />
Sampai akhirnya, aku menjadi tidak tahan oleh goyangan dan remasan vaginanya yang kian membanjir. Nafsuku kian naik ke ubun-ubun dan seolah mau meledak. Gerakan bagian bawah tubuhku kian kencang mencolok dan mengocok vaginanya dengan penisku.<br />
“Aku tidak tahan, ah.. ah.. Sepertinya mau keluar, shh, ah, .. ah,”<br />
“Aku juga Rid, terus goyang, ya .. ya,.. ah,”<br />
<br />
Setelah mengelojot dan memuntahkan segala yang tak dapat kubendungnya, aku akhirnya ambruk di atas tubuh wanita itu. Maniku cukup banyak menyembur di dalam lubang kenikmatannya. Begitupun Ia, setelah kontraksi otot-otot yang sangat kencang, ia meluapkan ekspresi puncaknya dengan mendekap erat tubuhku. Dan bahkan kurasakan punggungku sempat tercakar oleh kuku-kukunya. Cukup lama kami terdiam setelah pertarungan panjang yang melelahkan.<br />
“Semestinya kita tidak boleh melakukan itu ya Rid. Apalagi bapak lagi sakit dan tengah dirawat,” kata Ia sambil masih tiduran di dekatku.<br />
Aku mengira ia menyesal dengan peristiwa yang baru terjadi itu.<br />
“Ya Maaf,.. soalnya tadi,..”<br />
“Tetapi tidak apa-apa kok. Saya juga sudah lama ingin menikmati yang seperti itu. Soalnya sejak 5 tahun lebih Pak Har terkena diabetis, ia menjadi sangat jarang memenuhi kewajibannya. Bahkan sudah dua tahun ini kelelakiannya sudah tidak berfungsi lagi. Cuma, kalau suatu saat ingin melakukannya lagi, <b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a></b> kita harus hati-hati. Jangan sampai ada yang tahu dan menimbulkan aib diantara kita,” ujarnya lirih.<br />
<br />
Plong, betapa lega hatiku saat itu. Ia tidak marah dan menyesal dengan yang baru saja terjadi. Dan yang membuatku senang, aku dapat melampiaskan hasrat terpendamku kepadanya. Kendati aku merasa belum puas karena semuanya dilakukan di kegelapan hingga keinginanku melihat ketelanjangan tubuhnya belum kesampaian.<br />
Dan seperti yang dipesankannya, aku berusaha mencoba bersikap sewajar mungkin saat berada diantara orang-orang. Seolah tidak pernah terjadi sesuatu yang luar biasa diantara kami. Kendati aku sering harus menekan keinginan yang menggelegak akibat darah mudaku yang gampang panas saat berdekatan dengannya. Dan sejak itu lokasi teras di belakang kamar mayat menjadi saksi sekitar tiga kali hubungan sumbang kami. Hubungan sumbang yang terpaksa kuhentikan seiring kedatangan Bu Hartini, adik Pak Harjono yang bermaksud menengok kondisi sakit kakaknya. Hanya terus terang, sejak kehadirannya ada perasaan kurang senang pada diriku. Sebab sejak Ia ada yang menemani merawat suaminya di rumah sakit, kendati aku tetap diminta untuk membantu mereka dan selalu berada di rumah sakit, aku tidak lagi dapat menyalurkan hasrar seksualku. Hanya sesekali kami pernah nekad menyalurkannya di kamar mandi ketika hasrat yang ada tak dapat ditahan. Itu pun secara kucing-kucingan dengan Bu Tini dan segalanya dilaksanakan secara tergesa-gesa hingga tetap tidak memuaskan kami berdua.<br />
<br />
Sampai suatu ketika, saat Pak Har telah siuman dan perawatannya telah dialihkan ke bangsal perawatan yang terpisah, Bu Tini menyarankan kepada Ia untuk tidur di rumah.<br />
“Kamu sudah beberapa hari kurang tidur Mbak, kelihatannya sangat kelelahan. Coba kamu kalau malam tidur barang satu dua hari di rumah hingga istirahat yang cukup dan tidak jatuh sakit. Nanti kalau kedua-duanya sakit malah merepotkan. Biar yang nunggu Mas Har kalau malam aku saja diteman Dik Rido kalau mau” ujarnya.<br />
Ia setuju dengan saran adik iparnya. Ia memutuskan untuk tidur di rumah malam itu. Maka hatiku bersorak karena terbuka peluang untuk menyetubuhinya di rumah. Tetapi bagaimana caranya pamit pada Bu Tini? Kalau aku ikut-ikutan pulang untuk tidur di rumah apa tidak mengundang kecurigaan? Aku jadi berpikir keras untuk menemukan jalan keluar. Dan baru merasa plong setelah muncul selintas gagasan di benakku.<br />
<br />
<b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a> </b>Sekitar pukul 22.00 malam, lewat telepon umum kutelepon rumahnya. Wanita itu masih terjaga dan menurut pengakuannya tengah menonton televisi. Maka nekad saja kusampaikan niatku kepadanya. Dan ternyata ia memberi sambutan cukup baik.<br />
“Kamu nanti memberi tanda kalau sudah ada di dekat kamar ibu ya. Nanti pintu belakang ibu bukakan. Dan sepeda motornya di tinggal saja di rumah sakit biar tidak kedengaran tetangga. Kamu bisa naik becak untuk pulang,” katanya berpesan lewat telepon.<br />
Untuk tidak mengundang kecurigaan, sekitar pukul 23.00 aku masuk ke bangsal tempat Pak Har dirawat menemani Bu Tini. Namun setengah jam sesudahnya, aku pamit keluar untuk nongkrong bersama para Satpam rumah sakit seperti yang biasa kulakukan setelah kedatangan Bu Tini. Di depan rumah sakit aku langsung meminta seorang abang becak mengantarku ke kampungku yang berjarak tak lebih dari satu kilometer. Segalanya berjalan sesuai rencana. Setelah kuketuk tiga kali pintu kamarnya, kudengar suara Ia berdehem. Dan dari pintu belakang rumah yang dibukakannya secara pelan-pelan aku langsung menyelinap masuk menuju ruang tengah rumah tersebut.<br />
<br />
Rupanya, bertemu di tempat terang membuat kami sama-sama kikuk. Sebab selama ini kami selalu berhubungan di tempat gelap di teras kamar mayat. Maka aku hanya berdiri mematung, sedang Ia duduk sambil melihat televisi yang masih dinyalakannya. Cukup lama kami tidak saling bicara sampai akhirnya Ia menarik tanganku untuk duduk di sofa di sampingnya. Setelah keberanianku mulai bangkit, aku mulai berani menatapi wanita yang duduk di sampingku. Ia ternyata telah siap tempur. Terbukti dari daster tipis menerawang yang dikenakannya, kulihat ia tidak mengenakan Bra di baliknya. Maka kulihat jelas payudaranya yang membusung. Hanya, ketika tanganku mulai bergerilya menyelusuri pangkal paha dan meremasi buah dadanya ia menolak halus.<br />
“Jangan di sini Rid, kita ke kamar saja biar leluasa,” katanya lirih.<br />
Ketika kami telah sama-sama naik ke atas ranjang besar di kamar yang biasa digunakan oleh suami dan dia, aku langsung menerkamnya. Semula Ia memintaku mematikan dulu saklar lampu yang ada di kamar itu, tetapi aku menolaknya. “Saya ingin melihat semua milikmu,” kataku.<br />
“Tetapi aku malu Rid. Soalnya aku sudah tua,.”<br />
<br />
Persetan dengan usia, dimataku, Ia masih menyimpan magnit yang mampu menggelegakkan darah mudaku. Sesaat aku terpaku ketika wanita itu telah melolosi dasternya. Dua buah gunung kembarnya yang membusung nampak telah menggantung. Tetapi tidak kehilangan daya pikatnya. Buah dada yang putih mulus dan berukuran cukup besar itu diujungnya terlihat kedua pentilnya yang berwarna kecoklatan. Indah dan sangat menantang untuk diremas. Maka setelah aku melolosi sendiri seluruh pakaian yang kukenakan, langsung kutubruk wanita yang telah tiduran dalam posisi menelentang. Kedua payudaranya kujadikan sasaran remasan kedua tanganku. Kukulum, kujilat dan kukenyot secara bergantian susu-susunya yang besar menantang. Kesempatan melihat dari dekat keindahan buah dadanya membuat aku seolah kesetanan. Dan Ia, wanita berhidung bangir dengan rambut sepundak itu menggelepar. Tangannya meremas-remas rambut kepalaku mencoba menahan nikmat atas perbuatan yang tengah kulakukan.<br />
<br />
Dari kedua gunung kembarnya, setelah beberapa saat bermain di sana, dengan terus menjulurkan lidah dan menjilat seluruh tubuhnya kuturunkan perhatianku ke bagian perut dan di bawah pusarnya. Hingga ketika lidahku terhalang oleh celana dalam yang masih dikenakannya, aku langsung memelorotkannya. Ah, vaginanya juga tak kalah indah dengan buah dadanya. Kemaluan yang besar membusung dan banyak ditumbuhi rambut hitam lebat itu, ketika kakinya dikuakkan tampak bagian dalamnya yang memerah. <b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a> </b>Bibir vaginanya memang nampak kecoklatan yang sekaligus menandakan bahwa sebelumnya telah sering diterobos kemaluan suaminya. Tetapi bibir kemaluan itu belum begitu menggelambir. Dan kelentitnya, yang ada di ujung atas, uh,.. mencuat menantang sebesar biji jagung.<br />
<br />
Tak tahan cuma memelototi lubang kenikmatan wanita itu, mulailah mulutku yang bicara. Awalnya mencoba membaui dengan hidungku. Ah, ada bau yang meruap asing di hidungku. Segar dan membuatku tambah terangsang. Dan ketika lidahku mulai kumainkan dengan menjilat-jilat pelan di seputar bibir vaginanya besar itu, Ia tampak gelisah dan menggoyang-goyang kegelian.<br />
“Ih,.. jangan diciumi dan dijilat begitu Rid. Malu ah, tapi, ah..ah.. ah,”<br />
Tetapi ia malah menggoyangkan bagian bawah tubuhnya saat mulutku mencerucupi liang nikmatnya. Goyangannya kian kencang dan terus mengencang. Sampai akhirnya diremasnya kepalaku ditekannya kuat-kuat ke bagian tengah selangkannya saat kelentitnya kujilat dan kugigit kecil. Rupanya ia telah mendapatkan orgasme hingga tubuhnya terasa mengejang dan pinggulnya menyentak ke atas.<br />
<br />
“Seumur hidup baru kali ini vaginaku dijilat-jilat begitu Rid, jadinya cepat kalah. Sekarang gantian deh Aku mainkan punyamu,” ujarnya setelah sebentar mengatur nafasnya yang memburu.<br />
Aku dimintanya telentang, sedang kepala dia berada di bagian bawah tubuhku. Sesaat, mulai kurasakan kepala penisku dijilat lidah basah milik wanita itu. Bahkan ia mencerucupi sedikit air maniku yang telah keluar akibat nafsu yang kubendung. Terasa ada senasi tersendiri oleh permainan lidahnya itu dan aku menggelinjang oleh permainan wanita itu. Namun sebagai anak muda, aku merasa kurang puas dengan hanya bersikap pasif. Terlebih aku juga ingin meremas pantat besarnya yang montok dan seksi. Hingga aku menarik tubuh bagian bawahnya untuk ditempatkan di atas kepalaku. Pola persetubuhan yang kata orang disebut sebagai permainan 69. Kembali vaginanya yang berada tepat di atas wajahku langsung menjadi sasaran gerilya mulutku. Sementara pantat besarnya kuremas-remas dengan gemas.<br />
<br />
Tidak hanya itu jilatan lidahku tidak berhenti hanya bermain di seputar kemaluannya. Tetapi terus ke atas dan sampai ke lubang duburnya. Rupanya ia telah membersihkannya dengan sabun baik di kemaluannya maupun di anusnya. Maka tak sedikit pun meruap bau kotoran di sana dan membuatku kian bernafsu untuk menjilat dan mencoloknya dengan ujung lidahku. Tindakan nekadku rupanya membuat nafsunya kembali naik ke ubun-ubun. Maka setelah ia memaksaku menghentikan permainan 69, ia langsung mengubah posisi dengan telentang mengangkang. Dan aku tahu pasti wanita itu telah menagih untuk disetubuhi. Ia mulai mengerang ketika batang besar dan panjang milikku mulai menerobos gua kenikmatannya yang basah. Hanya karena kami sama-sama telah memuncak nafsu syahwatnya, tak lebih dari 10 menit saling genjot dan menggoyang dilakukan, kami telah sama-sama terkapar. Ambruk di kasur empuk ranjang kenikmatannya. Ranjang yang semestinya tabu untuk kutiduri bersama wanita itu.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://sahabatpk99.com/"><img alt=" AGEN DOMINO" border="0" data-original-height="536" data-original-width="806" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOt1oetn5McDIcL7TlHuF6p45mq-WoEYrGbhJXVCnYrntP7wbCv-sQM3tZwzGY8Ywxv45Vqlw5RnvPefKTCahnlpf6Vkg06pKqukh9QyYTvdJlLKgdU_31hhQBJzbpOBgWBq6Ovo18loY/s400/197.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
Malam itu, aku dan dia melakukan persetubuhan lebih dari tiga kali. Termasuk di kamar mandi yang dilakukan sambil berdiri. Dan ketika aku memintanya kembali yang keempat kali, ia menolaknya halus.<br />
“Tubuh ibu cape sekali Rid, mungkin sudah terlalu tua hingga tidak dapat mengimbangi orang muda sepertimu. Dan lagi ini sudah mulai pagi, kamu harus kembali ke rumah sakit agar Bu Tini tidak curiga,” katanya.<br />
Aku sempat mencium dan meremas pantatnya saat Ia hendak menutup pintu belakang rumah mengantarku keluar. Ah,.. indah dan nikmat rasanya.<br />
<br />
Usia Pak Har ternyata tidak cukup panjang. Selama sebulan lebih dirawat di rumah sakit, ia akhirnya meninggal setelah sebelumnya sempat dibawa RS yang lebih besar di Semarang. Di Semarang, aku pun ikut menunggui bersamanya serta Bu Tini selama seminggu. Juga ada Mbak Dewi dan suaminya yang menyempatkan diri untuk menengok. Hingga hubunganku dengan keluarga itu menjadi kian akrab.<br />
<br />
<b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a> </b>Namun, hubungan sumbangku dengannya terus berlanjut hingga kini. Bahkan kami pernah nekad bersetubuh di belakang rumah keluarga itu, karena kami sama-sama horny sementara di ruang tengah banyak sanak famili dari keluarganya yang menginap. Entah kapan aku akan menghentikannya, mungkin setelah gairahnya telah benar-benar padam.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2344389519751065890.post-11381331098093700122018-06-23T14:57:00.002-07:002018-06-23T14:57:53.210-07:00Cerita Dewasa Teman Adikku Yang Binal<b><a href="https://cerita18terbaru.blogspot.com/">CERITA DEWASA</a></b> - Setelah aku lulus SMA, aku melanjutkan studi di Bandung. Kebetulan aku diterima di sebuah PTN yang terkenal di Bandung. Mengenai hubunganku dengan tante “U” di kota asalku sudah berakhir sejak kepindahan keluarga Oom U ke Medan, dua bulan menjelang aku ujian akhir SMA. Namun kami masih selalu kontak lewat surat atau telepon.<br />
<br />
Perpisahan yang sungguh berat, terutama bagiku; mungkin bagi tante U, hal itu sudah biasa karena hubungan sex buat dia hanya merupakan suatu kebutuhan biologis semata, tanpa melibatkan perasaan. Namun lain halnya denganku, aku sempat merasa kesepian dan rindu yang amat sangat terhadapnya, karena sejak pertama kali aku tidur dengannya, hatiku sudah terpaut dan mencintainya. Sejak aku mengenal tante U, aku mulai mengenal beberapa wanita teman tante U, mereka semuanya sudah berkeluarga dan usianya lebih tua dariku. Wanita lain yang sering kutiduri adalah tante H; dan tante A seorang janda cina yang cantik. Jadi semenjak kepindahan tante U ke Medan, merekalah yang menjadi teman kencanku. Karena tante H dan tante A sudah berstatus janda, maka tak ada ke-sulitan bagi kami untuk mengatur kencan kami.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://sahabatpk99.com/"><img alt=" AGEN DOMINO" border="0" data-original-height="428" data-original-width="342" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnx5temp_YxuJ_dyhl0LugHtsV3XgUEENpb51tSzvEb0-UumzV3EH7Zrbc7RKVvuqMQMRUTcOgLqq4HbTC8lm3p3guD8n3dLfj3vS6MuY0soQLwa_7vZt1sWK-uzNALI-y2gSeEUTfUJY/s400/186.jpg" width="317" /></a></div>
<br />
<br />
<b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a></b> Hampir setiap hari aku menginap di rumah tante H, dengan tante H boleh dikata setiap hari aku melakukan hubungan intim tidak mengenal waktu, dan tempat. Pagi, siang sore atau malam, di kamar, di ruang tamu, di dapur bahkan pernah di teras belakang rumahnya.Teradang kami main bertiga, yakni aku, tante H dan tante A. Di rumah tante H benar-benar diperas tenagaku. Sesekali waktu aku harus melayani temen tante H yang datang ke sana untuk menghisap tenaga mudaku. Aku sudah nggak peduli lagi rupanya aku dijadikan gigolo oleh tante H. Pokoknya asal aku suka mereka, maka langsung kulayani mereka.<br />
<br />
Suatu saat aku bertemu dengan seorang gadis. Cantik dan sexy banget bodynya. Dian namanya temen adik perempuanku. Dengan keahlianku, maka kurayu dan kupacari Dian. Suatu hari aku berhasil mengajaknya jalan-jalan ke suatu tempat rekreasi. Di suatu motel akhirnya aku berhasil menidurinya, Aku agak kecewa, rupanya Dian sudah nggak perawan lagi. Namun perasaan itu aku pendam saja. Kami tetap melanjutkan hubungan, dan setiap kali bertemu maka kami selalu melakukan hubungan badani.<br />
<br />
Rupanya Dian benar-benar ketagihan denganku. Tak malu-malu dia mencariku, dan bila bertemu langsung memintaku untuk menggaulinya. Tapi aneh, Dian tak pernah menga-jakku bahkan melarang aku datang ke rumahnya. Kami biasa melakukan di motel atau hotel melati di kotaku, beberapa kali aku mengajak Dian ke rumah tante H. <b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a> </b>Kuperkenal-kan tante H sebagai familiku, dan tentunya aku tak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk bercumbu dengannya di kamar yang sering aku dan tante H gunakan bercumbu.<br />
<br />
Suatu hari, entah kenapa tiba-tiba Dian memintaku untuk main ke rumahnya, katanya dia berulang tahun. Dengan membawa seikat bunga dan sebuah kado aku ke rumahnya. Aku pencet bel pintu dan Dian yang membukakan pintu depan. Aku dipersilahkan duduk di ruang tamu. Segera Dian bergegas masuk dan memanggil mamanya untuk diperkenalkan padaku. Aku terkejut dan tergugu melihat mamanya; sebab perempuan itu.. ya.. mamanya Dian sudah beberapa kali tidur denganku di rumah tante H. Mama Dian nam-pak pias wajahnya namun segera mama Dian bisa cepat mengatasi keadaan. Mama Dian berlagak seolah-olah tak mengenalku, padahal seluruh bagian badannya sudah pernah kujelajahi. Beberapa saat mama Dian menemani kami ngobrol. Dengan sikap tenangnya akupun menjadi tenang pula dan mampu mengatasi keadaan. Kami ngobrol sambil bercanda, dan nampak terlihat bahwa mama Dian benar-benar seorang Ibu yang sayang pada putri tunggalnya itu.<br />
<br />
Keesokan harinya, mama Dian menemuiku. Di ruang tamu rumah tante H mama Dian menginterogasiku, ingin tahu sudah sejauh mana hubunganku dengan Dian. Aku tak mau segera menjawab, tanganku segera menarik tangannya dan menggelandang tubuhnya ke kamar. Dia berusaha melepaskan peganganku, namun sia-sia tanganku kuat mencekal, sehingga tak kuasa dia melepaskan tangannya dari genggamanku. <b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a></b> Kukunci pintu kamar dan segera aku angkat dan rebahkan tubuhnya di atas kasur. Segera kulucuti pakaianku hingga aku telanjang bulat, dan segera kutindih tubuhnya. Dia meronta dan memintaku untuk tak menidurinya; namun permintaanya tak kuindahkan. Aku terus mencumbunya dan satu persatu pakaiannya aku lucuti, dan akhirnya aku berhasil memasukkan kontolku di vaginanya. Begitu penisku melesak masuk, maka mama Dian bereaksi, mulai memba-las dan mengimbangi gerakanku. Akhirnya kami berpacu mengumbar nafsu, sampai akhirnya mama Dian sampai pada puncak kepuasan.<br />
<br />
Peluhku bercucuran menjatuhi tubuh mama Dian, kuteruskan hunjaman kontolku di memeknya.. Mama Dian mengerang-erang keenakkan, sampai akhirnya orgasme kedua dicapainya. Aku terus genjot penisku, aku bener-bener kesal dan marah padanya, karena aku tahu dengan kejadian itu maka bakalan usai hubunganku dengan Dian, pada-hal cinta mulai bersemi dihatiku.<br />
<br />
Sambil terus kugenjot kontolku di memeknya, kukatakan padanya bahwa Dian juga sudah sering aku tiduri, namun aku sangat mencintai, menyayangi bahkan ingin menika-hinya. Aku katakan semua itu dengan tulus, sambil tak terasa air mataku menetes. Akhirnya dengan hentakan yang keras aku mengejan kuat, menumpahkan segala rasa yang aku pendam, menumpahkan seluruh air maniku ke dalam memeknya. Badanku tera-sa lemas, kupeluk tubuh mama Dian sambil sesenggukan menangis di dadanya. Air mata-ku mengalir deras, mama Dian membelai kepalaku dengan penuh rasa sayang; kemudian dikecup dan dilumatnya bibirku.<br />
<br />
<b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a> </b>Tubuhku berguling telentang di samping kanan tubuhnya, mama Dian merangkul tubuh-ku menyilangkan kaki kiri dan meletakkan kepalanya didadaku. Terasa memeknya hangat dan berlendir menempel diperutku, tangan kirinya mngusap-usap wajahku. Tak henti-hentinya mulutnya menciumku.<br />
<br />
Sambil bercumbu aku ceritakan semua kisah romanceku, hingga aku sampai terlibat dalam pergaulan bebas di rumah tante H. Dengan sabar didengarnya seluruh kisahku, sesaat kemudian kembali penisku menegang keras. Segera tanganku bergerilya kembali di memeknya, selanjutnya kembali kami berpacu mengumbar nafsu kami. Kami bercumbu benar-benar seperti sepasang pengantin baru saja layaknya. Seolah tak ada puasnya. Sampai akhirnya kami kembali mencapai puncak kepuasan beberapa kali.<br />
<br />
Setelah babak terakhir kami selesaikan, mama Dian bangkit dan menggandengku menuju kamar mandi, kami mandi berendam bersama di kamar mandi sambil bercumbu. Sambil berendam kami bersenggama lagi. Setelah puas kami menumpahkan hasrat kami, kami keringkan tubuh kami dan segera berpakaian. Nampak sinar puas membias di wajah mama Dian.<br />
<br />
Dengan bergandeng tangan kami keluar kamar, kupeluk pinggangnya dan kuajak menuju ke ruang tamu. Kami duduk berdua, kemudian berbincang mengenai kelanjutan hubunganku dengan Dian. Mama Dian ingin agar hubunganku dengan Dian diakhiri saja, walaupun kami sudah begitu jauh berhubungan, sekalipun Dian sudah hamil karenaku. Dia memberikan pandangan tentang bagaimana mungkin aku menikahi Dian, sedangkan aku dan mama Dian pernah berhubungan layaknya suami istri, sebab bagaimanapun kami akan tinggal serumah. <b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a> </b>Bagaimana mungkin kami melupakan begitu sqaja affair kami; rasanya tak mungkin.<br />
<br />
Aku bisa mengerti dan menerima alasan mama Dian, namun aku bingung bagaimana cara menjelaskan kepada Dian. Aku tak sanggup kalau harus memutuskan Dian. Akhirnya aku ideku pada mama Dian. Selanjutnya selama beberapa hari aku tak mene-muidan sengaja menghindari Dian. Mamanya memberitahu kalau Dian saat ini dalam keadaan hamil 2 bulan akibat hubungannya denganku.<br />
<br />
Pada suatu hari, aku di telepon mama Dian. Dia memberitahu kalau Dian sedang menuju ke rumah tante H untuk menca-ri aku. Aku sudah tahu apa yang harus aku lakukan, saat itu tante H sedang menyiram tanaman kesayangannya di kebun belakang. Segera kuhampiri dia dan aku ajak ia ke kamar yang biasa aku dan Dian pakai untuk berkencan.<br />
<br />
Kulucuti seluruh pakaian tante H dan juga pakaianku sendiri, selanjutnya kami bersenggama seperti biasanya. Tak berapa lama Dian datang dan langsung menuju ke kamarku. Terdengar pekik tertahan dari mulut-nya saat melihat adegan di atas ranjang; dimana aku dan tante H sedang asyik bersenggama. Terdengar pintu kamar dibanting, Dian pulang ke rumah dengan hati yang amat terluka. Tante H merasa tak tega dengan kejadian itu, tante H memintaku untuk segera menyusul Dian; namun tak kuhiraukan; bahkan aku semakin keras dan cepat menghentakan penisku di memeknya. Tante H mengerang-erang keenakan, mengimbangi dengan gerakan yang membuat penisku semakin cepat berdenyut. Kami mencapai orgasme hampir bersama, aku berguling dan menghempaskan badanku ke samping tante H. Mataku menerawang jauh menatap langit-langit kamar, air mataku bergulir membasahi pipiku. Inilah akhir hubunganku dengan Dian, akhir yang amat menyakitkan. Dian pergi dariku dengan membawa benih anaku di rahimnya.<br />
<br />
<b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a> </b>Musnah sudah impian dan harapanku untuk membina rumah tangga dengannya. Tante H menghiburku; Dia mengingatkan aku bahwa aku sudah membuat keputusan yang benar. Jadi tak perlu disesali. Didekapnya tubuhku, aku menyusupkan mukaku ke dada tante H; ada suatu kedamaian disana; kedamaian yang memabukkan; yang membangkitkan hasrat kelelakianku lagi. Sessat kemudian kami berpacu lagi dengan hebat, hingga beberapa kali tante H mencapai puncak kepuasan. Aku memang termasuk tipe pria hypersex dan mampu mengatur timing orgasmeku, sehingga setiap wanita yang tidur denganku pasti merasa puas dan ketagihan untuk mengulangi lagi denganku.<br />
<br />
Beberapa hari kemudian aku terima telepon Dian, sambil terisak Dian pamit padaku karena dia dan mamanya akan pindah ke Surabaya. Aku minta alamatnya, tapi Dian keberatan. Dari nada suaranya nampak Dian sudah tidak marah lagi padaku; maka aku memohon padanya untuk terakhir kali agar dapat aku menemuinya. Dian mengijinkan aku menemuinya di rumahnya, segera aku meluncur ke rumahnya untuk Inilah saat terakhir akku berjumpa dengan kekasihku.<br />
<br />
Kupencet bel pintu, mama Dian membuka pintu dan menyilahkan aku masuk. Nampak wajahnya masih berbalut duka dan kesedihan, dia amat merasa bersalah karena menjadi penyebab hancurnya hubunganku dengan Dian. Mama Dian menggandengku menuju ruang keluarga, nampak Dian kekasihku duduk menungguku.<br />
<br />
Melihat aku Dian bangkit dan menghampiri aku, tak kusangka pipiku ditamparnya dengan keras. Kubiarkan saja agar rasa kesal dan tertekan dihatinya terlampiaskan. Dian berdiri bengong setelah menamparku, dilihat tangan dan pipiku bergantian seolah tak percaya akan apa yang dia lakukan. Tiba-tiba ditubruk dan dipeluknya badanku, dibenamkan mukanya ke dadaku sambil sesenggukan menumpahkan tangisnya. Aku peluk tubuhnya dan kuelus rambut-nya.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://sahabatpk99.com/"><img alt=" AGEN DOMINO" border="0" data-original-height="400" data-original-width="400" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrAQntM9eTIE0nI3BIuvZg2vWgYzS0taGsikQy8xmX4Vo5V4O2UdhWZskz2__JdZ44YsBz3HTbYqywom6qmXT6p04jRzJD1-Qm0gZvutQ5G61l-OysmcoeEivjFkW6BUOYbrS3uIy0oVM/s400/82.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
Agak lama kami demikian; kami menyadari bahwa saat inilah saat terakhir bagi kami untuk bertemu. Mama Dian mendekat dan merangkul kami berdua, dan membimbing kami untuk duduk di kursi panjang. Kami bertiga duduk sambil berpelukan, mama Dian ditengah; kedua tangannya memeluk kami berdua.<br />
<br />
Akhirnya kesunyian diantara kami terpecahkan dengan ucapan mama Dian. Mama Dian mengatakan memberi kesempatan pada kami untuk memutuskan, apakah akan kami lanjutkan hubungan kami atau kami putuskan sampai disini saja.<br />
Berat sekali rasanya, jika kami teruskan hubungan kami maka berarti aku memisahkan jalinan kasih ibu dan anak tunggalnya ini. Aku menyerahkan keputusan akhir pada Dian. Sambil terisak Dian akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hubungan kami, saat kuingatkan bahwa dirahimnya ada benih anakku, Dian menjawab biarlah.., ini sebagai tanda cinta kasih kami berdua.., Dian kan tetap memelihara kandungannya dan akan membesarkan anak itu dengan kasih sayangnya.<br />
<br />
Beberapa saat kemudian aku berpamitan, dengan berat Dian melepaskan pelukanku, namun sebelum kami berpisah sekali lagi Dian memintaku untuk menemaninya. Ditariknya aku ke kamarnya dan dengan penuh kasih sayang, <b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a></b> dibukanya pakaianku dan pakaian yang melekat di tubuhnya. Kami berdiri berpelukan dnegan tanpa sehelai benang menempel pada tubuh kami.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2344389519751065890.post-87375980453273237142018-06-23T14:35:00.001-07:002018-06-23T14:35:45.257-07:00Cerita Dewasa Pembantu ABG Yang Binal<a href="https://cerita18terbaru.blogspot.com/"><b>CERITA DEWASA</b></a> - Aku seorang pedagang umur 35 tahun, istriku 32 tahun guru SMA. kisah ini terjadi dua tahun lalu, tepatnya satu bulan sebelum puasa. Aku mempunyai pembantu namnya Dina. orangnya cukup tinggi hampir setinggi aku yaitu kira-kira 165cm, semampai, badanya langsing dengan kedua tetek yang masih sekal dan mencuat dengan ukuran teteknya kira2 34. saya hanya kira-kira aja, karena belum pernah melihatnya.<br />
<br />
Dina sudah bekerja di rumah sejak empat tahun yang lalu, yaitu sejak anak kedua saya lahir. ia sangat sayang sama anak saya. istri saya pun percaya ama dia. karena istri saya bekerja maka semua urusan pengurusan rumah tangga diserahkan kepad si Dina. Dina ini hanya tamat SD sekarang umurnya sudah 17 tahun. lagi segarnya memang.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://sahabatpk99.com/"><img alt=" AGEN DOMINO" border="0" data-original-height="600" data-original-width="600" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzcpnCw5iLlVqRUCTAcFgl5TsIgGLw99uMvG-L8HKaYgS7aUGqontunIl9_wMHlxr6pGwNWDJsZUoEWAJDH93EZeqluYydAKY4rXRUSFIlctluB2J4DBTeqhdeXgTtegTX-_rUiDWTlRo/s400/94.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<br />
Sering <a href="https://sahabatpk99.com/"><b>AGEN DOMINO</b></a> Dina ini ketiduran di Sofa keluarga sambil mengendong anak saya sementara istri saya telah tertidur pulas.. dekat sofa atau didepan nya ada TV ukuran 34 Inc.. disamping sofa keluarga ada meja makan. saya biasanya suka mengetik hasil transaksi bisnis di meja makan itu sampai larut malam. karean seringnya Dina ketiduran di atas sofa depan TV, lama2 saya memperhatikan ia juga.<br />
<br />
Cantik dan sensual juga si Dina ini pikirku. Dengan kulit bersih sawo matang, rambut terurai panjang sebahu, dan kaki jenjang… selayaknya si Dina tidak pantas jadi pembantu. saya tipe suami yang setia. belum pernah merasakan memek dan harumnya gadis lain selain istri ku. oya istriku cukup cantik dengan kulit putih mulus dan bodi bahenol. kalo sedang hubungan intim ia sangat liar sekali. nafsu sex nya sangat kuat. kembali ke DIna. kadang2 waktu ia ketiduran di sofa, belahan dadanya sedikit mengintip.<br />
<br />
pada suatu malam saya lagi pengen maen, namun istri ku lagi dapet bulan. dan seperti biasa si Dina pembantuku, ketiduran dekat sofa yang menghadap ke arah saya. saya iseng menghamprinya, dengan tangan gemetar, takut istri saya bangun.. saya belai rambutnya. ia diam aja. trus saya usap2 pipinya,.. eh..eh.. ia diem aja..trus saya mulai raba2 dadanya yang masih dalam bungkus bajunyanya, sementara anaknya ia peluk sambil tidur..saya mulai curiga ia ketiduran atau pura2 tidur.. kemudian saya kecup keningnya terus matanya dan mendarat di bibirnya.. eh,,ia diam aja.<br />
<br />
Saya penasaran… saya mulai isep mulutnya.. dan ia bergerak pelan..saya kaget..kemudian saya lepas ciuman saya… ia tertidur lagi. <b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a></b> trus saya cium lagi bibirnya sambil tangan saya membelai-belai teteknya masih dalam bungkus bajunya… saya jadi penasaran., ia betul2 tidur atau tidak..saya takut juga..terus saya duduk di kursi makan menenangkan diri..saya lihat si DIna masih terpenjam matanya..tiba-tiba ia bangun karena anaknya saya dipelukkan bangun minta susu… trus si dina bikinkan susu anak saya (laki).<br />
<br />
Setelah menyuapin anak saya dengan susu, anak saya tertidur lagi,.. si Dina minta pamit ke saya untuk nidurin anak saya ke kamar anak saya yang nomor satu… saya mengangguk sambil sibuk kerja. setelah satu jam saya lihat si Dina tidak keluar dari kamar anaknya saya. saya penasaran, kenapa ia ngak keluar dari kamar anak saya. saya dekati kamar anak saya… dan saya buka pintu pelan2 takut ketahuan istri saya…tiba saya kaget ternyata si Dina tertidur pulas bersama anak saya.. dan yang lebih saya panas dingin adalah roknya tersingkap membuat paha nya mulus terbentang dalam kondisi mengangkang.<br />
<br />
Saya masuk kekamar pelan2. trus saya berdiri disamping ranjang.. saya lihat wajah dina ia betul2 tertidur pulas… saya usap pelan-pelan celana dalam dekat memeknya pelan-pelan, sambil tangan kiri saya mengusap2 teteknya yang menonjol seksi… saya terus mengusap2 memeknya,,dan setekah cukup lama saya merasakan celana dalamnya basah. saya kaget ternyata ia menikmati usapan tangan saya.<br />
<br />
Saya mulai curiga jangan2 ia pura tidur. saya menuju mulutnya. saya kecup pelan2 mulutnya sambil tangan saya terus mengusap teteknya. mulutnya saya isep keras. terdengar lenguhan nafasnya…perutnya terangkat. <b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a></b> dadanya ia busungkan ke atas.. aku makin penasaran. aku buka kancing bajunya diatas dadanya. sekaranag bajunya sebelah atas tersingkap. terlihat dua bukit kembar yang ranum dan montok..saya terkesima. bentuk teteknya indah sekali. masih kenceng. beda ama tetek istriku yang mulai kendor dan tidak begitu besar ukurannya.<br />
<br />
Saya membelai teteknya dengan penuh sayang.. sekali-kali bibir saya mebngusap2 kulit teteknya yang mulus. lagi-lagi ia mendesah pelan. tangan kananku aku selipkan di antara daging tetek dan behanya.. agak sempit, saya berusaha masukin tangan saya.. hmm bukan maen..terasa daging teteknya kenyal dan dingin sejuk sekali. saya remas2 tetek berkali sambil tangan saya bergantian meremes2 teteknya. mulut saya terus mengecup bibirnya. lidah saya kadang saya masukin kedalam mulutnya. ada sedikit respon saat lidahku akau masukin kedalam mulutnya. ia sedikit mengisap lidah saya. saya tambah nyakin kayaknya ia pura-pura tidur. meskipun matanya terpenjam, namun napsu nya mulai naik.<br />
<br />
Saya tak sabaran lagi pengen lihat teteknya secara utuh. saya buka tali BH nya dan sekarang teteknya betul2 dah teanjang. namun untuk jaga2 aku tetap tidak melepas bajunya yang tersingkap. hanya bhnya yang saya lepas talinya kemudian saya tarik ke atas sehingga teteknya yang montok itu menyembul keluar. saat itu juga saya langsung menyergap kedua putingnya. saya isep2 bergantian kiri dan kanan,. sementara tangan kanan saya terus memasukkain jari tangan saya kedalam memeknya..dia mengelinjang2 dengan pelan. puas mengisap putingnya.<br />
<br />
<b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a> </b>Kontol saya sudah sangat tegang sekali. saya lepas celana pendek saya. terus memperhatikan mulutnya yang sedikit terbuka, matanya masih terpenjam, kayaknya ia pura2 tidur…trus aku naikin dadanya, posisi ia telentang pasrah. Sampai di dadanya, paha saya geser dikit ke atas. terus kontol saya yang udah sangat tegang langsung aku sodorkan kedalam mulutnya. aku masukin dengan paksa kontol ku yang besar dan tegang itu ke mulutnya.. agak susah dan ada sedikit penolakan. tetapi penolakan tersebut tidak begitu kuat. saya terus memasukkan kontol saya kedalam mulutnya.. saya majukan pelan-pelan…terasa kontol saya menyentuh giginya..ia mengerakkan giginya..wow..ia betul-betul ngak tidur.. ngak mungkin ia tidur,<br />
<br />
Melihat ia menggerakan giginya sambil menekan kontol saya..ohghhh sensai yang luar bisa…sambil memmaju mundurklan kontol saya kedalam mulutnya, tangan saya yang kiri menjulur ke arah teteknya aku remas2 teteknya wow betul nikmatnya..ia masih perawan pikirku..dan belum pengalaman yang beginian. saya ingat istri saya..saya berdiri dari dari atas dadanya kontol saya lepaskan dari mulutnya..namun saya kaget.. pada saat kontol saya lepaskan dari mulutnya pelan2 tiba mulutnya menjepit kontolku. aku agak susah menarik kontolku… namun pelan2 akhirnya kontolku lepas.<br />
<br />
Aku biarkan ia telentang dengan baju tersingkap dan kedua teteknya menyembul bebas dengan seksinya. aku pakai celana dan terus aku kekamar mengintip istri ku..wow ternyata ia tidurnya sangat pulas,… aku tutup pintu kamarku da kembali kekamar anakku yang ada si Dina.. begitu aku lihat di ranjang, posisi Dina tidak berubah posisinya.. aku semakin dapat angin. kontol masih tegang dan tidak turun2…<b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a></b> aku elus memeknya masih pakai celan dalam.<br />
<br />
Memeknya dah basah sekali. aku buka celan dalamnya pelan2 terus, aku pelorotkan sampai ke mata kakinya, aku ngak berani melepas total celana dalamnya. pelan2 aku naikin dia dan kontolku aku arahkan ke lobang memeknya yang basah itu.. aku bimbing kontol ku yang panjang dan tegang ke arah lobang memeknya. kakinya aku renggangkan.. lobang memeknya masih sempit. kulihat wajahnya pasrah dan mata nya tetap terpenjemn dan kelihatan mulutnya bergeraka menahan nikmat.. ia pura2 tidur. tetapi saya ngak peduli yang penting aku lagi masukin kontolku ke memeknya….sempit. dan susah sekali masuk kontolnya. ia mendesah pelan-pelan.<br />
<br />
Badan ku aku rebahkan diatas bdannya. teteknya menekan dadaku.wow nikmat banget.. tiba-tiba tanganya ia rangkulkan ke leherku dan menekan2 pinggulnya ke arah kontol ku yang sedang bersusah payah menuju lobang kenikmatannya. pelan2 kontol ku masuk..dan seperti batang kontolku telah amblas. ia merintih2 ngak karuan tetapi dengan mata yang masih terpenjamn. mulutnya aku ciumi lagi dengan ganasnya…ia membalas ciuman ku.<br />
<br />
Sekarang ia dah mulai menghisap2 lidahku dan mengginggit ujung lidah dengan pelan.. napsu ku tak karuan.. ia terus menekan pinggulnya ke arah kontol..tibah ia tersendak oughhh.ooughhh..oughh… bersamaan dengan terasa kontol ku menembus sesuatu.. aku lihat kebawah pada saat aku maju mundurkan kontolku..ada warna merah mudah di batang kotolku yang lagi maju mundur tersebut…aku kaget dan ngak sadar ternyata aku telah memecah perawanya.. tetapi ia kelihatan senyum tipis,<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://sahabatpk99.com/"><img alt=" AGEN DOMINO" border="0" data-original-height="320" data-original-width="288" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgh16n20ytB_NQhq-B5vYZReXNGmpZdTQ8qeZNDu3nEi3CLZdSFFq2VKgCS2Iwtas0p_PNBaax2bmtjEoGQTQYlj-L-3J1c6dr8hO_Fp8qFj4ppvGhFBC-63nq8dWdW573EkLdPlFafA_U/s400/181.jpg" width="360" /></a></div>
<br />
<br />
Wajahnya menegang… ada rasa penyesalan..namun kenikmatan duniawa mengalahkan semuanya.. akhir aku genjot kontol keluar masuk memeknya sambil tanganku tak henti2nya meremas2 kedua tetek nya seksi.. sementara mulutku terus mengisap2 lidahnya dan mencupang lehernya…..ough..nikmat.. tiba-tiba ia mengejang bersaman dengan itu akupun menyemburkan air mani panas kelobang memeknya. cukup banya air mani….yang masuk kelobang memeknya..akhir aku lemas.. dan diam-diam aku tarik kontoku dari lubang memeknya.<br />
<br />
aku turun dari ranjang. aku lihat anakku masih tidur pulas. dan pembantuku Dina juga dalam keadaan tidur pulas… dan matanya terpenjamn. aku rapikan pakaiannya setelah celana dalam dan bhnya aku kancingin lagi… aku keluar kamar anakku.. masuk ke kamar tidurku dan kulihat istri tidur dengan pulas., untung ia ngak bangun.<br />
<br />
Besok paginya aku bangun, istriku dah berangkat kerja. kulihat Dina, sikapnya menunjukkan biasa saja…ia sempat tanya ke saya,.. <b><a href="https://sahabatpk99.com/">AGEN DOMINO</a> </b>pak semalam aku mimpi aneh deh…kok lain dan anuku terasa perih…terus ia bilang kenapa ada warna merah ya pak di paha dan dalam celananya..ia nanya dengan lugu.. aku pura ngak tahu…namun kelihatan ia puas. sambil tersenyum ia pergi kekamar mandi sambil nyuci bajuUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2344389519751065890.post-37927875374520692712018-05-17T13:30:00.001-07:002018-05-17T13:30:26.340-07:00Cerita Ngesex Mesum Hot Terbaru Ngentot Tante Sendiri<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRfDGYcdxI5D4VgZe6D7mnveN7W9jG3HwWKu6Gi495ugeVMnleswc_2eKYG8PcQn1KiSZRzLIewnSHx29wUq70qBibkWs_WaJvdHJ6qT7kWuWAkRNe0etd4ZYtVWUstGahhYs23AtQ_qw/s1600/Cerita+Ngesex+Mesum+Hot+Terbaru+Ngentot+Tante+Sendiri.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="400" data-original-width="277" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRfDGYcdxI5D4VgZe6D7mnveN7W9jG3HwWKu6Gi495ugeVMnleswc_2eKYG8PcQn1KiSZRzLIewnSHx29wUq70qBibkWs_WaJvdHJ6qT7kWuWAkRNe0etd4ZYtVWUstGahhYs23AtQ_qw/s640/Cerita+Ngesex+Mesum+Hot+Terbaru+Ngentot+Tante+Sendiri.jpg" width="441" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<b><a href="https://otaksekss.blogspot.com/" rel="dofollow" title="CERITA DEWASA">CERITA DEWASA</a> - </b>Ini adalah kisahku pada waktu aku masih SMP kelas tiga di kota kembang, waktu itu aku ada liburan di rumah kakekku di daerah lembang, disana tinggal kakek dan keluarga bibi ku. Bibiku adalah kasir sebuah bank karena menikah dengan pamanku yang satu kantor dia mengundurkan diri dan hanya sebagai ibu rumah tangga, orangnya ayu, putih berlesung pipit dengan usia sekitar 27 tahunan. Dia tinggal dirumah kakekku karena rumahnya sedang dibangun di daerah bogor sedang suaminya (adik ayahku) tinggal di kost dan pulang seminggu sekali.<br />
<br />
Aku dan bibiku sangat akrab karena dia memang sering main <b><a href="http://sahabatpk99.net/" rel="dofollow" title="AGEN DOMINO">AGEN DOMINO</a> </b>kerumahku sewaktu belum berkeluarga dan waktu kecil sering tidur di kamarku bahkan waktu kuliah dia lebih banyak tidur dirumahku dari pada ditempat kostnya. Anaknya masih kecil berumur sekitar 1 tahun.<br />
<br />
Suatu pagi aku kaget ketika seseorang membangunkanku dengan membawa segelas teh hangat, “Bangun…. Males amat kamu disini biasanya kan sudah nyiramin taneman sama nyuci mobil”<br />
<br />
“Males ah, liburan masak suruh kerja juga….”<br />
<br />
“Lha masak kakekmu yang sudah tua itu suruh nyiramin bunga sendiri dan mobilku siapa yang nyuci…”<br />
<br />
“Kan ada bi ijah “<br />
<br />
“Bi ijah lagi sakit dia gak sempet…, bangun bangun ah males ya” dicubitnya pinggangku<br />
<br />
“Udah udah geli ampun….” Kataku bangun sambil mendorong mukanya.<br />
<br />
Kakekku pulang dari jalan paginya dan asik berbincang dengan temannya diruang tamu. Aku kemudian beranjak ke kamar mandi baru membuka baju bibiku mengetuk pintu ”Rik mandinya di sungai sekalian temenin aku nyuci, lagi mati lampu nih….. andi biar di jaga kakek”<br />
<br />
“Ya siap boss…” ku buka pintu dan membawa cucian seember besar ke belakang rumah, bibiku mengikutiku sambil membawa handuk, pakaian ganti dan sabun cuci. Di belakang rumah ada jalan kecil yang tembus ke sungai di pinggir kampung sungai itu dulu sangat ramai oleh penduduk yang mandi atau mencuci tapi sekarang sudah jarang yang memakai, hanya sesekali mereka mandi disungai.<br />
<br />
“Sana di belakang batu itu aja, tempatnya adem enak…” <b><a href="http://sahabatpk99.net/" rel="dofollow" title="AGEN DOMINO">AGEN DOMINO</a></b> dibelakang batu itu terdapat aliran kecil dan batu batu pipih disekelilingnya tumbuh-tumbuhan lebat itu kami bermaksud mencuci..ternyata sudah ada seorang wanita muda yang sedang mandi mengenakan kain batik ternyata wulan tetangga sebelah rumahku<br />
<br />
“eh rik tumben mau ke sungai….” Katanya ramah<br />
<br />
“Ya nih di paksa bos… “<br />
<br />
“Wah kalah duluan nih, nyuci juga kamu wul “<br />
<br />
“Aku dah dari tadi.. kalo listrik mati gini baru pada ke kali, kalo gak pakaian bayiku siapa kapan keringnya” katanya sambil keluar dari sungai dan mengambil handuk di tepi sungai.<br />
<br />
Selendang batik itu membentuk lekuk tubuhnya dibagian depan terlihat dengan jelas sembulan dua buah dada yang sangat besar, sedang ditengah leher putihya terdapat sebuah kalung tipis yang membuat dirinya terlihat ramping, ia kemudian membelakangi kami dan melepas selendang itu kemudian mengusapkan handuk ke sekujur tubuhnya.<br />
<br />
Kontan saja aku kaget melihat pemandangan itu, walaupun membelakangiku tapi aku dengan jelas dapat melihat seluruh tubuh putihnya itu tanpa sehelai benangpun, bokongnya yang berisi telihat jelas setelah dia mengusap tubuhnya kini ia mulai membasuh rambutnya yang panjang sehingga seluruh tubunya bisa kulihat, ketika aku membasahi cucian kemudian duduk.<br />
<br />
”Kapan kamu kesini rik..”sambil memiringkan tubuhnya karuan saja tetek gedhenya terlihat, aku kaget dengan pertanyaannya.<br />
<br />
“Apa wul aku lagi gak konsen..” ia memalingkan badan kearahku<br />
<br />
“Ati-ati disungai jangan ngelamun, kamu kapan datang..”<br />
<br />
“Oh aku baru kemarin..” kataku sambil mencelupkan baju-baju ke air sedang mataku tentu saja mengarah ke kedua teteknya yang tanpa sengaja diperlihatkan,.<br />
<br />
Bibiku bergerak menjauhi kami, mencari tempat untuk buang air karena dari tadi dia kebelet beol.<br />
<br />
“Anakmu umur berapa teh.. kok gak diajak “ kataku<br />
<br />
“Masih 1 tahun setengah, tadi sama adikku jadi aku tinggal nyuci” setelah rambutnya agak kering ia kemudian memasang handuknya dipinggangnya dan membalikkan tubuhnya tangan kanannya menutupi mencoba menutupi teteknya yang berukuran wah itu walaupun akhirnya yang tertutupi cuma kedua putingnya sedang tangan kirinya mencari celana dalam di atas batu itu setelah menemukannya, dia kemudian membalikkan badannya dan menaikkan handuknya, celana dalam berwarna putih itu terlihat cukup tipis dan seksi di pinggir-pinggirnya ada bordir kecil bermotif bunga.<br />
<br />
“Anakmu siapa namanya…?”<br />
<br />
“Intan.. cantikkan “ ia berbalik, pakaian dalam tipis sudah menutupi memek dan pinggangnya itu sejenak dia melihatku dan kemudian melepaskan tangan kanannya dari teteknya sepertinya dia nyaman memperlihatkan teteknya padaku karena dari tadi aku pura-pura cuek dan pura-pura membasuhi baju kotor padahal adikku sedari tadi gelisah.<br />
<br />
Ia kemudian duduk dan membilas selendang batiknya<br />
<br />
“Cantik sih namanya.. tapi belum lihat wajahnya secantik emaknya gak ya..”<br />
<br />
“Ya pasti.. emaknya aja cantik anaknya ikut donk “katanya sombong, kusiramkan air ke arahnya segera ia berdiri dan membalas siramanku.<br />
<br />
“Maaf salah cetak harusnya, maknya aja jelek apalagi anaknya…” kami pun akhirnya saling menyiramkan air setelah beberapa saat dia kewalahan menahan seranganku.<br />
<br />
“Ampun ampun…” katanya sambil ketawa cengengesan, akupun menghentikan seranganku tapi kemudian dia malah berdiri mengambil ember dan menghampiriku menyiramku sehingga seluruh bajuku basah kuyup, aku kaget dan reflek mengambil ember ditangannya dia kemudian membalikkan badan untuk menjauhkan darinya, tanpa sadar tubuhku memeluknya dan satu tanganku ada pada dadanya yang terbuka. Akhirnya aku bisa meraih ember itu, ia berusaha melepaskan dari dekapanku tapi sia sia aku sudah siap, ku ambil air dan meletakkanya diatas kepalanyaa<br />
<br />
” Ampun ri,, aku dah mandi.. awas lo ntar tak bilangin kakekmu “ aku tetap saja memegang badannya dan mengancam, akhirnya ia berbalik dan dengan leluasa aku menyiram ke sekujurtubuhnya kemudian tanganku mengelus elus tubuhnya<br />
<br />
”nih aku mandiin lagi hehehhe,……” sekujur tubuhnya basah termasuk celana dalamnya sehingga isi didalamnya samar samar terlihat, kami tertawa geli dicubitnya pinggangku hingga agak lama ”aduh ampun sakit “kataku sambil menarik tangannya, untuk beberapa saat kami saling memandang sambil tertawa geli, kami kemudian ke tepi sungai untuk mengambil handuk, ia kemudian kembali menyeka air ditubuhnya sementara aku sambil duduk disampingnya sembari menyeka air di kepalaku.<br />
<br />
Wajahnya tampak cemberut di usapkannya handuk ke muka dan rambutnya kemudian mulai turun ke dua buah dadanya kemudian turun ke perutnya yang kecil kemudian turun ke selangkangannya kemudian dia merunduk dan menyeka kakinya, kemudian melemparkan handuknya yang basah ke mukaku, aku kemudian menggunakan handuknya itu untuk mengusap muka (lumayan aroma tubuhnya masih nempel nih) aku kemudian mengembalikan padanya.<br />
<br />
Di ikatkannya handuk itu di pinggang kemudian duduk tepat di depanku dan di turunkannya celana dalamnya, karena ikatannya kurang kuat setelah celana dalamnya berhasil melewati kaki indahnya handuk itupun ikut terbuka sehingga isi selangkanganya terpampang di depanku.<br />
<br />
“Eit…” katanya sambil tangan kanannya menutupi memeknya, aku tersenyum<br />
<br />
“Kelihatan nih ye…” kataku sambil memalingkan muka, kakinya menendang tubuhku, kemudian di usapkannya handuk itu ke tengah selakangannya yang masih lumayan basah karena mengenakan celana dalam basah.<br />
<br />
Aku kemudian memandang kembali kearahnya nampaknya dia merasa nyaman saja mengetahui memeknya dilihat aku, diusapkannya ke arah rambut-rambut pubis tipisnya kemudian ia mengusap bibir-bibir coklatnya bawahnya yang masih kencang sambil tersenyum sendiri.<br />
<br />
“Awas bisa gila lho tersenyum sendiri…” ia menghentikan usapannya sambil membetulkan posisinya<br />
<br />
“Ia kalo lama-lama deket sama kamu bisa gila …” katanya sambil berdiri<br />
<br />
“Eh, bau …” sambil kututup hidungku yang tepat berada didepan memeknya<br />
<br />
“Seger lagi coba cium, katanya sambil menarik mukaku dan menempelkannya pada memeknya yang telah ditutupi salah satu tangannya. Tanganku mengambil tangan yang menutupinya<br />
<br />
“Rambutnya kok gak rapi gak pernah dicukur ya,,,,” kubelai rambut bawahnya kemudian bergerak membuka kedua bibir bawahnya ”Dah punya anak masih kenceng aja nih kulit..” kataku sambil megelus elus memeknya dengan handuk sementara dia membalut tubuhnya dengan handuk sehingga kepalaku berada didalamnya.<br />
<br />
Aku kaget dan membuka handuk sambil mencari bibiku takut ketahuan, kepala bibiku tampak masih ada dibelakang batu besar disamping sungai itu lagi asik membuang hajat..<br />
<br />
“Berani cium gak 5 Ribu deh… “ dibukanya kembali handuknya sambil tersenyum menantang, memeknya tampak begitu menggairkan.<br />
<br />
“Gak ah bau tuh.. tambah deh 10 “ kataku cengengesan<br />
<br />
“Deal…”<br />
<br />
Katanya sambil duduk jongok Mukaku kumajukan untuk dapat mencium memeknya, pelan-pelan kubuka bibirnya dan ku elus elus seluruh memeknya sambil pura-pura menutup hidung seperti mau minum jamu. Kemudian ku buka mulut dan mulai mengeluarkan lidah, wulan nampak melihat kesekeliling kemudian aku mulai menjilat dengan pelan ke paha kanan kemudian kiri dan akhirnya menjilati memeknya ia tampak mengerang geli,<br />
<br />
“Ih…” katanya pelan, lidahku yang masih menempel kemudian kumasukkan kedalam memeknya dan menggerak gerakkan memutar sehingga ia tambah geli. Setelah kurang lebih 5 detik ku tarik mukaku.<br />
<br />
“Memek lo bau juga ya… mana 10 ribunya..?” ia menutupi kembali memeknya dengan handuk dan berdiri.<br />
<br />
“Ntar ya dirumah, mang aku bawa dompet apa? daa…” sumpret belum puas ngotak-atik mesin bmw (bulu memek wanita) ia sudah pergi, yah akhirnya aku hanya bisa kembali swalayan sambil melihat ia berlalu,<br />
<br />
* * *<br />
<br />
bibiku akhirnya menyelesaikan BAB nya aku masih berendam bermain main di sungai sambil mengembalikan tenaga setelah swalayan.<br />
<br />
Kami kemudian asyik mencuci sambil ngobrol seru-seruan, bibi mencuci sedang aku membilasnya, sesekali kami saling menyiramkan air sehingga baju kami basah semua akhirnya baju yang kami selesai semua aku mulai membuka semua bajuku sehingga hanya menyisakan celana kolorku saja, sementara bibiku yang dari tadi berhadapan denganku menggeser duduknya menyamping, kemudian menaikkan dasternya kemudian celana dalam putih pelan pelan turun dari pahanya mulus bibiku kemudian dia menghadap kembali padaku dengan posisi kaki lebih rapat, tidak seperti tadi dimana kadang aku bisa melihat celana dalamnya.<br />
<br />
“Ih celana dalamnya dah pada bolong nih…” kuangkat celana dalamnya, bibiku segera menyambarnya<br />
<br />
“Mana? Masih baru nih..” katanya sambil melemparkannya kepadaku. Dia kemudian menurunkan dasternya dan mencopot kutang dari tempatnya dan kemudian menaikkan kembali dasternya, tanpa segaja dia membuka kakinya sehingga bulu bulu tipis samar-samar terlihat diantara pahanya terlihat jelas didepanku, dia menunduk mencuci bhnya sehingga teteknya menyembul diantara belahan dasternya,<br />
<br />
“Sini kolormu dicuci sekalian…” aku bengong mendengarnya,<br />
<br />
“Copot sekalian gih kolormu.. “<br />
<br />
“Wah gak bawa celana dalam bi….” Bibiku tidak menjawab dan memegang kolorku, akhirnya aku berdiri dan membuka pelan-pelan kolorku sehingga adikku menampakkan diri.<br />
<br />
“Lho dah sunat to kamu ?” dilihatnya burungku yang masih imut-imut plus rambut yang baru pada keluar, ku pegang burungku sambil melirik kaki bibi yang sedikit terbuka.<br />
<br />
“Dah lama ya kita gak mandi bareng…” ia tersenyum<br />
<br />
“Ia dulu waktu masih SD kamu hanya mau mandi bareng aku mang kenapa sih ?”<br />
<br />
“Ya milih yang cantik donk, masak sama mak ijah kan dah pada keriput semua,…” ia kemudian membuka dasternya sehingga seluruh tubuhnya terbuka dan menggeser duduknya menyamping.<br />
<br />
“Sana taruh di pinggir “<br />
<br />
Aku kemudian meletakkan cucian kemudian kembali ke tempatnya. Teteknya yang bersih dan putih walaupun tak sebesar punya wulan terlihat masih sama seperti dulu, tubuhnya yang putih sintal dan rambut yang tergerai membuat semua orang pasti mengakui dia wanita ayu.<br />
<br />
“Ssst lihat memeknya donk bi…” ia melengos dan menutupi pangkal pahanya dengan tangan, aku menarik tangannya terlihat rambut-rambut tipis berada di tengah<br />
<br />
“Hiii… bulunya habis dicukur ya…” ia tersenyum geli, ia kemudian menggeser duduknya sehinga tepat didepanku<br />
<br />
“Kok tahu…. bagus kan” dibelai nya rambut pubis itu bangga<br />
<br />
“Ya tahu lah… dulu kan lebih tebal dari ini….mang napa dicukur”<br />
<br />
“Nggak lagi pingin aja … kalo mau dateng bulan aku biasa potong, kalo gak tak cabut pake lilin, kalo rapi kan sehat….”<br />
<br />
Kakinya yang rapat membuat aku hanya kebagian melihat rambutnya saja.<br />
<br />
“Lihatin donk….” Kataku sambil mengelus elus pahanya tangannya menghela tanganku dari pahanya tapi kemudian aku kembali mengelusnya setelah itu dia melihat tajam kepadaku, pelan-pelan tanganku berhasil menggeser satu kakinya sehingga memeknya sedikit terlihat.<br />
<br />
“Wah masih sama kaya dulu ya.. walaupun dah punya anak masih terlihat kenceng punyamu” ia tersenyum mendengar bualanku dan membiarkan aku melihat seluruh isi memeknya, tanganku mulai membelai memeknya pelan kemudian mengusap-usapnya.<br />
<br />
“Jangan nakal ah.. geli..” aku tetap saja mengelus elusnya<br />
<br />
“Mandi sana.” Tangannya mendorong mukaku sehingga aku terjatuh, dia kemudian berjalan kearah air yang lebih dalam kemudian berenang renang kecil<br />
<br />
“Ri ambilin sabun donk…”<br />
<br />
Aku duduk mendekatinya dan mengacungkan sabun, ditariknya tanganku sehingga aku jatuh dia tersenyum aku kemudian membalas dengan menyiramkan air kemukanya setelah beberapa saat bercanda di dalam air ia kemudian naik ke sebuah batu untuk membersihkan diri dengan sabun.<br />
<br />
Dengan menghadap kepadaku ia mulai meletakkan sabunnya dileher jenjangnya, pelan pelan turun ke teteknya, kemudian ke tangan dan kakinya dan berahir pada memeknya setelah itu dia kemudian menggosok badannya untuk memperbanyak busa. Aku keluar dari air dan duduk di sampingnya dia langsung menggosokkan sabun keseluruh tubuhku dari muka sampai ke kaki, dengan santai ia menggosokkan sabun pada penisku.<br />
<br />
“Dah gede kamu ri, burungmu dah ada rambutnya..”<br />
<br />
“Ya donk masak mau kecil terus…”<br />
<br />
Ia kemudian membalikkan badannya dan berdiri sambil memintaku menggosok punggung dan bokongnya yang belum kena sabun, waktu mengosok bokongnya pelan-pelan tanganku ku senggolkan ke memeknya nampaknya dia cuek saja dengan terus asik menggosok tubuhnya dengan sabun, aku mulai memberanikan diri mengelus dari belakang kedua payudaranya. Ia membalikkan badan, membiarkan aku mengelus elus payudaranya dan seluruh tubuhnya sementara dia mengelus kakiku dan sesekali mengelus penisku.<br />
<br />
Ia kemudian terduduk, seperti biasanya kalo mandi dia selalu terdiam beberapa saat membiarkan sabun meresap ditubuhnya. Aku yang masih berdiri didepannya dengan penis tepat di mukanya, ia kemudian memain-mainkan penis itu,<br />
<br />
”Di bersihin donk ri burungnya, nih masih ada kotorannya” katanya sambil mengelus penisku mesra aku hanya diam keenakan. Kemudian dia berbaring di atas batu, aku duduk disamping kakinya sambil mengelus memeknya dan menyiramkan air sehingga seluruh memeknya kelihatan.<br />
<br />
“Dah jangan main itu terus ah geli …” ia tersenyum menutupkan kakinya aku kemudian menarik kakinya sehingga kini tubuhku berada diantara kakinya. tanganku mulai menggosok-gosok lagi kali ini jariku mulai masuk ke memeknya, dia bangun<br />
<br />
“Geli ah li.. “tanganku kali ini berhasil diusirnya, tanpa sadar dia mulai melihat burungku yang mulai berkembang dan menggantung.<br />
<br />
“Burungmu dah mulai bisa berdiri ri…” dielusnya burungku pelan mesra, semakin lama burungku makin besar karena tak tahan akan elusannya.<br />
<br />
“Kamu dah pernah ngimpi basah ya.. “ aku mengangguk kemudian<br />
<br />
“ Bi.. kamu gak lagi mens kan?” ia tersenyum kemudian membimbing tanganku pada dadanya<br />
<br />
“Sini bibi ajarin ngelonin cewek…” aku mengikuti saja bimbingan tangannya mengelus pelan teteknya kemudian melintir putingnya.<br />
<br />
“yang mesra donk ri anggep aja aku cewekmu “ dia kemudian mencium pipiku dan mendorong mukaku ke teteknya, aku ciumi semua bagian teteknya kemudian menghisap pelan putingnya, ada air keluar dari susunya aku makin keras menyedotnya sementara bibi mengusap kepalaku sambil merem menikmatinya. Kemudian aku menjilati perut dan turun ke rambut memeknya, ke paha kemudian menengelamkan mukaku ke memeknya, namun tangan bibiku mencegahnya.<br />
<br />
“Kamu gak papa ri?” katanya pelan “Gak papa bi, sekalian buat pengalaman<br />
<br />
“ia kemudian menyiramkan air ke memeknya setelah itu kucium dan kujilati memeknya beberapa saat, sementara tanganku dibimbing untuk tetap mengelus dadanya. dia rupanya terangsang dengan jilatanku, erangan-erangan kecil dan tekanan tangannya pada rambutku mengisyaratkan dia sudah mulai terangsang. Merasa cukup ku hentikan jilatanku kemudian duduk di depannya dia kemudian melek sambil mengelus dan memutar mutan burungku.<br />
<br />
“Enak kan…?” ucapnya manja, aku kemudian berdiri, penisku tepat berada di mukanya, beberapa saat dia diam kemudian ia menutup mata dan mencium penisku<br />
<br />
“Kalo jijik gak usah di emut …” ia melepaskan mukanya dan kembali mengocok dengan tangannya.<br />
Ia kemudian duduk diatas batu sambil mengangkan meminta aku memasukkan penis ke memeknya<br />
<br />
“ Di gesek aja ya, jangan dimasukkan.. punya pamanmu nih..” aku kemudian menggesekkan penis ke memeknya sementara tanganku menggoda teteknya.<br />
<br />
“Bi sekalian masukkin ya.. biar ngajarinnya komplit..” ku masukkan tanganku ke memeknya,<br />
<br />
“Jangan sama pacarmu saja, kasihan perjakamu…” aku kemudian mencoba memasukkannya pada memeknya dua kali mencoba ternyata penisku belum bisa tembus juga, bibiku tersenyum geli<br />
<br />
“Tuh kan gak bisa, sini…” ditariknya penisku, di elus kemudian dimasukkan dalam memeknya, rasanya sempit sekali memeknya, baru setengah penis masuk bibiku mengeluarkan kembali<br />
<br />
“Susah kan… makanya pelan pelan” ia kembali memasukkan, kali ini lebih dalam, ia kembali menarik tubuhnya sehingga penisku lepas. Tanganya lepas dari penisku, tanganku yang mau mengarahkan penisku di tariknya menandakan dia pingin aku memasukkan tanpa bantuan.<br />
<br />
Dua kali mencoba tidak berhasil lagi akhirnya bibiku yang memajukan memeknya, sekali maju langsung masuk,<br />
<br />
“uh…. Enak bi …” ia kemudian menggoyang pinggulnya memberikan tekanan keluar masuk pada penisku, aku merem melek menahan enak sambil membantunya mengelus tubuhnya,<br />
<br />
“Ayo bagianmu…” ia kemudian pasif membiarkan aku melakukan keinginanku ku. Aku masukkan sampai semua penisku masuk kemudian bergerak pelan semakin lama semakin cepat menggoyang maju mundur.<br />
<br />
“Bagus ri.. ayo.. ah…. ah… terus sayang….” aku menurutinya beberapa saat dia meminta aku mengganti posisi kini dia menungging di depanku dengan sigap kumasukkan penisku berulang ulang<br />
<br />
‘oh yes … enak bi… enak….” Lima menit kemudian ia memintaku duduk dia berdiri dihadapanku memeknya kuciumi sebentar kemudian dia menduduki kakiku,<br />
<br />
“ayo aku dah mau nyampe… kamu mau nemenin kan…” dia kemudian memasukkan memeknya dan bergerak turun naik sementara muka dan tanganku memegang teteknya<br />
<br />
“bii…. Jangan cepet-cepet aku gak kuat nanti…”<br />
<br />
“Ayo sayang … bibi juga gak lama lagi ..” aku melepas tangan dari susunya dan berkonsentrasi menahan goyangan maut memek bibiku..<br />
<br />
“uh.. ah… “ bergantian kami mengucapkannya<br />
<br />
“Stop bi… aku mau keluar …” aliran-aliran listrik seakan menjalar ditubuhku.. bibi melepaskan memeknya, kemudian mengocok penisku dalam hitungan ke lima air maniku benar benar keluar<br />
<br />
“crot,,,,” mengarah pada tubuhnya.. Aku lemas sambil menyedot tetek bibiku aku mengatur nafas setelah berhasil mencapai puncak<br />
<br />
“Wiih enak banget bi…. Yes……” kataku pelan, ia tersenyum dan mencium pipiku sambil mengelus-elus teteknya, setelah beberapa istirahat bibiku menuangkan air ke mukaku<br />
<br />
“udah mandi yuk…” aku menarik tangannya<br />
<br />
“Makasih ya bi… maaf kebablasan” ia tersenyum<br />
<br />
“Ayo tak bantu nyampe puncak..” kataku sambil mengelus memeknya,<br />
<br />
Aku kemudian mencium tetek kemudian memeknya, aku kemudian memasukkan jariku pada memeknya ia merem melek kemudian aku memasukkan berkali-kali dan menggelitik memeknya, ia benar-benar terangsang.<br />
<br />
Tangannya memegang penisku yang sudah tidak kencang lagi kemudian mengarahkan mukanya pada penisku, <a href="http://sahabatpk99.com/" rel="dofollow" title="AGEN DOMINO"><b>AGEN DOMINO</b></a> semakin lama goyangan tangan ku makin kencang, sampai akhirnya bibiku mengerang ngerang kemudian memasukkan penis pada mulutnya.. ia menggelinjang dan ahirnya dia berteriak<br />
<br />
“uhhhhhhh,,,,,,” dilepaskannya penisku dan berguling di batu itu, ku belai rambutnya menemani menuruni puncak kenikmatan.<br />
<br />
Kemudian kami berdua masuk kembali ke air membersihkan sisa sabun<br />
<br />
“ Jangan diulang ya… sekali aja “ katanya sambil mencubit paha depanku<br />
<br />
“Ya deh bi,, kalo kuat ya.. tapi kalo lihat tubuh bahenol ini kayaknya aku gak tahan” kucium tengkuk bibi sambil mengelusnya, dia membalas<br />
<br />
“Janji ya, jangan goda aku lagi…” aku diam sambil memeluknya..Nusa Seohttp://www.blogger.com/profile/04080778109026839600noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2344389519751065890.post-68126568945730681592018-05-17T13:29:00.001-07:002018-05-17T13:29:23.591-07:00Cerseks Mesum Terbaru Tante Janda Semok Yang Kesepian<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiESxvgiHqArf9Pimnxp8KFC_ws1sia3zsciBiZc0QmlfGtRbiqyUvERU0ZGg704cb1npu0XmCK5aCH7HjEjBR4AUgebtM-yB32i7fJi9tvDNY5eGWpt6fl6QbJT91GvBKLY_wXqG8ennw/s1600/23969720_1936698176650549_6731104821106966528_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="640" data-original-width="640" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiESxvgiHqArf9Pimnxp8KFC_ws1sia3zsciBiZc0QmlfGtRbiqyUvERU0ZGg704cb1npu0XmCK5aCH7HjEjBR4AUgebtM-yB32i7fJi9tvDNY5eGWpt6fl6QbJT91GvBKLY_wXqG8ennw/s640/23969720_1936698176650549_6731104821106966528_n.jpg" width="639" /></a></div>
<br />
<b><a href="https://otaksekss.blogspot.com/" rel="dofollow" title="CERITA DEWASA">CERITA DEWASA</a> - </b><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Kisah ini berawal ketika saya pulang liburan akhir semester lalu dari bandung. Hampir 2 minggu saya habiskan disana dengan ‘reuni’ bareng temen-temen saya waktu SMA dulu yg kebetulan kuliah disana. Saya sendiri kuliah di kota budaya, Jogjakarta.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Waktu itu saya tiba diterminal bis di kota Bandung pukul 2 siang, meskipun bis Bandung – Jogja yg saya tumpangi baru berangkat 2 jam kemudian.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Saat sedang asyik membolak-balik Taboid Olahraga kesukaan saya, tiba-tiba seorang anak kecil berusia 4 tahunan terjatuh didepan saya, sontak tangan ku menarik si gadis kecil itu.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Makasih Dik, maklum anak kecil kerja nya lari-lari mulu” ungkap seorang wanita setengah baya seraya mengumbar senyum manisnya.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Namun walau hampir kepala tiga, Mbak Evi, demikian dia memperkenalkan dirinya pada saya, masih keliatan seperti gadis muda yg lagi ranum-ranum nya, dada gede (34B), pantat bahenol dibarengi pinggul seksi membuat ku terpaku sejenak memandanginya.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Maaf, boleh saya duduk disini” suara Mbak Evi dengan logat sundanya</b></span></span><b><a href="http://sahabatpk99.net/" rel="dofollow" title="AGEN DOMINO">AGEN DOMINO</a></b><b style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 14px;"> yg khas memecah ‘keheningan’ saya</b><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Ssii… silakan Mbak,” balas ku sambil menggeser pantat ku dibangku ruang tunggu bis antar kota di kota kembang itu.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Mau kemana mbak’”saya coba membuka pembicaraan.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Anu… saya the mau ke jogja. Biasa beli barang-barang buat dagang. Adik mau kemana?”</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Sama, jogja juga. Mbak sendiri?” pandangan ku melirik payudara nya yg belahan nya jelas dari kaos lumayan ketat yg dipakainya.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Ya, tp ada yeyen kok” katanya sambil menunjuk si kecil yg asik dengan mainannya.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Saya Andi Mbak” ucapku sambil mengulurkan tangan yg langsung disambutnya dengan ramah.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Kalo gitu saya manggilnya mas aja ya, lebih enak kedengarannya” ungkap si mbak dengan kembali mengumbar senyum manisnya.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Mungkin karena ketepatan jurusan kami sama, saya dan Mbak Evi cepat akrab, apalagi apa karna kebetulan ato gimana, kami pun duduk sebangku di bis yg memang pake formasi seat 2-2 itu.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Dari ceritanya ku ketahui kalo Mbak Evi janda muda yg ditinggal cerai suami sejak 2 thn lalu. Untuk menyambung hidup dia berjualan pakaian dan perhiasan yg semua dibeli dari jogja. Katanya harga nya murah. Rencananya di Jogja 2-3 hari.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Pukul 4.30 sore, bis meninggalkan terminal tersebut, sementara didalam bis kamu bertiga asyik bercengkarama, layaknya Bapak-Ibu-Anak, dan cepat akrab saya sengaja memangku si kecil Lina, sehingga Mbak Evi makin respek pada saya.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Tak terasa, waktu terus berjaan, suasana bis begitu hening, ketika waktu menunjukkan pukul 11 malam.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Si kecil Lina dan para penumpang lain pun sudah </b></span></span><b><a href="http://sahabatpk99.net/" rel="dofollow" title="AGEN DOMINO">AGEN DOMINO</a></b><b style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 14px;"> terlelap dalam tidur. Sedangkan saya dan Mbak Evi masih asyik dalam obrolan kami, yg sekali-kali berbau ha-hal ‘jorok’, apalagi dengan tawa genitnya Mbak Evi sesekali mencubit mesra pinggang saya.</b><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Suasana makin mendukung karna kami duduk dibangku urutan 4 dari depan dan kebetulan lagi bangku didepan,belakang dan samping kami kosong semua.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Ehmm..mbak, boleh tanya ga nih, gimana dong seandainya pengen gituan kan dah 2 taon cerainya.” tanya ku sekenanya.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Iiihh, si mas pikiran nya..ya gimana lagi, palingan usaha sendiri… kalo ga,ya… ini,si Lina yg jadi sasaran marah saya,</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>apalagi kalo dah sampe di ubun-ubun.” jawabnya sambil tersipu malu.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Masa… Ga mungkin ga ada pria yg ga mau sama mbak, mbak seksi, kayak masih gadis” aku coba mengeluarkan jurus awal.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Tiba-tiba si yeyen yg tidur pulas dipangkuan Mbak Evi, nyaris terjatuh.. sontak tangan ku menahannya dan tanpa sengaja tangan kami bertemu.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Kami terdiam sambil berpandangan, sejenak kemudian tangan nya ku remas kecil dan Mbak Evi merespon sambil tersenyum.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Tak lama kemudian dia menyandarkan kepalanya di bahu ku, tp aku mencoba untuk tenang, karena ‘diantara’ kami masih ada si kecil yeyen yg lagi asik mimpi..ya memang ruang gerak kami terbatas malam itu.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Cukup lama kami berpandangan, dan dibawah sorot lampu bis yg redup, ku beranikan mencium lembut bibir seksi janda cantik itu.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Ssshhh… ahhh… mas” erangnya, saat lidah ku memasuki rongga mulutnya, sementara tangan ku, walau agak sulit, karna yeyen tidur dipangkuan kami berdua, tp aku coba meremas lembut payudara seksi nan gede itu.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Terus mas… enak….. ouhhhh” tangan nya dimasukin aja mas, gak keliatan kok’” rengeknya manja.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Adegan pagut dan remas antara kami berlangsung 20 menitan dan terhenti saat yeyen terbangun.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Mama…, ngapain sama Om Andi” suara yeyen membuat kami segera menyudahi ‘fore play’ ini dan terpaksa semuanya serba nanggung karna setelah itu Lina malah ga tidur lagi.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Oya, ntar di Jogja tinggal dimana Mbak” tanya ku.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Hotel Mas… Napa? Mas mau nemenin kami…???”</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Bisa, ntar sekalian saya temenin belanjanya, </b></span></span><b><a href="http://sahabatpk99.net/" rel="dofollow" title="AGEN DOMINO">AGEN DOMINO</a></b><b style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 14px;"> biar gampang, ntar cari hotelnya disekitar malioboro aja.”</b><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Pukul 7 pagi akhirnya kami tiba di terminal Giwangan, Jogja… dari terminal kami bertiga yg mirip Bapak-Ibu dan anak ini, nyambung bis kota dan nyampai dikawasan malioboro setengah jam kemudian.. setelah muter-muter, akhirnya kami mendapatkan hotel kamar standart dengan doble bed dikawasan wisata jogja itu.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Setelah semua beres, si room boy yg mengantar kami pamit.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Lina, mau mandi atau langsung bobo chayank?”</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Mandi aja, Ma… Oya, Om Andi nginep bareng kita ya..?” si yeyen kecil menanyaiku</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Ya, biar mama ada temen ngobrolnya.” jawab Mbak Evi sambil ngajak Lina ke kamar mandi yg ada dalam kamar.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Di dalam ternyata si mbak telah melepas pakaiannya dan hanya melilitkan handuk di tubuh seksinya.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Dengan posisi agak nungging, dengan telaten Mbak Lina menyabuni si Lina, dan karena pintu kamar mandi yg terbuka, nampak jelas cd item yg membalut pantat seksi itu.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Seperti Mbak Evi sengaja memancing naluriku, karena walau tau aku bisa ‘menikmati’ pemandangan tersebut, pintu kamar mandi tidak ditutup barang sedikitpun.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Tak lama kemudian, Lina yg telah selesai mandi , berlari masuk ke dalam kamar.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Gimana, Lina udah seger belom?” godaku sambil mengedipkan mata ke arah Mbak Evi</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Seger Om…. Om mau mandi??”</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Belum sempat ku jawab.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Ya ntar Om Mandi mandinya bareng mama, sekarang yeyen bobo ya…” celetuk Mbak Evi sambil tersenyum genit kearah ku.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Selagi Mbak Evi menidurkan anaknya, aku yg sudah masuk ke kamar mandi melepas seluruh pakaian ku dan ‘mengurut-urut’ k0ntol ku yg sudah tegang dari tadi. Lagi asiknya swalayan sambil berfantasi, Mbak Evi ngeloyor masuk kamar mandi.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Aku kanget bukan kepalang.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Udah gak sabar ya……” godanya sambil memandagi torpedo ku yg sudah ‘on fire’</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Haa… aaa… Mbak…” suaraku agak terbata-bata melihat Mbak Evi langsung melepas lilitan handuknya hingga terpampang payudara nya yg montok yg ternyata sudah ga dibungkus BH lagi, tp penutup bawah nya masih utuh.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Tanpa mempedulikan kebengongan ku, Mbak Evi langsung memelukku.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Jangan panggil Mbak dong. Evi aja” rengeknya manja sambil melumat bibirku dan tangan kirinya dengan lembut mengelus-elus kemaluan ku yg semakin ‘on fire’.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Aku sudah dirasuki nafsu biarahi langsung membalas pagutan Evi dengan tatkala ganasnya. Perlahan jilatan erotis Mbak Heny turun ke leher, perut… hingga sampe dibatang kemaluan ku.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Berpengalaman sekali dia ini…” pikirku.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Jilatan yg diselingi sedotan, kuluman dibatang kemaluan hingga buah pelir ku itu membuatku serasa terbang melayg-layg….</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Ohhhh… Evi… nikkk… mat… teruss… isepppp” desahku menahan nikmatnya permainan oral janda seksi ini sambil mengelus-elus rambutnya.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>15 menit lamanya permainan dahsyat itu berlangsung hingga akhirnya aku merasa sesuatu yg ingin keluar dari k0ntol ku.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Akhh… hh… aku keulu..aaarrr…” erangku diikuti semprotan sperma ku dimulut Evi yg langsung melahap semua sperma ku persis seperti anak kecil yg melahap es paddle pop sambil tersenyum ke arahku..</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Setelah suasana agak tenang, aku menarik tangan Evi untuk berdiri, dan dalam posisi sejajar sambil memeluk erat tubuh sintal janda seksi ini, mulutku langsung melumat mulut Evi sambil meremas-remas pantatnya yg padat.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Evi membalasnya dengan pagutan yg tatkala ganas sambil tangan nya mengenggam k0ntolku yg masih layu dan mengurut-urutnya. Dan dengan buasnya aku mengecup dan menyedot dari leher terus merambat hingga ke payudara nya yg padat berisi.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Oohhh.. Ndi…. ahhkkhh.” erangnya tatkala mulutku mulai bermain di ujung putingnya yg tegang dan berwarna coklat kemerahan.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Tanpa melepas lumatan pada mulut Evi, perlahan aku mulai mengangkat tubuh sintal tersebut dan mendudukannya diatas bak mandi serta membuka lebar-lebar pahanya yg putih mulus.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Tanpa dikomando aku langsung berlutut, mendekatkan wajahku kebagian perut Evi dan menjilati yg membuat Evi menggelinjang bak cacing kepanasan.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Jilatin ku terus merambat ke bibir mEmEk nya yg licin tanpa sehelai bulu pun. Sesaat kemudian lidahku menjilati sambil menusuk-nusuk lubang mEmEk Evi, yg membuatnya mengerang histeris.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Ndi… sudah…. Ndi… masukinn punyamu…. aku sudah ga tahan…. ayo sayg…” pinta nya dengan nafas memburu.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Tak lama kemudian aku berdiri dan mulai menggesek-gesekkan k0ntol ku yg sudah tegang dan mengeras dibibir mEmEk Evi yg seseksi si empunya.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Sudah…. say…. aku ga ta.. hann… nnn… masukin..” rengek Evi dengan wajah sayu menahan geora nafsunya.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Perlahan namun pasti k0ntolku yg berukuran 17 cm, ku masukkan menerobos mEmEk Evi yg masih sempit walau sudah berstatus janda itu.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Pelann… dong say.. sudah 2 tahun aku gak maen..” pinta nya seraya memejamkan mata dan menggigit bibirnya sendiri saat k0ntolku mulai menerobos lorong nikmat itu.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Ku biarkan k0ntol ku tertanam di mEmEk Evi dan membiarkan nya menikmati sensasi yg telah dua tahun tak dia rasakan. Perlahan namun pasti aku mulai mengocok mEmEk janda muda ini dengan k0ntol ku yg perkasa.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Untuk memberikan sensasi yg luar biasa, aku memompa mEmEk Evi dengan formasi 10:1, yaitu 10 gerakan menusuk setengah mEmEk Evi yg diukuti dengan 1 gerakan full menusuk hingga menyentuh dinding rahimnya.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Gerakan ini ku selingi dengan menggerakkan pantatku dengan memuter sehingga membuat Evi merasa mEmEk nya diubek, sungguh nikmat yg tiada tara terlihat dari desisan-desisan yg diselingi kata-kata kotor keluar dari mulutnya..</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Ouggghh…. kontolmu enak say… entot Evi terus say… nikmat” rintihnya sambil mengimbangi gerakanku dengan memaju-mundurkan pantatnya.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Tiga puluh menit berlalu, Evi sepertinya akan mencapai orgasmenya yg pertama. Tangan nya dengan kuat mencengkram punggung ku seolah meminta sodokan yg lebih dalam di mEmEknya.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Evi menganggkat pinggulnya tinggi-tinggi dan menggelinjang hebat, sementara aku semakin cepat menghujam kan k0ntolku di mEmEk Evi…</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Ooouhhh…. aaahhhh…. hhh…” erang Evi saat puncak kenikmatan itu dia dapatkan.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Sejenak Mbak Evi kubiarkan menikmati multi orgasme yg baru saja dia dapatkan. Tak lama kemudian tubuh sintal Mbak Evi ku bopong berdiri dan kusandarkan membelakangi ku ke dinding kamar mandi.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Sambil menciumi tengkuk bagian belakang nya, perlahan tangan ku membelai dan mengelus paha mulus Mbak Evi hingga tangan ku menyentuh dan meremas kemaluan nya dari belakang, membuat nafsu birahinya bangkit kembali.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Rangsangan ini ku lakukan hingga aku persis berjongkok dibelakang Evi. Apalagi setelah jilatan merambat naik ke mEmEk Mbak Evi dan mengobok-obok mEmEk yg semakin menyemburkan aroma khas.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Tak cukup sampai disitu, wajahku ku dekatkan kebelahan pantat montok itu dan mulai mengecup dan menjilati belahan itu hingga akhirnya Mbak Evi seakan tersentak kaget kala aku menjulurkan dan menjilati lubang anus nya, sepertinya baru kali ini bokong seksi dan anusnya dijilati.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Ouhh…. aakhh… ssstt…. jorok say…. apa kamu lakukan… jilat memek Evi aja..” celotehnya.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Sepuluh menit berlalu, aku kemudian berdiri dan menarik pantat montok nan seksi itu kebelakang dan k0ntolku yg semakin tegang itu ku gosok-gosokan disekitar anus Evi.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Ouh… ca… kittt… say… jangan disitu, Evi lom pernah say…” rengeknya sambil menahan saat perlahan k0ntolku menerobos masuk anusnya. Setelah sepenuhnya k0ntolku tertelan anus Evi, ku diamkan beberapa saat untuk beradaptasi seraya tangan ku meremas-remas kedua payudaranya yg menggantung indah dan menciumi tengkuk hingga leher belakang dan sampai ke daun telinga nya.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Nikk… matt… say..” hanya itu yg keluar dari mulut seksi Evi.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Merasa cukup, aku mulai memaju mundurkan k0ntol ku secara perlahan mengingat baru kali ini anusnya dimasuki k0ntol laki-laki. Setelah beberapa gerakan kelihatan rasa sakit dan perih yg dirasakannya tadi sudah berganti dengan rasa nikmat tiada tara.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Perlahan Mbak Evi mulai mengimbangi gerakan ku dengan goygan saat k0ntol ku semakin memompa anusnya, sambil tangan kananku mengobok-obok mEmEk nya yg nganggur.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Aahhh… ooohhh… laur biasa say… nikmat…” Desah Evi menahan nikmatnya permainan duniawi ini. 30 menit berlalu dan aku merasa puas mempermainkan anus Mbak Evi, perlahan ku tarik k0ntolku dan mengarahkan nya secara perlahan ke mEmEk, dan memulai mengobok-obok mEmEk itu lagi.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Sekitar 20 menit kemudian aku merasa ada sesuatu yg akan keluar dari k0ntolku, hingga aku semakin mempercepat gerakan sodokan ku yg semakin diimbangi Evi yg sepertinya juga akan mendapatkan orgamasme keduanya.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Diiringa lolongan panjang kami yg hampir bersamaan, secara bersamaan pula cairan hangat dan kental dari k0ntolku dan mEmEk Evi bertemu di lorong nikmat Evi.. Nikmatnya tiada tara, sensasi yg tiada duanya.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Tak lama berselang, aku menarik k0ntolku dan mendekatkan nya ke mulut Mbak Tiitn yg langsung dijilatinya hingga sisa-sisa sperma yg masih ada dik0ntolku dijalatinya dengan rakus.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Tak kusangka mas sehebat ini.. baru kali ini aku merasa sepuas ini. Badan kecil tp tenaganya luar biasa. Aku mau mas… aku mau kamu mas…” puji Mbak Evi padaku dengan pancaran wajah penuh kepuasan tiada tara…</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Sesaat kemudian kami saling membersihkan diri satu dengan lainnya, sambil tentunya sambil saling remas. Saat keluar mandi terihat Lina masih terdidur pulas, sepuas mama nya yg baru saja ku ‘embat’.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Setelah Lina bangun, kami bertiga jalan-jalan disekitar malioboro hingga malam. Pukul 9 malam kami tiba di hotel, namun kali ini sambil memandikan Lina, Mbak Evi tampaknya sekalian mandi..</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Saat keluar kamar mandi tanpa sungkan wanita sunda ini melepas handuknya untuk selanjutnya mengenakan daster tipis yg tadi baru kami beli dari salah satu toko di kawasan malioboro.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Mas.. mandi dulu gih..” ungkapnya saat aku mendekatkan diri dan mengecup lembut bibirnya yg langsung disambutnya.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Iihh.. mama dan om Andi, ngapain..?” protes si kecil yeyen saat kami sesaat berpagutan didepan meja hias yg tersedia di kamar hotel itu.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Setelah aku selesai mandi, ku lihat Evi lagi ngeloni Lina, dan tampaknya kedua ibu-anak ini kecapean setalah jalan-jalan disekitar malioboro.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Akhirnya ku biarkan Evi tidur dan aku gak ngantuk sama sekali mencoba mengisi waktu dengan menyaksikan live liga Inggris yg waktu itu ketepatan menyajikan big match .. Jam 12 malam lebih saat taygan bola rampung, perlahan aku mendekati Evi dan mulai membelai-belai betis indah janda muda itu dari balik daster tipisnya hingga nyampe pangkal pahanya.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Ketika tanganku mulai mengusap-usap mEmEk, Evi terbangun. Ku ajak dia pindah ke bed satunya, sambil ku lucuti daster tipis yg didalamnya tanpa beha tersebut.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Dengan hanya menggunakan celana dalam tipis berwarna krem, tubuh bahenol itu ku bopong dan ku lentang kan di ranjang satunya, agar kami lebih leluasa dan si Lina kecil bisa tidur tenang. Sambil menindihnya, ku remas dan kecup puting payudara putih dan montok itu.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Aahhh…. mas…” erangnya manja.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Jilatan ku terus merambah menikmati inci per inci tubuh seksi itu hingga sampe di gundukan nikmat tanpa sehelai rambut pun.. Hampir 20 menit lidah ku bermain dibagian sensitive itu, hingga akhirnya.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Ayo dong mas… cepeten masukin… dah ga tahan nih…”</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Perlahan kusapukan k0ntol ku di mEmEk mungil itu. kelihatan sekali Evi menahan napas sambil memejamkan mata nya dengan sayu dan menggigit bibir bawahnya. Akhirnya burung ku masuk ‘sarang’.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Ku pertahankan posisi itu beberapa saat, dan setelah agak tenang aku mulai menyodok perlahan mEmEk yg semakin basah itu.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Erangan dan desahan nikmat yg keluar dari mulut seksi janda sintal ini, menandakan dia sangat menikmati permainan duniawi ini..</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Tanpa malu dia mendesah, mengerang bahkan diselingi kata-kata kotor yg membangkitkan gairah.. Sementara di bed sebelahnya si kecil Lina masih tertidur pulas..</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Evi, si Jada seksi yg lagi, ku garap seakan tidak memperdulikan keberadaan putrinya si kecil, Lina..</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>25 menit-an kami ‘bertempur’ dalam posisi konvensional itu, perlahan ku angkat tubuh Mbak Evi hingga kini dia posisinya diatas.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Posisi yg nikmat, karna selain menikmati memek nya aku juga bisa dengan leluasa meremas, mencium dan sesekali mengulum payudara montok yg ber-ayun dengan indah itu.. baru 15 menit,tiba-tiba tubuh Evi mengejang diikuti lenguhan panjang.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Aaaacchh…. aauugghh… Ann.. ddii.. aakku.. kkeelluaa.. aa.. rr…”</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Tak lama Evi menghempaskan tubuhnya di dada ku, seraya mulut kami berpagutan mesra. 5 menit lama nya ku biarkan dia menikmati orgasme nya. Beberapa saat, karna aku belum apa-apa, aku minta Evi menungging karna aku pengen menikmati nya dengan posisi dogstyle.. Dalam posisi nungging keliatan jelas pantat indah janda kota kembang ini.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Perlahan ku kecup dan jilati belahan pantat seksi itu. Secara perlahan jilatan ku sampe ke mEmEk mungilnya, Evi menggelinjang dan menggelengkan-gelengkan kepalanya menahan nikmat.. disaat itu, tanpa kami sadari.. si kecil Lina bangun dan menghampiri kami.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Om Andi.. ngapain cium pantat mama..” selidiknya sambil terus mendekat memperhatikan memek mama nya yg ku lahap habis.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Adek tenang aja ya.. jangan ganggu Om Andi… Mama lagi maen dokter-dokteran dengan Om Andi. Ntar mam mau di cuntik .. Lina diem aja ya…” Evi coba menenangkan gadis kecil itu.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Ehmm.,.. hayo Om… cuntik Mama Lina cekaaa.. lang Om.. dah ga tahan neh..” rengek Evi.. sedangkan si Lina terlihat duduk manis dipinggiran bed satunya, siap menyaksikan adegan yg semestinya belum pantas dia saksikan.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Perlahan k0ntol ku yg sudah on fire ku gosok-gosokkan dari lubang memek Evi hingga menyentuh anusnya, dari arah memek hingga lubang anusnya.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Dan karena tak tega menyaksikan Evi semakin meracau dan merengek minta segera di ’suntik’, secara perlahan ku arahkan k0ntol ku ke liang senggama nya yg licin oleh cairan mEmEk nya..</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Om, kok Mama Lina dicuntik pake burung Om..” protes si kecil yg belum ngerti apa-apa itu.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Aauhh… ahh….. lebih dalam Mass.. sss.. Ann.. dddi..” pinta Evi dalam erangan dan desahan nikmat nya tanpa mempedulikan keberadaan Lina yg terlihat bingung melihat mama nya, antara kesakitan atau menahan nikmat.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>30 menit berlalu, aku merasa ada sesuatu yg akan keluar dari ujung k0ntol ku. Agar lebih nikmat, ku putar tubuh sintal janda kembang ini tanpa mencabut k0ntol ku hingga kami kembali paad posisi konvesional.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Eeeee…Vvvaaaaa.. aku mau keluar” erang ku mencoba menahan muntahan lahar nikmat yg semakin mendesak ini.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Ntar.. Masss.. ss.. tahann… kita bareng…” Erangnya dengan mata terpejam seraya menggigit kedua bibirnya menahan genjotan ku yg semakin kencang di mEmEknya.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Kedua tangan nya mencengkram punggung ku, dan dadanya diangkat membusung, seluruh badannya tegang mengencang, diikuti dengan lenguhan panjang kami berdua.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Aaaccchhh…. aaauuggghh…” Maniku dan mani nya akhirnya bertemu di lorong kenikmatan itu sementara bibir kami berpagut mesra dan tangan kanan ku meremas payudara nya yg mengecang saat kami orgasme bareng tadi.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Sambil menikmati sisa-sisa kenikmatan itu, kami masih berciuman mesra sambil berpelukan mesra, sementara k0ntolku masih ‘tertanam’ di memeknya.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Sadar dari tadi Lina terus memperhatikan kami, Evi dengan wajahnya yg penuh kepuasan sejati, mengedipkan matanya seraya melihat ke arah Lina sambil tersenyum manis.. dan aku pun menghempaskan tubuh ku disampingnya, dan saat k0ntol ku akan ku cabut.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>“Nggak usah Mas.. biarin aja dulu di dalem..” rengeknya manja dan segera ku hadiahi ciuman mesra di keningnya.. Tak lama kemudian Lina mendekati kami yg baru saja permainan ranjang yg begitu dahsyat.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Hari berikutnya selama Ibu dan anak ini di Jogja, kami terus melakukan hubungan seks ini, dengan berbagai variasi dan teknik yg lebih mesra.. bahkan kadang kami melakukan nya di kamar mandi saat mandi.. Malahan kami tak peduli lagi dengan keberadaan Lina. Evi juga tak segan mengoral k0ntol ku dihadapan Lina.</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Liburan tahun baru lalu aku mendatangi nya di Bandung dan menginap selama se minggu lebih di rumah Janda seksi itu.. kepada tetangga sekitar dia mengenalkan aku sebagai keponakan jauhnya..</b></span></span><br />
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Dan yg paling penting, kami menghabiskan waktu dengan bermain seks sepuasnya, apalagi si kecil Lina telah dia titipkan ditempat orang tuanya di karawang, sedang selama aku disana, dia sengaja meliburkan pembantu nya.</b></span></span><br />
<br />
<div>
</div>
<br />
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; color: black; font-family: "Times New Roman"; font-size: medium; font-style: normal; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; margin: 0px; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b><br /></b></span></span><span style="color: #2e2e2e; font-family: "open sans" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Begitulah kisah seks ku dengan Evi, si janda seksi.. Dan pembaca, entah kenapa, sejak saat itu, untuk urusan seks aku merasa lebih menikmati permainan dengan wanita setengah baya.</b></span></span></div>
Nusa Seohttp://www.blogger.com/profile/04080778109026839600noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2344389519751065890.post-38903527167506612162018-05-08T15:19:00.001-07:002018-05-08T15:19:55.586-07:00Cerita Dewasa Tetanggaku Yang Binal<a href="https://cerita18terbaru.blogspot.com/"><b>CERITA DEWASA</b></a> - Aku seorang pria yang sudah menginjak usia 25 tahun dan saat ini aku menjalin hubungan dengan seorang wanita yang seumuran denganku dan juga satu kantor Elina namanya. Kami bekerja di perusahaan yang sama meskipun beda ruangan, hampir dua tahu aku berhubungan dengannya. Tapi kami masih betah pacaran dan aku tidak pernah mendengar Elina menuntut untuk segera aku nikahi.<br />
<br />
Padahal kami sering melakukan adegan seperti dalam cerita ngentot, mungkin karena sama-sama pengertian juga. Jadi kamipun jarang sekali ribut, aku lihat Elina begitu percaya padaku tidak pernah seklaipun dia cemburu ketika melihatku dengan teman wanita lainnya. Seperti halnya saat dia mendapati aku sedang makan siang dengan teman wanita tanpa mengajaknya.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://sahabatpk.info/"><img alt=" AGEN DOMINO" border="0" data-original-height="640" data-original-width="513" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0S86kCDSMZ_gJi-eN7RpiptvdBrMHNYa8WSLCJxsw5ieOfylhqo6-hWTHyvBdff2FbKot2LPR_yBuYH0F0Y9aXOxKZcUYO9LbObovPNqmbvvOUzQIOX4zatUKZNfwNOe4AuSpIJQgXu4/s400/26.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<a href="https://sahabatpk.info/"><b>AGEN DOMINO</b></a> Elina juga sudah mengenal keluargaku bahkan dia begitu dekat dengan mamaku. Karena dia sering main ke rumah dan mamaku juga sudah merestui hubungan kami, tapi akhirnya akupun menghianati Elina kekasihku. Semua ini terjadi ketika ada tetangga baru yang menempati rumah sebelah rumahku, mereka dari luar kota karena rumah kami bersebelahan akhirnya kami menjadi kenal baik.<br />
<br />
Yang membuat aku menjadi lebih dekat lagi dengan anak gadisnya yang bernama Iska, saat itu aku sedang berdiri di balkon kamarku. Aku tidak menduga kalau akan melihat pemandangan dari kamar Iska dengan begitu jelasnya, aku lihat dia sedang memakai handuk dan berganti pakaian di depan meja riasnya dengan santainya dia masih berdiri dengan keadaan tubuh telanjang bulat.<br />
<br />
Sebagai laki-laki melihat pemandangan gratis seperti itu akupun tidak membuang kesempatan itu. Dan hal itu tidak terjadi sekali namun berkali-kali, aku sering melihat Iska telanjang bulat hilir mudik di dalam kamarnya dengan jendela terbuka, hingga nampak begitu jelas dari kamarku. Karena dia juga setiap kali aku melakukan adegan cerita ngentot dengan Elina aku membayangkan wajahnya.<br />
<br />
Hingga pada suatu hari aku di suruh mama untuk mengantar kue buatan mama pada tante Vivi yang tidak lain mama dari Iska. <b><a href="https://sahabatpk.info/">AGEN DOMINO</a></b> Begitu aku lihat pintu terbuka akupun terkejut karena bukan tante Vivi yang membuka pintu, melainkan Iska dengan sedikit gugup aku berikan kue itu padanya lalu akupun hendak pulang tapi Iska menghentikan langkahku “Mas Doni.. masuk dulu aah.. ” Akupun masuk ke rumahnya.<br />
<br />
Tapi aku tidak melihat orang di dalam sana “Pada kemana Is..kok sepi..” Kataku namun bukan menjawabku dengan serius dia malah bercanda “kan.. enak mas.. sepi.. sepi..” Aku tidak melihatnya namun dia kembali berkata “Ayo mas.. duduk di dalam aja yuk..” Belum sempat aku nanya kemana dia sudah menarik tanganku dan betapa terkejutnya aku ketika dia masuk ke dalam kamarnya.<br />
<br />
Aku sedikit terbengong namun Iska dengan manjanya berkata padaku “Kenapa masih gugup mas Don.. bukannya mas Doni tiap hari liat kamar ini..” Aku kaget dan mataku melihat ke arah Iska dia tersenyum penuh godaan padaku, ketika dia mendekat kamipun langsung berciuman meskipun aku masih belum percaya melakukan hal ini dengan Iska gadis binal yang baru saja pindah ini.<br />
<br />
Iska benar-benar binal karena dia tidak basa basi, dengan cekatan dia lepas pakaianku dan diapun melepas pakaiannya “Maass.. Donii… ayooo.. maaaas…. aaagggghh… ” Desahnya sambil terus melumat bibirku dan kontolkupun menegang sedikit demi sedikit, sampai akhirnya sangat besar ketika tangan Iska menarik-nariknya dengan lembut bahkan dia serasa mengocok kontolku itu.<br />
<br />
<b><a href="https://sahabatpk.info/">AGEN DOMINO</a> </b>Sampai akhirnya dengan bantuannya akupun dapat memasukkan kontolku, setelah dengan santainya Iska terlentang di atas kasur empuknya “OOouuggghh… oooouuuggghh.. mas… Doniii… aaaagggghh.. teruuuuuussss… maaaas…. aaaaggggghhhh… aaaaaggggghhh…. aaaaagggghhhh… aaagggghhh..” Katanya begitu menggoda karena itu aku semakin bergairah saja menggerakkan tubuhku.<br />
<br />
Dengan turun naik di atas tubuhnya layaknya pemain dalam adegan cerita ngentot, kamipun terus bergumul “OOouuuggggghhh… aaaagggghh… aaaaggggggghhh.. aaaaagggghh… aaaagggghhhh… aaaaaggghhh.. ” Desah Iska sambil ikut bergerak di bawah tubuhku rupanya dia begitu mahir melakukan adegan cerita ngentot ini, Elina saja kalah dengan permainan seksnya.<br />
<br />
Akupun tidak kuat menahan gerakan yang dilakukan oleh Iska padaku, dengan erangan panjang akupun mencoba melampiaskan kenikmatan yang aku rasakan “Oooouugggghh… oooouuuggggghh… aaaaagggghhhhh.. Iskaaaa… aaagggghh.. kamuuu.. aaaaggghhh.. teruuus…. sayaaang… aaaggggghhh…” Dia tersenyum ketika mendengar hal itu dari mulutku dan terus bergoyang di bawah tubuhku.<br />
<br />
Akupun mempercepat gerakanku bahkan sampai-sampai aku tarik kaki Iska dan aku taruk di kedua bahuku, dengan keras kembali aku bergerak “OOouuggggghhh… aaaagggghh.. maaas… Doniiiii… aaaggghh.. niiikmaaaat… maaas…. aaaaggggghhh… aaaagggghhh.. aaaaaggggghh… aaaaaagggghh… aaaaggghhh..” Iska bergelinjangan seperti cacing kepanasan bahkan deru nafasnya begitu memburu.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://sahabatpk.info/"><img alt=" AGEN DOMINO" border="0" data-original-height="320" data-original-width="320" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVMUS1Aei521kpNdQFUcAgjlnPANjfTuzVB3vSFprOwaufS76xNZUUfFqtCpjtAMKjVd9SO2AEfqc45Z7vqGW8CzpPDCXnrNN3zOBlaPDNO_qy-v82uNFDHEfyFBs6tOLJ7eZDQAqjc1Y/s400/45.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
Sampai akhirnya aku rasa kontolku akan segera menyemburkan larvanya dan “Aaaagggghhh… aaaaaggghh.. Is… aaaggghh.. mas… sudaaaah.. nggak.. taaahaaan… aaaaggghh… aaaaggghhh.. aaaagggghh.. aaaaggghhh..” Iska sepertinya mengerti layaknya pemain dalam adegan cerita ngentot, dia peluk tubuhku dan mengapit tubuhku dengan kedua kakinya.<br />
<br />
Memek Iska terasa menyedot kontolku yang sudah mulai melemas di dalamnya, dan akupun terkulai lemas di atas tubuhnya. Tapi ketika aku sadar berada di dalam kamar Iska segera aku bangun “Mau kemana mas..?” Kata iska dengan tatapan kecewa, aku menciumnya dan berkata “Mas takut nanti ada yang datang.. ayo kita duduk di depan..” Iska tersenyum diapun bangkit.<br />
<br />
Lalu membersihkan tubuhnya setelah itu dia kembali merapikan pakaiannya, dan menuruti perkataanku duduk di teras depan rumahnya. Dan benar saja begitu aku duduk dengan Iska tidak lama kemudian mamanya datang, begitu <b><a href="https://sahabatpk.info/">AGEN DOMINO</a></b> melihatku mama Iska tersenyum “Doni.. tumben ke sini..” Iska yang menjawab “Itu ma.. mas Doni bawain kue dari tante katanya..” Kamipun mengobrol di teras itu cukup lama.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2344389519751065890.post-86795600232195825502018-05-08T14:34:00.002-07:002018-05-08T14:34:53.138-07:00Cerita Dewasa Desahan Kenikmatan Vania<a href="https://cerita18terbaru.blogspot.com/"><b>CERITA DEWASA</b></a> - Namaku Rangga dan masih duduk di bangku kelas 3 SMU, di sekolah aku di kenal sebagai cowok yang keren dan banyak mendapat perhatian dari cewek. Tapi hingga saat ini aku belum memiliki pacar di sekolah. Pernah dulu aku menjalin hubungan dengan seorang gadis namun kami beda sekolah dan kini hubungan kami sudah putus karena aku mendengar dia pernah melakukan adegan cerita seks dengan cowoknya sebelum denganku.<br />
<br />
Sedangkan di sekolahku sendiri dari sekian banyak cewek yang ada disini, aku tidak pernah tertarik pada cewek yang ada di sekolah ini. Hingga menjelang semester akhir kelas 3 ini aku tertarik pada seorang siswi yang baru saja pindah, dia memang pindahan dari kota kecil tapi aku begitu tertarik padanya karena parasnya yang ayu dan juga manis serta kepribadiannya yang anggun.<br />
<br />
Vania nama gadis itu hampir setiap hari aku selalu memikirkannya bila berada di rumah, namun aku tidak berani mendekatinya saat aku di sekolah. Padahal aku sudah banyak mendengar kalau dia sudah banyak yang mencoba mendekatinya, dan aku tahu kalau aku harus segera bertindak kalau tidak mungkin aku akan keduluan yang lain untuk mendapatkannya.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://sahabatpk.info/"><img alt=" AGEN DOMINO" border="0" data-original-height="400" data-original-width="400" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOhdgzA1e5ZflLRqXtI2R8xIV0WgocAG4vOJK_BaAXh5ega_ZBTDnQ9YWozYQY6PDdLNrUvD3v0nEsw1MJ22dSHrYhBhA5qCAxPibSd9k9x46iO_7hA7vtDwhxXfB0dOKyj8GZRl0hMTs/s400/178.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
<a href="https://sahabatpk.info/"><b>AGEN DOMINO</b></a> Apalagi teman-temanku saat ini banyak sudah yang melakukan adegan seperti dalam cerita seks cewek 17 tahun. Jadi aku juga takut kalau Vania yang baru dari kampung mendapat cowok yang hanya memanfaatkan dia, karena aku lihat dia begitu polos anaknya. Bahkan di dalam kelas aku belum pernah mendengar dia ngomong dengan nada bicara yang keras meskipun sedang bermain dengan teman sesama cewek.<br />
<br />
Setelah mendapatkan nomor milik Vania akupun memberanikan diri untuk mendekatinya, walau hanya lewat chating bbm tapi akhirnya akupun lebih dekat dengannya. Dan aku dengan berani mengajak dia untuk pulang bareng, sampai akhirnya setelah satu bulan melakukan pendekatan akhirnya akupun berani menembaknya dan aku bersyukur karena Vania juga langsung menerimaku.<br />
<br />
Kamipun berpacaran dan aku masih ingat kata Vania padaku kalau dia tidak ingin hubungan kami hanya sampai sebatas masa SMU saja, Vania dengan jujur bilang padaku kalau pertama kali melihatku dia juga sudah ada rasa padaku. Sekolah kurang lebih empat bulan lagi akan menuju ujian semester akhir, dan hubunganku dengan Vania masih berjalan seumur jagung.<br />
<br />
Kami sering pulang bareng dan aku berkali-kali sudah main ke rumah Vania, ternyata dia anak tunggal. Karena itu dia jarang main keluar rumah tanpa ada yang mengawasi, katanya dia selalu di jaga ketat oleh mamanya. Dan Vania jarang sekali hangout bareng dengan teman-temannya, mungkin karena keberanianku juga akhirnya mama <b><a href="https://sahabatpk.info/">AGEN DOMINO</a> </b>Vania lebih menerimaku terbukti sekarang dia mau mengobrol denganku.<br />
<br />
Daripada sebelumnya yang hanya menyapa lalu kembali masuk kedalam, namun karena seringnya melihat aku bertamu kerumahnya. Vania bilang kalau kata mamanya aku adalah cowok baik karena mau bertamu dengan sopan, karena itu dia mungkin menyukaiku, sampai akhirnya akupun menjadi lebih dekat lagi pada mama bahkan aku juga mengenal papa Vania karena seringnya aku main ke sana.<br />
<br />
Siang itu aku mengantar Vania pulang, untungnya aku membawa mobil hari ini. Karena hujan melanda bahkan curahnya begitu lebat, sampai di rumah Vania ternyata tidak ada orang sama sekali, Vania menyuruhku untuk mampir diapun kedalam membersihkan dan mengeringkan tubuhnya yang agak basah tadi. Sedangkan aku duduk di ruang tamunya kemudian dia datang dengan minuman hangat di tanganya.<br />
<br />
Akupun segera enikmati unuman itu untuk menghangatkan tubuhku “Iiihh.. dingiiinnya..” Kataku dengan tangan mendekap karena kedinginan, aku tdak menduga kalau Vania mendekati aku lalu dia memeluk tubuhku. Akupun berusaha menarik tubuhku “Jangan aahh.. nanti mama kamu lihat..”Dia tersenyum dan tetap memeluk tubuhku, hingga akupun merasakan begitu empuknya toket milik Vania.<br />
<br />
<b><a href="https://sahabatpk.info/">AGEN DOMINO</a> </b>Saat aku menunduk hendak menatap matanya diapun sedang menatap ke arahku dan kamipun saling bertatapan lalu dengan sendirinya kami berciuman. Mungkin karena udara dingin kami menjadi lebih bergairah apalagi hangat bibir serta desahan Vania terasa di seluruh tubuhku “Uuuuggggghhhh…. eeeeuuummpphhh…. aaaaaagggghhhh…. aaaaggghhhh…. aaaaagggghhh… “Desah Vania mulai terdngar.<br />
<br />
Mungkin karena sudah tahu tidak ada orang lain selain kami, akupun menjadi lebih berani dengan penuh gairah aku lumat dengan buasnya bibir vania. Diapun semakin mesra dengan memegang kedua pipiku dia terus membiarkan aku memainan lidahku dalam mulutnya “Ooouugghhh.. Rang…..gaaaaa… aaaagggghhhh…. aaaaggghhhhh… aaaaaggghh… aaaaagggghh…”Diapun bergelinjangan.<br />
<br />
Sampai tidak terasa tubuh kami sudah telanjang bulat di atas sofa ruang tamu Vania. Layaknya pemain dalam adegan cerita seks, aku tatap tubuh mulus Vania diapun tertunduk malu namun dengan tatapan yang penuh dengan nafsu “Ooouugghh… sayaaang.. kamuuuu.. caaantik… sayaaang… aaaaagggggghh..” Desahku sambil menyentuh toket Vania dengan mulutku.<br />
<br />
Setelah lama bermain dengan toketnya akupun memasukkan kontolku dalam memeknya. Terasa sulit aku menembus lubang memek vania yang serasa begitu sempit, kembali aku mencoba “Kenapaa nggak bisa sayaaang… aaagggghh..” Kataku mulai merasa cemas, lalu Vania berbisik “Pelan sayaaang.. aku juga baru kali ini melakukanya…” Aku merasa ada tantangan mendengar vania berkata seperti itu.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://sahabatpk.info/"><img alt=" AGEN DOMINO" border="0" data-original-height="547" data-original-width="530" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgheI9DjHWiRusGfhhQShGvOG4Ul-3hgEMyzW1hwS-U1eF9yH9QPV2qmHYoyc3S6FFI3CbgmOq8rboFd7Pmum4oWnfSQD8AjwbVhypDk9_wDSXksDPyCY5qqP8nKNRA51OzVIF9gqJKT_E/s320/180.JPG" width="310" /></a></div>
<br />
<br />
Dengan perlahan aku kembali memasukkan kontolku dengan cara menuntunnya dengan tanganku “Aaaaaggghhh…saaaakiit.. Ranggaaaaa… “Akupun menghentikan gerakanku, namun kemudian Vania memintaku “Ayo sayang.. lakukan..” Mendengar hal itu akupun menggoyang tubuhnya, dan akhirnya aku lihat vania tersenyum sambil sesekali mendesah dan terus mengcengkram bahuku.<br />
<br />
Seperti halnya dalam adegan cerita seks memek 17 tahun, semakin lama kupun semakin cepat menggoyang tubuhnya “OOooouuggghh… aaaaagggghhhh… aaaagggghh… aaaaagggghh… aaaaggghhhh..” Tidak lama <b><a href="https://sahabatpk.info/">AGEN DOMINO</a></b> aku bergoyang dan spermaku sudah muncrat dalam memek Vania yang sempit, diapun tersenyum dan masih memeluk tubuhku dengan begitu mesra kamipun masih bergumul di atas sofa itu.<br />
<div>
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2344389519751065890.post-41465694308773125742018-05-07T13:41:00.001-07:002018-05-07T13:41:18.957-07:00Cerita Sex Menikmati Tubuh Indah Halwa<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIBeP2sQ7gcMs0UyIwyQLKuzLzlsdjl5eXgzrrbxEMegCZ_j5Lym0tqBztVbKdfOWfWUjORCzhqLwcrcrKciSlm0m59cORGnUdzQ0iKJCvr_ozolYfQYZ5MeR8KuXbPUJ-NJ-V5NV_ies/s1600/bugil+%25285%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="534" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIBeP2sQ7gcMs0UyIwyQLKuzLzlsdjl5eXgzrrbxEMegCZ_j5Lym0tqBztVbKdfOWfWUjORCzhqLwcrcrKciSlm0m59cORGnUdzQ0iKJCvr_ozolYfQYZ5MeR8KuXbPUJ-NJ-V5NV_ies/s640/bugil+%25285%2529.jpg" width="427" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<b><a href="https://cerita18terbaru.blogspot.com/">Cerita Dewasa</a></b> - <b>Situs yang menyediakan cerita dewasa dan foto hot secara gratis dan selalu update : Cerita Sex | Cerita Dewasa Terbaru | Cerita Ngentot | Cerita Mesum | Cerita ABG | Cerita Porn | Cerita Seks Dewasa – Menikmati Tubuh Indah Halwa </b>, Saat ini aku masuk ke semester 8 di PTS Jakarta umurku saat ini 22 tahun, akui anak bungsu dari 3 saudara aku termasuk orang yang tidak mudah bergaul tapi juga tidak dikatakan kuper semua temanku bilang bahwa aku orangnya pendiam, jujur saja aku minim teman cewek setiap kali aku dekat dengan wanita rasanya gugup, entahlah, sepertinya aku mempunyai masalah dalam soal mendekati cewek.<br />
<br />
<br />
Namun ironisnya, aku mempunyai hasrat seks yang tinggi, aku mudah terangsang bila melihat cewek yang bagiku menarik, apalagi memakai pakaian ketat. Jujur saja, bila sudah begitu pikiranku sering mengkhayal ke arah persetubuhan. Bila hasratku sudah tak lagi dapat kutahan, terpaksa aku melakukan onani. Aku memilih itu sebab aku tak tahu lagi <b><a href="https://sahabatpk.info/" rel="dofollow" title="AGEN DOMINO">AGEN DOMINO</a> </b> harus menyalurkan kemana.<br />
<br />
Sifat pendiamku ternyata membuat cewek-cewek di kampusku penasaran, sepertinya mereka ingin tahu lebih banyak tentangku. Cuma mereka harus kecewa sebab aku kesulitan untuk bergaul dengan mereka. Di samping itu teman-temanku bilang aku mempunyai face yang lumayan ganteng (nggak nyombong lo..), kulitku putih, rambuntuku gondrong, dan tinggiku sekitar 170 cm.<br />
<br />
Bila aku melintas di koridor kampus, aku merasa ada beberapa cewek yang melirikku, tetapi aku berusaha cuek saja, toh aku tak bisa mendekatinya. Namun ada seorang cewek yang diam-diam menyukaiku, hal itu aku ketahui dari sahabatku.<br />
<br />
Ketika aku minta untuk menunjukkan anaknya, kebetulan penampilannya sesuai degan seleraku. Tinggi tubuhnya sama denganku, rambut panjang, kulit putih bersih, wajah menarik, ukuran toketnya juga pas dengan seleraku, dan badannya padat berisi.<br />
<br />
Sebut saja namanya Halwa (samaran). Sejak itu setiap kali aku melihatnya, aku sering berpikiran edan, yaitu membayangkan bisa bersetubuh dengannya. Sebaliknya bila ia melihatku, sikapnya biasa-biasa saja, walaupun aku tahu sebenarnya dia menyukaiku.<br />
<br />
Pada suatu hari yang tak terduga olehku, seolah-olah keinginanku dikabulkan (masa?). Saat kuliah usai pada jam 19.00 sore, selepas keluar ruangan aku hendak untuk mencuci muka, sekedar menyegarkan diri. Aku menuju WC kampus yang kebetulan letaknya agak menyendiri dari "peradaban" kampus. Sampai disana aku mendapati beberapa orang yang juga akan mempergunakan kamar mandi.<br />
<br />
Selagi menunggu giliran, aku ingin buang air kecil dulu, tapi kamar mandi sedang dipakai. Praktis aku urungkan saja. Begitu tiba giliranku, aku hendak menuju ke arah kran, tiba-tiba dari arah pintu kamar mandi yang tertutup tadi keluarlah seorang cewek yang selama ini kusukai dan dia juga mengincarku.<br />
<br />
Aku sangat tekejut melihatnya, sikapku hampir salah tingkah, begitu pun dengan dia. Kami saling bertatapan mata dan terdiam beberapa saat. Kemudian dia sedikit tersenyum malu-malu. Kok dia ada disini sih?, Pikirku. Akhirnya aku memberanikan diri untuk memulai percakapan.<br />
<br />
"La, ngapain elo masuk ke WC cowok?" tanyaku penuh rasa heran.<br />
<br />
"Ehh.. itu.. ehmm.. tempat cewek penuh semua, makanya aku ke sini.."<br />
<br />
"Emang yang di lantai bawah juga penuh?", tanyaku.<br />
<br />
Padahal dalam hati aku merasa mendapat kesempatan emas.<br />
<br />
"Iya. Emang kenapa? Boleh dong sebentar doang.. lagi pula 'kan sekarang udah nggak ada siapa-siapa, ya kan..?", jawab Halwa rada genit.<br />
<br />
Aku pun tidak mau kalah.<br />
<br />
"Tapi kan aku cowok, elo nggak malu?", gantian aku membalasnya.<br />
<br />
"Kalo elo, aku emang nggak keberatan kok.., untungnya cuman tinggal elo dong yang ada di sini, daripada yang laen..", jawab Halwa.<br />
<br />
Denger jawaban kayak gitu, aku malah jadi tambah bengong. Gila.. kayaknya dia emang ngasih kesempatan nih! Pikirku. Tiba-tiba dia menyerobot posisi aku yang dari tadi udah berdiri di samping kran.<br />
<br />
"Sorry yah, aku duluan, habis elo bengong aja sih..", katanya.<br />
<br />
Rupanya dia juga mau mencuci muka. Selama dia mencuci muka, aku seperti orang bingung. Kadang-kadang aku mencuri pandang ke arah bagian yang terlarang. Posisinya yang sedang membungkuk membuat pantatnya yang berisi menungging ke arah selangkanganku.<br />
<br />
Ditambah lagi CD-nya yang berwarna krem terlihat olehku. Lama kelamaan aku menjadi terangsang, kontolku mulai tegang tak keruan. Langsung saja di pikiranku membayangkan kontolku kumasukkan ke dalam memeknya dari belakang pada posisi seperti itu.<br />
<br />
Entah apa yang merasuki pikiranku, aku berniat untuk menyetubuhinya di WC ini, sebab hasratku sudah tak tertahankan. Aku tak peduli dia keberatan atau tidak. Pokoknya aku harus ngentot dengan dia, apapun caranya.<br />
<br />
Diam-diam aku berdiri di pintu keluar, mengamati keadaan. Aman pikirku, tak ada seorang pun. Jadi aku bisa leluasa melaksanakan niat bejatku. Saat dia menuju pintu keluar, dari jauh aku sudah melihat senyumannya yang merangsang birahiku.<br />
<br />
Sepertinya dia memang sengaja menarik perhatianku. Tiba-tiba dengan cepat kupalangkan tanganku di depannya, sehingga ia menghentikan langkahnya. Dia melihatku seakan- akan mengerti maksudku.<br />
<br />
"Buru-buru amat La, emang elo udah ada kuliah lagi?", tanyaku.<br />
<br />
"Enggak kok, aku cuman pengen istirahat di sini aja", jawabnya.<br />
<br />
Aku tak menanggapinya, dengan cepat aku segera menutup dan mengunci pintu dari dalam. Melihat sikapku, Halwa mulai menatapku dalam-dalam. Dengan perlahan kudekati dia. Kutatap kedua matanya yang indah.<br />
<br />
Dia mulai bereaksi, perlahan dia juga mulai mendekatiku, sehingga wajah kami berdekatan. Aku mulai merasa bahwa dia juga merasakan hal yang sama denganku. Nafasnya juga semakin memburu, seolah-olah dia mengerti permainan yang akan kulakukan.<br />
<br />
Mulutnya mulai terbuka seperti akan mengatakan sesuatu, namun dia keburu mengecupku dengan lembut. Perasaanku saat itu tak menentu, sebab baru kali inilah aku dicium oleh seorang cewek. Dengan spontan aku pun membalasnya dengan mesra.<br />
<br />
Aneh, walaupun aku belum pernah melakukannya, otomatis aku tahu apa yang harus mesti kulakukan. Apalagi aku juga sering melihat di film BF.<br />
<br />
Kami saling bermain lidah cukup lama, sampai kami <b><a href="https://sahabatpk.info/" rel="dofollow" title="AGEN DOMINO">AGEN DOMINO</a> </b>kesulitan bernafas. Kedua bibir kami berpagut sangat erat.<br />
<br />
Desahan Halwa membuatku semakin hot menciumnya. Aku mulai menggerakkan tanganku menuju ke pantatnya, kuraba dengan lembut, dan dengan gemas kuremas pantatnya. Kemudian aku mencoba untuk mengusap bagian memeknya.<br />
<br />
Kugosok-gosok sampai dia mengerang kenikmatan. Aku panik kalau erangannya terdengar ke luar. Setelah kuberi tahu dia mengerti dan mengecup bibirku sekali lagi. Usapanku membuat cairan memeknya membasahi celananya. Karena dia memakai celana bahan, maka cairannya juga membasahi tanganku.<br />
<br />
"Ssshhtt.. gilaa.. enak banget.. ehmm..", desah Halwa.<br />
<br />
Aku melepaskan ciumanku dan berpindah menciumi lehernya yang putih mulus. Lehernya yang harum membuatku makin gencar menciumi lehernya.<br />
<br />
Mata Halwa terlihat mendelik dan menengadahkan mukanya ke atas merasakan kenikmatan. Tangannya mulai berani untuk meremas kontolku yang keras. Enak sekali pijitannya, membuat kontolku semakin berdenyut- denyut.<br />
<br />
Aku berhenti menciumi lehernya, aku mulai meraba-raba toketnya yang sudah mengeras. Halwa mulai membuka kaosnya, dan memintaku untuk memainkan kedua toketnya. Kuraba-raba dengan lembut, dan sesekali kuremas sedikit.<br />
<br />
Merasa masih ada penghalang, kubuka BH-nya yang berwarna putih. Benar-benar pemandangan yang sangat indah, toketnya yang berukuran sedang, putih mulus, dan putingnya merah kecoklatan terlihat menantang seperti siap untuk dikemot.<br />
<br />
Langsung saja aku sedot susunya yang kenyal itu. Halwa menggelinjang kenikmatan dan memekik. Aku tak peduli ada orang yang mendengar. Rupanya dia senang menyemprotkan parfum ke dadanya, sehingga terasa lebih nikmat mengulum toket harum.<br />
<br />
Aku benar-benar menikmati toket Halwa dan aku ingin mengemoti toket Halwa sampai dia menyerah. Kujilat puting susunya sampai putingnya berdiri tegak. Kulihat Halwa seperti sudah di awang-awang, tak sadarkan diri.<br />
<br />
Tangan Halwa mulai membuka ritsleting celana aku dan berusaha mengeluarkan kontol aku yang sudah keras sekali. Begitu semua terlepas bebaslah kontol aku menggantung di depan mukanya yang sebelumnya dia telah mengambil posisi jongkok.<br />
<br />
Dia kocok-kocok kontol aku, sepertinya dia sedang mengamati dahulu. Lalu dia mulai mencium sedikit-sedikit. Kemudian dia mencoba membuka mulutnya untuk memasukkan kontolku. Pertama hanya 1/4 nya yang masuk, lama-lama hampir seluruh kontolku masuk ke mulutnya yang seksi, kontolku sama sekali sudah tak terlihat lagi.<br />
<br />
Lalu dia mulai memaju mundurkan kontolku dalam mulutnya. Sedotan dan hisapannya sungguh luar biasa, seperti di film BF. Aku menahan rasa geli yang amat sangat, sehingga hampir saja aku mengeluarkan maniku di dalam mulutnya.<br />
<br />
Belum saatnya, pikirku. Aku ingin mengeluarkan maniku di dalam memeknya. Maka aku memberi tanda agar Halwa berhenti sebentar. Aku berusaha menenangkan diri sambil mengusap-ngusap toketnya. Setelah rileks sedikit, Halwa mulai melanjuntukan permainannya selama kurang lebih 10 menit. Halwa sempat menjilat cairan bening yang mulai keluar dari ujung kontolku dan menelannya.<br />
<br />
Halwa kemudian bangkit untuk melepaskan celana panjangnya, ia juga melepaskan CD-nya yang berwarna krem. Aku mengambil posisi jongkok untuk menjilati memeknya dahulu, agar licin. Kubuka pahanya lebar-lebar.<br />
<br />
Terlihatlah memek Halwa yang sangat bersih, berwarna merah, lipatannya masih kencang, tak tampak sehelai bulu satu pun. Sepertinya Halwa memang pandai merawat kewanitaannya.<br />
<br />
Aku mulai menjulurkan lidahku ke memeknya. Aku sempat berpikir bagaimana kalau di memeknya tercium bau yang tidak sedap. Ah, bodo amat aku sudah bernafsu, aku tahan nafas saja.<br />
<br />
Kubuka belahan memeknya. Lalu kujilat bagian dalamnya. Tapi ternyata koq baunya tidak seperti yang kubayangkan sebelumnya. Memek Halwa tidak berbau kecut, tapi juga tidak berbau harum, bau memek alami. Justru bau yang alami seperti itulah yang membuatku makin bernafsu serasa ingin melumatnya semua ke dalam muluntuku. Aaahh..Halwa benar-benar pandai merawat memeknya. Sungguh beruntung aku.<br />
<br />
Aku terus menjilat-jilat memeknya yang mulai basah dengan cairannya. Halwa terlihat sangat menikmati permainan ini. Matanya sayu, desahannya makin keras seraya menggigit bibir bawahnya.<br />
<br />
"Akkhh.. sstt.. uugh.. gilaa.. enak banget..", desah Halwa.<br />
<br />
Memeknya terasa hangat dan lembut. Betul-betuk memek ternikmat yang kurasakan.<br />
<br />
Kumasukkan jari telunjukku ke dalam memeknya sambil mengait-ngaitkan ke dinding memeknya. Tentu saja Halwa makin edan reaksinya, membuat semakin kelojotan nggak keruan. Sampai ia menjepitkan kedua belah pahanya hingga kepalaku terjepit di antara sepasang paha yang putih mulus, dan tangannya menjambak rambuntuku sampai aku sendiri merasa kesakitan.<br />
<br />
Cairan yang keluar dari memeknya sampai meleleh ke pipiku dan kepahanya. Sebagian sempat mengalir ke bibirku. Karena penasaran dengan selama ini yang kutahu, kucicipi cairan itu. Gila! Rasanya enak koq, agak asin. Langsung aja aku hisap sebanyak-banyaknya dari memeknya. Halwa sempat risih melihat perbuatanku. Namun aku cuek saja, sebab dia tadi juga melakukan hal yang sama pada kontolku.<br />
<br />
Tiba-tiba Halwa mendorong kepalaku dari memeknya. Kayaknya dia sudah nggak kuat lagi.<br />
<br />
"Masukin dong punya elo, aku udah nggak tahan nich.. ayo dong sayy..", pinta Halwa dengan suara mendesah.<br />
<br />
Aku sempat tertegun sejenak, sebab sama sekali aku belum pernah melakukannya.<br />
<br />
"Ayo cepat dikit dong..", katanya sambil memandangku yang tertegun sejenak.<br />
<br />
Dengan bermodal nekat dan pengetahuan dari film BF, aku turutin saja permintaan Halwa.<br />
<br />
Kuangkat satu kakinya ke atas bak mandi, sehingga posisi memeknya lebih terbuka. Memeknya sudah basah sekali oleh cairan sehingga terlihat mengkilat.<br />
<br />
Hal itu makin membuatku bernafsu untuk memasukkan kontolku ke memeknya. Kuelus-elus dahulu kepala kontolku ke bibir memeknya. Kudorong kontolku perlahan.. masuk sedikit demi sedkit..<br />
<br />
Pantatku terus kudorong, terasa sebagian kepala kontolku sudah masuk ke lobang memek Halwa yang sudah basah dan licin tapi terasa sempit banget.<br />
<br />
Dalam hati aku beruntung juga bisa ngerasain sempitnya memek perawan. Kucoba kugesek dan menekan perlahan sekali lagi. Kontolku sudah masuk setengahnya, namun masih terasa sempit sekali. Tubuh Halwa sempat tersentak ketika kontolku sudah masuk seluruhnya.<br />
<br />
"Auuwww.. sakitt.. pelann.. sstt..", Halwa sedikit menjerit.<br />
<br />
Kutarik kontolku keluar, lalu kudorong lagi sekuat tenaga. Aku sengaja membiarkan kontolku menancap di dalamnya beberapa saat agar memek Halwa terbiasa menerima kontolku. Kemudian barulah aku memulai gerakan maju mundur.<br />
<br />
Terasa kontolku bergesekan dengan dinding memek yang bergerinjal-gerinjal. Jadi ini toh yang dinamakan bersetubuh, pikirku dalam hati. Kontolku terasa agak perih dijepit oleh memeknya, tapi tetap kuteruskan, aku tak mau kehilangan kesempatan berharga ini.<br />
<br />
Tampaklah pemandangan indah ketika kontolku keluar masuk memek Halwa. Kontolku sudah tidak terasa perih lagi, malah sebaliknya, terasa geli ngilu enak. Halwa semakin tidak jelas rintihannya, seperti orang menangis, air matanya meleleh keluar.<br />
<br />
Mulutnya menggigit bibirnya sendiri menahan sakit. Aku sempat kasihan melihatnya. Mungkin aku sudah keterlaluan. Kucoba berbicara padanya sambil kedua pinggul kami menghentak-hentak.<br />
<br />
"Ke.. napa.. La.. ehhgg.., elo.. pe.. ngen udahann..?", tanyaku.<br />
<br />
"Ja.. ngan dilepas.. terussinn.. aja.. aku.. nggak.. apa.. apa.. kok.. sstt..", kata Halwa.<br />
<br />
Goyangan pinggul Halwa sangat luar biasa, hampir aku dibuat ngecret sekali lagi. Kutarik kontolku keluar dan kudiamkan beberapa saat. Setelah itu aku minta ganti posisi, aku ingin ngentotin dia dari belakang. Halwa berpegangan pada pintu kamar mandi, sedangkan pantatnya sudah menungging ke arahku.<br />
<br />
Dalam posisi itu lipatan memeknya terlihat lebih jelas. Tanpa basa-basi lagi kumasukkan saja kontolku dengan hentakan yang kuat. Kali ini lebih lancar, sebab memeknya sudah terbiasa menerima kontolku.<br />
<br />
Kali ini gerakan Halwa lebih hot dari sebelumnya, ia mulai memutar- mutar pantatnya. Setiap gerakan pantatnya membuat kontolku sangat geli luar biasa.. kontolku berdenyut-denyut seperti ingin memuntahkan lahar yang panas..aku merasa tak tahan lebih lama lagi. Tapi aku tak ingin mengecewakan Halwa, aku pun berusaha mengimbangi permainannya.<br />
<br />
Aduhh srr.., ada cairan licin kembali keluar dari kontolku. Cairan itu makin menambah licin dinding memek Halwa. Aku benar-benar merasakan kenikmatan persetubuhan ini. Aku makin tenggelam dalam kenikmatan bersetubuh dengan Halwa, sungguh aku tak akan melupakannya.<br />
<br />
Tubuh kami terlihat mengkilat oleh keringat kami berdua. Toket Halwa bergoyang-goyang mengikuti irama gerakan kami, membuatku makin gemas untuk meremasnya dan sesekali kukemot sampai ia memjerit kecil. Memek Halwa makin berbusa akibat kocokan kontolku.<br />
<br />
Aku merasakan sesuatu yang tak tertahankan lagi. Aku makin pasrah ketika kenikmatan ini menjalar dari buah zakar menuju dengan cepat ke arah ujung kontolku. Seluruh tubuhku bergetar hendak menerima pelepasan yang luar biasa.<br />
<br />
"Aku udah mau keluar.. nihh.. Elo.. masih.. lama.. nggak..?", rintihku.<br />
<br />
"Sa.. bar.. se.. bentarr.. sayaangg.. sama.. samaa.. aku.. juga.. hampir.. keluarr.. oohh.. ahhgghh..", pantatnya menekan kontolku dengan kuat.<br />
<br />
Mukanya berusaha menengok ke arahku berusaha mengulum bibirku. Kudekatkan bibirku agar dia bisa mengulumnya.<br />
<br />
Bersamaan dengan itu..<br />
<br />
"Aaahh.."<br />
<br />
Kontolku menyemprotkan air mani ke dalam lobang memeknya berkali-kali. Sampai cairan putih itu meleleh ke pahanya dan sempat menetes ke lantai. Tak kusangka banyak sekali spermaku yang berlumuran di memeknya.<br />
<br />
Halwa berjongkok memegang kontolku. Lalu ia menjilat dan mengulum kontolku yang masih berlumuran sperma. Dia menelan semua spermaku sampai kepala kontolku bersih mengkilat. Dia kelihatan tersenyum bangga.<br />
<br />
Halwa kembali berdiri memandangi penuh kepuasan. Tubuh Halwa terjatuh lemas membebani tubuhku, badannya bergetar merasakan orgasme. Halwa memandangku tersenyum, disertai dengan nafas yang masih terengah-engah. Kami pun berpelukan dalam tubuh penuh keringat dengan alat kelamin kami masih saling menyatu. Bibir kami saling mengecup dengan mesra, sambil memainkan bagian-bagian sensitif.<br />
<br />
Kami membersihkan diri bersama sebelum beranjak keluar WC. Selama kami mandi kami saling mengutarakan sesuatu hal. Iseng-iseng aku bertanya mengapa dia mau menerima perlakuanku barusan.<br />
<br />
Ternyata Halwa mengatakan bahwa selama ini dia sudah lama menyukaiku, namun ia tidak berani mengutarakannya, sebab malu sama teman-temannya.<br />
<br />
Aku sempat tertegun mendengarnya. Kemudian aku juga mengatakan bahwa aku juga suka padanya. Seakan dia tak percaya, tetapi setelah kejadian tadi kami menjadi saling menyayangi. Kami kembali berpelukan dengan mesra sambil saling mengecup bibir.<br />
<br />
Aku sempat khawatir kalau Halwa hamil, sebab aku mengeluarkan spermaku di dalam memeknya. Aku tidak mau menikah, aku belum siap jadi bapak. Biarlah, kalaupun Halwa hamil, aku akan membuat suatu rencana. Lagipula kami melakukannya baru sekali, jadi kemungkinan dia hamil kecil peluangnya.<br />
<br />
Selesai mandi aku menyuruh Halwa keluar belakangan, aku keluar duluan agar bisa mengamati keadaan. Setelah tidak ada orang satupun, barulah Halwa keluar, kemudian kami pergi berlawanan arah dan bertemu kembali di suatu tempat.<br />
<br />
Sampai saat ini hubunganku dengan Halwa masih berjalan baik, cuma kami belum mengulang apa yang kami lakukan di WC dulu.<br />
<br />
Beberapa minggu setelah kejadian itu aku mendengar fakta dari teman-temannya bahwa Halwa itu sebenarnya cewek yang haus seks. Dia juga telah bersetubuh dengan banyak pria, baik dari kalangan mahasiswa atau om-om.<br />
<br />
Makanya aku sempat curiga waktu kami bersetubuh dulu, sebab walaupun memeknya masih rapat seperti perawan, namun aku tidak merasakan menyentuh selaput daranya, bahkan aku sama sekali juga tidak melihat darah yang keluar dari lubang memeknya.<br />
<b><i>Cerita Dewasa / Cerita Sex / Cerita ABG / Cerita Dewasa Hot / Cerita Dewasa SMA / Cerita Ngentot / Kumpulan Cerita Dewasa</i></b>Nusa Seohttp://www.blogger.com/profile/04080778109026839600noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2344389519751065890.post-55207286383987225742018-05-07T13:39:00.001-07:002018-05-07T13:39:35.047-07:00Cerita Sex Tante Puas dengan Punyaku <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLx6IWTaFGDlZjsIU7Ov0pCDtYObXqZtgb23PCWLWT07PAuFUNW5Bily-lXLi_Fa5RN6lneVoAb2TAmblkjUXnyab9EI17nc83DAp2ya7DmxTH7pVNtCpq17W_fE6RwTU4WHc-SVVU-PI/s1600/9401e60c840d3cf5f982c3eacc997823.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="640" data-original-width="480" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLx6IWTaFGDlZjsIU7Ov0pCDtYObXqZtgb23PCWLWT07PAuFUNW5Bily-lXLi_Fa5RN6lneVoAb2TAmblkjUXnyab9EI17nc83DAp2ya7DmxTH7pVNtCpq17W_fE6RwTU4WHc-SVVU-PI/s640/9401e60c840d3cf5f982c3eacc997823.jpg" width="481" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<b><a href="https://otaksekss.blogspot.com/">Cerita Dewasa</a></b> - <b>Situs yang menyediakan cerita dewasa dan foto hot secara gratis dan selalu update : Cerita Sex | Cerita Dewasa Terbaru | Cerita Ngentot | Cerita Mesum | Cerita ABG | Cerita Porn | Cerita Seks Dewasa – Tante Puas dengan Punyaku</b> - Saat ini aku tinggal di daerah kota kecil dekat jakarta perkenalkan namaku Jello umurku 18 tahun aku mempunyai cerita sex pertamaku ngentot dengan janda yang bernak satu, kebetulan waktu itu aku jualan pulsa dan sore itu tetanggaku yang janda itu kerumahku untuk membeli pulsa waktu itu hanya aku sendirian dirumah tidak ada siapa siapa.<br />
<br />
“Ni mau beli pulsa Jello”jawab tante Nina.<br />
<br />
“oww bentar ya tante aku masuk dulu untuk ngambil HP” aku suruh tante Nina untuk menunggu didalam rumah.<br />
<br />
“mamah k mana Jello???” tanya tante nina.<br />
<br />
“lagi keluar tan” jawab aku.<br />
<br />
“untung ada kamu, baru mandi yah??” tanya lagi tante nina.<br />
<br />
“heheehe... iya ni tan” aku jwb sambil malu2. “oh iya, mau pulsa yg brp??” tanya aku.<br />
<br />
“yg 20ribu aja, ni nonya 081267******”<br />
<br />
Langsung aja aku kirim pulsanya biar cepet2 pulang ni tante pikirku g baik udah sore mana aku cuma pake handuk doang lagi.<br />
<br />
“udah aku kirim tan, masuk belum??” tanya ku.<br />
<br />
“udah masuk ko, makasih Jello” jwbnya. “Jello Cuma pake anduk?” tante nina bertanya.<br />
<br />
Whaattt?!%@ ada acra apa s tante nanya yg gituan<b><a href="https://sahabatpk.info/" rel="dofollow" title="AGEN DOMINO">AGEN DOMINO</a></b> “bicara dlm hati” , “iya ni tan” jwb ku smbil malu.<br />
<br />
“kalo di bukain telanjang dong, hehehee....” nada bercandanya.<br />
<br />
“ya gitu deh tan hehee..” dengan wajah yg memerah. (karena wajah aku lumayan putih)<br />
<br />
“Jello ntr sms tante yah, maen k rumah dong ya” ajak tante nina<br />
<br />
“iya tante” jwb aku gugup.<br />
<br />
Pulang lah si tante ke rumahnya yg ga terlalu jauh dari rumahku. Ada apa ya aku di suruh sms + ke rumah si tante??? “Pikirku dengan ke bingungan”.<br />
<br />
Selesai pakai baju lgsg aja aku sms. D dalam percakapan sms itu aku di suruh maen ke rumahnya malem ini. Semakin nambah bingung aja aku. Sekitar pukul 9 malem, aku dateng ke rumahnya dengan ke bingungan yg semakin memuncak.<br />
<br />
“tok tok took tok” ketukan pintu rumahnya olehku.<br />
<br />
“ehhh Jello ,dateng juga ternyata kirain gabakalan dateng”<br />
<br />
Aku agak terkejut melihat pakean si tante yg hanya memakai baju tidur yg seksi.<br />
<br />
“maaf y tante lama”<br />
<br />
“iya gpp, ayo masuk ke dalem yg penting kamu dateng”<br />
<br />
“oh iya tan ,ada apa ya ngundang aku ke rumah?”<br />
<br />
“gada apa2 ko, mau minum apa Jello?” jwb sambil mengalihkan pembicaraan.<br />
<br />
“air putih aja tan” lgsg aja dia ke dapur.<br />
<br />
Aku semakin merasa aneh dan kebingungan, ada apa aku di suruh maen ke rumah tante nina? Ah positif aja pikirku. Tante nina datang dari dapur membawakan minum buat aku, “ni minumnya” gumawan s tante, dan langsung duduk di samping aku.<br />
<br />
“di minum dong airnya” ajak tante nina.<br />
<br />
“hmm... iyyaaa!!! Tan”<br />
<br />
Setelah minum aku ngobrol sama tante nina ,dan dia curhat dengan kehidupannya. Bla bla bla bla ..<br />
Jam menunjukkan pukul 10 malem, dan aku minta pulang ke tante nina, tapi tante nina melarang saya pulang. Tante nina malah mengajak nonton film. Entah film apa yg di ajak tante nina.<br />
<br />
Langsung aja aku di ajak ke ruang keluarganya, dan dia langsung menyalakan tv sama dvd playernya, dan mencari kaset bajakannya di lemari tekasnya, <b><a href="https://sahabatpk.info/" rel="dofollow" title="AGEN DOMINO">AGEN DOMINO</a> </b>ga sengaja aku melihat dildo di kamarnya yg terbuka d sebelah kiri ruang keluarga, aku kaget dong dan semakin merasa aneh kenapa aku ada di sini berdua bersama si tante (anaknya udah tidur dari jam8).<br />
<br />
Tv pun loading, tante nina langsung duduk di samping aku.<br />
<br />
“tan di kamar tante ko ada dildo??” jawab aku sambil muka aneh.<br />
<br />
“oh itu, ketahuan juga deh!!! Buat iseng aja Jello”<br />
<br />
“ooohhhhh......” pikir ku ya di maklum aja namanya juga udah menjanda lama hihihiiii<br />
Loading pun beres dan ga di sangka2 ternyata si tante memutar film bokep. “Jello suka nonton film kaya gini ga?” jawab tante.<br />
<br />
“jarang tan, kalo lagi kebelet penge aja” jwb dngan muka memerah dah berkeringat karena takut di laporin ortu aku.<br />
<br />
“ko jadi merah mukanya berkeringet lagi, takut di laporin ya?”<br />
<br />
“ii iiiiyyyyaaaa tan”<br />
<br />
“udah jgn takut gabaklan di laporin ortu kamu ko”<br />
<br />
Denger itu langsung aku lega, dan ga pernah nyangka tante nina hobby nonton film bokep dan mengoleksi kaset dvd bokep.<br />
<br />
Saat kita konsentrasi ke film bokepnya, lama2 si tante makin deket dan batang aku semakin bangun. Tante nina menarik wajah aku dengan tangan kirinya dan mencium bibirku, otomatis aku langsung membalas ciuman si tante, lama kita ciuman tangan tante membingbing tangan aku buat memainkan toketnya yg lumayan gede dan masih kenceng.<br />
<br />
Sudah puas bermain ciuman dan memainkan toketnya si tante langsung berdiri dan membuka baju tidurnya, dan braaah hanya menyisakan bh sama cd nya doang, semakin tegang aja ni batang aku. Baru kali ini aku liat tante mau bugil di depan mata aku.<br />
<br />
Si tante dengan wajah yg menggodanya itu membuka bhnya, dan waaaw toket putih mulus dan bersihnya sekarang tanpa pelindung bh, sambil menari erotis si tante membuka juga cdnya, dan wooooow memek bersihnya yg menggoda semakin membuat aku horny.<br />
<br />
Si tante sudah telanjang bulat dan sekarang dia mendekati aku dan melucuti baju aku dan sampai lah aku bugil juga, dan si tante sedikit terkejut melihat batang aku yg tidak terlalu besar.<br />
<br />
Si tante membingbing aku buat muasin hasrat seksnya, pertama kita bermain di ruang keluarga. Di mendudukan aku di sofanya yg empuk dan si tante mulai menciumi kotol aku yg udah tegang sejak dari tadi. “uuuuhhh aahh aaahhh” desah ku ke enakan dengan kuluman si tante.<br />
<br />
“enak tan, enak banget uuuhhhh... “ rayu aku<br />
<br />
Puas dengan kontol aku si tante langsung mengganti posisi, skrg si tante duduk di sofa,dan aku berada di bawah dengan muka di hadapan memeknya yg bersih putih. Tanpa perintah aku langsung memainkan memeknya dengan jariku.<br />
<br />
“uuuhhhh aaaahhh...” desahn si tante.<br />
<br />
“enak ga tan??”<br />
<br />
“enak Jello ,uuuuuhhhhhhh” desahan dengan tangan yg mengacak2 rambutku.<br />
<br />
Beres dengan jari2 tanganku, langsung aku masukin wajah aku k dalam selangkangan si tante dan menjilati memeknya yg bersih tanpa bulu.<br />
<br />
Semakin menjadi aja ni tante horny berat, sehingga tante nina mencapai orgasme yg pertama creett....creettzz keluar cairan putih di dalem memeknya sebari tubuhnya mengelinjang.<br />
<br />
Sudah dia orgasme sekarang langsung berpindah posisi lagi skrg aku duduk dan dia duduk berhadapan dengan ku dengan kontolku yg sudah melesat masuk ke dalam memeknya, si tante langsung menaik turunkan badannya, dan toketnya pun berirama naik turun.<br />
<br />
“uuuuhhhhh uuuuhhhh aaaahhhh......” desahan kenikmatan si tante.<br />
<br />
“yg kenceng dong tan” tantangku<br />
<br />
“iyaaa....” sambil mengencangkan gerakan naik turunnya tubuh si tante.<br />
<br />
“truuuusss tante uhhh.....”<br />
<br />
Sudah bosen dengan gaya itu, tante nina langsung membawa saya ke kamar mandi, ini temapt ke dua.<br />
Setelah kita di dalam kamar mandi tanpa banyak tanya langsung saja aku peluk si tante dari belakang, dan si tante membalikan badannya kita bercumbu di dalam.<br />
<br />
Dan semakin lama ciuman aku semakin ke bawah ke toketnya yg putih indah, beres di toket langsung saja aku trus k bawah sampai ke memeknya yg putih. Kaki kiri tante nina ke atas kloset yg posisi duduk sekarang dia ngangkang sambil aku jilatin.<br />
<br />
Terdengar desahan si tante makin keras. Dan ternyata dia mencapai orgasme yg kedua. Cairan putih keluar dari memeknya dan skrg cairan itu aku minum.<br />
<br />
Sekarang aku yg mengambil kendali, dan membawa si tante buat duduk di kloset, dan membuka selangkangannya lebar2. Dan tangan aku membingbing kontol ku masuk ke dalam memeknya tante nina. Bleeess kontol ku masuk semuanya ke dalam.<br />
<br />
Dengan kenikmatan yg tidak ada tandingannya, aku memaju mundurkan kontolku, sampai membuat tante nina mendesah tak beraturan.<br />
<br />
Semakin lama semakin kencang aku memaju mundurkan kontolku, dan tante nina pun desahannya semakin mengeras. “aku mau keluar ni tan” ucap ku di sela2 desahan yg kuat. “keluarin di dalam aja” jawab tante pelan.<br />
<br />
Crrrooooot.....crooot..crrooootttt.......... air pejuku muncrat di dalem, uuhhhh enak rasanya mengeluarkan mani di dalem.<br />
<br />
Tak langsung aku lepas kontolku, kita kelelahan dan berciuman kecil. “makasih Jello udah muasin tante” “iya tan makasih juga”.<br />
<br />
Langsung aku lepas kontolku dari dalam memeknya tante nina. Tante nina masih merasa kelelahan dan masih duduk di kloset, aku langsung mengajak tante nina buat mandi bareng.<br />
<br />
Selesainya mandi dan kita masuk ke dalam kamar dalam keadaan basah kuyup dan telanjang bulat. Jam udah menunjukkan pukul setangah 12, tapi tante nina belum mengijinkan aku pulang. Sambil kita tiduran di ranjang tante nina, pikirku kita seperti pasangan suami istri kepala tante nina di atas dada aku.<br />
<br />
Lama kepalanya di atas dada aku dia melihat ke wajah aku, dan aku pun melihat ke wajah dia. kita langsung beradu bibir dan saling membalas ciumannya. Semakin lama mungkin tante nina horny lagi. Dia langsung bangun dari tidurnya dan skrg dia berada di atas badan aku, dan kontolkupun mudah tegang lagi.<br />
<br />
Tanpa basa basi tante nina langsung membingbing kontolku utk masuk ke dlm memeknya. Bleeesss kontolku masuk dan tante mendesah kesakitan.<br />
<br />
Tante nina langsung menaik turunkan badannya. “uuuhhhh aaaahhhh uuhhh.....” desahan kami menyatu jadi satu. Puas dengan posisi itu, aku langsung membingbing tante nina buat nungging “doggistyle”<br />
<br />
Saat doggistyle itu kurang afdol rasanya kalo toketnya tidak di permainkan, langsung saja tangan ku dengan sigapnya menuju toketnya yg bergelantungan.<br />
<br />
Semakin kencang aku menggerakkan badannya semakin cepat juga suara desahan tane nina, “tante aku keluarin di dalam lagi ya?” tanyaku. “iya Jello di dalem aja biar enak” jawabnya!!<br />
<br />
Crrrroooooottttt.... crrrooot....croooottt maniku keluar lagi di dalem memknya yg putih bersih tanpa bublu itu.<br />
<br />
Langsung kita tertidur kelelahan. Dan aku meminta pulang ke tante nina, sekarang aku di izinin buat pulang. Setelah istirahat sejenak aku langsung pulang menuju rumahku. Oh jadi ini tante nina mengundang aku ke rumahnya ucapank dlm hati.<br />
<br />
Sungguh pengalaman yg indah impian yg terwujud.<br />
<br />
Setelah kejadian malam itu, tante nina sering sms aku buat muasin hasrat seksualnya, tapi aku jarang melayani tante nina, ya karena aku punya pacar sih jadi aku jarang muasin tante nina, kalo pacar aku lagi males layanin aku aja baru aku dateng ke rumah tante nina yg cantik imut putih & hypersex.<br />
<b><i>Cerita Dewasa / Cerita Sex / Cerita ABG / Cerita Dewasa Hot / Cerita Dewasa SMA / Cerita Ngentot / Kumpulan Cerita Dewasa</i></b>Nusa Seohttp://www.blogger.com/profile/04080778109026839600noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2344389519751065890.post-25873122264624685782018-05-07T13:37:00.001-07:002018-05-07T13:37:48.493-07:00Cerita Sex Jeritan Guru Rista <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh66xbeunn5YqvllVysEjtYo8hgBfAseHDWP_qMCEKmHxWtzZci9IF7lrX8N78Sohq8WUJJ7AyongwzlD_KNh4uGrxdnM6Isv81PxFI3M8bioRoi9l1Iv7dx630mGBOtQ7Z3ktNLpTwJl0/s1600/1075793666.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="512" data-original-width="433" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh66xbeunn5YqvllVysEjtYo8hgBfAseHDWP_qMCEKmHxWtzZci9IF7lrX8N78Sohq8WUJJ7AyongwzlD_KNh4uGrxdnM6Isv81PxFI3M8bioRoi9l1Iv7dx630mGBOtQ7Z3ktNLpTwJl0/s640/1075793666.jpg" width="543" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<b><a href="https://otaksekss.blogspot.com/">Cerita Dewasa</a></b> - <b>Situs yang menyediakan cerita dewasa dan foto hot secara gratis dan selalu update : Cerita Sex | Cerita Dewasa Terbaru | Cerita Ngentot | Cerita Mesum | Cerita ABG | Cerita Porn | Cerita Seks Dewasa – Jeritan Guru Rista,</b> Dipojok sekolah terdapat bangunan diman terdengar suara desahan yang halus dan agak samar samar, desahan itu terdengar seperti ditahan tahan ternyata dibalik toilet khusus guru ada seorang pria yang sengaja ingin mendengarkan desahan lebih keras dia menempelkan kupingnya di dinding toilet, Pria tersebut dikenal sebagai guru olahraga namanya Bapak Adi.<br />
<br />
Sekarang perempuan cantik berjilbab itu nampak berpindah posisi menghadap tembok sembari membungkuk menahan tubuhnya di tembok toilet dengan sedikit menungging. Tangan kanannya bertopang di dinding dan yang lain membelai klitorisnya dari depan.<br />
<br />
”Uuuh…mmhhh…ssshhh…”, desis wanita berjilbab itu pelan tertahan.<br />
<br />
Keringat nampak mulai mengalir dari atas keningnya. Saat PNS manis berjilbab itu hampir tiba di puncak kenikmatan, tiba-tiba,”Braaak!!”, bunyi pintu toilet didobrak paksa.<br />
<br />
”Ustazah Rista!”, kata orang yang berdiri di depan pintu toilet.<br />
<br />
Matanya yang tidak berkedip sedikitpun melihat perempuan cantik berseragam dan berjilbab itu.<br />
Diapun tersentak kaget,<br />
<br />
“Ustad Adi!!”, katanya kaget setengah berteriak.<br />
<br />
Karena kaget dan tidak tahu berbuat apa, yang dipanggil Ustazah Rista alias PaRista perempuan berjilbab itu langsung jongkok merapatkan kakinya, namun tangannya masih berada diantara selangkangan. Rista yang begitu kaget sampai lupa menarik tangannya dari situ.<br />
<br />
”Ustad Adiiii keluar!!”, hardiknya panik.<br />
<br />
Wajahnya yang cantik terbungkus jilbab putih sedada itu nampak <b><a href="https://sahabatpk.info/" rel="dofollow" title="AGEN DOMINO">AGEN DOMINO</a> </b>pucat karena takut dan malu. Yang dihardik, bukannya keluar tapi malah cepat-cepat masuk dan menutup pintu kamar toilet dan menguncinya.<br />
<br />
”Ngapain pak??!!… Keluar!!”, hardik Rista sekali lagi sembari tetap berjongkok sambil merapikan rok panjangnya ke bawah yang tadinya tersingkap sampai sepinggul.<br />
<br />
”Ustazah Rista”, kata Adi seraya mendeka dan mendekap tubuh guru perempuan berjilbab itu.<br />
<br />
Perempuan itu terhenyak kaget, tapi tidak berani berteriak karena takut kalau-kalau ada orang yang mengetahui kalau dia bermasturbasi di toilet sekolah.<br />
<br />
”Jangaan pak”, ronta Rista seraya berusaha melepaskan dekapannya.<br />
Perempuan berjilbab itu menggeser tubuhnya untuk melepaskan diri dari dekapan pria tersebut, namun dia tetap mendekap Rista erat-erat. Sampai-sampai PNS berjilbab itu hampir menabrak dinding.<br />
<br />
”Tolong…jangan paak”, pintanya dengan suara memelas ketakutan.<br />
<br />
Namun pria paruh baya tersebut tidak menggubris rengekan gadis berjilbab berusia 24 tahun itu bahkan dia malah mendekatkan wajahnya serta menciumi leher Rista yang tertutup jilbab putihnya.<br />
”Jangaaan”, pinta Rista dengan pekik tertahan.<br />
<br />
Adi nampak begitu beringas dengan nafas mendengus sambil menciumi leher yang tertutup jilbab putih. Tangannya mulai meraba-raba buah dada guru berjilbab itu dari luar baju seragam coklat mudanya. Rista sadar kalau dia terjebak makanya dia berusaha melawan. Dengan sekuat tenaga didorong tubuhnya dan berhasil. Pria itu terjatuh di lantai toilet.<br />
<br />
Memanfatkan situasi itu, Rista bergegas ke arah pintu. Namun tatkala hendak mencoba membuka grendel pintu toilet, tangan PNS berjilbab itu tertahan oleh tangan Adi yang kekar.<br />
<br />
”Lepaskan”, kata Rista meronta.<br />
<br />
Namun Adi yang sudah kesetanan itu tidak mendengarkannya lagi. Pria itu malah memiting tangan kanan guru cantik berjilbab itu ke belakang dengan kasar, sedang tangannya yang lain menahan tangan kiri Rista di dinding. Perempuan berjilbab itu terjebak nampak tubuhnya seperti terkunci dan tidak bisa bergerak.<br />
<br />
”Adaammmm …sakit..lepaskan”, pinta Rista dengan suara memelas.<br />
<br />
”Ustazah Rista… biarkan aku…”, bisik pria itu ketelinga Rista yang tertutup jilbab itu disertai dengusan.<br />
<br />
“Ahhh lepaskan”, pinta guru SD yang cantik itu memohon lagi begitu mengetahui tubuh kekar pria itu menekan tubuh Rista ke dinding.<br />
<br />
Perempuan berjilbab putih itu nampak panik ketakutan ketika merasa ada benda yang keras kenyal menekan kearah bokongnya yang tertutup rok panjang berwarna coklat muda itu.<br />
Guru perempuan itu semakin memberontak berusaha melepaskan kuncian tangan Adi.<br />
<br />
”Sebaiknya Ustazah Rista jangan berisik, nanti ada orang yang dengar. Biarlah saya dipukuli orang tetapi saya akan cerita ke semua orang kalau Ustazah Ristauah masturbasi di kamar mandi”, ancam Adi.<br />
<br />
Ancamannya begitu mengena sehingga guru cantik berjilbab itu menghentikan perlawanannya.<br />
Mengetahui mangsanya mengendurkan perlawanan, tangan-tangan kekar pria itu menarik kedua tangan Rista merapat kedinding hingga saling berhimpitan.<br />
<br />
“Jangan paak, kumohhhon jangaan”, pinta guru berjilbab itu memelas kepada Adi.<br />
<br />
Tapi sia-sia, tangan kanan pria itu dengan bebas meraba-raba buah dada Rista sambil sesekali meremasnya. Sedangkan tangan kiri pria itu mengunci kedua pergelangan tangan Rista yang merapat didinding. Ekspresi wajah berbalut jilbab putih itu terlihat ketakutan bercampur sendu.<br />
<br />
“Aahh Ustazah Rista….teteknya gede banget emmhh…”, kata-kata kotor sekaligus memuji keindahan tubuh Rista keluar dari mulutnya. Kurang puas meraba buah dada perempuan berjilbab itu dari luar blazer lengan panjang berwarna coklat muda tersebut, tangan Adi yang kasar meyusup masuk kedalam baju yang dikenakan Rista.<br />
<br />
”Ammpuun pak lepaskan”, mohon Rista kala pria itu mulai memeras kedua buah dadanya.<br />
Namun Adi tidak menggubrisnya, malah guru cantik berjilbab itu merasakan penis pria itu sudah sangat keras sekali menabrak-nabrak pantatnya. Ini semua menandakan dia benar benar sudah sangat ingin menyetubuhi Rista.<br />
<br />
”Ugghh…sssayaang…puaskan kont0lku sekarang yah?”, bisik Adi pelan penuh nafsu sambil menarik rok panjang semata kaki coklat muda Rista keatas.<br />
“Pakk..jangan…jangan. Kasihani saya”, kata guru berjilbab itu memelas putus asa.<br />
<br />
Sepertinya apapun yang dikatakan Rista tidak dapat membendung nafsu setan Adi. Sejenak Rista tidak merasakan tangan kanan pria itu meraba-raba tubuhnya.<br />
<br />
Penasaran apa yang Ristakukannya, guru berjilbab itu <b><a href="https://sahabatpk.info/" rel="dofollow" title="AGEN DOMINO">AGEN DOMINO</a> </b>menoleh ke belakang dan alangkah kagetnya Rista tatkala melihat pria itu mengeluarkan penisnya.<br />
<br />
Meski guru cantik berjilbab itu tidak melihat dengan jelas namun bisa terlihat bentuk penis pria tersebut besar dan hitam legam keluar dari sarangnya.<br />
<br />
Belum hilang rasa kaget Rista, Adi menekan tubuh perempuan berjilbab putih itu hingga menempel ke dinding. Dirasakannya benda kenyal dan keras itu sedang menggesek-gesek dan menabrak pantat Rista.<br />
<br />
”Ssshhh pantatmu montok banget sayang..”, kata Adi seraya meremas remas pantat guru cantik berjilbab itu.<br />
<br />
Rista terhenyak kaget karena teringat ketika bermasturbasi tadi dia melepas celana dalam dan masih tergantung di pintu toilet.<br />
<br />
Rista nampak sudah pasrah karena meras tidak mungkin lepas. Terasa oleh guru berjilbab itu sebuah benda keras dan kenyal sedang menggesek-gesek belahan vagina miliknya yang licin seperti mencari-cari sasaran. Akhirnya benda itu berhenti tepat di celah bibir vagina Rista.<br />
<br />
”Ampun pak…Jangan…tolong kumohon..”, pinta Rista lagi putus asa kala menyadari dalam hitungan detik penis Adi akan segera masuk kedalam tubuhnya.<br />
<br />
”Oohh…Ustazah Rista udah lama saya pengen giniin kamu. Kamu seksi banget”, jawabnya tanpa memperdulikan permohonan perempuan berjilbab itu.<br />
<br />
Dan tiba tiba terasa oleh Rista pria tersebut mulai bergerak menyeruak masuk membelah bibir vagina miliknya. Panik, Rista sekuat tenaga mencoba melawan dengan sisa-sisa harapannya. Namun bukannya terlepas tapi malah karena gerakan tubuh Rista penis pria itu malah makin terbenam masuk ke dalam lubang vagina miliknya.<br />
<br />
”Aaaah tidaaak!!”, jeritnya dalam hati ketika merasakan batang kejantanan pria itu membenam memenuhi vaginanya.<br />
<br />
Ekspresi wajah cantik terbalut jilbab putih itu nampak ingin menangis sembari menggigit bibirnya.<br />
Sungguh , vagina Rista yang sudah basah ketika bermasturbasi tadi malah memudahkan batang penis Adi itu masuk. Penis yang besar itu pun masuk perlahan menggesek dinding lubang vagina Rista dengan gerakan pelan tapi pasti.<br />
<br />
”Uugghh…mmmh.. Ristaaa, memmme3kmu enak banget…ooohhh…”, desahnya meracau didekat telinga Rista yang tertutupi jilbab ketika penisnya dibenamkan sedalam mungkin hingga menyentuh rahim miliknya.<br />
<br />
”Nnggghh…mmmhh……”, desah Rista seolah membalas racauan nikmat Adi. dalam hati.<br />
Raut wajah cantik yang terbalut jilbab putih itu nampak sedikit mengernyit seakan menahan perih karena mungkin belum pernah ada benda sebesar itu masuk ke dalam vaginanya.<br />
<br />
Ketika batangan itu amblas, Rista terdiam, antara bingung, takut, takjub, nikmat dan kaget. Semuanya itu berkecamuk dikepalanya.<br />
<br />
Rista pasrah, tidak mengeluarkan sepatah katapun, tidak menyangka fantasinya untuk bercinta di toilet sekolah dan disetubuhi dari belakang kesampaian juga, tetapi bedanya bukan dengan sosok pria yang ada dlam fantasinya selama ini.<br />
<br />
Tapi kenyataannya, laki-laki yang sedang mendesah-desah dibelakang perempuan berjilbab ini, yang sedang membenamkan dan memaju mundurkan penisnya ke dalam lubang surgawinya ini adalah penjaga sekolah dasar ini.<br />
<br />
Kenyataan yang harus diterima Rista kala Adilah yang sedang asyik menikmati dan memompa penisnya keluar masuk di lubang kemaluan miliknya.<br />
<br />
”Oooh Innnahh…sssayyanghh…ohhh enaknyah”, desah Adi sambil meracau nikmat berkali kali.<br />
”Sshh…ngghh..mmmh”, desis Rista kecil seakan mulai merasakan nikmatnya genjotan Adi.<br />
<br />
Guru Olah raga itu terus menyodok dan memompa penis miliknya sedalam-dalamnya tanpa henti. Kedua tangan Rista masih ditahan oleh tangannya yang kekar di dinding toilet. Makin lama perempuan cantik berjilbab ini hanyut oleh getaran birahi yang mulai menebarkan rasa nikmat yang menjalar keseluruh tubuhnya.<br />
<br />
“Sshh…mmmh…mmmmh”, desis Rista pelan dengan tubuh yang terguncang-guncang menerima sodokan penis Adi dari belakang.<br />
<br />
“Enakkan sayyanggh..?”, tanya Adi tiba tiba.<br />
<br />
Rista hanya terdiam malu, tidak berani berkomentar seraya menundukkan wajahnya yang terbalut jilbab itu seraya mencoba menghindari usaha bibir Adi yang ingin mengecup pipi kanannya.<br />
<br />
“Tunggingin dikit dong sayanghh..”, pinta Adi sambil menarik bongkahan pantat guru berjilbab itu keatas.<br />
Tanpa menjawab Rista menunggingkan sedikit pantatnya.<br />
”Emmh pantat kamu memang montok banget sayang, nggak salah apa yang aku khayalkan selama ini”, ujar Adi seraya meremas remas bokong Rista dengan gemas.<br />
<br />
Sambil tangan kirinya menahan pinggul guru cantik berjilbab itu, Adi kembali menyodokkan penisnya kembali.<br />
<br />
“Ough.. pak pelan..”, pinta Rista kala merasakan penetrasinya terasa lebih dalam dari sebelumnya.<br />
Mungkin karena perempuan berjilbab itu menunggingkan pantatnya sehingga posisi vagina itu benar-benar bebas hambatan.<br />
<br />
Adi tidak memperlambat sodokannya malah dipercepat, membuat Rista mulai mendesah pelan penuh nikmat.<br />
<br />
”Sshh..ngghh..”, desis Rista pelan kala merasakan gesekan batangan Adi di lubang vaginanya.<br />
<br />
Melihat tubuh guru berjilbab yang terdorong dorong ke depan, Adi dengan sengaja melepaskan kedua tangan Rista sehingga ia dapat menahan tekanan tubuh pria itu dengan kedua tangan Rista bertumpu pada tembok.<br />
<br />
”Sshh…gilaa nikmatth banget”, erang Adi seraya kedua-tangannya mencengkeram dan meremas remas bokong yang bulat padat milik guru cantik berjilbab itu sambil tidak berhenti menyodok-nyodokkan penisnya<br />
<br />
”Ooh…sayyangghh..oooh”, desah Adi semakin kencang.<br />
<br />
“Ohh…ngghh..pp..pak…ja..jangan berisik pak..”, pinta Rista karena takut desahannya didengar orang.<br />
<br />
”I..i..iyahh..Innhh.. emhh abis mem3kmu enak bangetthh…ughh..”, katanya pelan dengan nafas menderu.<br />
<br />
Sodokan pria tersebut semakin cepat. Kurang puas meremas-remas bokong guru cantik berjilbab itu, Adi menguakkan belahan pantat Rista. Dan satu jari pria itu mulai membelai anus Rista. Kontan Rista menggeliat seraya menggoyang pantatnya kekanan dan kekiri karena kegelian.<br />
<br />
”Ooooh… Ustad Adi..oooh”, Rista tidak lagi mendesis tetapi mendesah karena rasa nikmat yang tercipta dari sodokan penis Adi ditambah gesekan jarinya yang membelai anus milik gadis berjilbab itu.<br />
<br />
Semua seperti racikan yang pas membuat guru SD berjilbab itu lupa diri membuatnya tidak dapat membendung desahan nikmat yang keluar dari bibirnya.<br />
<br />
“Ooghh…oohhh…ngghh..”, desah Rista menggila kala jari Adi menusuk-nusuk kedalam anus guru berjilbab itu.<br />
<br />
Refleks, pantat Rista semakin menungging. Setiap kali pria itu menarik penisnya jari ditusukkan kedalam anus Rista.<br />
<br />
Gerakan dua insan yang berlainan jenis itu semakin panas. Pantat guru cantik berjilbab itu nampak bergetar-getar hebat kala penis dan selangkangan Adi membentur-bentur keras bokong Rista.<br />
<br />
Kepala Rista yang terbungkus oleh jilbab putih itu nampak mengangguk-angguk kepayahan menerima sodokan Adi sedari tadi. Desahan dan racauan dari mulut kedua mahluk lain jenis ini juga semakin tidak karuan.<br />
<br />
Baju seragam PNS coklat muda serta jilbab putih yang dikenakan Rista nampak basah kuyup akibat keringat serta suhu lembab dan panasnya persetubuhan itu.<br />
<br />
“Akkuu..mau keluar..ahh…Ristaaaa”, erang Adi yang hendak mencapai klimaksnya.<br />
<br />
”Oooh…emmmh”, desah Rista lebih keras seraya merapatkan tubuhnya ke dinding diikuti Adi dengan menyodokkan penisnya dalam-dalam. Bahkan Adi juga menusukkan jarinya sampai amblas kedalam lubang anus Rista.<br />
<br />
”Aakkhhhh….”, pekik tertahan guru cantik berjilbab itu panjang tanda dia mencapai puncak orgasmenya (walau kenyataannya guru berjilbab itu habis diperkosa).<br />
<br />
Ditelannya air liurnya sendiri seraya menikmati sisa kenikmatan puncak orgasme tadi, sedang penis Adi ternyata masih sibuk memompa liang vagina Rista. Kedua tangannya memcengkeram pantat yang bulat dan padat itu sambil memompa penisnya dengan ganas.<br />
<br />
Dan, “Okkhh…Ristaa..oooh”, erang Adi sambil menghentakkan selangkangannnya rapat-rapat ke pantat Rista sambil menekan tubuh guru berjilbab itu hingga tertekan kedinding.<br />
<br />
Ekspresi wajah cantik terbalut jilbab itu nampak kaget kala menyadari penis Adi menyemburkan sperma hangat memenuhi rahim miliknya. Berkali-kali pria itu menghentakkan penisnya dalam-dalam membuat tubuh Rista terdorong ke tembok.<br />
<br />
”Ooh… emmmh…”, desah Rista sang guru berjilbab itu tanpa sadar ikut menikmati sensasi Adi berorgasme di dalam liang vaginanya.<br />
<br />
Denyutan serta semprotan spermanya berhamburan hangat keluar membasahi rahim Rista.<br />
<br />
Sekilas raut wajah guru cantik berjilbab itu seakan tersadar kembali. Dirapatkan tubuhnya kedinding dan menarik nafas seraya teringat kalau dia memang sudah mau haid. Dalam hati Rista hanya bisa berharap spermanya tidak membuahi telur dirahimnya.<br />
<br />
”Ustazah Rista…emmh”, desah pria itu seraya mencoba mencium pipi Rista.<br />
<br />
Guru berjilbab itu menolak sembari mendorong Adi dengan mata melotot. Melihat Rista yang protes, Adi segera merapikan pakaiannya tanpa membersihkan penisnya yang masih dilumuri cairan vagina guru berjilbab itu.<br />
<br />
”Cepat keluar pak”, hardik Rista dengan suara lantang sambil merapikan rok panjangnya.<br />
Adi tanpa berkata apa-apa langsung keluar dari toilet. Guru berjilbab itu lalu langsung membersihkan kemaluannya dari sperma Adi yang mengalir keluar.<br />
<br />
”Ihh…banyak banget spermanya”, pekik Rista dalam hati.<br />
<br />
Selesai merapikan baju seragam PNS-nya, guru berjilbab itu lalu mengendap endap keluar toilet dengan hati berdebar, takut ada orang yang mengetahui apa yang terjadi tadi di toilet. Dan Rista pun pulang dengan perasaan berkecamuk, apakah dia baru saja dipaksa berhubungan seks oleh orang yang tidak diinginkannya ataukah dia memang justru menikmatinya? Ahh…entahlah.<br />
<b><i>Cerita Dewasa / Cerita Sex / Cerita ABG / Cerita Dewasa Hot / Cerita Dewasa SMA / Cerita Ngentot / Kumpulan Cerita Dewasa</i></b>Nusa Seohttp://www.blogger.com/profile/04080778109026839600noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2344389519751065890.post-57643891044247689372018-05-05T13:35:00.002-07:002018-05-05T13:35:22.356-07:00Cerita Sex Istriku Diam Diam Selingkuh<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEix2VYCgCKKUz11f5Bh9d_A5kvyjnuFXXusKU1o9kxvnBjognvdTRM1k3X3SxXxVRQHPjscMXOxrj9VxTGXVCm0Ne-I6p50pj-babpjzUoMALmLbTIWlkdY45_NXXdx-Kyevd5Vu4h1kIQ/s1600/53.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="400" data-original-width="266" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEix2VYCgCKKUz11f5Bh9d_A5kvyjnuFXXusKU1o9kxvnBjognvdTRM1k3X3SxXxVRQHPjscMXOxrj9VxTGXVCm0Ne-I6p50pj-babpjzUoMALmLbTIWlkdY45_NXXdx-Kyevd5Vu4h1kIQ/s640/53.jpg" width="424" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<a href="https://otaksekss.blogspot.com/" rel="dofollow" title="Cerita Dewasa Terbaru"><b>Cerita Dewasa Terbaru</b></a><b> </b>- <b>Situs yang menyediakan cerita dewasa dan foto hot secara gratis dan selalu update : Cerita Sex | Cerita Dewasa Terbaru | Cerita Ngentot | Cerita Mesum | Cerita ABG | Cerita Porn | Cerita Seks Dewasa – Istriku Diam Diam Selingkuh, </b>Kepada pembaca cerita dewasa ini aku akan berbagi pengalaman aku sungguh sangat berdosa telah menyakiti perasaan suamiku tanpa sepengetahuannya saat itu aku diterima sebagai karyawati di sebuah perusahaan swasta baru enam bulan aku bekerja disini dan saat itu bosku memperkenalkan diriku dengan sahabatnya<br />
<br />
Suamiku hanya seorang admin di sebuah perusahaan asuransi dan masih menyelesaikan kuliahnya, jika dibandingkan dengan sahabat bosku yang sudah mapan, kaya, dan ganteng itu sungguh sangat jauh berbeda.<br />
<br />
Awalnya aku menolak menerima cinta sahabat bosku tersebut, dengan menangis-nangis dia memohon agar aku mau menerima cintanya. Tapi memang awalnya aku belum tertarik padanya, aku merasa tahu diri bahwa aku sudah bersuami dan aku sangat mencintai suamiku itu, dengan membayangkan masa-masa dulu bahagia dengan cinta yang kami bina.<br />
<br />
Tetapi dengan penuh cinta, sahabat bosku tersebut berusaha terus mendekatiku. Dia menelpon, sms, menghubungiku melalui Facebook, dan dengan cara-cara lainnya. Meskipun dia jauh di Jakarta, tetapi tidak memupuskan semangatnya untuk mengejarku.<br />
<br />
Tanpa disadari aku mulai kehilangan dia ketika dia sehari saja tak menghubungiku, aku merindukannya ketika sejam saja dia terlambat menanyakan aku apa sudah makan siang atau belum, aku merasa nyaman dengan kedewasaanya, kasih sayangnya, dan semua perlakuannya kepadaku.<br />
<br />
Pada suatu hari kami bersepakat untuk bertemu, dia bela-belain ke Kalimantan hanya untuk menemuiku. Dia utarakan niatnya untuk memperistriku tapi karena aku juga mulai mencintainya akupun berniat memilihnya untuk menjadi suamiku yang sebenarnya.<br />
<br />
Aku berniat untuk meminta cerai talak kepada suamiku yang sekarang. Tapi karena aku tahu bahwa aku sudah tidak perawan karena aku sudah menikah sirih dengan suamiku yang sekarang. Kuceritakan kondisi diriku yang sebenarnya kepada sahabat bosku tersebut.<br />
<br />
Dia menangis seolah tidak terima bahwa seseorang yang sangat <b><a href="https://sahabatpk.info/" rel="dofollow" title="AGEN DOMINO">AGEN DOMINO</a> </b>dicintainya dan dipilih untuk menjadi istrinya tidak sesuai dengan kriteria dirinya dan keluarganya.<br />
<br />
Dia bilang kalau dia pribadi bisa menerima aku apa adanya karena dia sangat mencintaiku, tapi untuk memperkenalkan aku kepada keluarganya dia bilang belum bisa dan belum sanggup melakukannya.<br />
<br />
Dia tak tahu apakah keluarganya mau menerimaku atau tidak jika calon menantunya adalah seorang janda. Karena di dalam keluarganya harga diri, nama baik, status sosial, bibit, bebet, dan bobot adalah sangat menjadi pertimbangan.<br />
<br />
Aku sangat kecewa dengannya, aku berusaha melupakannya setelah pertemuan itu, tetapi tidak kusangka dia tetap menelponku meski dia tahu bahwa aku tidak seperti yang dia mau. Dia tetap berusaha menjaga hubungan cinta kami.<br />
<br />
Lama kelamaan aku menyadari bahwa dia memang benar-benar mencintaiku. Aku tidak pernah merasakan cinta seperti dia mencintaiku, mengagumiku. Aku merasa menjadi wanita yang paling cantik dan sempurna di dunia karena dicintai seseorang pria dewasa seperti dia.<br />
<br />
Akhirnya kita tetap berhubungan, tak ayal berhubungan badanpun sudah menjadi suatu kebutuhan dan sebuah ungkapan untuk kami melepas rindu. Meski jarak memisahkan kami tetapi tidak memupuskan semangat kami untuk memadu cinta.<br />
<br />
Sebulan sekali kami pasti bertemu, entah dia yang ke Kalimantan atau aku yang ke Jakarta hanya untuk menemuinya. Meski aku harus berbohong kepada keluarga besarku dan suamiku soal seringnya aku harus keluar kota.<br />
<br />
Aku selalu membuat alasan kalau aku mendapat tugas dinas keluar kota dari kantor. Dengan penuh kesabaran suamiku selalu mengantarkan aku ke bandara jika aku mau ke jakarta dan menjeputku lagi di bandara saat aku kembali ke Kalimantan.<br />
<br />
Hari demi hari, bulan demi bulan pun berlalu, kami terus memadu kasih melalui dunia maya, handpone dan sebagainya. Suatu hari keluargaku berniat menikahkan aku secara resmi dengan suamiku, aku bingung harus berbuat apa.<br />
<br />
Sedangkan aku sudah tidak mencintainya lagi, semua sudah pudar seiring berjalannya waktu. Tetapi aku pun tidak pernah mendapat kepastian dari sahabat bosku itu tentang hubungan kami.<br />
<br />
Hubunganku dengan sahabat bosku yang tidak tahu kemana akan dibawa membuatku berpikir dua kali. Sampai kapan aku terus mengharapkannya, sedangkan dia seolah lebih mencintai keluarganya dibanding aku. Meskipun dia rela melakukan apa saja untukku tapi tidak untuk menentang keluarganya demi aku.<br />
<br />
Akhirnya aku memutuskan untuk menjalani pernikahan resmiku bersama suamiku. Meski cintaku kepadanya sudah tidak seperti dahulu lagi tapi aku tidak ada pilihan lain. Daripada aku menunggu selikuhanku yang tidak pernah ada kepastian. Dan akhirnya aku pun menikah resmi.<br />
<br />
Sahabat bosku itu terus menelponku dan menangis, dia merasa dia juga tidak bisa berbuat apa-apa atas kehidupannya bersamaku. Tapi entah mengapa aku merasa nyaman, tenang, dan bahagia atas pernikahan resmiku bersama suamiku. Meski cintaku tidak lagi sepenuhnya seperti dahulu.<br />
<br />
Hari demi hari aku lalui dengan berusaha menjadi ibu rumah tangga yang baik di depan suamiku meski aku tidak setia kepadanya. Hubunganku dengan selingkuhanku pun terus berlanjut, tak berbeda dengan sebelum aku menikah kami tetap saling mengunjungi entah aku ke Jakarta atau dia yang ke kalimantan.<br />
<br />
Dia tetap mencintaiku seperti dulu, tidak berubah. Dia tetap mengagumiku, memujaku seperti dulu, bahkan kami sempat untuk berencana memiliki anak. Kami terus berusaha untuk bisa segera punya anak, sama seperti suamiku yang ingin segera memiliki anak dari pernikahan kami.<br />
<br />
Satu bulan, dua bulan, akhirnya bulan keempat pun tiba. Aku merasa tidak mendapatkan haid di bulan itu. Seminggu setelahnya aku periksa kedokter ternyata hasilnya positif, iya aku hamil.<br />
<br />
Meski aku belum tahu anak siapa yang aku kandung tapi berita ini membuat kedua laki-laki yang sama-sama mencintaiku itu sangat bahagia.<br />
<br />
Tapi entah kenapa aku tidak yakin kalau ini anak selingkuhanku, karena dilihat dari frekuwensi kami bertemu hanya sebulan sekali, meski setiap kali kami bertemu kami pasti berhubungan badan.<br />
<br />
Pernah suatu hari selingkuhanku menanyakan kepastian siapa bapak dari anak yang aku kandung, tapi aku meyakinkan dia bahwa untuk tidak terlalu berharap karena menurutku labih baik dia kecewa sekarang daripada nanti setelah aku melahirkan, dia lebih kecewa lagi ketika dia tahu bahwa si kecil ngga mirip dia.<br />
<br />
Hari ke hari, bulan ke bulan, sampe akhirnya tiba waktu aku melahirkan. Suamiku yang setia menungguiku dari awal aku merasa kesakitan sampai saatnya aku bertaruh nyawa melahirkan anakku, anakku yang aku belum tahu siapa bapaknya.<br />
<br />
Dari pagi sampai pagi lagi suamiku dengan sabar mendampingiku, <b><a href="https://sahabatpk.info/" rel="dofollow" title="AGEN DOMINO">AGEN DOMINO</a></b> memberiku support dan semangat. Sampai dia tertidur di sebelahku, aku mengamatinya dan memandangnya ya Allah aku telah banyak menyakitinya, menghianatinya tanpa pernah dia tahu.<br />
<br />
Seandainya dia tahu perbuatanku yang sangat bejat ini mungkin dia tidak akan pernah mau melihat mukaku lagi dan mungkin aku akan kehilangan laki-laki yang sangat setia dan baik ini.<br />
<br />
Rasa ibaku muncul, tiba-tiba aku ingat masa-masa dulu aku bersamanya merajut cinta. Susah senang kami jalani bersama tanpa mengeluh<br />
<br />
Cintaku kembali bersemi untuk suamiku, rasa iba itu membawaku kembali mencintainya, menyayanginya, ya Allah betapa aku merasa diriku hina sekali dihadapannya. Aku tidak pantas memperlakukannya seperti itu. Ternyata aku sadari bahwa masih ada setitik rasa cinta untuk suamiku.<br />
<br />
Akhirnya aku pun melahirkan buah hatiku, yang banyak orang menantinya. Dia cantik, putih bersih, mungil. Wajahnya mirip sekali denganku, tetapi bentuk tubuhnya mirip sekali dengan ayahnya, ya! Ayahnya yang tegap, tinggi besar, dan bertulang besar, dia adalah suamiku.<br />
<br />
Suamiku yang sah yang akupun mulai mencintainya lagi, menyayanginya. Ternyata bapak dari anakku adalah suamiku yang sah, entah kenapa pula aku sangat bahagia mengetahui bahwa ayah kandung dari anakku adalah suamiku sendiri, suami yang sah, yang aku khianati sejak lama.<br />
<br />
Akupun menelpon selingkuhanku untuk memberi tahu kabar baik ini kepadanya, meski belum tentu ini adalah kabar menggembirakan buat dia.<br />
<br />
Setelah kuberi tahu, dia seolah sudah siap atas segala kemungkinan yang akan terjadi, kemungkinan bahwa si mungil cantikku itu bukanlah keturunanya. Kami sempat berkomunikasi melalui video call di rumah sakit, dan akupun menunjukkan si kecil padanya.<br />
<br />
Dia tetap bahagia meski dia tahu bahwa anakku bukan darah dagingnya. dia selalu menanyakan kabar anakku setiap dia menelponku. Dia juga ikut cemas jika si kecil sakit. Bahkan dia mengirimkan kado istimewa untuk si kecil.<br />
<br />
Aku tidak pernah tahu terbuat dari apakah cintanya buatku. Seperti apapun kondisiku dia tetap mencintaiku dan memujaku.<br />
<br />
Tapi aku kini telah sadar, aku mulai mencintai suamiku lagi, mulai menyayanginya lagi. Dan aku pun mulai jarang menghubungi selingkuhanku. Tapi meski begitu dia tidak pernah putus asa untuk selalu menjalin hubungan baik denganku.<br />
<br />
Baginya meskipun dia tidak bisa memilikiku paling tidak dia tetap bisa berteman denganku, tahu kabarku. Bahkan dia mengirimkan uang untuk kado si kecil. Membelikan boneka saat dia ke kotaku di kalimantan.<br />
<br />
Aku sangat menghargai cintanya buatku, tapi aku sadar bahwa aku sudah bersuami dan bahkan sekarang ada si kecil yang selalu membuatku sadar akan kodratku dan statusku.<br />
<br />
Aku menyanyangimu Suamiku.. meski di hatiku sudah terbagi dengan yang lain meski secuil. Maafkan aku, tapi aku berjanji aku tidak akan meninggalkan kalian suamiku dan anakku, kalian tetap nomor satu bagiku. Aku mencintai kalian, kalian adalah semangat hidupku.<br />
<b><i>Cerita Dewasa / Cerita Sex / Cerita ABG / Cerita Dewasa Hot / Cerita Dewasa SMA / Cerita Ngentot / Kumpulan Cerita Dewasa</i></b>Nusa Seohttp://www.blogger.com/profile/04080778109026839600noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2344389519751065890.post-18621711439686545442018-05-05T13:35:00.001-07:002018-05-05T13:35:12.399-07:00Cerita Sex Sahabatku Bermain 2 Pria<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCxx_pXSc1-TRButun-op3qniZxV6tygR65LvlbdTxHZHhlW0VFIlNLrQ0g4uslP5DH-wiuRaE1jAq5U8dIKLmotEHL1ZgY4H2CzLZxFZkDR15wcd4Z1o8W6rT9mfiZBiJiIuUgNUezQ4/s1600/54.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="355" data-original-width="320" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCxx_pXSc1-TRButun-op3qniZxV6tygR65LvlbdTxHZHhlW0VFIlNLrQ0g4uslP5DH-wiuRaE1jAq5U8dIKLmotEHL1ZgY4H2CzLZxFZkDR15wcd4Z1o8W6rT9mfiZBiJiIuUgNUezQ4/s640/54.jpg" width="578" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<a href="https://otaksekss.blogspot.com/" rel="dofollow" title="Cerita Dewasa Terbaru"><b>Cerita Dewasa Terbaru</b></a><b> </b>- <b>Situs yang menyediakan cerita dewasa dan foto hot secara gratis dan selalu update : Cerita Sex | Cerita Dewasa Terbaru | Cerita Ngentot | Cerita Mesum | Cerita ABG | Cerita Porn | Cerita Seks Dewasa – Cerita Sex Sahabatku Bermain 2 Pria - </b>Sungguh capek sekali hari ini perkuliahanku selesai jam 8 malam, tempat parkiran pu sudah gelap dengan rasa aagak merinding aku berlari menuju parkiran yang berada di belakang gedung, ketika sampai di dalam mobil, HPku berbunyi tak taunya Tiyo yang menelpon.<br />
<br />
“Hai Cin lagi apa kamu” Tanya Tiyo<br />
<br />
“Ini aku lagi mau pulang dari kampus habis selesai sambil menyetir mobilku”<br />
<br />
“Ah kamu ni habis ini kemana” Ikut kesini ja habis ini kita mau pesta ini kan hari sabtu masak mau dirumah saja kamu”Tiyo pun masih nyerocos.<br />
<br />
“Ih masak?? Kalau begitu aku ikut dong, aku langsung menuju kesana saja ya “Kataku.<br />
<br />
“Oke deh hati hati dijalan cyn” Kata Tiyo.<br />
<br />
Sejak hidup di LA, aku selalu suka dengan kehidupan malam. Pesta, diskotik ataupun pergaulan bebas. Akupun mulai merapikan rambut dan pakaianku. Kemudian, aku mulai membubuhkan make-up tipis di mukaku. Setalah selesai, aku pun mengendarai mobilku ke tempat Tiyo.<br />
<br />
Tiyo adalah anak orang kaya. Apartemenya yang terletak di daerah BH itu sangat mahal harganya. Aku pun memberhentikan mobilku di depan Liquor Store. Ketika aku turun dari mobil, banyak cowok bule yang melihat dan bersiul kepadaku.<br />
<br />
Saat itu aku hanya mengenakan rok pendek dan kaos putih ketat. Payudaraku yang berukuran 34 c itu pun tampil kian menggoda. Memang payudaraku cukup besar untuk orang seukuranku. Ketika aku sedang mencari cari liquor kesukaanku, Hp ku pun berbunyi lagi. Ketika kulihat nama Tiyo, aku segera menjawab.<br />
<br />
Hanya percakapan kecil yang terjadi, ternyata dia minta dibelikan beberapa botol bir. Aku pun segera mengambil sebotol XO dan 12 botol corona. Setelah membayar, aku pun segera mengemudikan mobilku ke tempat Tiyo.<br />
<br />
Dengan kemacetan LA aku pun tiba di tempat Tiyo setelah setengah jam di mobil. Tiyo pun menyambut ku dengan gembira. Ketika aku masuk, ternyata tidak ada seorang pun di situ selain aku dan Tiyo.<br />
<br />
"Kok ga ada anak anak? Katanya mo pesta?" tanyaku keheranan.<br />
<br />
"Ntar lagi juga pasti datang" jawabnya sambil tersenyum.<br />
<br />
"Siapa aja sih?" kejarku.<br />
<br />
"Cowok-cowok lah, 7 orang deh kayaknya." katanya sambil berjalan ke dapur.<br />
<br />
"Jadi gue cewek sendiri nih?" tanyaku keheranan.<br />
<br />
Dengan santainya dia cuma menjawab "Yup, kenapa? Kamu ga suka? <b><a href="https://sahabatpk.info/" rel="dofollow" title="AGEN DOMINO">AGEN DOMINO</a> </b>Kan kamu biasanya suka main keroyokan. Apalagi kalo ceweknya cuman kamu sendiri."<br />
<br />
"Kamu gila ya? kamu bikin pesta buat cuman ngentotin gue rame rame?" tanyaku dengan kaget.<br />
<br />
"Bukannya kamu suka kayak gituan, apalagi barang mereka gede gede lagi. Tenang aja, dijamin puas" imbuhnya sambil ketawa nyengir.<br />
<br />
Aku cuma diam saja. Tiyo memang sering nge-seks denganku, tapi kita tidak pacaran. Aku juga pernah nge-seks dengan Tiyo dan dua temannya. Tapi kali ini TUJUH orang. Aku takut tapi aku juga terangsang.<br />
<br />
Aku memang sangat suka menjadi pusat perhatian apalagi gangbang. Tiyo tau itu. Tiyo tau semua tentang aku. Tapi aku cuma tau sedikit tentang Tiyo. Dia sangat suka melihat cewek di entot rame rame.<br />
<br />
"Kenapa? kok bengong?" tanya Tiyo sambil mengusap usap tangannya ke pantat kiriku.<br />
"Ga kenapa kenapa kok" jawabku singkat.<br />
<br />
Aku memang sudah biasa dengan kelakuan Tiyo. Tangan Tiyo yang tadi cuman memegang pantat kiriku, kini meremas remas pantatku dengan kerasnya.<br />
<br />
"Udah lah Tiyo, siapin dulu donk makanan buat pestanya" kataku sambil menepis tangannya.<br />
<br />
"Kok gitu sih? Ayo donk kan udah lama gue ga liat kamu telanjang" katanya santai.<br />
<br />
"Ya udah kalo kamu mau, tapi siapin dulu donk makanannya. Habis itu kalo ada waktu gue mau mau aja. Gimana? Mau ga?" tanyaku menggoda.<br />
<br />
"Hahaha. Kita cuma makan chips doank kok malem ini. Tuh chipsnya udah ada. Tinggal dibuka doank" katanya sambil memasang muka mesum.<br />
<br />
"Iiih, benci gue ama kamu" kataku sambil mencuekin muka mesum dia.<br />
<br />
"Ya udah gue bikinin salad deh. Mau ga?"<br />
<br />
"Bikin lah kalo kamu mau" katanya singkat.<br />
<br />
Ketika aku membuat salad di meja dapur, tangan tangan Tiyo menjelajahi pantatku. Aku yang sudah biasa dengan itu cuma mendesah desah kecil. Aku merasakan kedua tangannya mengangkat rok ku sampai ke pinggangku.<br />
<br />
Dia hanya bersiul ketika melihat pantatku yang penuh. Waktu itu aku memakai G-string jadi dia bisa melihat semuanya. "Auw" jeritku ketika Tiyo memukul pantatku sambil ketawa. Aku pun meneruskan mengaduk salad ketika dia menurunkan g-stringku sampai ke lantai.<br />
<br />
Aku segera mengangkat kakiku dan menendang g string itu ke belakang. Aku kira Tiyo akan segera memasukan penisnya ke dalama memekku, tetapi dia hanya menurunkan rok ku dan merapikannya.<br />
<br />
Aku terheran heran ketika dia melakukan itu tapi aku tidak mengatakannya. Kini tangan Tiyo mulai meraba raba dan meremas payudaraku sambil mulutnya menciumi leherku. Aku hanya melenguh kecil ketika dia meremas payudaraku dengan agak keras.<br />
<br />
Aku memberhentikan kerjaanku dan mencoba menikmati rangsangan Tiyo. Tiyo pun mulai melepas baju ketatku. Tiyo hanya diam ketika dia melihat tubuhku yang setengah telanjang. Aku yang sudah sangat terangsang mulai memijit mijit penis Tiyo dari luar celananya.<br />
<br />
Tiyo pun melenguh keenakan ketika aku remas remas dan kukocok penisnya perlahan. Tiyo tidak diam saja, dia langsung melepas behaku dan melemparkannya. Aku yang hanya memakai rok mencoba membuka baju Tiyo. Tapi Tiyo cuman menepis tanganku.<br />
<br />
Tiyo pun ketawa ketika melihatku kebingungan. Tiyo pun mulai membungkuk dan mengambil beha dan g stringku yang berserakan di lantai. Kemudian dia berjalan ke kamarnya meninggalkan aku yang kebingungan dan sangat terangsang.<br />
<br />
Ketika aku tersadar bahwa payudaraku terpampang bebas, aku pun kembali mengenakan kaos putih ketatku. Aku merasa kalau putingku tercetak jelas dengan baju itu. Tapi aku tidak punya pilihan lain. Tiyo pun kembali ke dapur dan kulihat bahwa beha dan g stringku telah dia sembunyikan.<br />
<br />
<br />
"Boleh juga toket kamu, lebih keliatan gede lho" katanya sambil meremas remas toketku.<br />
<br />
"Mau kamu apa sih Tiyo? Mau ngentot ga sih kamu?" tanyaku sudah tidak sabar.<br />
<br />
"Oh, kamu mau ngentot?" tanya nya dengan muka sok innocent.<br />
<br />
Aku pun menjadi malu sendiri. Belum sempat aku menjawab telpon apartement Tiyo berbunyi. Aku tau kalo teman temannya sudah ada di luar. Mereka cuma minta dibukain pintu saja.<br />
<br />
"Nih kalo kamu mau ngentot, mending kamu sekarang emut kontol gue sampe gue keluar" tantangnya<br />
<br />
"Ada tamu Tiyo" kataku sambil kebingungan.<br />
<br />
Tiyo pun segera memencet tombol untuk membuka pintu apartemen. Apartemen Tiyo ada di lantai 8.<br />
<br />
"Masih ada waktu kok", kata Tiyo sambil meringis, "ayo mau ga?"<br />
<br />
"Ntar kalo mereka liat gimana?" kataku sambil melihat ke pintu.<br />
<br />
"Cuek aja lah. Mereka juga udah tau kalo kamu suka <b><a href="https://sahabatpk.info/" rel="dofollow" title="AGEN DOMINO">AGEN DOMINO</a> </b>nge seks, apalagi gue udah kasih tau mereka kalo kamu suka di gangbang. Udah nyerah aja, ntar juga kamu pasti ngemut kontol mereka juga".<br />
<br />
Aku pun hanya diam dan berjongkok di depan dia. Tanganku mulai membuka resletingnya dan ku keluarkan penis dia yang terbilang besar itu. Tanpa ragu ragu, aku pun segera melahap batang itu dan menghisapnya.<br />
<br />
Tiyo hanya melenguh kecil sambil menjambak rambutku ketika aku memasukkan penisnya sampai masuk ke tenggorokanku. Aku memang pandai sekali memberi Deep Throat. Ketika aku memberi dia deep throat, Tiyo pun segera melenguh panjang dan menembakkan air maninya ke mulutku yang langsung kutelan.<br />
<br />
Aku memang suka menelan air mani cowok. Tiyo hanya tersenyum ketika aku menjilat jilat batangnya yang perlahan mengecil.<br />
<br />
Tiyo pun memasukan senjatanya kembali ke celananya dan aku hanya mengusap bibirku dengan tissue. Tak lama, Pintu apartemen Tiyo pun terbuka dan masuklah tujuh orang yang tidak aku kenal. Mereka semua berbadan bagus dan bertampang yang lebih dari biasa.<br />
<br />
"Halo Tiyo, siapa tuh ceweknya?" tanya teman si Tiyo yang akhirnya kuketahui namanya Bekti.<br />
"Oh dia Cynthia, temen gue" Kata Tiyo santai "Kenalan sana"<br />
<br />
Singkat kata, aku pun berkenalan dengan mereka semua. Aku tidak bisa mengingat nama mereka semua karena mereka terlalu banyak. Tiyo pun segera bercakap cakap dengan mereka sementara aku masih di dapur menyiapkan makanan.<br />
<br />
Ketika aku sedang mencari cari tempat buat chips, aku merasakan ada tangan yang memegang pantat ku. Aku kira itu tangan milik si Tiyo, jadi aku hanya diam dan meneruskan kerjaanku.<br />
<br />
"Hmm, boleh juga pantat kamu"<br />
<br />
Ketika aku mendegar bahwa itu bukan suara Tiyo aku pun kaget dan segera menepis tangan itu.<br />
<br />
"Pinter juga si Tiyo kalo cari cewek" ternyata itu si Bekti.<br />
<br />
"Udah ga usah sok jual mahal, Tiyo udah ngomong kalo kamu itu suka seks" imbuhnya.<br />
<br />
Aku sangat sakit kaget ketika dia ngomong secara terus terang. Aku hanya diam saja sambil menunduk malu.<br />
<br />
"Kamu tau kenapa kamu di sini?" tanyanya lagi.<br />
<br />
Aku hanya menggelengkan kepala saja.<br />
<br />
"Kamu itu di sini buat muasin kita kita. Mending kamu sekarang ikutin aja apa yang aku bilang ato kamu bakalan diperkosa rame rame ama mereka." katanya mengancam.<br />
<br />
Aku yang tidak punya pilihan lain hanya mengangguk menurut.<br />
<br />
"Hehehehe.. bagus. Sekarang kamu temenin mereka ngobrol trus gue bakalan siapin minumannya." suruhnya.<br />
<br />
Aku pun hanya mengangguk dan mengambil salad yang tadi aku buat. Ternyata mereka lagi berjudi. Aku tidak tau apa yang mereka mainkan tapi mereka menyuruhku duduk dan ikut main. Mereka pun segera menjelaskan peraturannya.<br />
<br />
Aku baru tau kalo mereka itu bermain poker, tapi yang menang bisa menyuruh salah satu dari yang kalah untuk melepas baju. Aku pun mengiyakan aja meskipun aku tau kalo aku kalah dua kali maka aku akan telanjang bulat.<br />
<br />
Aku pun tersadar, jadi ini maksud Tiyo mengambil beha dan g stringku. Aku hanya melirik ke Tiyo yang tersenyum kemengangan. Tak lama, Bekti pun datang membawa minuman.<br />
<br />
Dia memberiku sebotol corona yang tadi kubeli dan kuminum pelan pelan. Ketika ronde pertama di mulai, mereka pun segera dengan cepatnya mengatur kartu mereka.<br />
<br />
Aku yang tidak tau apa apa, cuma melihat kartuku dan meminum coronaku. Aku merasa bahwa salah satu dari mereka menang, mereka pasti akan menyuruhku membuka bajuku.<br />
<br />
Ternyata benar, aku tidak tau apa nama kartuku tetapi meraka ngomong kalo aku kalah. Maka salah satu dari mereka menyuruhku melepas bajuku. Ketika aku membuka bajuku, mereka hanya berkomentar tentang toketku yang besar itu.<br />
<br />
Aku yang setengah telanjang hanya menunduk malu dan menutupi putingku dengan tanganku. Tak lama kemudian, mereka memulai ronde yang kedua. Aku merasa bahwa muka dan badanku mulai memanas, aku tidak tau apakah itu reaksi dari bir atau sorotan sorotan mereka.<br />
<br />
Aku yang mulai merasa canggung, mulai meminum birku sampai habis. Tak lama kemudian, ronde ke dua berakhir dengan melayangnya rok ku. Memekku yang tak berambut itu sudah tidak tertutupi apa apa.<br />
<br />
Aku merasa memekku mulai gatal, dan aku tersadar kalo Bekti telah mencampurkan obat perangsang ke dalam bir ku. Aku yang sudah tidak bisa menahan gatalnya mulai menggesek gesekkan pahaku.<br />
<br />
"Hehehehehe, terangsang ya cyn?" tanya si Tiyo dengan santainya.<br />
<br />
Aku cuma diam saja dan menunduk.<br />
<br />
"Kalo mau ngerasain kontol kita kita bilang aja Cyn" imbuhnya.<br />
<br />
Aku sangat malu, tapi aku juga terangsang dengan hebatnya. Aku yang masih menggesek gesekan pahaku tanpa sadar mengeluh terangsang. Mereka cuma tertawa melihatku seperti itu.<br />
<br />
Aku pun berkata ke Tiyo "Tiyo, please masukin kontol kamu".<br />
<br />
Mereka yang mendengar itu hanya tertawa dan mulai mengeluarkan kontolnya.<br />
<br />
Tiyo pun menjawab "Kalo kamu mau dientot, kamu ngomong ama mereka semua, jangan cuma gue doank. Ntar yang lain kan iri" katanya mengejek.<br />
<br />
"Pls entot gue, gue udah ga tahan lagi" kataku sambil merangkak ke salah satu dari mereka dan mulai meremas remas kontolnya.<br />
<br />
Mereka hanya ketawa dan memanggilku "maniak seks", "cewek gila kontol" dan lain lain nya.<br />
Aku pun segera memasukan kontol yang kupegang itu ke mulutku. Kumulai dengan mencium kepala kontolnya dan menjilat jilat batangnya yang sudah tegang.<br />
<br />
Empunya kontol itu pun segera mengeluh tertahan dan memegang kepalaku dan memaksaku memasukan kontolnya yang panjang itu ke mulutku.<br />
<br />
Aku hanya memejamkan mata ketika aku merasakan kontol lain menerobos dinding vaginaku. "Ooh", lenguhku tertahan. Seseorang yang mengentotku dari belakang itu segera memaju-mundurkan kontolnya di memekku. Aku merasa kalo tiap kali dia mendorong pantatnya, kepala kontolnya menyentuh dinding rahimku.<br />
<br />
Salah seorang dari mereka memukul pantatku hingga merah dan memasukan salah satu jarinya ke dalam anusku. Aku pun hanya melenguh keenakan.<br />
<br />
Ketika aku masih keenakan merasakan jari di anusku, kontol yang ada di mulutku segera menyemprotkan air maninya dan langsung kutelan. Aku pun mulai menjilati kontol itu dengan maksud membersihkannya. Cowok yang kujilati kontolnya itu hanya tersenyum dan meremas toketku.<br />
<br />
Dengan tiba tiba, cowok yang memompaku dari belakang menarik kontolnya. Aku yang masih belum keluar menoleh dengan protes tapi kulihat kalo itu ternyata si Bekti yang memompaku dan Bekti hanya berdiri dan meninggalkanku sambil tersenyum.<br />
<br />
Dia pun menyuruhku untuk menungging dengan tangan di meja makan. Aku pun menurut saja. Ketika aku sudah dalam posisi menungging, Bekti pun dengan kasarnya memasukkan kontolnya di anusku. Aku pun menjerit menahan sakit yang luar biasa itu.<br />
<br />
Setelah dua menit kesakitan, aku pun mulai merasa nikmatnya anal seks. Aku pun segera mengikuti irama Bekti, dan Bekti pun segera mengangkat kedua pahaku dengan kontol yang masih di anusku. Aku pun tidak punya pilihan lain selain bersandar kebelakang supaya tidak jatuh.<br />
<br />
Bekti dengan pelannya menaik turunkan tubuhku sambil memutar badannya. Maka memekku pun terpampang dengan jelas ke cowok cowok yang laen. Aku sangat kaget ketika aku melihat si Tiyo merekam kejadian itu dan temannya memfotoku.<br />
<br />
<br />
Tapi, kenikmatan yang aku dapatkan dari Bekti menelan kekagetanku dan membuatku orgasme. Aku segera menggerang gerang keenakan sambil memilin milin puting kananku. Aku merasa ada cairan vaginaku yang menetes keluar.<br />
<br />
Kemudian, aku merasa si Bekti mulai mempercepat kocokannya di anusku. Aku yang takut jatuh segera menyenderkan tubuhku ke belakang dan membiarkan toketku meloncat loncat dengan bebas. Aku pun juga melihat lampu lampu flash kamera yang mengabadikan kejadian itu.<br />
<br />
Bekti pun segera menjatuhkan tubuhku di kasur yang sudah disiapkan cowok cowok lain di ruang tamu. Aku jatuh dengan telungkup dengan kontol yang masih di anusku. Dengan cepatnya, si Bekti mencabut kontol itu dan segera mengeluarkan spermanya di dalam gelas wine yang bening. Aku yang kelelahan cuma melihat itu dengan penuh tanda tanya.<br />
<br />
Belum sempat aku mengatur nafas, Bekti menyuruhku menjilati kontolnya sampai bersih. Aku menjilati kontol itu dengan perasaan yang jijik. Kemudian salah satu dari mereka segera mengangkatku dan memasukkan kontolnya ke memekku.<br />
<br />
Aku pun cuma melenguh tertahan. Cowok itu segera memaju mundurkan kontolnya dengan aku keadaan berdiri. Aku hanya bisa berteriak teriak kecil karena kontol itu sangat besar diameternya. Aku merasa ada kontol laen yang menerobos anusku.<br />
<br />
Aku merasa seperti sandwich karena diapit kedua cowok besar itu. Tak lama kemudian aku pun orgasme lagi dan lagi. Tiap kali mereka mau keluar, mereka segera mencabut kontolnya dan mengeluar kan air mani merek di dalam gelas wine.<br />
<br />
Aku masih bingung dengan itu, tapi ketiga orang yang belom mengentotku segera mengeroyokku. Ada yang memasukkan kontolnya ke memekku, ke mulutku ataupun mengentot toketku. Aku sudah seperti di dalam sorga dunia.<br />
<br />
Aku tidak tahu sudah berapa kali aku orgasme malam itu. Mereka mengentotku dengan nonstop. Selalu ada kontol yang mengisi vaginaku. Ketika mereka semua sudah selesai mengentotku, mereka menaruhku di sofa dengan kepala di bawah.<br />
<br />
Aku sudah tidak tahu apa yang terjadi tapi dengan samar samar aku lihat Bekti memasukan leher botol bir yang masih penuh isinya ke vaginaku. Aku pun segera terasadar dengan adanya benda dingin di vaginaku, tapi aku sudah terlalu capek untuk berontak.<br />
<br />
Aku hanya bisa melihat Bekti menaik turunkan botol itu di vaginaku. Kemudian, aku merasakan bir yang meleleh turun dari vaginaku ke toketku.<br />
<br />
Kemudian, Bekti segera menarik botol bir itu dan menyuruhku membuka bibir memekku dengan tanganku. Akupun hanya menurut saja.<br />
<br />
Kemudian, aku melihati Bekti memasukan sedotan ke dalam memekku yang penuh dengan bir dan dengan segera aku merasakan bir itu disedot oleh Bekti dan ditelannya. Mereka semua tertawa ketika melihatku melenguh menandakan aku orgasme lagi. Aku yang sudah terlalu capek, mulai merangkak ke atas kasur di lantai ruang tamu dan aku pun tertidur.<br />
<br />
Keesokan paginya, aku pun terbangun dengan sebuah mentimun di memekku. Aku kebingungan dan aku lihat cowok cowok itu sudah tertidur dengan lelapnya di sebelahku dan di sofa. Aku pun segera mengeluarkan mentimun itu dari memekku.<br />
<br />
Ketika aku bangun, aku baru merasakan panasnya anusku dan sakitnya memekku. Dengan sedikit tertatih aku berjalan mencari baju baju ku. Aku menemukan kaos putihku dan rok ku yang langsung kukenakan.<br />
<br />
Akupun berjalan ke arah kamar mandi untuk merapikan diri. Ketika aku sedang menyisir rambutku yang acak acakan, pintu kamar mandi terbuka dengan tiba tiba dan aku lihat Bekti menyeruak masuk. Aku cuma melihat apa yang bakalan dia lakuin.<br />
<br />
Tak kuduga, dia dengan tanpa malu mulai kencing dengan enaknnya. Aku yang melihat itu hanya menggelengkan kepala dengan jijik. Setelah aku selesai menyisir rambutku, aku segera keluar secepat mungkin dari kamar mandi itu sebelum si Bekti menyuruhku berbuat yang macam macam.<br />
<br />
<br />
Aku pun segera mencari dompet dan kunci mobilku ketika Tiyo memegang tanganku dan menyuruhku minum pregnancy pil. Tiyo menyuguhkan pil itu dan segelas air putih yang langsung kuminum.<br />
<br />
"Hebat juga lo Cyn semalem" pujinya<br />
<br />
"Sakit semua nih Tiyo" jawabku sambil meringis "Gue pulang dulu ya capek nih"<br />
<br />
"Ya udah tapi minum ini dulu ya?" katanya sambil menyogorkan gelas yang penuh dengan sperma<br />
<br />
"gue tau kamu pasti suka"<br />
<br />
"Aduh Tiyo gue laper banget, dari kemaren malem gue blom makan" jawabku mengiba.<br />
<br />
"Enggak, minum dulu baru boleh pulang. Udah lah cepet minum" tegasnya.<br />
<br />
"Iih maksa banget sih" gerutuku.<br />
<br />
Tiyo pun segera mengambil video camnya dan menyuruhku bergaya seolah olah aku menikmati minum sperma. Aku pun hanya tersenyum sambil menegak habis sperma itu.<br />
<br />
Tiyo pun tersenyum dan berkata "Mulai hari ini kalo kamu ke mana mana usahain jangan pake beha ato celana dalem, ok? jadi ntar kalo gue kepengen ngentot, cuma tinggal masukin doank" katanya sambil ketawa. "Gila kamu" umpatku sambil ngeloyor pergi.<br />
<div>
<br /></div>
Nusa Seohttp://www.blogger.com/profile/04080778109026839600noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2344389519751065890.post-86005622496367502132018-05-05T13:34:00.002-07:002018-05-05T13:34:58.592-07:00Cerita Sex Chek In Siswa SMU <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgZZhqiACeeBXJs0nxG2KNwasZ5YbloYsdg-w42uo4VmPHpe__PVp8_6C-yTHuK2FSuhB4kgIuEfQpXp7ZUiNOauJM3nPSXKb0BYzWM6J66ZQXfBbJR9WEFdeuWVYLuYBBcbieggA3OB4/s1600/55.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1057" data-original-width="777" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgZZhqiACeeBXJs0nxG2KNwasZ5YbloYsdg-w42uo4VmPHpe__PVp8_6C-yTHuK2FSuhB4kgIuEfQpXp7ZUiNOauJM3nPSXKb0BYzWM6J66ZQXfBbJR9WEFdeuWVYLuYBBcbieggA3OB4/s640/55.jpg" width="468" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<a href="https://otaksekss.blogspot.com/" rel="dofollow" title="Cerita Dewasa Terbaru"><b>Cerita Dewasa Terbaru</b></a><b> </b>- <b>Situs yang menyediakan cerita dewasa dan foto hot secara gratis dan selalu update : Cerita Sex | Cerita Dewasa Terbaru | Cerita Ngentot | Cerita Mesum | Cerita ABG | Cerita Porn | Cerita Seks Dewasa – Cerita Sex Chek In Siswa SMU - </b>Aku memang hobi membaca cerita dewasa setiap kali ada bacaan aku kasih komentar dan kasih alamat email saya dimana suatu hari aku mendapat email dari pembaca lain namanya Antok, ya setelah kami contac lewat email kemudian aku kasihkan no teleponku ke Antok, sebelumnya dia juga mengirimkan fotonya ke padaku. Tutur katanya di email cukup sopan dan tidak bertele-tele.\<br />
Sejak kami berkenalan, setiap pulang sekolah Antok selalu datang ke Kebun Binatang Surabaya (KBS) tempatku bekerja sebagai dokter hewan. Setiap kali datang menemuiku, Antok memang tidak pernah memakai baju seragam sekolah<br />
<br />
Sehingga banyak rekan kerjaku yang juga terkecoh oleh penampilannya. Mereka semua menganggap Antok adalah pacarku, sehingga banyak juga yang cemburu padaku saat Antok menemaniku hingga sore di KBS.<br />
<br />
Walau penampilannya cukup dewasa, namun sifat kekanakan Antok masih tetap tampak, maklum biar bagaimana pun usia Antok masih 16 tahun. Bicara soal sex, Antok masih layaknya remaja lain yang baru dalam masa pertumbuhan, keinginannya besar sekali tapi masih takut-takut.<br />
<br />
Antok menceritakan bahwa untuk menyalurkan libidonya, <b><a href="https://sahabatpk.info/" rel="dofollow" title="AGEN DOMINO">AGEN DOMINO</a> </b>dia sering melakukan masturbasi di depan komputer, sambil membaca tulisan-tulisan di 17Tahun.com. Sesungguhnya dia sama sekali belum pernah melakukannya karena boro-boro ML, melihat tubuh wanita telanjang secara nyata saja belum pernah, paling-paling dilihatnya di film-film BF yang dia putar tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya.<br />
<br />
Hubungan kami semakin hari semakin dekat, layaknya sepasang remaja yang sedang asyik berpacaran memadu kasih. Sejak awal aku sudah mengingatkan Antok dan sering kali juga kuingatkan kembali agar Antok tidak terlalu terlena dengan hubungan kami ini, karena aku memang tidak ingin jatuh cinta apa lagi married.<br />
<br />
Antok pun mau mengerti, jadi hubungan kami adalah sekedar pertemanan saja dan hanya saling suka sama suka satu dengan yang lain. Sejauh ini hubungan kami biasa-biasa saja sampai pada sore ini, saat Antok mengantarku pulang.<br />
<br />
Memang sejak siang tadi Antok sudah mengunjungiku di KBS dan kami pulang sama-sama. Kebetulan kendaraanku belakangan ini dipakai Papaku, jadi setiap pagi aku didrop dan sore harinya dijemput dari KBS. Sejak aku kenal dengan Antok, Papaku sudah tidak perlu menjemputku lagi karena aku selalu pulang dengan diantar oleh Antok.<br />
<br />
Sesampai di rumahku Antok kupersilakan untuk masuk, karena dia masih harus menungguku mandi. Aku tadi memang meminta tolong Antok mengantarku ke Gramedia untuk membeli buku tentang konservasi, tapi aku ingin pulang mandi dulu karena badanku terasa gerah sekali dan bau keringat.<br />
<br />
Saat itu rumahku masih kosong, Papaku belum pulang dan Mamaku entah pergi kemana, sedangkan adikku mungkin masih di kampus. Melihat suasana rumah yang sepi begini, tiba-tiba timbul keisenganku hingga kutanyakan pada Antok..<br />
<br />
"Gus! Kamu benar-benar seumur hidup belum pernah lihat cewek telanjang bulat di hadapanmu?"<br />
<br />
"Belum! Emangnya kenapa?" sahut Antok.<br />
<br />
"Kalau ada cewek bersedia telanjang di hadapanmu gimana?" tanyaku selanjutnya. Rupanya Antok sudah mengerti kemana arah pembicaraanku selanjutnya.<br />
<br />
"Emangnya Mbak Lia mau telanjang bulat di hadapanku?" tanya Antok sedikit menggoda.<br />
<br />
"Yuk kita masuk ke kamarku" ajakku pada Antok sambil melangkah masuk ke kamar, dan Antok pun mengikuti langkahku dari belakang.<br />
<br />
Kututup dan kukunci pintu kamarku dari dalam. Berikutnya kubuka satu persatu kancing hemku dan kutanggalkan begitu saja di hadapan Antok yang duduk di pinggiran tempat tidurku. Payudaraku yang ranum menggairahkan langsung terpampang jelas di hadapan Antok karena memang aku tidak pernah memakai BH.<br />
<br />
Kubuka kaitan rok miniku dan kubiarkan terluncur ke lantai begitu saja hingga kini tubuhku pun hampir telanjang bulat. Hanya tersisa CD mini yang kukenakan, modelnya G String dengan seutas tali nylon melingkar di pinggangku, sisanya juga seutas nylon yang tersambung dari belakang pinggang ke bawah, melingkari selangkangan melalui belahan pantatku.<br />
<br />
Di bagian depan hanya berupa kain sutera tipis tembus pandang berbentuk segi tiga, ukurannya tidak lebih dari seukuran dua jari yang fungsinya hanya mampu menutupi bagian luar liang vaginaku. Untuk melepaskannya cukup menarik kedua ikatan yang ada di samping kiri kanan pinggangku.<br />
<br />
Aku sengaja meminta agar Antok yang melucuti sisa penutup tubuhku. Hanya dengan sekali tarikan di ujung tali nylon yang mengikat di pinggangku, lepas sudah G Stringku dan langsung terluncur ke lantai. Kini aku pun benar-benar telanjang bulat di hadapan Antok, tanpa sehelai benang pun menutupi tubuh molekku.<br />
<br />
Dapat kulihat tonjolan besar di bagian depan celana Antok. Rupanya Antok langsung horny begitu melihat aku benar-benar telanjang bulat di hadapannya.<br />
<br />
Napasnya tampak naik turun mulai tidak teratur. Kutinggalkan <b><a href="https://sahabatpk.info/" rel="dofollow" title="AGEN DOMINO">AGEN DOMINO</a></b> Antok begitu saja, dan aku langsung masuk ke kamar mandi yang berada di dalam kamarku.<br />
<br />
Sengaja saat aku mandi, pintu kamar mandi kubiarkan terbuka lebar sehingga Antok bisa dengan jelas melihat seluruh aktifitasku di dalamnya. Rupanya Antok sudah benar-benar tidak tahan hingga dilepaskannya seluruh pakaiannya sampai telanjang bulat.<br />
<br />
Antok melangkah dari tempat tidurku dan berdiri di pintu kamar mandi memandangku sambil mengocok batang kemaluannya yang sudah berdiri tegak bagaikan Tugu Pahlawan.<br />
<br />
Melihatnya, aku mengajak Antok untuk sama-sama mandi. Lalu kami berdua berdiri di atas bathtub, saling gosok dan saling menyabuni tubuh kami secara bergantian.<br />
<br />
Tangan Antok selalu 'parkir' di daerah sensitifku. Walau belum pernah melakukan ML bukan berarti Antok tidak paham letak daerah sensitifku karena hampir seluruh daerah sensitifku itu digerayanginya sehingga membuat nafsuku langsung naik ke puncak.<br />
<br />
Aku mendesah kenikmatan saat jari-jari tangan Antok memainkan klitorisku hingga dari dalam liang vaginaku mengalir cairan bening hangat.<br />
<br />
Aku seakan tak mampu berdiri lagi. Badanku sedikit berjongkok menahan rasa yang akan meledak dari dalam tubuhku. Lalu kuajak Antok agar segera menyelesaikan mandi.<br />
<br />
Dengan hanya mengeringkan tubuh seadanya kami keluar kamar mandi. Lalu kududukkan Antok di tepian tempat tidurku dan aku berjongkok di hadapan selangkangannya. Langsung kuraih dan kukulum batang kemaluannya.<br />
<br />
Antok sedikit terkejut namun tidak menolak saat aku memasukkan batang kemaluannya ke dalam mulutku. Kujilat kepala kemaluannya dengan penuh nafsu, lidahku menyapu batang kemaluannya hingga kedua biji pelirnya.<br />
<br />
Antok merebahkan badannya ke tempat tidur saat mulutku mengulum biji pelirnya. Tanganku mengocok-ngocok batang kemaluannya.<br />
<br />
"Uu.. Uuh! Mbak aku pengen kencing nich!" seru Antok. Dan.. croo.. oot! Cree.. eet! See.. eerrt! Sperma Antok benar-benar muncrat tumpah keluar membasahi wajah dan rambut kepalaku.<br />
<br />
"Aduu.. Uuh! Enak sekali Mbak!" ujar Antok padaku.<br />
<br />
"Gila! Kok cepat sekali orgasmenya Ntok?" tanyaku.<br />
<br />
"Belum-belum kok sudah keluar?" timpalku lagi.<br />
<br />
"Iya Mbak! Habis enak sekali, jauh lebih enak daripada yang kulakukan sendiri selama ini", kata Antok.<br />
<br />
"Ayo Mbak, sekarang giliran Mbak", lanjut Antok sambil menarikku ke tempat tidur, dan aku pun menurut langsung naik ke atas tempat tidur dengan menelentangkan badan.<br />
<br />
Antok langsung mencium bibirku dan kubalas dengan lumatan dan rabaan di punggungnya. Mulut kami saling berpagut, mulut kami saling lumat, saling menjulurkan lidah bergantian.<br />
<br />
Nafsuku tadi sebenarnya sudah mencapai puncak, namun sedikit drop saat belum-belum Antok sudah mengalami orgasme saat sedang kukulum batang kemaluannya.<br />
<br />
Kini hasratku mulai naik kembali, aku jadi semakin liar saja saat tangan Antok bergerilya di daerah seputar selangkanganku. Antok mulai melakukan jilatannya, lidahnya menjilati seputaran telinga, leher, dada dan payudaraku.<br />
<br />
Aku jadi merasa geli sekali saat ujung lidah Antok menyapu seluruh bagian payudaraku. Puting susuku digigitnya dengan bibirnya dan dikulum-kulum. Jilatannya mengarah terus ke bawah menyapu setiap jengkal perutku. Pusarku pun tak luput dari jilatannya.<br />
<br />
"Uu.. Uuh! Ntok! Kamu ternyata pintar juga bikin perempuan kelojotan", kataku.<br />
<br />
Antok hanya mendiamkan ucapanku, mulutnya terus turun menciumi paha hingga lututku. Mulutnya naik kembali menciumi dan menjilati pahaku bagian dalam yang sensitif hingga aku jadi benar-benar tidak tahan dibuatnya.<br />
<br />
Kuraih kepala Antok dan kujambak sedikit sambil menariknya ke atas. Antok mengerti apa mauku, kepalanya mengikuti tarikan tanganku yang mengarahkannya ke arah pangkal pahaku yang kubuka lebih lebar lagi.<br />
<br />
Mulut Antok langsung terbenam di pangkal selangkanganku, mulutnya menyambar bibir vaginaku dan lidahnya serta merta dijulurkan dan mengorek celah lipatan bibir vaginaku.<br />
<br />
Entah berapa banyak sudah cairan lendir yang mengalir keluar dari dalam liang vaginaku dan bibir vaginaku jadi ternganga lebar. Aku sudah benar-benar tidak mampu lagi membendung gelombang orgasmeku saat mulut Antok mengulum klitorisku.<br />
<br />
Rasa meledak-ledak dari dalam tubuhku akhirnya benar-benar meledak dengan dahsyat saat lidahnya mempermainkan ujung klitorisku.<br />
<br />
"Uu.. Uucch! Teruu.. Uus! Terus Ntok!" desahku.<br />
<br />
"Auu.. Uucch!"<br />
<br />
Vaginaku jadi becek sekali. Pantatku kuangkat dan kugoyangkan mengikuti jilatan lidah Antok. Tubuhku menggigil sedikit kejang dan..<br />
<br />
"Aa.. Aaff! Oo.. Oocch! Aduu.. Uuh! Ntok! Sudah Ntok, aku sudah orgasme" kataku sambil mendesis.<br />
<br />
"Gimana Mbak, puas ndak?" tanya Antok padaku.<br />
<div>
<br /></div>
Nusa Seohttp://www.blogger.com/profile/04080778109026839600noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2344389519751065890.post-8612971015658143032018-05-04T10:55:00.001-07:002018-05-04T10:55:49.148-07:00Cerita Sex Tertancap Lubang Memek<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTA8eALZrYnRm_XoKubkMA38MNnIVF5IdV8XLE3eSBvnGOAZ7Uzy5dA_lIiykN1tAzasGNGWj0axNRLrum49owAEtqpIh0zqYf1kF2LcvA-fdizCRdIbfXzdEknVNIICMrSXFEOY78tHM/s1600/42.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="645" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTA8eALZrYnRm_XoKubkMA38MNnIVF5IdV8XLE3eSBvnGOAZ7Uzy5dA_lIiykN1tAzasGNGWj0axNRLrum49owAEtqpIh0zqYf1kF2LcvA-fdizCRdIbfXzdEknVNIICMrSXFEOY78tHM/s640/42.jpg" width="380" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<b><a href="https://cerita18terbaru.blogspot.com/">Cerita Dewasa</a></b> - <b>Situs yang menyediakan cerita dewasa dan foto hot secara gratis dan selalu update : Cerita Sex | Cerita Dewasa Terbaru | Cerita Ngentot | Cerita Mesum | Cerita ABG | Cerita Porn | Cerita Seks Dewasa – Cerita Sex Tertancap Lubang Memek.</b> Wajah yang sangat cantik asal dari jawa kulitnya coklat manis dengan bibir yang tipis sering dipanggil Maryati atau yati tubuhnya yang montok walaupun memakai pakaian yang ketat masih terlihat montok dibalut dengan jubah yang panjang dan berjilbab yang menutupi tubuhnya, tinggi badannya 168 cm dengan ukuran payudaaranya 36B, penampilannya sungguh menggairahkan<br />
<br />
Saat ini dia berprofesi sebagai karyawan di kerjaannya jika dia menggunakan seragam yang ketat dengan rok yang ketat juga terlihat celana dalamnya yang menembus dan menghiasi kedua pantatnya, karena ketatnya roknya dia kalau berjalan sungguh ahh bikin ngaceng ni burung, semua teman yang sekantor selalu berfikir untuk bias merasakan goyangannya.<br />
<br />
Walaupun sudah memasuki usia kepala tiga, entah mengapa, Maryati masih belum mau berumah tangga. Banyak yang mengejeknya sebagai perawan tua, perawan tak laku dan sebagainya. Tapi Maryati cuek aja, banyak yang mau melamar tapi selalu dia tolak.<br />
<br />
Salah seorang yang mau melamar Maryati adalah seorang pria bernama Syamsul dan biasa disapa Syam, 38 tahun, punya dua orang istri dan cukup mapan hidupnya. Tapi Maryati juga menolak pria ini. Syam sangat dendam dan sakit hati.<br />
<br />
Dia membuat sebuah rencana terhadap Maryati.Pada suatu malam sehabis lembur, sekitar jam 10 malam Suryti berjalan sendirian meninggalkan kantor untuk pulang menuju ke kontrakannya yang kebetulan hanya berjarak sekitar 600 meter dari tempatnya bekerja.<br />
<br />
Dia merasakan badannya amat lelah akibat seharian kerja ditambah lembur tadi, sekujur tubuhnya pun terasa lengket-lengket karena keringat yang juga membasahi seragam kerja yang dikenakannya.<br />
<br />
Dengan berjalan agak lambat, kini tibalah Maryati pada sebuah jalan <b><a href="https://sahabatpk.info/" rel="dofollow" title="AGEN DOMINO">AGEN DOMINO</a> </b> pintas menuju ke kontrakan yang kini tinggal berjarak 100 meter itu, namun jalan tersebut agak sunyi dan gelap.<br />
<br />
Tiba-tiba tanpa disadarinya, sebuah mobil Kijang berkaca gelap memotong jalan dan berhenti di depannya. Belum lagi hilang rasa kagetnya, sekonyong-konyong keluar seorang pria berbadan kekar dari pintu dan langsung menyeret Maryati yang tidak sempat menghilangkan kekagetannya itu masuk ke dalam mobil tersebut, dan mobil itu kemudian langsung tancap gas dalam-dalam meninggalkan lokasi.<br />
<br />
Di dalam mobil tersebut ada seorang pria. Maryati diancam untuk tidak berteriak dan bertindak macam-macam, sementara mobil terus melaju dengan cepat. Maryati yang masih terbengong-bengong pun didudukkan di bagian jok, di sebelah pria itu.<br />
<br />
Sementara mobil melaju, lelaki itu berusaha meremas-remas pahanya. Tangan lelaki tersebut mulai mengusap-usap kedua paha mulus Maryati yang ada di balik rok panjangnya. Naluri Maryati bangkit dan berontak. Namun belum lagi berbuat banyak, tiba-tiba lelaki yang duduk di belakang setir itu membekap mulut Maryati dengan sapu tangan yang sudah di beri obat bius.<br />
<br />
Akhirnya Maryati pingsan.Kedua tangan Surtayi diikat ke belakang dengan tali tambang hingga dadanya yang montok dan masih dilapisi seragam kerja dan jilbab itu mencuat ke depan. Sementara itu selama dalam perjalanan, pria itu memanfaatkan kesempatan dengan bernafsu menyingkap rok seragam panjangnya Suryti sampai sepinggang.<br />
<br />
Setelah itu kedua belah kakinya dibentangkan lebar-labar ke kiri dan kanan sampai akhirnya tangan nakal lelaki tersebut dengan leluasa menyeruak ke dalam celana dalam Surtayi, sementara dengan tangan sebelahnya dia mengemudikan mobilnya.<br />
<br />
Akhirnya sampailah mereka di sebuah rumah besar yang sudah lama tidak ditempati di suatu daerah sepi. Mobil langsung masuk ke dalam dan garasi langsung ditutup rapat-rapat. Kemudian Maryati yang masih pingsan itu langsung dibopong oleh pria itu masuk ke dalam rumah tersebut.<br />
<br />
Rumah tersebut kelihatan sekali tidak terawat dan kosong, namun di dalamnya terdapat sebuah kamar besar yang cukup bersih. Ternyata di kamar itu tersedia ranjang dan di beberapa sudut kamar itu dipasang beberapa kamera.<br />
<br />
Maryati kemudian didudukkan di sebuah kursi sofa panjang di kamar itu.<br />
<br />
”Waw betapa cantiknya wanita ini.” guman lelaki itu sambil memandangi tubuh lunglai Maryati.<br />
<br />
Tiba-tiba pria itu mengambil segayung air dan menyiramkan air pelan-pelan ke wajah<br />
Maryati.Beberapa saat kemudian, ketika sadar karyawati cantik itu terlihat sangat terkejut melihat suasana di depannya, “Kamu..” katanya seraya menggerakkan tubuhnya, dan dia sadar kalau tangannya terikat erat.Kali ini Syam tersenyum, senyum kemenangan.<br />
<br />
”Mau apa kamu..!” Maryati bertanya setengah menghardik kepada Syam.<br />
<br />
”Jangan macam-macam ya, nanti saya laporkan ke polisi..!” lanjutnya lagi.Syam hanya tersenyum,<br />
<br />
“Silakan saja teriak, nggak bakal ada yang dengar kok. Ini rumah jauh dari mana-mana.” kata Syam.<br />
<br />
”Asal tau aja, begitu kamu waktu itu menolak lamaranku, elo udah jadi incaran gue nomer satu.”<br />
<br />
sambungnya.Sadar akan posisinya yang terjepit, keputusasaan pun mulai terlihat di wajah karyawati itu, wajahnya yang cantik sudah mulai terlihat memelas memohon iba.<br />
<br />
Namun kebencian di hati Syam masih belum padam, terlebih-lebih dia masih ingat ketika Maryati berani menolak lamarannya dan menghina dirinya. Hal inilah yang membuat Syam mendendam dan bertindak nekat seperti ini.<br />
<br />
Memang di kalangan penduduk kampung itu nama Syam cukup terkenal.<br />
<br />
“Ampun Mas, maafkan aku, aku waktu itu terpaksa bersikap begitu.” katanya seolah membela diri.<br />
<br />
”Ha.. ha.. ha..” Syam tertawa lepas sambil mengejek Maryati yang duduk terkulai lemas.<br />
<br />
”Hei perawan tua goblok, gue ini berkuasa di sini tau! Elo nolak gue sama aja bunuh diri!” ujar Syam sambil meremas-remas tetek Maryati di balik jilbab dan baju seragam kerjanya.<br />
<br />
”Sekarang elo musti bayar mahal atas tindakan elo itu, dan gue mau kasih elo pelajaran supaya elo tau siapa gue.” sambungnya.Maryati pun tertunduk lemas seolah dia menyesali tindakan yang telah diambilnya dulu, airmatanya pun mulai berlinang membasahi wajahnya yang cantik itu.<br />
<br />
Tiba-tiba, “PLAK..” sebuah tamparan telak menghantam pipi kanannya, membuat tubuh Suryti terlontar ke belakang seraya menjerit. Lelaki itu telah menghajar pipinya, dan “BUKK” sekali lagi sebuah pukulan menghantam perut Suryat dan membuat badannya meringkuk menahan rasa sakit di perutnya.<br />
<br />
”Aduh.., ampun Bang.. ampunn..,” ujar Surtayi dengan suara melemah dan memelas.Syam sambil melepaskan baju yang dikenakannya berjalan mendekati Suryat, badannya yang gagah dan kekar itu semakin terlihat seram dengan banyaknya otot yang menghiasi sekujur badannya.<br />
<br />
”Udah lah, sekarang gue mau action.” ujar Syam sambil mendorong tubuh Maryati terbaring di ranjang kamar itu.Tidak perduli dengan pembelaan diri Maryati, Syam dengan kasarnya menyingkapkan rok seragam kerja Maryati ke atas hingga kedua paha mulus hitam manis perawam tua ini terlihat jelas, juga celana dalam putihnya.<br />
<br />
Maryati menatap Syam dengan ketakutan, “Jangan, jangan Mas..” ucapnya memelas seakan tahu hal yang lebih buruk akan menimpa dirinya.Kemudian, dengan kasar ditariknya celana dalam Maryati sehingga bagian bawah tubuh Maryati telanjang.<br />
<br />
Kini terlihat gundukan kemaluan Maryati yang ditumbuhi bulu-bulu halus yang tidak begitu lebat karena sering dicukur itu, sementara itu Maryati menangis terisak-isak.Pria yang bernama Syam itu pun melongo melihat indahnya kemaluan karyawati itu.<br />
<br />
Sekarang dia dapat mengerjai sang karyawati itu untuk <b><a href="https://sahabatpk.info/" rel="dofollow" title="AGEN DOMINO">AGEN DOMINO</a></b> melampiaskan dendamnya. Kini Syam memposisikan kepalanya tepat di hadapan selangkangan Surtayi yang nampak mengeliat-geliat ketakutan.<br />
<br />
Tanpa membuang waktu, direntangkannya kedua kaki Suryti hingga selangkangannya agak sedikit terbuka, dan setelah itu dilumatnya kemaluan Maryati dengan bibir dan lidah Syam.Dengan rakus bibir dan lidah Syam mengulum, menjilat-jilat lubang vagina Maryati.<br />
<br />
Badan Maryati pun menggeliat-geliat kerenanya, matanya terpejam, keringat mulai banjir membasahi baju seragam kerjanya, dan rintihan-rintihannya pun mulai keluar dari bibirnya akibat ganasnya serangan bibir Syam di kemaluannya,<br />
<br />
“Iihh.. iihh.. hhmmh..”Maryati sesekali nampak berusaha meronta, namun hal itu semakin meningkatkan nafsu Syam. Jari-jari Syam juga meraba secara liar daerah liang kemaluan yang telah banjir oleh cairan kewanitaannya dan air liur Syam.<br />
<br />
Jari telunjuknya mengorek dan berputar-putar dengan lincah dan sekali-sekali mencoba menusuk-nusuk.”Aakkh.. Ooughh..” Maryati semakin keras mengerang-ngerang.Setelah puas dengan selangkangan Maryati, kini Syam bergeser ke atas ke arah wajah Suryai.<br />
<br />
Dan kini giliran bibir merah Suryatni yang dilumat oleh bibir Syam. Sama ketika melumat kemaluan Maryati, kini bibir Maryati pun dilumat dengan rakusnya, dicium, dikulum dan memainkan lidahnya di dalam rongga mulut Maryati tanpa melepaskan.jilbab yang dikenakan Maryati.<br />
<br />
”Hmmph.. mmph.. hhmmp..” Maryati hanya dapat memejamkan mata dan mendesah-desah karena mulutnya terus diserbu oleh bibir Syam.Bunyi decakan dan kecupan semakin keras terdengar, air liur mereka pun meleleh menetes-netes.<br />
<br />
Sesekali Syam menjilat-jilat dan menghisap-hisap leher jenjang Maryati dengan sedikit menyingkap jiblab yang dipakai Maryati.<br />
<br />
”It’s showtime..!” teriak Syam dengan gembira..Kini Syam yang telah puas berciuman berdiri di hadapan Maryati yang napasnya terengah-engah akibat gempuran Syam tadi, matanya masih terpejam dan kepalanya menoleh ke kiri seolah membuang wajah dari pandangan Syam.<br />
<br />
Syam pun membuka celananya hingga akhirnya telanjang bulat. Kemaluannya yang berukuran besar telah berdiri tegak mengacung siap menelan mangsa.<br />
<br />
Kini Syam, yang telah berpengalaman bermain wanita itu, meluruskan posisi tubuh Maryati dan merentangkan kembali kedua kakinya hingga selangkangannya terkuak sedikit kemudian mengangkat kedua kaki itu serta menekuk hingga bagian paha kedua kaki itu menempel di dada Maryati.<br />
<br />
Hingga kemaluan Maryati yang berwarna kemerahan itu kini menganga seolah siap menerima serangan. Tangis Maryati semakin keras, badannya terasa gemetaran, dia tahu akan apa-apa yang segera terjadi pada dirinya.<br />
<br />
Sementara adegan demi adegan berlangsung kamera yang terpasang merekam semuanya. Syam akan memanfaatkannya untuk memaksa Maryati agar selalu mau ngentot dengannya.Syams pun mulai menindih tubuh Maryati, tangan kanannya menahan kaki Maryati, sementara tangan kirinya memegangi batang kemaluannya membimbing mengarahkan ke lubang memek Maryati yang telah menganga.<br />
<br />
”Ouuhh.. aah.. ampuunn.. Mass..!” rintih Maryati.Badan Maryati menegang keras saat dirasakan olehnya sebuah benda keras dan tumpul berusaha melesak masuk ke dalam lubang vaginanya.<br />
<br />
”Aaakkh..!” Maryati mejerit keras, matanya mendelik, badannya mengejang keras saat Syam dengan kasarnya menghujamkan batang kemaluannya ke dalam lubang vagina Maryati dan melesakkan secara perlahan ke dalam lubang memek Surytai yang masih kencang dan rapat itu walaupun Maryati sudah berusia kepala tiga.<br />
<br />
Keringat pun kembali membasahi seragam kerja dan jilbab lebar yang masih dikenakannya itu. Badannya semakin menegang dan mengejan keras disertai lolongan ketika kemaluan Syam berhasil menembus selaput dara yang menjadi kehormatan para gadis itu.<br />
<br />
Setelah berhasil menanamkan seluruh batang kemaluannya di dalam lubang vagina Maryatii, Syam mulai menggenjotnya mulai dengan irama perlahan-lahan hingga cepat. Darah segar pun mulai mengalir dari sela-sela kemaluan Maryati yang sedang disusupi kemaluan Syam itu.<br />
<br />
Dengan irama cepat Syam mulai menggenjot tubuh Maryati, rintihan Maryati pun semakin teratur dan berirama mengikuti irama gerakan Syam.<br />
<br />
”Ooh.. oh.. oohh..!” badannya terguncang-guncang keras dan terbanting-banting akibat kerasnya genjotan Syam yang semakin bernafsu.<br />
<br />
Setelah beberapa menit kemudian badan Syam menegang, kedua tangannya semakin erat mencengkram kepala Maryati, dan akhirnya disertai erangan kenikmatan Syam berejakulasi di rahim Maryati.<br />
<br />
Sperma yang dikeluarkannya cukup banyak hingga meluber keluar. Maryati hanya dapat pasrah menatap wajah Syam dengan panik dan kembali memejamkan mata disaat Syam bergidik untuk menyemburkan sisa spermanya sebelum akhirnya terkulai lemas di atas tubuh Maryati.<br />
<br />
Tangis Maryati pun kembali merebak, ia nampak sangat shock. Badan Syam yang terkulai di atas tubuh Maryati pun terguncang-guncang jadinya karena isakan tangisan dari Maryati. Ada rasa sesal karena telah kehilangan keperawanannya.<br />
<br />
Tapi Maryati pun menikmati perkosaan yang baru saja menimpa dirinya.”Gimana rasanya Sayang..? Nikmat kan..?” ujar Syam sambil menyusupkan tangannya di balik jilabab dan membelai-belai rambut Maryati dan kemudian mencopot jilbab yang dipakai Maryati.<br />
<br />
Beberapa saat lamanya Syam menikmati kecantikan wajah Maryati yang kini tanpa jilbab itu sambil membelai-belai rambut dan wajah Maryati yang masih merintih-rintih dan menangis itu, sementara kemaluannya masih tertancap di dalam lubang memek Maryati.<br />
<br />
”Makanya jangan main-main sama gue lagi ya Sayang..!” sambung Syam sambil bangkit dan mencabut kemaluannya dari memek Maryati.Setengah jam kemudian kembali nafsu Syam naik dan dia kembali menyetubuhi Maryati, kali ini Syam mencopot seluruh pakaian Maryati hingga telanjang bulat.<br />
<br />
Untuk kedua kalinya dia orgasme di atas tubuh Maryati. Sejak itu, Syam sering mengajak Maryati untuk melayani birahinya. Maryati tak dapat menolak sebab jika menolak dia diancam kalau adegan yang direkam itu akan disebarkan.<br />
<br />
Karena serang mengentot tanpa pengaman akhirnya jadwal bulanan Maryati tidak datang. Maryati hamil. Surytai memohon Syam untuk menikahinya walaupun harus jadi istri ketiga. Untung Syam berbaik hati mau menikahi Maryati.<br />
<div>
<br /></div>
Nusa Seohttp://www.blogger.com/profile/04080778109026839600noreply@blogger.com0